2.2.3
b.
dimana
terjadi
penimbunan
jaringan
c.
b.
Hicks.
maka
Menurunnya
oksitosin
konsentrasi
dapat
tuanya
meningkatkan
34
15
Pemberian
prostaglandin
pada
saat
hamil
dapat
Prostaglandin
dianggap
dapat
merupakan
pemicu
persalinan
2.2.3.5 Teori hypothalamus pituirai dan glandula suprarenalis
a.
Teori
ini
menunjukkan
pada
kehamilan
dengan
c.
2.2.4
1)
Promontorium
2)
Sayap os sacrum
3)
4)
5)
b.
35
d.
2)
e.
f.
36
bidang
sejajar dengan HI
Ukuran panggul
Ukuran panggul penting diketahui terutama pada
kehamilan pertama, sehingga ramalan terhadap jalanya
persalinan dapat dilakukan. Ukuran panggul luar tidak
banyak artinya untuk kepentingan persalinan, dapat
ditetapkan melalui pemeriksaan:
1)
2)
h.
Ultrasonografi.
Serviks
a.
b.
Serviks gantung
c.
Edema serviks
d.
37
2)
Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan
persalinan:
a.
b.
3)
Tumor vagina.
prineum
terjadi
kekakuan
sehingga
a)
amplitudo
(1) kekuatan his diukur dengan mmHg.
(2) Cepat mencapai kekuatandan
diikuti
Frekwensi
Frekwensi yang dimaksud dalam perhitungan
his adalah jumlah terjadinya his dalam 10 menit
c) Durasi
1. Lamanya his yang dihitung sejak mulainya
his sampai dengan berakhirnya his.
2. Diukur dengan detik
d) Interval
38
Yang
dan
kekuatan
kontraksi
semakin
bertambah.
d) Rasa nyeri dibagian belakang dan bagian depan.
e) Berjalan akan menambah intensitas.
f) Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi
dengan intensitas rasa nyeri.
g) Menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks.
3) karakteristik his persalinan palsu
a) rasa nyeri tidak teratur.
b) Tidak ada perubahan interval rasa nyeri antara
rasa nyeri yang satu dengan lainnya.
c) Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan
kontraksi.
d) Kebanyakan rasa nyeri pada abdomen bagian
bawah.
e) Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan.
f) Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan
kontraksi dengan intensitas rasa nyeri.
g) Tidak ada perubahan pada serviks.
b.
Kekuatan mengejan
39
berhasil, kalau
Janin
Janin aterm mempunyai tanda cukup bulan, 38 minggu
sampai
2)
40
3)
Air ketuban
Fungsi air ketuban
1)
Saat Hamil
a)Memberikan
kesempatan
berkembangnya
janin
Saat bersalin
a) Menyebarkan kekuatan his sehingga servik
dapat membuka.
b) Membersihkan jalan lahir karena kemampuan
sebagai desinfektan.
c) Sebagai pelicin saat persalinan.
41
3)
psikologis
ibu,
emosi
dan
persiapan
intelektual.
b. Pengalaman bayi sebelumnya.
c. Kebiasaan adat.
d. Dukungan dari orang tua terdekat pada kehidupan ibu.
2.2.4.5 Penolong persalinan.
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill
dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
(Johariyah, 2012, 11-36).
2.2.5
Tanda-tanda persalinan
2.2.5.1 Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki kala pendahuluan (preparatory
stage of labor), dengan tanda-tanda:
42
a.
b.
c.
d.
terbawah janin.
Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya
kontraksi kontraksi lemah dari uterus, disebut false
e.
labor pains.
Serviks menjadi
lembek,
mulai
mendatar
dan
Tahapan Persalinan
2.2.6.1 Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung dari
pembukaan nol sampai lengkap. Kala I dimulai sejak
terjadinya kontraksi uterus teratur dan meningkat (frekwensi
dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap. Kala I
dibagi menjadi 2 fase yaitu:
a.
Fase Laten
1)
2)
43
3)
4)
b.
Fase Aktif
1)
Frekwensi
dan
lama
kontraksi
uterus
akan
3)
4)
Mekanisme
membukanya
serviks
berbeda
antara
44
b.
2)
3)
4)
5)
Perenium menonjol.
6)
7)
45
b.
bayi.
Penyusutan
ini
menyebabkan
2)
3)
4)
Terjadi perdarahan.
2.2.6.4 Kala IV
a.
b.
c.
melakukan observasi
2)
46
3)
4)
persalinan
APN
didasarkan
pada
2010)
Tujuan Asuhan Persalinan Normal
1) Memberikan asuhan yang
memadai
selama
yang
bersih
dan
aman
dengan
47
Dorongan
meneran,
tekanan
anus,
perenium
handuk pribadi
Memakai sarung tangan Disinfektan Tingkat
e)
Tinggi(DTT) kanan.
Memasukkan oksitosin ke dalam spuit (tehnik
satu tangan)
3) Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan
Janin Baik
a) Vulva Higyene
b) Melakukan PD
c) Mendekontaminasi sarung tangan, mencuci
kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.
d) Memeriksa DJJ setelah kontraksi
4) Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu
Proses Bimbingan Meneran
a) Memberitahukan bahwa
pembukaan
sudah
48
melahirkan bahu.
Lahirnya Badan dan Tungkai
(1) Menyangga leher dan menyusuri badan
bayi.
(2) Menyusuri sampai tungkai dan menjepit
49
dan
melakukan
50
Persalinan mem-
51
dehidrasi
Dehidrasi
dapat
dan
menambah
mengakibatkan
tenaga.
lelah,
perasaan
tidak
nyaman
selama
kandung
kemih
yang
penuh
akan
52
bahwa
semua
peralatan
yang
53
kelahiran
bayi
secepatnya
dengan
lelah.
Minta ibu untuk meneran pada saat yang tepat
Meneran baru boleh dimulai jika pembukaan serviks
telah lengkap dan ada his. Caranya:
1) Bantu ibu ke dalam posisi yang memudahkannya
untuk meneran. Biarkan ibu memilih posisi sesuai
keinginannya bila keadaan memungkinkan, misalnya
a) Duduk atau setengah duduk: posisi ibu
memudahkan
penolong
persalinan
dalam
54
mulut
menempelkan
membuka,
dagu
pada
mengangkat bokong.
kedua
tungkainya,
dada,
dan
tidak
Bila
uterus
rupture
dan
sangat
55
56
57
uterus
yang
memudahkan
lepasnya
Yang lazim
Dengan
58
Penatalaksanaan
kala
III
tujuannya
membantu
Tetapi kadang-kadang
59
60
g.
h.
HENTIKAN.
Bahaya
terjadinya
perdarahan
atau
infeksi.
Untuk
Waktu memeriksa
secepatnya
ke
rumah
sakit.
Sambil
61
Adapun
62
63
rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi
baru lahir (Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan
Reproduksi, 2008: 57)
2.2.10 Laserasi Perineum
Laserasi adalah robekan pada perineum, vagina atau serviks yang
terjadi akibat regangan jaringan selama persalinan. Robekan spontan
perineum diklasifikasikan dengan derajat trauma yang berhubungan
dengan struktur anatomis yang terlibat.
2.2.10.1 Derajat Satu
Lokasi robekan: mukosa vagina, komisura posterior dan kulit
perineum. Tatalaksana: tidak perlu dijahit jika tidak ada
perdarahan dan posisi luka baik.
2.2.10.2 Derajat dua
Lokasi robekan: vagina, komisura posterior, kulit perineum
dan otot perineum.
Tatalaksana: jahit menggunakan teknik yang sesuai dengan
kondisi pasien.
2.2.10.3 Derajat tiga
Lokasi robekan: vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum dan otot sfingter ani.
Tatalaksana: segera rujuk ke fasilitas rujukan
2.2.10.4 Derajat empat
Lokasi robekan: vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, otot sfingter ani dan dinding depan rektum.
Tatalaksana: segera rujuk ke fasilitas rujukan (Sulistyawati,
2010)
2.2.11 Penjahitan perineum
2.2.11.1 Tujuan
Tujuan penjahitan laserasi atau episiotomi adalah untuk
menyatukan
kembali
jaringan
tubuh
dan
mencegah
64
65
2.2.12.2
2.2.12.3
2.2.12.4
2.2.12.5
2.2.12.6
plasenta
Obat yang diberikan: jenis, cara pemberian dan dosisnya.
Jumlah perdarahan: sedikit, sedang, banyak.
Bayi: beratnya, skor Apgar pada 1 dan 5 menit, posisi
2.2.12.7
lain.
2.2.12.8 Penolong dan tempat persalinan
(Saroha Pinem,2009: 121-149)