Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
TETAP
1/2
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Awaru
NS.H.Muallim.S.Sos,S.Kep,M.Kes
Nip.19600815 198311 1 004
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Metode: Sahli
Alat :
1. Hemaoglobinometer set
2. Pipet Tetes
3. Clinepette 20 ul
4. Botol kecil/tabung
Reagen
Aquadest
Bahan Pemeriksaan
larutan
ini
sampai
homogen
dengan
: 12 - 14 gr/dl
o 5 9 tahun
: 11,5 gr/dl
o 10 14 tahun
: 12 gr/dl
UPTD
Puskesmas Ulaweng
LAB-02-10
PROSEDUR
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
1/3
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Metode neubouer
Prinsip
Darah diencerkan lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume
pengenceran tertentu. Dengan mengalikan terhadap faktor
perhitungan, diperoleh jumlah leukosit dalam satuan volume
darah
Alat :
1. Mikroskop dengan lensa objektif 10X
2. Counter
3. Pipet mikro 20 ul / pipet sahli
4. Kit Improved neubaver yang di lengkapi dengan kaca
penutup khusus
5. Pipet Pasteur
6. Tabung reaksi
Reagen/Bahan Pemeriksaan : larutan turk siap pakai dan darah
vena yang sudah di beri antikoagulan.
Analtik
Cara Kerja
Mengisi Pipet Leukosit
UPTD
Puskesmas Ulaweng
PROSEDUR
TETAP
NO. DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
LAB-03-10
1/3
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TANGGAL
1-10-2010
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Metode : Neubauer
Prinsip
Darah diencerkan kemudian di hitung jumlah eritrosit yang
ada
dalam
volume
pengenceran
tertentu.
Dengan
Alat
1. Pipet mikro 20 ul/ pipet sahli.
2. Pipet volumetrik 5 ml.
3. Kamar hitung improved nuebauer yang dilengkapi
kaca penutup khusus.
4. Pipet Pasteur
5. Mikroskop dengan lensa 10x, 40x.
6. Counter
7. Botol kecil
Bahan Pemeriksaan
Darah vena yang sudah diberi antikoagulan
Analitik
Cara Kerja:
o Mengisi Pipet Eritrosit
1. Pipetlah 4 ml larutan Hayem dengan pipet volumtrik
masukkan dalam botol kecil
2. Hisaplah darah yang akan diperiksa dengan pipet
mikro 20 ul.
3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian
luar pipet dengan kertas tissue
4. Masukkan ujung pipet tersebut kedalam wadah yang
berisi larutan Hayem. Bilaslah pipet tersebut dengan
larutan Hayem sebanyak 3x, kemudian wadah ditutup
kembali dengan karet penutup dan kocok memutar +- 2
menit.
o Mengisi Kamar Hitung
1. Ambil kamar hitung yang bersih, kering dan
letakkan dengan kaca penutup terpasang mendatar.
2. Dengan pipet Pasteur teteskan 1-2 tetes larutan
dengan cara menyentukan ujung pipet pada pinggir
kaca penutup.
3. Biarkan kamar hitung terisi sendiri secara perlahanlahan dengan sendirinya.
o Menghitung jumlah sel
1. Letakkan kamar hitung diatas meja mikrosof
2. Dengan
menggunakan
lensa
objektif
10
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
Pria
Wanita
HITUNG TROMBOSIT
NO. DOKUMEN
REVISI
LAB-04-10
HALAMAN
1/3
PROSEDUR
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
Sebagai
acuan
dalam
menerapkan
langka-langka
dalam
pemeriksaan trombosit
KBIJAKAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Metode : Indirek
Prinsip
Setelah darah dipaparkan pada objek glass lalu dicat
giemsa dan di hitung per 10 lapangan pandang
Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objektif yang kering, bebas lemak dan debu
3. Minyak imersi
4. Kaca pengeser
5. Pensil kaca
6. Rak pengecetan
7. Rak pengerin
Reagen
-
Larutan Giemsa
Alkohol 96 %
Bahan pemeriksaan
1. Darah vena dengan antikoagulan
2. Darah Kapiler
Analitik
Perhitungan
Pilih daerah dimana trombosit tersebar merata dan jelas,
yaitu pada bagian halusan yang tipis dengan lensa objektif
Pasca Analitik
Nilai Normal = 150.000-400.000/mm3 darah
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
NO. DOKUMEN
LAB-05-10
TANGGAL
HITUNG HEMATOKRIT
REVISI
HALAMAN
1/2
Ditetapkan
TETAP
1-10-2010
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Metode
Mikro hematokrit
Prnisip
Mengetahui volume eritrosit dalam 100 ml darah,
dinyatakan dalam %
Alat
1. Centrifuge
2. Tabung Wintrobe
3. Pipet Pasteur
Bahan Pemeriksaan
Darah dengan antikoagulan
Analitik
Darah di campur dengan seksama hingga homogen
1.
2.
3.
Perhitungan
Tinggi
kolom
eritrosit
yang
dibaca
sebagai
nilai
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
1/2
Ditetapkan
TETAP
1-10-2010
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
natrium
sitrat
3,8%
dengan
perbandingan 1 : 4
3. Sampel darah vena
4. Rak pipet Westegreen
Analitik
Cara Kerja :
1. Siapkan sampel yang akan diperiksa, 4 bagian darah
dicampur dengan 1 bagian larutan Na, Sitrat. (1,6 ml darah
+ 0,4 ml Na. Sitrat).
2. Pipet sampel darah sampai tanda 0, letakkan pada rak pipet
tepat menutup darah diatas karet agar sampel tidak tumpah
3. Tegakkan pipet (90%) pad raknya.
4. Setelah 1 jam pertama, dan 1 jam kedua dibaca jarak dari
permukaan meniskus sampai puncak kolom eritrosit yang
mengendap (dalam mm), catatan sebagai LED
5. Hasil yang didapatkan ditulis pada blanko hasil, dan tanda
tangani oleh dokter
Pelaporan :
Laju Endap Darah (LED) : ................mm/jam
Pasca Analitik
Nilai rujukan : Perempuan : < 20 mm/jam
Laki-laki : < 10 mm/jam
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
LAB-07-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
1/2
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030.
PENGERTIAN
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langka-langka untuk mengetahui faktorfaktor koagulasi darah, terutama faktor pembentuk tromboplastin
dan trombosit.
PROSEDUR
Pra Analitik
Persiapan pasien :
Analitik
Cara Kerja :
1. Tempatkan keempat tabung reaksi dalam waterbath (37
2. Ambil darah vena, jalankan stopwatch saat darah tampak
di dalam spoit. Tuangkan 1 ml ke dalam setiap tabung.
3. Setelah 3 menit, mulailah mengamati keempat tabung
4. Angkat tabung tegak lurus lalu miringkan tiap 30 detik
sampai darah terlihat membeku.
5. Catat selang waktu saat pengembalian darah sampai darah
membeku.
Pasca Analitik
Nilai rujukan : 4-10 menit
Waktu bekuan memanjang (trombosis)
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
LAB-08-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
1/2
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Persiapan pasien :
Analitik
1. Cara duke
kulit
2. Cara IVY-Template
Hampir sama dengan cara duke, tetapi tusukan diganti
dengan insisi pada bagian volar lengan bawah yang bebas
vena berupa dua garis insisi dengan kedalaman 1 mm dan
panjang 4 mm. Waktu perdarahan ialah rata-rata waktu
perdarahan pada 2 garis tersebut. Bekas insisi didisinfeksi
dan ditutup dengan plaster.
Pasca Analitik
Nilai rujukan :
1. Cara duke : 3-7 menit
2. Cara IVY : 2,5-9,5 menit
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
TETAP
NO. DOKUMEN
TANGGAL
TES CHOLESTEROL
REVISI
HALAMAN
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik :
PERSIAPAN PASIEN
-
Prinsip test :
Test kolesterol total dilakukan dengan metode kolorometrik
enzimatik ( CHOD/ PAP ).
Cholesterol ester + H2O Cholesterol Esterase
Cholesterol
+RCOOH
Cholesterol + O2 Cholesterol oxidase 4 cholestone-3-one + H2O2
antipyrine
2 H2O2 + 4 amino
Alat :
Analitik
Pasca Analitik : nilai normal : < 200 mg/dl
TANGGAL
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
diabetes mellitus.
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
GDP : Pasien dipuasakan 8 12 jams ebelum pemeriksaan
GDPP 2 jam dilakukan 2 jam setelah GDP
Pasien diberikan makanan yang mengandung 100 gr karbohidrat
sebelum pemeriksaan
Metode : Kolometrik Enzymatrik (uricase pAP methide)
Prinsip :
Glucose + O2 + H2O GOD Glokonik acid + H2O2
H2O + 4 - aminophenazon phenol POD quinoneimin + 4H2O
(warna merah)
Material pemeriksaan : Serum, plasma EDTA
Alat :
Pasca Analitik :
Nilai normal
GDS : < 180 mg/dl
GDP : < 110 mg/dl
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
LAB-07-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
HALAMAN
1/2
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
Tes kehamilan (plano tes) adalah merupakan suatu tahap test strip
yang menggunakan urine seara immunokromatografi untuk
mendeteksi adanya HCG dalam urine dan juga mendeteksi
adamnya kehamilan
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Persiapan sampel
Sampel yang digunakan sebaiknya urine pertama pagi hari
Pot urine
Analitik
Cara kerja
1. Alat tes dilepas dari tutupnya dan dicelupkan kedalam pot
urine
2. Tunggu pada garis merah muncul pada alat tes ( C/T)
Pasca Analitik
Interprestasi hasil
Positif : terbentuk 2 garis mareh pada bagian control (C)
dan tes (T)
Negatif : hanya 1 garis merah yang muncul pada bagian
kontrol (C)
Invalid : tidak timbul garis merah sama sekali atau timbul
hanya pada bagian tes (T)
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
NO. DOKUMEN
PROSEDUR
LAB-08-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
TES WIDAL
REVISI
HALAMAN
1/2
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Metode : Slide
Prinsip
Jika antigen dengan antibodi yang homolog dari penderita
tipoid fever akan terjadi aglutinasi
Alat :
1. Gelas objek
2. Pengaduk
3. Mikroskop
4. Mikropipet ukuran 80 ul, 40 ul, 20 ul, 10 ul 5 ul
Reagen
1. Antigen Ty O
2. Antigen Ty H
3. Antigen Ty HA
4. Antigen Ty HB
Analitik
Cara Kerja
1. Teteskan serum penderita pada gelas objek dengan
mengunakan clinipett masing-masing 80 ul, 40 ul, 20 ul,
10 ul, 5 ul.
2. Tambahkan antigen Ty O satu tetes pada masing-masing
serum tersebut diatas.
3. Kerjakan seperti tersebut diatas dengan mengunakan
antigen Ty H, HA, HB.
4. Campurkan serum dan antigen pada gelas objek dengan
menggunakan pengaduk, dimulai dari gelas objek yang
berisi serum penderita 5 ul.
5. Reaksi aglutinasi dibaca tidak boleh lebih dari 1 menit.
Pembacaan
1. Uji widal dikatakan positif bila terjadi aglutinasi dalam
waktu 1 menit.
2. Pengenceran dihitung dari kiri kekanan sbb:1/20, 1/40,
1/80, 1/160, 1/320.
3. Titer dari serum adala pengenceran tertinggi yang masih
memberi reaksi aglutinasi.
Pasca Analitik
Pelaporan
1. Hasil ditulis berdasarkan pengenceran terakhir yang masih
aglutinasi.
2. Contoh :
Aglutinasi
terakhir
pada
gelas
objek
pengenceran
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
NO. DOKUMEN
URINALISIS
REVISI
HALAMAN
1/6
LAB-09-10
TANGGAL
TETAP
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
tabung reakksi
pipet tetes
mikroskop
sentrifus
Analitik
Cara kerja
1. Tes makroskopik:
-
2. Tes Kimia
-
18-24
jam.
Tinggi
kekeruhan
dibaca
dan
maksimal
4. Angkat tabung reaksi dari air lalu panaskan langsung diatas
nyala api sampai isinya mendidih dan perhatikan kekeruhan:
a. Jika kekeruhan lenyap, biarkan urin itu mendingin dan catat
suhu saat kekeruhannya timbul lagi.
b. Jika kekeruhan tidak hilang saat dipanasi, tambahkan 1 ml
asam asetat 50 % tetes demi dan teruskan pemanasan
sampai urin mendidih. Jika kekeruhannya menetap,
saringlah urin tersebut dalam keadaan mendidih dengan
kertas saring lalu perhatikan kekeruhan pada filtratnya. Jika
kekeruhan timbul lagi saat urin mendingin dan menghilang
lagi jika dipanaskan maka tes protein bence jones positif
Pasca Analitik
Nilai rujukan:
: 1, 010 1,020
13. pH
: 4,5 8,0
14. Leukosit
: negatif
15. Nitrit
: negatif
16. Protein
: negatif
17. Glukosa
: negatif
18. Keton
: negatif
19. Urobilinogen
: negatif
20. Urobilin
: negatif
21. Eritrosit
: negatif
Tes sedimen
22. Eritrosit
: <5/LPB
23. Lekosit
: <5/LPB
24. Torak
25. Bakteri
26. Sel
: Epitel pipih
27. Kristal
28. Lemak
: negatif
29. Sperma
: negatif
Interprestasi Hasil
30. Warna/kejernihan: keruh: mungkin piuria
31. Berat Jenis (BJ)
32. pH
33. Leokosit
: + inflamasi, infeksi
34. Nitrit
: + infeksi
35. Protein
36. Glukosa
: + diabetes militus
37. Keton
38. Urobilinogen
39. Urobilin
: + pada obstruksibilier
40. Eritrosit
Tes Sedimen
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
NO. DOKUMEN
PROSEDUR
LAB-10-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
TES TINJA
REVISI
HALAMAN
1/5
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
Tes tinja adalah tes laboratrium terhadap spesimen tinja yang dapat
memberikan kelainan pada sistem traktus gastro intensital seperti
diare, infeksi parasit, pendarahan gastro-intensital, ulkus peptikum,
karsinoma dan sidroma malabsorbi. Tes tinja terdiri dari tes
makrokopik, mikroskopik dan kimia (tes darah samar).
TUJUAN
PROSEDUR
bertugas.
2. Analis tersebut memakai sarung tangan, masker serta baju
laboratrium karena sampel adalah bahan infeksius..
3. Hasil dievaluasi oleh dokter yang bertugas
Pra Analitik
1. Persiapan pasien :
-
4-6
hari
sebelum
pengambilan
sampel.
bismuthminyak
atau
magnesium
akan
mempengaruhi hasil.
-
vitamin
C,
bromida,
iodida,
makanan
yang
mikroskop
larutan eosin 2%
larutan lugol
tabung reaksi
alkohol 95%
Analitik
Cara kerja:
Tes makroskopik
sampel diperiksa ditempat yang terang
perhatikan warna, bau, konsistensi, adanya darah, lendir,
nanah, cacingg, dll.
Tes makroskopik/sedimen
-
Tes kimia
1. Buatlah emolsi tinja dalam tabung reaksi dengan air atau
dengan larutan garam kira-kira 5-10 ml dan panasilah
hingga mendidih.
2. Saringlah emulsi yang masih panas dan bbiarkan filtrat
sampai menjadim dingin, dan tambahkan 1 ml asam aseatat
galcial, campur.....
Bau
asam butirat
-
Pasca Analitik
Interprestasi:
-
Sel epitel: kalau sel episel berasal dari bagian yang lebih
proximal, sel-sel itu sebagian atau seluruhnya rusak. Jumlah
sel epitel bertambah banyak kalau ada perangsangan atau
peradangan dinding usus
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
LAB-11-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
1/2
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
Gram sekret GO
PROSEDUR
Pra Analitik
Persiapan
sampel:
sampel
yang
diambil
dengan
Gentian violet
Lugor
Alkohol 96%
Fuchsin
Minyak emersi
Analitik
Cara kerja:
1. Bahan sediaan / preparat secret dicat dengan carbolgentian
violet (tunggu sampai 3 menit)
2. Cuci dengan air mengalir sampai bersih dan tuangi dengan
zat lugol (tunggu sampai 3 detik)
3. Cuci dengan alcohol 96% sampai zat yang tidak berguna
larut
4. Cat dengan air fuchtion selama 3 menit, kemudian cuci
dengan air mengalir sampai bersih dan keringkan. Teteskan
1 tetes minyak emirsi diatas sediaan
5. Periksa dibawah mikroskop dengan pembersiahan objektif
100X dan okuler 10x
6. Cari kuman GO berbentuk diplococcus berwarna merah
Pasca Analitik
Gram:
1. Ditemukan kuman diplococcus gram negatif / GO (+). Bila
ada kuman GO.
2. Tidak ditemukan kuman diplocuccos gram negatif / GO (-).
Bila tidak ada kuman GO
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PROSEDUR
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
1/3
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitik
Persiapan sampel
Prinsip tes
Basil tahan asam akan memberikan warna merah pada
pewarnaan ZN
Alat
Ose
Kaca objek
Lampu spiritus
Mikroskop
Rak pewarnaan
Sampel dahak
Spidol
Bahan
kering
periksa
dibawah
mikroskop
dengan
hasil
tes
sediaan
sputum
dilakukan
dengan
atau (1+)
4) Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++
atau (2+), minimal dibaca 50 lapang pandang
5) Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapangan pandang, disebut ++
+ atau (3+), minimal dibaca 20 lapang pandang
UPTD
Puskesmas Ulaweng
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng
PEMERIKSAAN MALARIA
NO. DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
PROSEDUR
LAB-13-10
TANGGAL
TETAP
1-10-2010
1/4
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
Pra Analitika.
a. Persiapan pasien:
-
Pengambilan
sampel
dilakukan
sebelum
pasien
Darah dapat berupa darah kapiler atau darah vena yang diberi
antikoagulan EDTA
c. Alat dan bahan :
-
Blood lancet
Metanol absolut
Objek glass
Air kran/aquades
Mikroskop
Analitik
A. Cara pembuatan sediaan darah tebal dan tipis
1. Bersihkan ujung jari atau anak telinga dengan kapas alcohol
70%. Biarkan mengering.
2. Tusuk kulit dengan jarum (blood lancet) dengan cepat,
cukup dalam sehingga darah dapat mengalir secara bebas
tanpa diperas (dipijat). Tetesan darah pertama dibuang
3. Buat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak
sebanyak 3-4 tetes darah pada daerah dekat ujung objek
glass yang bersih dan bebas dari lemak
4. Dengan sudut objek glass yang lain campurkan tetesan
darah tersebut secara membuat sehingga diameternya sekitar
20 mm. Ketebalannya demikian rupa sehingga masih bisa
membaca Koran yang diletakkan dibelakang sediaan
tersebut
5. Buatlah sediaan darah tipis pada sisa tempat diobjek glass
yang sama
6. Tempatkan di kotak sediaan atau Letakkan horizontal agar
NaH2PO4H2O
50,4cc
38,9cc
28,0cc
19,7cc
Aquadest
900cc
900cc
900cc
900cc
++
+++
++++