Anda di halaman 1dari 116

PEMBAHASAN

CAIRAN 2013

1. A

Sifat sel liofob:


Mengalami

gerak brown

Bersifat

stabil dalam air

Afinitas

rendah terhadap fase terdispersi

Mempunyai

efek tindal

2. C

Solute : zat terlarut

Jika didalam solvent ditambahkan solute maka yang


terjadi adalah penurunan tekanan uap, penurunan titik
beku, kenaikan titik didih, tekanan osmosa (yang
didalam tekanan osmosa terdapat efek ketonusan)

3. A/B

Kalau di slide, koloid pelindung didalam darah adalah


protein, tapi dari catatan kalau protein darah itu
hemoglobin.

4. E

Ketonusan bisa turun bisa naik.

5. B

Sifat liofil memiliki efek tyndal yang lebih lemah dari


liofob (jurnal), suka pada fase pendispersi (catatan),
liofob dan liofil punya gerak brown, dan mengantarkan
arus listrik (catatan) bersifat sangat stabil, sehingga
sulit di endapkan

6. E
Urutan

kation u/ sel liofob,


Mg>Ca>Sr>Ba>Li>Na>K

7. A
M = mol/v
m.v = mol
m.v = gram/mr

m.v.mr = gram
0,5 . 0,25 . 126= 15.75gram

8. D
0,9% = 0,9 gram nacl dalam 100 ml larutan
Dit. Dalam 250 ml perbandingan
100 : 250 = 0,9/x

X = 250 / 100. 0,9


X = 2,25 gram = 225 gram

9. A
Plasmolisis
Hemolisis

= >0,9%

= darah dalam larutan garam

1O.

11. C
Saat kesetimbangan
konsentrasi H

konsentrasi

H2

sama

dengan

Karena: Slide kesetimbangan Kimia Bu Yuhernita

Kc = 1,2 x 10-42 , sulit berlangsung karena Kc<<. Reaksi


sempurna kearah pembentuk produk jika Kc>>

Saat tercapai kesetimbangan, maka jumlah masingmasing reaktan maupun produk akan tetap, meskipun
reaksi terus berlangsung.

Saat tercapai kesetimbangan, kita akan memperoleh


komposisi jumlah masing-masing gas yang sama.

12. C
Karena, jika:

Asam Kuat + Basa Kuat = Larutan garam netral pH=7

Asam Kuat+ Basa Lemah = Larutan garam asam pH= <7

Basa Kuat + Asam Lemah = Larutan garam basa pH= >7

Asam Lemah + Basa Lemah= Larutan garam


terhidrolisis total dalam air

13. A
Titrasi:

Ma= molaritas asam

Ma.Va = Mb. Vb

Va = volume asam

Ma. 10 = 0,05 . 20

Mb= molaritas basa

10 Ma = 1

Vb = volume basa

Ma = 0,1
H+ = x. [HA] = 1. 0,1 = 0,1
PH = -log [H+] = - log 0,1 = 1

14. E
Campuran buffer terdiri dari:

Asam lemah dengan garamnya dari basa kuat.

Basa lemah dengan garamnya dari asam kuat

Campuran asam lemah + basa konjugasinya

Campuran basa lemah + asam konjugasinya

Eliminasi jawaban:
a.

Salah karena sama2 kuat

b.

Salah karena asam kuat yang bersisa, yang bersisa harus yang
lemah

c.

Salah, sama2 asam

d.

Salah, sama2 lemah

15. E
Pembahasan ada no. 14

16. A

PH= Pka+ log garam/asam = 1

Kerja optimal buffer jilka konsentrasi garam dan asam


sebanding dimana log1=0

PH=PKa

17. D
Ph= Pka

Cari yang hasil nya paling deket


6,5 = 5-log 6,5 (paling deket)

18. B

pertahanan pertama atau buffer yang berkerja pertama


adalah buffer bikarbonat

penambahan asal dinetralkan HCO3-

penambahan basa dinetralkan H2CO3

mengalami asidosis repiratorik jadi dikompensasi oleh


ginjal dengan
o mekanisme

buffer menurunkan h2co3 untuk


pembentukan hco3- (meningkatkan hco3-)

o kompensasi

ginjal dengan menambah hco3- dr


reabdorbsi dan regenerasi bikarbonat sehingga h+
dikeluarkan melalui urin

19. A

20. A
Hipoksemia ringan
Hipoksemia sedang
Hipoksemia berat

: 70 80 mmHg
: 60 70 mmHg
: <60 mmHg

21. B

22. E
Kondisi

HCO3

PCO2

Asidosis Metabolik

Turun 1

Turun 1,2

Alkalosis Metabolik

Naik 1

Naik 1,2

Asidosis Respiratorik Naik 1 (Akut)


Naik 3,5 (Kronik)

Naik 10

Alkalosis
Respiratorik

Turun 10

Turun 2 (Akut)
Turun 4 (Kronik)

23. A

24. B
Alkalosis Metabolik adalah keadaan dimana pH >7,45
karena peningkatan HCO3 >26/28, dimana bentuk
kompensasinya adalah peningkatan kadar PaCO2 juga.
Namun karena di soal yang ditanyakan belum
terkompensasi maka kadar PaCO2 masi normal.

25. D

26.

27. B
Apabila HCO3- keluar tubuh dan [HCO3-] serum
menurun, maka timbul kompensasi berupa peningkatan
[Cl-] plasma, karena jumlah anion dan kation dalam ECF
harus sama untuk mempertahankan muatan listrik.
- Patofisiologi, Sylvia Price

28. B

29. E

Hipotonik : hemolysis
Hipertonik : plasmolysis atau krenasi

30. B

31. C

32. E
v= nRT

=MRT
pH= -log [H+] / [H+] = -logM
sehingga tekanan osmotik berpengaruh dengan derajat
keasaman

33. B

34. E

35. D

36. A

Haus Osmotik disebabkan oleh dehidrasi CIS

Haus Hipovelemik disebabkan oleh dehidrasi CES

The effect of dehydration on the close relationship


between osmotic (intracellular volume) and hypovolemic
(extracellular volume) loss that result in thirst
activation. Journal Reading kelas A

37. C

38. C
Pembahasan di no. 37

39. A
Perpindahan H2O antara plasma dan interstisial menembus
dinding kapiler dipengaruhi oleh Tekanan Hidrostatik dan
Tekanan Osmotik Koloid (Onkotik).

40. E

Tekanan Osmotik :
Tekanan yang menahan
cairan keluar pembuluh
darah

Tekanan Hidrostatik:
Tekanan yang membawa
cairan keluar dari kapiler

41. C

42. D

43. B
Angiotensin 2:

-merangsan ADH (reabsorpsi air diginjal/ngebuat haus)


-menghasilkan Aldosteron (merangsang reabsorpsi
natrium)
Inikan kasusnya diare, jadi pada pasien sekresi
angiotensin 2 menurun, maksudnya ga bisa ngeluarin
ADH yang nahan air, sama aldosteron yang nahan
natrium.
Diare = air + natrium keluar dari tubuh

44. E

Di soal garisin elektrolit ekstrasel. Natrium adalah


kation utama di ekstrasel.

45. D

Di soal garisin elektrolit intrasel dan efek biolistrik yaitu


kalium.

46. E
Homeostatis adalah proses mempertahankan lingkungan
dalam relatif yang stabil (buku UI kuning halaman 47) Di
skenario dijelaskan pasien mengalami diare, dan
kehilangan banyak cairan. Maka proses homeostatis yg
berperan
adalah
peningkatan
Aldosteron,
untuk
mengurangi produksi urin dan merangsang rasa haus

47. E
Cairan tubuh dibagi menjadi CIS dan CES. CES terbagi
lagi menjadi interstitium dan intravaskuler. Intravaskuler
terbagi lagi menjadi plasma, limfe, dan transel.
Cairan serebrospinal termasuk cairan transel karena
berada pada rongga-rongga khusus, seperti otak, bola
mata dan sendi

48. B
Karena
peningkatan
osmoreseptor
akan
merangsang kelenjar yang menghasilkan ADH,
sehingga ADH atau arginin vasopresin (AVP)
akan dilepas diujung-ujung saraf kelenjar
hipofisis
posterior,
untuk
meningkatkan
reabsorbsi air (buku UI kuning halaman 59)

49. E
NaCl 0,9% adalah larutan isotonik

50. A
Total cairan dalam tubuh adalah 60% BB. Dibagi menjadi
40% CIS dan 20% CES.
Ditanya volume CIS= 40% x BB (60) = 24

51. E

52. D
Angiostensin: sekresi aldosteron,bikin haus, merangsang
vasopresin u/ meningkatkan reabsorb H2O ginjal

53. E

Lihat option:

a.

Diuresis berkurang. Diuresis sendiri artinya meningkatkan


ekskresi urin jadi harusnya diuresis meningkat karena cairan
dalam tubuh berlebih jadi harus dibuang untuk menjaga
keseimbangan cairan tubuh,

b.

Sekresi ANP terhambat. ANP tidak terhambat, justru dia


dilepaskan oleh jantung sebagai respon kelebihan cairan dan
elektrolit sehingga terjadi diuresis.

c.

Sekresi aldosterone meningkat. Aldosteron menyebabkan retensi


natrium jadi harusnya aldosterone menurun.

d.

Sekresi ADH dari hipofisis posterior akan meningkat. Salah, kalo


dia meningkat, malah menambah retensi cairan di tubuh.

e.

Rangsangan baroreseptor di sinus karotikus (respon baroreseptor),


sinus aorta, dan dinding atrium kanan (pelepasan ANP).

54. E
Kalo terjadi kehilangan cairan tanpa disertai kehilangan
elektrolit, maka keadaan di luar sel menjadi hipertonik
sehingga terjadi perpindahan air dari intraseluler ke
ekstraseluler agar terjadi keseimbangan.

55. A
Karena arti dari dehidrasi adalah pengeluaran air tanpa
disertai elektrolit kalo kehilangan air dan elektrolit
namanya hipovolemik.

56. D

Karena dalam kasus ini osmolaritasnya


meningkat oleh karena itu ADH meningkat.

57. D

58. A

58. D meningkatkan sekresi aldosteron

59. A

60. C

Penyebab edema:

1.

Kurangnya albumin

2.

Peningkatan tekanan kapiler darah

3.

Peningkatan permeabilitas kapiler

4.

Hambatan pembuluh limfatik

5.

Retensi air dan natrium

Hukum Starling (dipahami, pasti ngerti tentang edema):

CES :
-

Plasma dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik intravaskuler

Interstitial dipengaruhi oleh tekanan onkotik

Tekanan Starling:
-

Tekanan hidrostatik menyebabkan cairan ke luar vaskuler

Tekanan onkotik menyebabkan cairan ke dalam vaskuler

Tekanan hidrostatik dalam sistem vaskuler dan tekanan onkotik cenderung


menyebabkan gerakan cairan dari vaskuler ke ruang ekstravaskuler.
Sebaliknya tekanan onkotik koloid disalurkan oleh protein plasma (albumin)
dan tekanan hidrostatik dalam cairan interstitial menyebabkan gerakan
cairan ke dalam vaskuler.

61. D
Pria tsb menderita penyakit hati sehingga tidak dapat
mensintesis protein terutama albumin yang berperan
dalam mempertahankan tekanan osmotik. Jika albumin
berkurang, tekanan onkotik berkurang sehingga terjadi
edema.

62. B
Pda penderita dengan penyakit ginjal, albumin keluar
bersama urin akibatnya kandungan albumin dalam
plasma berkurang sehungga terjadi penurunan tekanan
onkotik. Hal ini yang menyebabkan edema

63. C
(soal kurang lengkap) Pada prinsipnya cairan mengalir
dari konsentrasi airnya tinggi ke konsentrasi air yang
lebih rendah.

64. B
(soal krg lengkap) Tanpa terapi elektrolit, elektrolit
rendah.
Pasien
tersebut
menderita
diare
yang
menyebabkan cairan keluar dari tubuh. Sehingga pasien
kekurangan air dan elektrolit menyebabkan sel dehidrasi.

65. B

Perbedaan transudat dan eksudat ada di slide "CAIRAN


TUBUH" dari dr. Sri Hastuti M.Kes

Transudat berwarna lebih muda dan jernih


dibandingkan eksudat

66. D
mucin clott: pemeriksaan cairan sendi
pernah dibahas di pleno. Ada pertimbangan antara
pemeriksaan mucin clott atau mikroskopik, tapi dr.
syahrizal bilang lebih ke pemeriksaan mikroskopik.

67. A

68. E

69. D
Pemeriksaan analisa gas darah sebaiknya diambil dari
darah arteri, karena mengandung darah bersih.

70. D

71. D
(liat slide terapi cairan dr. Wan nedra, kalau hypernatremia >160 mEq/L
diberi nacl rendah dan kalium koreksi setiap 2x24 jam)

72. B
(slide cairan dan elektrolit dr. Wan Nedra, diare tanpa dehidrasu
diberi CRO (cairan rehidrasi oral) setiap buang air besar banyak )

73. B
Karena dia vomitting menyebabkan hipokalemia,
hiponatremia dan kadar hco3 rendah

74.
Ga ada jawabannya ( 75xbb) harusnya 75x 5 = 375 cc
oralit peroral 3-4 jam

Rencana Terapi A
Tanpa Dehidrasi

Muntah (-) diet yg biasa pd pasien


dilanjutkan
Malabsorption (-) Tidak ada diet spesifik
Cairan Rehidrasi Oral (CRO) setiap
BAB banyak (bukan kecipirit) atau muntah

Rencana Terapi B

Rencana Terapi C

Indikasi terapi secara oral dehidrasi ringan-sedang

Indikasi terapi secara parenteral :

Dehidrasi berat

Tidak dapat minum (lemah, sopor atau koma)

Muntah hebat

Oliguri atau anuri berkepanjangan

Komplikasi serius lain yang menghambat


keberhasilan rehidrasi oral

Rehidrasi Parenteral untuk Dehidrasi Berat


Berikan larutan RL atau DGaa
BAYI (<12 bln)

1 jam pertama: 30 ml/kgbb*

5 jam berikutnya: 70 ml/kgbb

ANAK (>12 bln)

1 jam pertama: 30 ml/kgbb*

3 jam berikutnya: 70 ml/kgbb

*Ulangi

teraba

biula denyut nadi masih sangat lemah atau tidak

75. B
Cairan maintenance itu 100ml x 10kg pertama, 50ml x
10kg kedua dan 20mlx 10kg berat ketiga. Jadi 100x9kg=
900ml

76.

77. B

78. E

79. E

Pilih rencana pengobatan:


C: Severe dehydration (loss of >10% of Body Weight)
B: Some dehydration (loss of 5-10% of BW)
A: No signs of dehydration (loss of <5% of BW)
(slide dr. Wan Nedra)

80.

81. B
Pada dehidrasi ringan-sedang cukup diberikan
pertolongan berupa oralit peroral. Pemberian
pariental ditujukan untuk dehidrasi berat.

82. A
BB X BE / 4 = 10 X 10 / 4 = 25.
Tapi pada pemberian pertama diberikatan
setengahnya, jadi 12,5 atau 13 mEq

83. C
Agar kadar cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan.
Jawaban A salah karena seharusnya hipofisis posterior.

84. D
Respon tubuh saat keiurangan cairan :

Penurunan produksi kencing untuk mengurangi


seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni akan
tampak lebih pekat dan berwarna gelap.

85.
Asites adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan
akumulasi cairan di rongga perut. Rongga perut adalah
ruangan diantara jaringan yang melapisi perut dan organ
organ di dalam perut. Penyebab paling seringndari asites
adalah sirosis hati.

86. E
Asites adalah edema pada abdomen/perut.
Otomatis perut membesar. Edema adalah
suatu keadaan dengan akumulasi cairan di
karingan interstitium secara berlebihan akibat
penambahan volume yg melebihi kapasitas
penyerapan pembuluh limfe. Sehingga tampak
adanya cairan pada pemeriksaan sonografi.
Ketika di palpasi terasa padat akibat adanya
akumulasi cairan dan menyebabkan shifting
dullness (adanya suara pekak yg berpindah
pindah pada saat perkusi akibat adanya cairan
bebas
di
dalam
rongga
abdomen).

87. D
Slide IPD dr.syahrizal "Water Electrolyte Imbalance"

88. A
Untuk gagal jantung cederung lebih ekstensif di
bagian tungkai akibat obstruksi vena dan
bertambah nyata pada malam hari. Edema yg paling
mencolok pada daerah presakral. (Harrison IPD)

89. B
Karena pada hipokalemia terjadi obstruksi usus dimana
usus melebar, absorpsi usus menurun dan sekresi cairan
serta elektrolit meningkat. Pergeseran cairan dan
elektrolit ini menyebabkan penipisan cairan intravaskuler
isotonik yang menyebabkan hipokalemia. (Harrison IPD)

90. D
Karena diare menyebabkan asidosis metabolic.

91. A
Karena hipokalemia biasanya tdk menimbulkan
manifestasi klinis

92. E

93. E

94. B
Karena garam dalam tubuh bisa ngakibatin RAAS
meningkat, RAAS ngakibatin retensi garam, garam ngiket
cairan, jadi retensi cairan juga

95. A

96. E

97. E

98. B

99. B

Xie xie

Anda mungkin juga menyukai