PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli tidak hanya menutup peluang perusahaan lain untuk ikut bersaing
dan menikmati keuntungan, tetapi juga menghilangkan kesejahteraan konsumen,
sebaagi akibat pengaturan harga yang tinggi yang ditetapkan oleh perusahaan
tunggal.
Kehadiran perusahaan monopolis hanya dapat ditolelir sebatas pada perusahaan
negara/Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/BUMD) yang khusus
menyediakan kebutuhan publik seperti penyediaan listrik, air bersih, dan gas.
Prasyarat mutlak yang harus BUMN/BUMD tersebut adalah mereka harus efisien
dan terhindar dari praktek-praktek KKN, sehingga kebutuhan masyarakat dapat
dipenuhi dengan harga yang terjangkau
A.
1.
Hambatan Teknis
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing
dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini
disebabkan oleh beberapa hal.
2.
B.
1.
Permintaan
Dalam pasar monopoli permintaan terhadap output perusahaan (firms demand)
Kurva dibawah ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan output yang dijual (Q1 ke Q2)
perusahaan harus menurunkan harga jual (P1 ke P2).
Kurva MR dalam Perusahaan Monopoli
Penurunan harga jual menyebabkan penerimaan total (TR) berkurang sebanyak luas
daerah segi empat A. Penambahan jumlah output menambah TR seluas daerah segi empat B.
Dengan demikian MR = -A + B yang nilainya lebih kecil dan harga. Penjelasan yang sama
dapat diterapkan bila perusahaan bergerak ke P3, P4 dan seterusnya. Karena itu kurva MR
berada di bawah kurva harga (permintaan) seperti pada gambar b.
Dalam pasar persaingan sempurna kurva TR berbentuk garis lurus dimulai dan titik
(0,0). Dalam pasar monopoli besarnya TR sangat tergantung pada besarnya elastisitas harga.
a. Jika elastisitas harga Iebih besar dan satu (elastis), untuk menambah output 1%, harga
diturunkan Iebih kecil dan 1%. Akibatnya TR naik yang berarti MR positif.
b. Jika elastisitas harga sama dengan satu, untuk menambah output 1%, harga harus
diturunkan 1% juga. TR tidak bertambah, yang artinya MR = 0. Pada saat itu nilai TR
maksimum.
c. Jika elastisitas harga Iebih kecil dan satu (inelastis), untuk menaikkan output 1%,
harga harus diturunkan Iebih dan 1%. Akibatnya TR turun, yang artinya MR < 0
(negatif).
C.
1.
(riel output) akan lebih sedikit daripada kemampuan sebenarnya (potential output).
Keseimbangan makro terjadi di bawah keseimbangan ekonomi (under full-employment
equilibrium) karena tidak seluruh faktor produksi terpakai sesuai dengan kapasitas produksi.
Akan tetapi pengangguran tenaga kerja (unemployment) maupun faktor-faktor produksi yang
lain. Kemudian daya beli menurun, menciutkan pasar, yang memaksa perusahaan
memproduksi lebih sedikit lagi. Begitu seterusnya sehingga perekonomian secara makro
dapat mengalami keadaaan stagflasi (stagnasi dan inflasi), dimana pertumbuhan ekonomi
mandek, pengangguran tinggi, tingkat inflasi juga tinggi.
3.
terhadap perdagangan bebas harus ditinjau ulang, karena fakta menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan yang besar telah menjadi perusahaan monopoli alamiah. Karena
sahamnya dimiliki pihak swasta, tujuan perusahaan ini adalah maksimalisasi laba. Karenanya
jika dibiarkan bersaing bebas, akan menggilas perusahaan-perusahaan yang ada di NSB.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan asumsi-asumsi dari pasar monopoli !
2. Apa yang dimaksud dengan hambatan legal dalam pasar monopoli ? berikan
contohnya !
3. Apa yang dimaksud dengan hambatan teknis dalam pasar monopoli ? berikan
contohnya !
4. Dapatkah Anda menjelaskan dampak negatif monopoli berupa hilangnya
kesejahteraan konsumen (deadweight loss) ?
5. Upaya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menghapus praktek monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat ?