Indo
Indo
4 BILINGUAL
Bilingualisme dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan.
Bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur
dalam pergaulannyadengan orang lain secara bergantiaan .Mackey (dalam Chaer
dan Agustina 2004:84). Selain itu, Meckey mengelompokkan empat aspek untuk
mempermudah pembicaraan mengenai bilingual, yaitu sebagai berikut :
a.
Tingkat kemampuan
Fungsi
Tingkat kefasihan berbahasa tergantung pada fungsi atau pemakaian bahasa itu.
Dapat dikatakan bahwa semakin sering bahasa itu dipakai, semakin fasihlah
penuturnya. Adapun factor yang mempengaruhi yaitu factor internal dan
eksternal.
Factor internal mencakup antara lain :
1.
Pemakain internal seperti menghitung, perkiraan, berdoa,
menyumpah,mimpi,menulis catatan harian, dan mencatat
2.
Aptitude : bakat atau kecerdasan, dan ini dipengaruhi oleh antara lain : 1.
Sex 2. Usia 3. Intelegensi 4. Ingatan 5. Sikap bahas 6. Motivasi
Faktor eksternal di pengaruhi oleh :
1.
Kotrak, artrinya kontak penutur dengan bahasa di rumah,bahasa dalam
masyarakat, bahasa disekolah, bahasa media masa, dan korespondensi.
2.
Variabel artinya variable dari kontak penutur tadi dan ditentukan oleh 1.
Lamanya kontak, 2 seringnya kontak, 3. Tekanan, artinya bidang yang
mempengaruhi penutur dalam pemakaian bahasa, seperti ekonomi,
administrative, cultural, politik, militer, historis, agama, dan demograf
c.
Pergantian antar bahasa ini bergantung pada kefasihan dan juga fungsi eksternal
dan internal. Kondisi-kondisi penutur berganti bahasa diciptakan paling tidak oleh
tiga hal , yang pertama topic pembicaraan, yang kedua orang yang terlibat dan
ketegangan ( tension)
d.
Interfensi ( interference)
e.
Bila suatu kelompok baru dating ke tempat lain dan bercampur dengan kelompok
setempat maka akan terjadilah pergeseran bahasa ( language shift)
f.
d.
Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain disebabkan
urbanisasi, transmigrasi, mutasi karyawan atau pegawai, dan sebagainya.
e.
Interaksi antar suku: yakni dalam perdagangan, sosialisasi dan urusan
kantor atau sekolah.
f.
Motivasi yang banyak didorong oleh kepentingan profesi dan kepentingan
hidup.
Namun, sering para penutur bahasa daerah yang juga penutur bahasa Indonesia
menggunakan bahasa daerahnya yang bersifat informal disebabkan oleh
beberapa factor antara lain:
a.
Pada upacara adat yang mengharuskan penggunaan bahasa daerah akan
lebih mengesankan dan lebih sesuai dengan suasana yang diharapkan.
b.
Untuk menciptakan suasana khas; umpamanya, antara anggota- anggota
keluarga, teman akrab dan sebagaianya.
c.
Yang disebut campur kode ialah penggunaan dua atau lebih bahasa, atau ragam
bahasa secara santai antara orang-orang yang kita kenal akrab.
Alasan-alasan penggunaan campur kode, antara lain :
c.
Kita dapat dengan bebas mencampur kode (bahasa atau ragam bahasa)
kita, khususnya apabila ada istilah-istilah yang tidak dapat diungkapkan dengan
bahasa lain.
d.
Seorang penutur ingin menunjukan kemahirannya dalam berbahasa asing
tertentu.