PENDAHULUAN
1.1
atau
kencing
manis
adalah
suatu
penyakit
yang
disebabkan
oleh
peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormoninsulin baik
absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin samasekali sedangkan relatif berarti
jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi ataudaya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat
dalam pancreas. Ada 2 macam type DM :
DM type I. atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM ini disebabkan akibat
kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala
yang menonjol adalah terjadinya sering kencing (terutama malam hari), sering lapar dan
sering haus, sebagian besar penderita DM type ini berat badannya normal atau kurus.
Biasanya
terjadi
pada
usia
muda
dan
memerlukan
insulin
seumur
hidup.
DM type II atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM ini disebabkan insulin
yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan
bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada atau kurang.
Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, 75%
daripenderita DM type II dengan obersitas atau ada sangat kegemukan dan biasanya diketahui
DM setelah usia 30 tahun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diabetes Militus
Diabetes
mellitus,
DM
(bahasa
Yunani:
Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresiinsulin endogenus tidak
cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan
hormon dari luar tubuh.
diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang
terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta
penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhanspankreas. IDDM dapat diderita oleh anakanak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan
dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan
berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun
respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama
pada tahap awal.
4
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan
reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut
dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
2.2.2 Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related
diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes
mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah,
melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada
banyak
gen,
termasuk
yang
mengekspresikan
disfungsi
sel
gangguan
beban adalah rendah hati, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling
terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya,
jika perlu,, perawatan dengan lisan [antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab]
produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering
yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi
hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak
sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai
taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon
insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin
akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang
normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan
dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan
pengobatan.
2.2.3 Diabetes mellitus tipe 3
Diabetes mellitus gestasional atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama
kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein
reaktif C pada lintasan patogenesisnya.[29] GDM mungkin dapat merusak kesehatan
janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 25% dari semua
kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah
melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang
cermat selama masa kehamilan.
Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat
membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami oleh
bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung
bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon
insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom
gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah
merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling
umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan
vaskular. Induksi kehamilan dapat diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta.
Operasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya atau
peningkatan resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih
besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi
untuk terserang diabetes mellitus.
Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab
diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus.
Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.
Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas,
radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada
sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis
residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
Penyakit dan infeksi pada pancreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang
pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi
hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti
kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang
malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus
karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori
yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain
disfungsi pankreas. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negaranegara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Dalam 10 tahun
belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota
ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda, kata Dr Gauden Galea,
Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya,
mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka
yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
8
Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah
melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900
kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori.
Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita
kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan
adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular,
diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya
penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah
dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan
kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat
disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak,
termasuk gorengan.
Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri
dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua
potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan
kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang
memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi.
Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam
menaikkan kadar gula dalam darah.
Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari
University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan
kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat.
Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan.
Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi
yang membuat kadar gula darah naik.
9
Stress
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres
datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula
darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang
sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi
karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita
menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan
pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya
hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin,
atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut
dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon
pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas
dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas
menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses Health Study II terhadap 51.603
wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda
membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan,
kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda.
Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum
lebih banyak.
2.5 Patofisiologi DM (Diabetes Melitus)
DM tipe 1 insulin Dependen Diabetes mellitus (IDDM) terjadi pada 10% dari semua
kasus diabetes .Secara umum, DM tipe ini berkembang pada anak-anak atau pada awal masa
dewasa yang disebabkan oleh kerusakan sel pancreas akibat auto imun, sehingga terjadi
defisiensi insulin absolut . Reaksi auto imun umumnya terjadi setelah waktu yang panjang (913tahun) yang ditandai oleh adanya parameter-paraameter system imun ketika terjadi
10
kerusakan sel . Hiperglikemia terjadi bila 80%-90% dari sel rusak. Penyakit DM dapt
menjadi penyakit menahun dengan risiko komplikasi dan kematian. Faktor-faktor yang
menyebkan terjadinya auto imun tidak diketahui tetapi proses itu diperantarai oleh makrofag
dan limfosit T dengan autoantibodi yang bersirkulasi ke berbagai anti gen sel (misalnya
antibody sel islet, antibody insulin)
DM tipe II non insulin Dependen Diabetes Militus (NIDDM) terjadi pada 90% dari
semua kasus diabetes dan biasanya ditandai dengan resistensi insulin dan defisiensi insulin
relative. Resistensi insulin ditandai dengan peningkatan lipolysis dan produksi asam lemak
bebas, peningkatan produksi glukosa hepatic, dan penurunan pengambilan glukosa pada otot
skelet. Difungsi sel mengakibatkan gangguan pada pengontrolan glukosa darah. DM tipe 2
lebih disebabkan karena gaya hidup penderita diabetes ( kelebihan kalori, kurangnya olah
raga, dan obesitas) dibandingkan pengaruh genetic.
Diabetes yang disebabkan oleh factor lain (1-2% dari semua kasus diabetes) termasuk
gangguan endokrin (misalnya akromegali, sindrom cushing), diabetes mellitus gestational
(DMG), penyakit pancreas eksokrin (pankreatitis) , dan karena obat glukokortikoid,
pentamidine,niazin,dan interferon.
Gangguan glukosa puasa dan gangguan toleransi glukosa terjadi pada pasien dengan
kadar glukosa plasma lebih tinggi dari normal tetapi tidak termasuk dalam DM. Gangguan ini
merupakan factor resiko untuk berkembang menjadi penyakit DM dan kardiofaskuler yang
berhubungan dengan sindrom resistensi insulin.
Komplikasi mikrofaskuler berupa retinopat, leuropati, dan nefropati sedangkan
komplikasi makrofaskuler berupa penyakit jantung coroner, sruk dan penyakit vaskuler
periveral.
2.6 Manivestasi Klinik
DM TIPE 1
1. Penderita DM TIPE 1 biasanya memiliki tubuh yang kurus dan cenderung
berkembang menjadi diabetes ketoasidosis { DKA }
Karena insulin sangat kurang disertai peningkatan hormone glucagon.
2. Sejumlah 20-40% pasien mengalami DKA setelah beberapa hari mengalami polyuria,
polydipsia,polifagia, dan kehilangan bobot badan.
DM TIPE 2
11
C.
Sediaan beredar
D. Glipizid
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Sediaan beredar
E. Glikuidon
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Sediaan beredar
F. Glimepirid
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Sediaan beredar
G. Tolbutamid
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Sediaan beredar
: Recodiabet
Biguanida
Mekanisme Kerja
Biguanda bekerja
menghambat
gluconeogenesis
dan
meningkatkan
Efek Samping
Sediaan Beredar
: Diabex, Glucophage
13
D. Tiazolidindion
Mekanisme Kerja
Tiazolidindion meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan
: Hiperglikemia
: Hipersensitivitas Terhadap Pioglitazone
: Odema, Sakit Kepala, Hipoglikemia, Mialgea,
Faringitis,Sinusitis,Gangguang Gigi,Ispa.
Sediaan Bereadar : Actos
b. Rosiglitazone
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
Sediaan Beredar
: Hiperglikemia
: Hipersensitf Terhadap Rosiglitazone,
: Nyeri Punggung, Sakit Kepala, Luka, Sinusitis, Anemia
Ketika Digunakan Bersamaan Dengan Metformin, Odema
Ketika Digunakan Bersamaan Dengan Insulin.
: Avandia
E. Penghambat glucosidase
Mekanisme Kerja Obat
Akarbose bekerja menghambat glucosidase sehingga mencegah penguraian
sukrosa dan karbohidrat kompleks dalam usus halus. Dengan demikian, agen ini akan
memperlambat dan menghambat penyerapan karbohidrat. Konsentrasi plasma puncak
akan bertahan 14-24 jam setelah konsumsi obat, sedangkan konsentrasi plasma puncak
dari zat aktif akan bertahan sekitar 1 jam. Acarbose dimetabolisme saluran cerna oleh
bakteri intestinal dan enzim pencernaan. Fraksi metabolit ini diabsorbsi dan
diekskresikan melalui urin.
Contoh obat
a. Acarbose
Indikasi
: Sebagai tambahan terhadap sulfonylurea atau biguanida pada
DM yang tidak dapat dikendalikan dengan obat dan diet.
Kontraindikasi
: Anak usia dibawah 12 tahun, wanita hamil, wanita
menyusui,obstruksi usus, ganguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal.
Efek samping
: Flatulensi, perut kembung dan nyeri, hepatitis
Sediaan beredar : glucobay
b. Miglitol
indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Sediaan beredar
2.8 Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan
kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan,
serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko
amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.
Yang terjadi
yang terkena
Komplikasi
&
kerusakan
penyakit
jantung,
secara
normal
&
mengalami kebocoran
Mata
ginjal
Ginjal
kemih
ginjal
yg
buruk
Gagal ginjal
normal
Saraf
15
secara
tidak dimetabolisir secara normal
& karena aliran darah berkurang
tiba-tiba
atau
secara
perlahan
Berkurangnya rasa, kesemutan
& nyeri di tangan & kaki
Kerusakan saraf menahun
Sistem
saraf
otonom
Kerusakan
pada
saraf
yg
perubahan
menelan
fungsi
&
pencernaan
Kesulitan
Darah
Jaringan ikat
Kontraktur Dupuytren
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
yang
berhungungan
dengan
abnormalitas
metabolism
urine
yang
dikeluarkan
lebih
banyak (Polyuria)
2. Sering
atau
cepat
merasa
haus/dahaga
(Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan
atau
makan
banyak
(Polyphagia)
4. Frekwensi
urine
meningkat/kencing
terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan
yang
tidak
6. Kesemutan/mati
pada
ujung
rasa
syaraf
rabun
luka/tergores
(korengan)
lambat
penyembuhannya.
10. Mudah terkena infeksi
terutama pada kulit.
jelas
sebabnya
Teh manis
Gorengan
Suka ngemil
Kurang tidur.
Stress
6. Kecanduan rokok
7. Menggunakan pil
kontrasepsi
8. Soda
18
.
3.2 Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Selalu berhati hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan istirahat
2.
yang cukup.
Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman
yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak tinggi.