DALAM PARFUM
SECARA KROMATOGRAFI GAS
Oleh :
Harpah Noviani (P2.31.35.0.13.051)
Latar Belakang
Parfum
Bahaya Metanol Untuk
Kesehatan
Peraturan Kepala
Badan POM RI Nomor 2
Tahun 2014
Perumusan Masalah
Peraturan Kepala
Badan POM RI
Nomor 2 tahun
2014 yaitu kadar
maksimum
metanol 5%
(dihitung sebagai
persen dari etanol
dan isopropil
alkohol)
Pembatasan Masalah
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui apakah kandungan metanol dalam sediaan
kosmetik tersebut memenuhi syarat atau tidak dari
peraturan yang telah ditetapkan
Tujuan Khusus
Melakukan pemisahan pelarut alkohol dalam sampel
secara Destilasi.
Menetapkan kadar metanol dalam sampel secara
kromatografi gas.
Manfaat
Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan
wawasan dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh
selama masa perkuliahan
Bagi Masyarakat
Tinjauan
Pustaka
Kosmetik
dan
Parfum
Metanol
Destilasi
Kromatogr
afi Gas
Kosmetik
Bahan
atau
sediaan
yang
dimaksudkan
untuk
digunakan
pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi
dan membran mukosa mulut
terutama untuk membersihkan,
mewangikan,
mengubah
penampilan dan atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi
baik
(PerKa Badan POM RI Nomor 18
Tahun 2015)
Parfum
Manfaat
Jenis
Parfum
Cara
Pembuat
an
Metanol
Rumus Bangun
OH
CH3OH
Pemerian
Tidak berwarna,
larutan volatil
sedikit berbau
Titik didih 64o-65oC
Titik nyala 11oC.
Kegunaan
Dampak
Sakit kepala,
muntah, iritasi pada
hidung dan
tenggorokan,
pelebaran pupil,
merasa keracunan,
kehilangan
koordinasi, keringat
berlebih, bronkitis
dan konvulsi
Kulit kering dan
pecah-pecah, iritasi
dan memerah
Iritasi pada mata
DESTILASI SEDERHANA
Keterangan :
a. Statif
h. Kondensor
b. Klem
i. Selang keluar
c. Heating mantle
j. Selang kedalam
d. Labu destilasi
k. Adaptor
e. Pipa pelengkap berbentuk U l. Penampung
f. Termometer control
m. Lubang udara
g. Termometer pengamatan
P
I
S
N
I
PR
PE CA
M RA
I
AN S A
H
Kromatografi Gas
Teknik pemisahan yang mana larutan yang mudah
menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui
kolom yang mengandung fase diam dengan suatu
kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya.
Keterangan :
a. Gas Pembawa
f. Oven (pemanas) kolom
b. Sistem Pengontrol Gas
g. Detektor
c. Alat penyuntik
h. Amplifier
d. Septum lubang suntik
i. Komputer
e. Kolom
j. Kromatogram
Metode Penelitian
Alat
Dan
Bahan
Skem
a
Kerja
BAHAN
Kromatografi Gas
Aquabidestilata
Sampel
Skema Kerja
1,0 mL methanol
grade HPLC
+ etanol
Labu tentukur 10 mL
(konst 10%)
Pipet 5,0 mL
+ etanol
Labu tentukur 50 mL
(konst 1 %)
UJI LINIERITAS
Larutan A
(konst
0,1%)
1,0 mL
larutan baku
methanol 1%
Labu tentukur
10 mL,
tepatkan
dengan
etanol grade
HPLC
Larutan B
(konst
0,2%)
Larutan C
(konst
0,4%)
2,0 mL larutan
baku
methanol 1%
4,0 mL larutan
baku methanol
1%
Labu tentukur
10 mL,
tepatkan
dengan etanol
grade HPLC
Labu tentukur
10 mL,
tepatkan
dengan etanol
grade HPLC
Larutan D
(konst
0,6%)
3,0 mL larutan
baku methanol
1%
Labu tentukur
5 mL, tepatkan
dengan etanol
grade HPLC
Larutan E
(konst
0,8%)
4,0 mL
larutan baku
methanol 1%
Labu tentukur
5 mL,
tepatkan
dengan etanol
grade HPLC
Larutan Baku
Internal
Larutan Baku
I
1,0 mL
asetonitril
grade HPLC
1,0 mL etanol
grade HPLC
Labu tentukur
50 mL,
tepatkan
dengan
Aquabidestilat
a
Labu tentukur
50 mL,
tepatkan
dengan
Aquabidestilat
a
Larutan Baku
Etanol
1,0 mL larutan
baku I
+ 1,0 mL
larutan
baku
internal
Labu tentukur
10 mL,
tepatkan
dengan
Aquabidestilat
a
Larutan Baku
II
1,0 mL
isopropil
alkohol grade
HPLC
Labu tentukur
50 mL,
tepatkan
dengan
Aquabidestilata
Larutan Baku
Isopropil
Alkohol
1,0 mL
larutan baku II
+ 1,0 mL
larutan
baku
internal
Labu tentukur
10 mL,
tepatkan
dengan
Aquabidestilat
a
Ukur 100 mL
sampel
+ Batu
Didih
Larutan
Uji
Pipet 1,0 mL
larutan uji I
Labu tentukur 10
mL, tepatkan
dengan
aquabidestilata
Suntikkan 1L
larutan uji II
Cara Penetapan
Larutan Uji II, baku etanol, baku isopropil alkohol dan baku seri masingmasing disuntikkan secara terpisah dan dilakukan penetapan sebagai
berikut :
Kecepatan alir Gas N2 : 50ml/menit
Suhu injector : 200C
Suhu detektor : 200C
Fase diam: Carbowax
Fase gerak : gas nitrogen
Dimensi kolom : 30 m x 0,32 mm
Detektor : Detektor Ionisasi Nyala (FID)
Suhu Kolom : menggunakan suhu terprogram
KEBUTUHAN ALAT
ALAT
KEBUTUHAN
TOTA
L
Kromatografi Gas
Gelas Piala 50 mL
Gelas Piala 100 mL
Gelas Piala 400 mL
Labu tentukur 5 mL
Labu tentukur 10 mL
Labu tentukur 50 mL
Pipet volume 1 mL
Pipet volume 2mL
Pipet volume 3mL
Pipet volume 4mL
Pipet volume 5mL
Labu alas bulat
Termometer
Vial
Gelas ukur 100 mL
Erlenmeyer bertutup
Alat destilasi
batu didih
Menetapkan kadar
Wadah
Wadah
Wadah
Mengencerkan Konsentrasi
Mengencerkan konsentrasi
Mengencerkan konsentrasi
Mengukur secara kuantitatif
Mengukur secara kuantitatif
Mengukur secara kuantitatif
Mengukur secara kuantitatif
Mengukur secara kuantitatif
Wadah destilasi
Mengukur suhu
Wadah kromatografi gas
Mengukur secara kualitatif
Wadah penampung hasil destilasi
Memisahkan senyawa yang akan di uji
Meratakan suhu
1
6
3
1
2
7
4
9
1
1
2
1
1
2
18
5
1
1
3-5
KEBUTUHAN BAHAN
No
Bahan
Kebutuhan
25 mL
25 mL + 80 mL
Harga
Total
Rp 120,4 / mL
Rp
3.010
Rp 361 / mL
Rp
9.025
25 mL
Rp 259,2 / mL
Rp
6.480
25 mL
Rp 1.263,6/ gram
Rp 31.590
Aquabidest
1000 mL
Rp 40 / mL
Rp 40.000
Sampel
120 mL
Rp 15.000/ 30 mL
Rp 60.000
Total
Rp 150.105
TERIMA KASIH