OSTEOARTHRITIS GENUE
Oleh:
dr. Adha Nurjanah
LATAR
BELAKANG
PERMASALAHA
Kasus
Identitas
Nama
: Ny. SR
Usia
: 55 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Gondel, Kedungtuban
No Reg
: 009
Anamnesis
RPS
Pasien mengeluh nyeri pada kedua lututnya, nyeri dirasakan
berdenyut dan tertusuk-tusuk, terutama pada perubahan posisi dari
duduk ke berdiri dan saat berjalan. Setiap pagi hari pasien mengeluh
kaku di kedua sendi lututnya sekitar setengah jam. Keluhan ini
sudah sejak 1 tahun yang lalu dan dirasakan semakin lama semakin
memberat. Pasien sering mengkonsumsi obat penghilang nyeri di
warung, tetapi keluhan itu muncul lagi saat reaksi obat habis.
Pekerjaan pasien di pasar dan sering mengangkat beban berat.
Pasien juga gemuk dan merasa sulit menurunkan berat badanya.
RPD
Riwayat alergi (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat darah tinggi (-)
Riwayat kencing manis (-)
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
: 80 x/menit
Suhu
: afebril
Status gizi
BB / TB
: 79 kg / 145cm
BMI
: 37,57 (obesitas)
Leher
Thorax
-
Inspeksi
Inspeksi : normal
Auskultasi : bising usus 12x/menit
Perkusi : timpani di seluruh lapang
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
-
Look: rubor (-/-), oedem (-/-), alignment genue dex et sin (baik)
Feel: kalor (-/-), krepitasi (+/+)
Move: ROM terbatas (+/+), nyeri (+/+)
Diagnosis:
- Pemeriksaan fisik
- Penatalaksanaan:
1. Non medikamentosa :
- Edukasi atau penjelasan kepada pasien perlu dilakukan
agar pasien dapat mengetahui serta memahami tentang
penyakit yang dideritanya, bagaimana agar penyakitnya
tidak bertambah semakin parah, dan agar persendiaanya
-
tetap terpakai.
Terapi fisik atau rehabilitasi. Pasien dapat mengalami
kesulitan berjalan akibat rasa sakit. Terapi ini dilakukan
untuk melatih pasien agar persendianya tetap dapat
dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang
sakit.
Penurunan Berat Badan, karena berat badan yang berlebih
2. Medikamentosa :
- NSAIDs (Non Steroid Anti Iflamatory Drugs), Inhibitor
-
intraartikular
dan
berperan
penting
dalam
dengan proteoglikan.
Glikosaminoglikan dapat menghambat sejumlah enzim
yang berperan dalam degradasi tulang rawan dan
merangsang sintesis proteoglikan dan asam hialuronat
degradatif.
Vitamin C, dapat menhambat aktivitas enzim lisozim.
3. Terapi Pembedahan
Terapi ini diberikan jika terapi farmakologis tidak berhasil
untuk menurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi
apabila terjadi deformitas sendi yang menggangu aktivitas
sehari-hari.
PELAKSANAAN
Diagnosis:
Diagnosis
OA ditetapkan
berdasarkan
atas
anamnesis
dan
pemeriksaan fisik
1. Terapi non medikamentosa :
Pasien diberikan edukasi untuk menurunkan berat badan dan
mengurangi kerjaan yang mengangkat beban berat karena
dapat memperparah derajat OA. Pasien juga disarankan
Peserta,