Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
Ovilia Della Prativi
RinrinWirianti
Nurul Fatiya Zakki
Andhini Virgiannisa
260112150560
260112150561
260112150562
260112150571
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Farmasi Industri tentang Perencanaan Produksi dan
Pengendalian
Persediaan.Penulis
juga
mengucapkan
terimakasih
dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
1
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1
2
2
14
4.1 Forecasting................................................................................
4.1.1 Peramalan berdasarkan Jangka Waktu..............................
4.1.2 Peramalan berdasarkan Rencana Operasi.........................
4.1.3 Metode Peramalan Penjualan...........................................
4.2 Focus Forecasting.....................................................................
4.3 Perencanaan Produksi................................................................
4.3.1 Karakteristik Perencanaan Produksi.................................
4.4 Prosedur Perencanaan Produksi.................................................
4.4.1 Perencanaan Produksi berdasarkan Permintaan Pasar......
4.4.2 Perencanaan Produksi berdasarkan Order........................
14
16
17
17
23
23
25
28
28
29
29
31
31
32
33
33
34
35
BAB VIPENUTUP.......................................................................................
36
6.1 Kesimpulan................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
38
BAB I
PENDAHULUAN
a.
b.
industri farmasi?
Apa saja aspek-aspek yang diperhatikan dalam mengendalikan persediaan di
industri farmasi?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui alur cara perencanaan prodksi dan pengendalian persediaan di
industri farmasi
b. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam mengendalikan persediaan
di industri farmasi
BAB I
PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL/ PPIC
2.1 Production Planning and Inventory Control (PPIC)
PPIC merupakan bagian yang bertugas melakukan perencanaan produksi
dan pengendalian persediaan. PPIC merupakan bagian organisasi perusahaan yang
menjembatani antara divisi marketing dengan produksi. PPIC menerjemahkan
kebutuhan pengadaan obat jadi untuk marketing dalam bentuk rencana produksi
dan ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
Oleh karena itu PPIC harus mengendalikan persediaan mulai dari bahan
awal (bahan baku dan bahan kemas) sampai obat jadi. Tujuan dari pengendalian
persediaan adalah menjaga agar persediaan tidak sampai habis sehingga tidak
menghambat proses produksi dan pemasaran produk.
PPIC mempunyai peran yang penting dalam perusahaan karena berkaitan
erat dengan cash flow dan kinerja bagian produksi.Secara umum fungsi PPIC
adalah sebagai berikut :
b. Ada keseimbangan jenis order sesuai dengan mesin yang dimiliki perusahaan.
c. Ada standard kapasitas produksi tiap-tiap mesin.
d. Ada pengaturan delivery time yang merata dari marketing sesuai kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan.
e. Ada pedoman waktu kedatangan
(time
arrival)
untuk
pengadaan
sebagai
berikut.Dasar
dari
konsep
ini,
yaitu
menyerahkan pekerjaan reguler pada sistem. Karena logika manusia sulit untuk
mengolah informasi yang begitu banyak dan dalam waktu singkat, sistem
menggunakan logika machine, meski masih di back up dengan proses manual
operator.
2.1.2. Bagian pengendalian persediaan (inventory control)
Persediaan (inventory) sangat berguna dalam suatu perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan produksi. Tugas dari bagian ini adalah: (a) Mengendalikan
stok dari bahan baku, kemasan, dan bahan jadi agar sesuai dengan perencanaan
produksi dan permintaan dari pemasaran, (b) Mengevaluasi stok dari bahan baku,
kemasan dan barang jadi. Adapun Pengendalian barang Persediaan antara
lain : 1) Material dan Supporting Material, 2) Work In Process (WIP), dan 3) Final
Produk.
Material dan Supporting Material (M&SM). Ada dua hal yang harus
selalu diperhatikan untuk pengadaannya, yaitu; 1) M&SM tanpa melihat order
customer , 2) M&SM berdasarkan order customer. Dengan pertimbangan
minimalisir biaya pengadaan dan buffer, memiliki stock M&SM dalam batas
optimum dengan beberapa metode peramalan memberikan jaminan akan
adanya
emergency
order
atau
order
spesial
sehingga
Forecasting
Definisi Forecasting adalah peramalan penjualan yang merupakan dasar
perencanaan jangka panjang perusahaan, berguna untuk memperkirakan
kebutuhan bahan baku, produk, tenaga kerja sebagai respon terhadap perubahan
permintaan pasar yang disiapkan oleh bagian marketing (Management Sciences of
Health, 2011).
Forecasting dibutuhkan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku,
produk, tenaga kerja maupun kebutuhan lain sebagai respons terhadap perubahan
permintaan (pasar). Dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya di
bidang produksi dan operasi bagian peramalan penjualan (forecasting) memegang
peranan yang sangat penting. Forecasting ini biasa digunakan terkait bagian
perencanaan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
perencanaan produksi,
perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,
perencanaan kebutuhan tenaga kerja,
perencanaan kapasitas produksi,
perencanaan desain dan lay out fasilitas,
penentuan lokasi pabrik,
penentuan metode proses produksi, dan
penentuan jumlah mesin dan sebagainya.
Peranan peramalan penjualan (forecasting) ini disebabkan adanya
tenggang waktu (lead time) antara suatu peristiwa atau kebutuhan dengan
kebutuhan mendatang. Jadi, Forecasting merupakan dasar dari perencanaan
perusahaan dalam jangka panjang. Peranan forecasting pada masing-masing
bagian di perusahaan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 . Peranan forecasting pada masing-masing bagian di perusahaan
9
Bag. Keuangan
Bag. Marketing
Bag. Produksi
(Finance & Accounting)
sebagai
dasar untuk
perencanaan untuk
membuat
perencanaan
process
produksi
(schedulling) dan
pengendalian persediaan
(inventory control).
Forecasting dibuat dan disiapkan oleh bagian Marketing (penjualan)
karena bagian Marketing-lah yang mengetahui kondisi pasar, dan mampu
memperkirakan efek kompetisi, iklan dan promosi, perubahan harga dan besarnya
tekanan kekuatan penjualan ditinjau dari segi fluktuasi permintaan. Ada beberapa
kondisi dalam ramalan penjualan (forecasting) yang perlu diwaspadai adalah
sebagai berikut :
Ramalan penjualan yang buruk
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin, industri (produk) tersebut akan kehilangan pa
a. Peramalan jangka pendek (kurang satu tahun, umumnya kurang tiga bulan :
digunakan untuk rencana pembelian, penjadwalan kerja, jumlah TK, tingkat
produksi),
10
b. Peramalan jangka menengah (tiga bulan hingga tiga tahun : digunakan untuk
perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi dan
menganalisis berbagai rencana operasi),
c. Peramalan jangka panjang (tiga tahun
atau
lebih,
digunakan
untuk
program
komputer
yang
sederhana
untuk
membuat
perkiraan/peramalan penjualan.
Dasardasar penerapan Focus forecasting adalah:
A
Apapun yang kita jual pada 3 bulan terakhir, kemungkinan akan kita jual pada 3 bulan
yang akan datang.
11
Apapun yang kita jual pada 3 bulan yang sama tahun lalu, kemungkinan akan kita jual
C
D
forecasting adalah bahwa metode ini tidak boleh terlalu kaku. Artinya seluruh data
penjualan dianalisis dengan menggunakan kelima pendekatan tersebut di atas,
kemudian dari pendekatan yang paling mendekati kebenaran/kenyataan yang
sesungguhnya (data dari hasil penjualan nyata), digunakan untuk memperkirakan
jumlah penjualan di masa yang akan datang.
jawab
untuk
melaksanakan
pengadaan
barang
adalah
12
of Analysis (CoA).
Kontinuitas atau kesanggupan supplier dalam menyuplai barang yang
Perencanaan Produksi
Perencaaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk
agregat.Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen
13
14
15
Tugas-Tugas PPIC :
produksi jangka pendek. Perbedaan kedua jenis rencana produksi tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
Rencana Produksi jangka Rencana
Produksi
Jangkauan perencanaan
panjang
jangka pendek
Pada umumnya meliputi Pada umumnya hanya 1
Rincian perencanaan
3, 5, 7 atau 10 tahun.
tahun.
Estimasi
tingkat Jumlah produksi setiap
produksi;
tenaga
kerja,
jadwal
triwulan,
Dasar perencanaan
minggu.
penjualan Rencana
Rencana
jangka
panjang
produksi
per
bulan
atau
penjualan
rencana investasi.
2.5.
16
2.6.
17
Sistem memiliki data base mengenai sistem Grouping, yaitu menyatukan item
produk yang melalui jalur proses yang sama. Sebanyak apapun variasi produk
yang dimiliki, produksi sudah terbagi kedalam line-line / jalur imaginer, yang
b.
c.
d.
18
19
20
Kartu Kanban
a. Melakukan monitoring terhadap progress di setiap stasiun kerja (work
station). Delay di satu station akan mempengaruhi ketepatan waktu station
didepannya. Jika benar-benar ini terjadi, PPIC harus mengambil langkah-
21
22
23
2.7.
Production Schedule
24
25
dengan uraian persentase, makan berdasarkan formula itu maka PPIC dapat
memperhitungkan berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk permintaan
Customer.
e. Proses Produksi
Proses produksi didalam produksi suatu produk berbeda-beda perlakuanya
oleh karena itu maka PPIC harus dapat mengetahui setiap produk di dalam proses
produksinya sehingga bisa memperkirakan berapa lama suatu produk itu dapat
dibuat sampai selesai dan sesuai dengan kapasitasnya juga. Proses produksi ini
dapat diketahui dengan memahami produk tersebut pada saat produksi apa saja
kendala yang dapat terjadi untuk suatu produk tersebut.
f. Kualitas Produk
Kualitas produk dapat dinyatakan banwa produk itu berkualitas sesuai
dengan standart yang sudah ditentukan berdasarkan Dept. QC.Mengapa kualitas
ini menjadi penting menurut saya bagi PPIC, karena didalam suatu produksi suatu
produk ada beberapa tahapan tes QC untuk menyatakan produk tersebut LOLOS
QC atau TIDAK LOLOS QC. Dengan mengetahui masalah kualitas produk maka
PPIC dapat mengkomunikasikannya dengan Marketing mengenai kualitas yang
diinginkan karena tidak semua customer sesuai dengan standar yang kita
keluarkan dalam artian bahwa kualitas produk itu masih dapat dibicarakan dengan
Customer dan yang dapat membicarakan masalah kualitas produk yang kita
dapatkan pada saat produksi adalah Marketing sendiri yang memegang peranan
penting ini.
g. Kapasitas Gudang
Kapasitas Gudang ditentukan berdasakan dari Dept. Gudang yang mana
data ini dapat diukur sesuai dengan barang yang ingin kita buat stocknya.Dengan
ini Gudang dapat memperkirakan berapa besar barang tersebut dapat disimpan di
gudang.Maka dengan adanya ini PPIC harus dapat mengatur masuknya barang
agar tidak ada nya penumpukan barang di dalam gudang yang dapat
menghabiskan kapasitas gudang.Sehingga dengan memperhatikan hal seperti ini
teciptalah efisiensi dan efektifitas dari gudang.
h. Leadtime Pembelian
Leadtime pembelian didapat dari Dept. Purchasing yang mana Dept.
Purchasing mendapatkanya sesuai dengan negosiasi dengan para supplier dan
26
dikirim
sesuai
dengan
customer
order
yang
diterima
dengan
27
Leadtime Pengiriman ini dapatkan dari keputusan yang telah digodok oleh
Plan Manager dengan Departemen-departemen terkait yang berhubungan dengan
customer order. Dengan adanya leadtime pengiriman ini maka dapat memastikan
kepada customer kapan barang yang dipesan dapat sampai ditempat para
customer, selain itu juga maka Dept. PPIC dapat memperhitungkan kapan
seharusnya pesanan customer tersebut harus diproduksikan.
m. Safty Stock Raw Material dan Finish Goods
Safty stock Raw Material dan Finish Goods ini sangatlah diperlukan bagi
sebuah perusahan karena dengan adanya ini maka kebutuhan akan Raw Material
untuk kebutuhan produksi akan selalu tejaga dan tidak akan mengalami
kekurangan disaat produksi akan berjalan dan kebutuhan Customer akan Finish
Goods pun akan terjaga dengan aman dan pada saat Customer mengeluarkan
permintaan akan Finish Goods maka akan tersedia selalu.
Production Schedule merupakan jantung dari pada suatu perusahaan agar
perusahaan dapat berjalan / produksi sesuai dengan kapasitas mesin, kapasitas
sumber daya manusia, permintaan customer dan ketersediaan bahan bakunya
sehingga hasil produksi menjadi efesien dan efektifitas.
BAB III
PENGADAAN BAHAN AWAL
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam produksi adalah pengadaan
bahan awal. Bahan awal merupakan semua bahan, baik yang berkhasiat atau tidak
berkhasiat, yang berubah atau tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan
28
obat walaupun tidak semua bahan tersebut akan tertinggal di dalam produk ruahan
(Priyambodo, 2007).
Pengadaan atau pembelian bahan awal adalah suatu aktifitas penting dan
oleh karena itu hendaklah melibatkan staf yang mempunyai pengetahuan khusus
dan menyeluruh perihal pemasok. Pembelian bahan awal hendaklah hanya dari
pemasok yang telah disetujui dan memenuhi spesifikasi yang relevan, dan bila
memungkinkan, langsung dari produsen. Dianjurkan agar spesifikasi yang dibuat
oleh pabrik pembuat untuk bahan awal dibicarakan dengan pemasok. Sangat
menguntungkan bila semua aspek produksi dan pengawasan bahan awal tersebut,
termasuk persyaratan penanganan, pemberian label dan pengemasan, juga
prosedur penanganan keluhan dan penolakan, dibicarakan dengan pabrik pembuat
dan pemasok (BPOM, 2012).
Proses pengadaan bahan awal terdiri dari (BPOM, 2012):
3.1.
a.
Pengadaan Bahan
Pengadaan bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah disetujui
dan memenuhi spesifikasi yang relevan, dan bila memungkinkan langsung
b.
dari produsen.
Semua penerima, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa hendaklah dicatat.
Catatan hendaklah berisi keterangan mengenai pasokan, nomor bets/lot,
tanggal penerimaan atau penyerahan, tanggal pelulusan dan tanggal
c.
d.
e.
29
Kualifikasi pemasok
Pre-audit Questionnaire for Manufacturer of Starting Material
Daftar Periksa Audit Mutu / Sistem Mutu
Daftar pemasok (supplier/vendor) yang disetujui, dapat berupa
produsen atau distributor bahan awal. Daftar pemasok berisi nama pemasok,
nama dan alamat pabrik pembuat serta nama bahan yang dipasok. Daftar
tersebut harus disetujui oleh Bagian Pengadaan dan Pemastian Mutu
Quality Assurance Agreement antara pemasok dan pengguna yang
Penerimaan Bahan
Pada tiap penerimaan hendaklah dilakukan pemeriksaan visual tentang
30
3.3.
a.
Penandaan
Bahan awal di area penyimpanan hendaklah diberi label yang tepat.
Label hendaklah memuat keterangan paling sedikit sebagai berikut:
31
32
33
3.4. Penyimpanan
a. Bahan awal yang diterima hendaklah dikarantina sampai disetujui dan
diluluskan untuk pemakaian oleh kepala bagian Pengawasan Mutu.
b. Persediaan bahan awal hendaklah diperiksa secara berkala untuk
menyakinkan bahwa wadah tertutup rapat dan diberi label dengan benar,
dan dalam kondisi yang baik. Terhadap bahan tersebut hendaklah
dilakukan pengambilan sampel dan pengujian ulang secara berkala sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan. Pelaksanaan pengambilan sampel
ulang hendaklah diawali dengan penempelan lebel uji ulang dan / atau
dengan mengunakan sisitem dokumentasi yang sama efektifnya.
f.
dikendalikan kondisinya.
Penyimpanan bahan awal baik pada saat proses karantina selama
pemeriksaan maupun setelah diluluskan harus disesuaikan dengan persyaratan
penyimpanan yang tercantum dalam label bahan awal atau Certificate of Analysis
34
(COA) yang disertakan dari bahan baku tersebut. Berikut adalah contoh
temperatur ruang penyimpanan yang tercantum dalam label bahan awal:
a. Suhu ruang (ambient): suhu ruang tidak lebih dari 30C
b. Suhu ruang berpendingin udara (AC): suhu ruang di bawah 25C;
c. Suhu dingin: suhu ruang antara 28C; dan
d. Suhu beku: suhu ruang di bawah 0C.
Simpan bahan awal pada rak bahan awal yang telah ditentukan dengan
nama bahan awal yang tertera pada rak tersebut, jangan menaruh bahan awal di
lokasi yang tidak sesuai dengan nama bahan awal yang tercantum pada rak
tersebut.Bahan awal tidak boleh disimpan langsung bersentuhan dengan lantai
gudang, simpan bahan awal di atas rak atau pallet.Gudang penyimpanan bahan
awal
harus
selalu
dipantau
kondisinya
sehingga
selalu
memenuhi
Penyerahan/Distribusi Bahan
a.
35
BAB III
PRODUKSI BERDASARKAN PREDIKSI PASAR
DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
3.1 Forecasting
Definisi Forecasting adalah peramalan penjualan yang merupakan dasar
perencanaan jangka panjang perusahaan, berguna untuk memperkirakan
kebutuhan bahan baku, produk, tenaga kerja sebagai respon terhadap perubahan
permintaan pasar yang disiapkan oleh bagian marketing (Management Sciences of
Health, 2011).
Forecasting dibutuhkan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku,
produk, tenaga kerja maupun kebutuhan lain sebagai respons terhadap perubahan
permintaan (pasar). Dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya di
bidang produksi dan operasi bagian peramalan penjualan (forecasting) memegang
peranan yang sangat penting. Forecasting ini biasa digunakan terkait bagian
perencanaan :
a. Perencanaan produksi,
b. perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,
c. perencanaan kebutuhan tenaga kerja,
d. perencanaan kapasitas produksi,
e. perencanaan desain dan lay out fasilitas,
f. penentuan lokasi pabrik,
g. penentuan metode proses produksi, dan
36
Bag. Marketing
Bag. Produksi
Untukperencanaanprodu untukmembuatkeputusa
(budgeting) kbaru,
nprocess
dankontrolbiaya.
selection
(buat/beli),
kompensasi
armada perencanaankapasitas,
penjualan, dll
lay out fasilitasproduksi,
perencanaanproduksi
(schedulling) dan
pengendalianpersediaan
(inventory control).
Forecasting dibuat dan disiapkan oleh bagian Marketing (penjualan) karena
bagian Marketing-lah yang mengetahui kondisi pasar, dan mampu memperkirakan
efek kompetisi, iklan dan promosi, perubahan harga dan besarnya tekanan
Ramalan penjualan yang buruk
kekuatan penjualan ditinjau dari segi fluktuasi permintaan. Ada beberapa kondisi
37
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin, industri (produk) tersebut akan kehilangan pa
atau
lebih,
digunakan
untuk
38
Metode Kualitatif
yang
akan
diluncurkan
ke
pasaran.
Peramalan
kualitatif
dapat
Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik,
keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistik.
Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat
penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan
Metode Kuantitatif
39
Metode ini didasarkan atas data-data penjualan masa lalu yang kemudian diolah
dengan berbagai metode statistik. Metode Kuantitatif dapat dibagi dalam ke
dalam deret berkala atau runtun waktu (time series) dan metode kasual (casual).
Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan
biaya tertentu yang harus dipertimbangkan. Metode kuantitatif formal didasarkan
atas prinsip-prinsip statistik yang memiliki ketepatan tinggi atau dapat
meminimalkan
kesalahan,
lebih
sistematis,
dan
lebih
populer
dalam
Metode peramalan (forecasting) secara Time series atau sering disebut Metode
Deret Waktu atau Deret Berkala didasarkan asumsi bahwa besarnya
permintaan yang akan datang dapat diprediksi dari besarnya permintaan pada
masa lalu. Langkah penting dalam menggunakan metode peramalan deret
waktu adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data dapat
dibedakan menjadi 4 jenis siklus dan trend, yaitu :(1) pola horizontal, terjadi
bilamana data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yg konstan, (2) pola
musiman, terjadi bilamana deret permintaan dipengaruhi oleh faktor musiman,
(3) pola siklus, terjadi bilamana dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang
(siklus
bisnis),
dan
(4)
pola
trend,
terjadi
bilamana
40
Permintaandalamperiodensebelumnya
Pembobotanrataratabergerak=
(bobotperiden) ( permintaandalaperioden)
bobot
Eksponensial adalah
metode
peramalan
dengan
Istilah
eksponensial
dalam
metode
ini
berasal
dari
41
dimana :
Ft = Peramalanbaru
Ft-1 = Peramalansebelumnya
= Konstantapenghalusan (01)
At-1 = Permintaanaktualperiodelalu
Ada beberapa perhitungan yang biasa digunakan untuk menghitung
kesalahan dalam peramalan. Tiga dari perhitungan yang paling terkenal adalah :
AktualPeramalan
n
( Kesalahanperamalan )2
MSE=
n
garis tren terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan
ke dalam peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka
panjang. Persamaan garis :
y =a+bx
Dengan:
y = variabelygakandiprediksi
a = konstanta
b = kemiringangarisregresi
x = variabelbebas (waktu)
Dengan metode kuadrat terkecil (MKT) didapat :
42
b=
xy n x y a= y b x
x 2n x 2
Metode Casual
Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan
dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis. Penggunaan metode
ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil
peramalan. Hal- hal yang perlu diketahui sebelum melakukan peramalan
dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisikondisi seperti :
Adanya informasi masa lalu
Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan
Musiman (Seasonal)
Horizontal (Stationary)
Siklus (Cyclical)
Trend
Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan
jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka
panjang.
Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka
Apapun yang kita jual pada 3 bulan terakhir, kemungkinan akan tetap
dijual 3 bulan mendatang
43
b.
Apapun yang kita jual 3 bulan yang sama tahun lalu, kemungkinan akan
dijual pada 3 bulan yang sama
c.
3 bulan kedepan kita akan menjual 10% lebih banyak dibanding bulan lalu
d.
3 bulan kedepan kita akan menjual 50% lebih banyak dibanding bulan
yang sama pada tahun lalu
e.
Berapapun presentase yang kita dapat 3 bulan terakhir, hal yang sama juga
akan terjadi 3 bulan kedepan.
Seluruh data harus dianalisis kemudian baru dipilih pendekatan yang
program
komputer
yang
sederhana
untuk
membuat
perkiraan/peramalan penjualan.
Dasardasar penerapan Focus forecasting adalah:
A
yang akandatang.
Apapun
yang
C
D
samapadatahunlalu.
Berapapunprosentaseperubahan yang kitadapattahunlalupada 3 bulanterakhir, hal
kitajualpada
bulan
yang
samatahunlalu,
44
45
(dari dalam perusahaan sendiri) maupun faktor eksternal. Faktor internal antara
lain kapasitas terpasang, kapasitas produksi, jumlah persediaan dan aktifitas lain
yang diperlukan untuk produksi. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi perencanaan produksi antara lain kebutuhan/permintaan pasar,
kondisi perekonomian, ketersediaan bahan baku/bahan pengemas, aktifitas
kompetitor dan kapasitas eksternal (untuk kegiatan yang di subkontrakan).
Dampak Perencanaan yang Baik :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
47
48
c.
Tugas-Tugas PPIC :
kebutuhan pasar, pada umumnya macam produknya standar, usia produk panjang,
dan jumlah permintaan banyak. Perencanaan didahului dengan membuat
forecasting permintaan, kemudian diikuti dengan rencana persediaan barang jadi
dan rencana jumlah produksi. Selanjutnya dibuat rencana kebutuhan bahan baku,
bahan pembantu, sumber daya manusia, kebutuhan mesin, dan sebagainya. Dari
rencana kebutuhan bahan baku dapat dilanjutkan dengan rencana pembelian dan
rencana penyimpanan barang. Dari rencana kebutuhan mesin dapat dilanjutkan
dengan rencana pemanfaatan kapasitas dan scheduling.
49
pembelian
Rencana persediaan
Rencana
barangkebutuhan
jadi Rencana
bahan
baku dan rencana penyimpa
permintaan forecasting
Rencana
jumlah produksi
In,
First
Out (PertamaMasuk,
50
51
Dalam
beberapa
Supplier
Manufacturer
Distributor
Retail Outlet
Customers
Secara sederhana pemain utama dalam proses SCM dapat digambarkan
dibawah ini:
sederhana
sebuah
model
struktur
52
supply
chain
dapat
perusahaan-perusahaan
diharuskan
mampu
memenuhi
kepuasan
Melacak aliran sumber daya material, jasa, informasi, dan keuangan dari
pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
3.6.4 Tujuan dan manfaat supply chain management
Berikut ini merupakan tujuan dari Supply Chain Management:
b
c
konsumen.
Mengurangi biaya.
Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu
perusahaan).
53
d
e
Mengurangi waktu.
Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi.
keterampilan.
Tenaga manusia
akan mampu
sebagaimana yang
dituntut
BAB IV
54
KESIMPULAN
a. Pengadaan atau pembelian bahan awal adalah suatu aktifitas penting dan oleh
karena itu hendaklah melibatkan staf yang mempunyai pengetahuan khusus
dan menyeluruh perihal pemasok. Pembelian bahan awal hendaklah hanya
dari pemasok yang telah disetujui dan memenuhi spesifikasi yang relevan, dan
bila memungkinkan, langsung dari produsen. Dianjurkan agar spesifikasi yang
dibuat oleh pabrik pembuat untuk bahan awal dibicarakan dengan pemasok.
Sangat menguntungkan bila semua aspek produksi dan pengawasan bahan
awal tersebut, termasuk persyaratan penanganan, pemberian label dan
pengemasan, juga prosedur penanganan keluhan dan penolakan, dibicarakan
dengan pabrik pembuat dan pemasok.
b. Forecasting dibutuhkan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku, produk,
tenaga kerja maupun kebutuhan lain sebagai respons terhadap perubahan
permintaan (pasar).
c. Perencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan memilih dan menentukan tujuan
dan kebijakan perusahaan, program, dan prosedur kerja yang akan dilakukan.
Sistem pengendalian adalah suatu kegiatan pemeriksaan atas kegiatan yang
telah dan sedang dilakukan, agar kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa
yang diharapkan atau yang direncanakan. Perencanaan dan pengendalian
produksi mempunyai peranan yang sentral dalam peningkatan produktifitas
karena melalui perencanaan dan pengendalian produksi yang baik, akan
dicapai penghematan dalam biaya bahan, pemanfaatan sumberdaya baik
fasilitas produksi maupun mesin, tenaga kerja atau waktu yang optimal yaitu
tidak boros atau tidak idle.
d. Persediaan (inventory) memiliki arti sangat penting dalam operasi bisnis suatu
perusahaan, guna memenuhi kebutuhan produksi dan memberikan kepuasan
pada kebutuhan organisasi (perusahaan). Inventory, terutama di industri
farmasi terdiri dari raw material (bahan baku), packaging material (bahan
pengemas), finished product (obat jadi), dan Work In Process / WIP (Barang
setengah jadi).
e. Bagian/departemen yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengadaan
barang adalah Departemen/Bagian Pembelian (purchasing/procurement
55
DAFTAR PUSTAKA
56
BPOM RI. 2012, Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik, BPOM,
Jakarta
Management Sciences of Health, .2011. Medical Stores Management.
Priyambodo,
B.
2007.
Manajemen
Farmasi
Industri.
Global
PustakaUtama.Yogyakarta. 262-279
Priyambodo, B. 2007. Manajemen Farmasi Industri. Yogyakarta: Global Pustaka
Utama.
Theptong, J. 2010. Drug Inventory Control. Degree Programme in International
Business. Thailand. [Thesis].
Pujawan, I Nyoman. 2005. Supply Chain Management Edisi Pertama. Guna
Widya. Surabaya.
57