Daya Air
Kapasitas Waduk
Disusun Oleh :
ALI IMRON RUSADI
1307123124
Fakultas Teknik
Universitas Riau
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Kapasitas
Waduk untuk Memenuhi Kebutuhan Air ini.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Bapak Trimaijon selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air dan kepada
seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Air merupakan kebutuhan yang paling mendasar serta terpenting bagi
manusia untuk melanjutkan kehidupan. Tanpa keberadaan air, kita semua tidak
akan bisa hidup.
Namun, terkadang ketersediaan air yang ada di alam justru melebihi
kemampuan tampung yang ada di pemukiman manusia dan bisa juga kurang. Hal
ini menandakan bahwa kita butuh suatu mekanisme agar bisa mengontrol
ketersediaan air tersebut. Oleh sebab itu, makalah ini disusun atas permasalahan
tersebut.
Akhir kata, penulis sadar bahwa artikel ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Maret , 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Tujuan Makalah.................................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Waduk dan Kegunaannya................................................
2.2 analisa curah uhujan.........................................................
2.3 Banjir Rencana...........................................................................
2.4 Analisis Perencanaan Waduk......................................................
2.5 produksi dan kapasitas waduk............................................................
2.6 Penentuan Kapasitas Waduk.............................................................
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian.............................................................................
3.2 Prosedur Penelitian...........................................................................
3.3 Analisis Kemampuan Pelayanan Waduk..........................................
BAB IV
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat
besar. besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering
sekali menjadi masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerahdaerah disekitarnya. Sedangkan disaat musim kemarau alur sungai mempunyai
debit yang sangat minim. Daerah-daerah sekitarnya kering, pertanian dan
perkebunan kekurangan air.
Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu dilakukan
pengkajian, supaya besaran debit yang terjadi bida dimanfaatkan dan tidak
menjadi masalah lagi. Sehingga ketersediaan air pada saat musim hujan tidak
berkelebihan dan pada saat musim kemarau tidak terlalu kekurangan. Salah satu
pendekatan dalam pemecahan masalah ini perlu dibuat sebuah bangunan
penampung air di alur sungai tersebut, yaitu bendungan atau waduk. Bendungan
atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat
dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu
dilakukan studi-studi yang seksama supaya didapat tujuan optimal.
Perencanaan bendungan memerlukan berbagai jenis data, baik data primer
maupun data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait.
kelayakan pembangunan bendungan selalu ditinjau dari segi aspek, baik
kelayakan teknik kelayakan ekonomi, kelayakan sosial bahkan secara politik.
1.2
Tujuan
Sesuai dengan tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai sarana
c. Sebagian air di waduk ini akan meresap kedalam tanah disekitarnya sehingga
memperbesar cadangan air tanah dan memperbesar ketersediaan air pada
musim kemarau.
d. Air waduk bias dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat rekreasi.
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1
Pengertian Waduk
Waduk atau reservoir (etimologi: rservoir dari bahasa Perancis berarti
"gudang")
Waduk
semacam
ini
memungkinkan
pengoperasian
sarana
2.2
rangkaian proses pengolahan data (curah hujan) diawali dengan suatu proses identifikasi
kondisi meteorologi, stasiun penakar atau pengukur, analisa data tercatat secara kualitas
dan kuantitas yang dilanjutkan dengan perhitungan distribusi frekuensi yang dipilih dan
selanjutnya didapat suatu nilai intensitas curah hujan untuk periode ulang tertentu (Soemarto,
1995) .
Curah hujan yang turun pada daerah studi di catat atau diukur pada stasiun-stasiun
pengamatan merupakan curah pada titik-ritik tertentu (point rain fall) dan harus di ubah
menjadi curah hujan areal atau rata-rata. Menentukan tinggi curah hujan rata-rata pada suatu
areal studi, yang sering digunakan ada 3 (tiga) cara yaitu cara tinggi rata-rata (arithmetic
mean), cara Polygon Thiessen dan cara garis ishoyet. Penulis hanya menggunakan cara
Polygon Thiessen untuk menentukan curah hujan rata-rata di areal studi (rerata), sebagai
berikut:
Cara ini berdasarkan rata-rata timbang (weighted average) yang memberikan bobot
tertentu untuk setiap stasiun hujan dengan pengertian bahwa setiap stasiun hujan dianggap
mewakili hujan dalam suatu daerah dengan luas tertentu, dan luas tersebut merupakan factor
koreksi (correction factor) bagi hujan di stasiun yang bersangkutan.
A1d1 A2 d 2 ........... AN d N
A1 A2 A3 ......... AN
A1 d 1 N A1 d 1
N 1 Ai
N 1 A
N
Cara ini memberikan koreksi yang lebih terhadap kedalaman hujan sebagai
fungsi luas daerah yang dianggap diwakilidibandingkan dengan cara rata-rata al
jabar (Soewarno, 1995).
2.3
Banjir Rencana
Berdasarkan analisis curah hujan rencana dari datacurah hujan harian
maksimum dapat dihitung besarnya debit banjir perencanaan dengan kala ulang
2,5,10,20,50,100 tahun ataupun lebih. Perhitungan debit banjir rencana dapat
analisis hubungan antara produksi (yield) dengan kapasitas waduk. Yield adalah
jumlah air yang dapat disuplai dari waduk pada interval waktu tertentu. Yield ini
bergantung pada inflow dan nilainya akan bervariasi dari tahun ke tahun.
Produksi aman (safe yield atau firm yield) adalah jumlah maksimum air
yang dapat dijamin selama musim kering kritis. Penentuan kebutuhan kapasitas
suatu waduk pada aliran sungai biasanya disebut studi pengoperasian waduk
(operation study).
2.6
waduk, diantaranya adalah dengan metoda kurva massa Ripple. Kurva massa atau
diagram Ripple adalah suatu plotting kumulatif dari aliran masuk netto ke waduk
(net reservoir inflow). Gambar di bawah merupakan contoh suatu kurva massa.
Kemiringan garis singgung pada kurva massa pada suatu waktu adalah merupakan
ukuran inflow pada saat itu.
dimana :
P = daya (kW)
Q = debit aliran (m3/dt)
= massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
H = tinggi jatuh efektif (m)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara mengambil data.
Adapun data yang harus diperoleh adalah :
1. Data hidrologi daerah perencanaan waduk
2. Data perencanaan kapasitas waduk
3. Data hujan pada daerah perencanaan minimal 5 10 tahun terakhir
3.2
Prosedur Penelitian
1. Analisa Hidrologi
a. Curah hujan daerah
Curah hujan daerah dipeoleh dari stasiun hujan setempat yang
merekam kejadian hujan selama periode waktu yang telah
ditentukan. Caranya adalah menentukan curah hujan paling tinggi
selama dalam satu tahun, kemudian dihimpun menjadi data selama
5 sampai 10 tahun terakhir.
b. Curah hujan perencanaan
Curah hujan perencanaan bisa dianalisa dengan menggunakan
metode distribusi Gumbel.
X
Xi
i 1
Xi X
n
i 1
n 1
Tr 1
Yt ln ln
Tr
Yt Yn
Sn
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1
1.2
Tabel 4.3
Curah
Hujan
Dimana,
Rata-Rata
Xi
n
Xr =
Sx =
( Xi Xr)2
n1
56555
9
= 79,27
Yn
Sn
10
0.4952
10
0.9496
11
0.4996
11
0.9676
12
0.5035
12
0.9833
13
0.5070
13
0.9971
Reduce Variate
0.3665
1.5
10
2.2502
25
3.1985
50
3.9019
100
4.6
Ytr Sn
Yn
3.90190.9496
=3,5875
0.4952
1.4
Kontrol
Volume perencanaan waduk < Volume waduk yang telah dibangun
413.611,25 < 450.000 ...... OK!
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Waduk merupakan salah satu cara dan rekayasa bangunan yang di-
5.2
Saran
Saran penulis dalam makalah ini adalah :
Daftar Pustaka
Triadmojo, Bambang. 2010. Hidrologi Terapan. Yogyakarta : Beta Offset
Linsley R.K, 1989. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta : Airlangga
Wilson E.M., 1993. Hidrologi Teknik (terjemahan). Bandung : ITB
Sri Harto. 1993. Analisis Hidrologi. Jakarta : Gramedia
www.Google.com/ Evaluasi Kapasitas Tampung-doc
www.google.com/ Pengertian Waduk Menurut Para Ahli-pdf
www.google.com/ perencanaan waduk dan mekanisnya-pdf
www.google.com/ bendungan-doc
www.google.com/ contoh analisa perhitungan debit sungai-pdf