Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah sebanyak 25.000
jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan
jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan
jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak
terdapat di tempat lain di dunia. Kekayaan hayati ini harus kita jaga dan kita
pelihara dengan baik. Tumbuhan endemik adalah jenis-jenis yang sebenarnya
terbatas, hanya dapat ditemukan secara alami di daerah ter tentu saja. Salah
satu jenis tumbuhan endemik di Indonesia yang terkenal adalah sebagai bunga
refflesia , misalnya refflesia arnoldil (endemik di Sumatra barat, Bengkulu, dan
aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. horsfilldii (jawa), R. patma
(nusakambangan dan pangandaran), R. rochussenii (jawa barat), dan R.
contleyl (Sumatra bagian timur). Selain tumbuhan endemik, ada banyak jenis
tumbuhan di Indonesia di katagorikan langka, bahkan banyak diantaranya yang
telah punah.

B. Tujuan
Kuliah lapangan bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang ada di
sekitar dan mengidentifikasikan tumbuhan tersebut.

II. ISI

Pada kuliah lapangan embriologi tumbuhan, kami menemukan 3 jenis tumbuhan


yaitu jati, belimbing dan akasia. Berikut adalah identifikasi ketiga tanaman
tersebut:

1. Jati
Klasifikasi Jati
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Lamiales

Famili

: Lamiaceae

Genus

: Tectona

Spesies

: Tectona grandis L.

Jati (Tectona grandis L.) memiliki organ reproduksi berupa bunga. Jati
menghasilkan bunga bersifat mejemuk, berdiameter 6-8 mm, berwarna keputih-

putihan, memiliki 6 tangkai sari yang menempel pada kelopak bunga dan benang
sari dengan putik. Perbungaan pada jati tersusun dalam banyak malai, malai
bunganya terdiri dari ratusan bunga kecil, berwarna putih dan berbulu halus.

Bunga jati termasuk hermaprodit atau berkekelamin ganda, yaitu organ kelamin
jantan (penghasil serbuk sari) dan organ kelamin betia (penghasil putik) berada
dalam satu bunga. Bunga jati ada sepanjang waktu, namun pembungaannya terjadi
sporadis antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. Bahkan, keserempakan
pembungaan tidak ada salam satu malai pun. Selain itu, sifat penyerbukannya
bersilang, sehingga bila terjadi penyerbukan sendiri maka akan mengalami aborsi
buah sebelum waktunya masak. Jati umumnya berbunga pada umur 6-8 tahun,
namun bisa terjadi lebih cepat maupun lebih lambat. Jati selalu berbunga setiap
tahunnya. Namun keragaman waktu berbunga berbeda-beda di tiap wilayah.

Cara penyerbukan pada tanaman jati dilakukan oleh banyak serangga, khususnya
jenis-jenis lebah, tetapi dapat juga melalui angin. Serangga sebagai agen
penyerbuk merupakan faktor penting, beberapa serangga yang menjadi agen
penyerbuk jati antara lain :

No
1
2
3
4
5
6
7

Famili
Apidae
Apidae
Apidae
Anthophoridae
Anthophoridae
Anthophoridae
Megachilidae

Species
Trigona collina
Trigona terminate
Trigona leaviceps
Braunsapis sp
Ceratina sp
Ceratina bierolyphica
Heriades bingbamii

Selanjutnya setelah terjadi penyerbukan, terjadi pembuahan yang menghasilkan


biji. Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan
tengah tebal seperti gabus, dan bagian dalam yang terbagi menjadi 4 ruang. Buah
awal jati memiliki bentuk yang kecil dan berwarna hijau muda yang semakin lama
akan membesar dan berwarna kecoklatan.

Gambar. a. Bunga Jati b. Biji Jati c. Daun Jati


2. Belimbing
Klasifikasi Belimbing
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Geraniales

Famili

: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)

Genus

: Averrhoa

Spesies

: Averrhoa carambola L.

Organ reproduksi tanaman belimbing merupakan bunga, meliputi benang sari dan
putih.

Belimbing (Averrhoa carambola L.) adalah tanaman berbunga banyak (planta


multiflora), terletak di ketiak daun batang tua. Bunga bersifat majemuk berbatas,
mekar mulai dari sumbu pokok dari tengah ke pinggir. Mulai bunga terkumpul
rapat. Bunga belimbing berkelamin ganda atau hermaprodit, dimana terdapat
benang sari dan putih di dalamnya.

Penyerbukan tanaman belimbing dapat melalui perantara binatang (zoidiogamy).


Spesifikasi penyerbukan dengan perantara serangga (entomogamy). Penyerbukan
biasanya dibantu lebah (Hymenoptera).
Buah memanjang dengan 5 rusuk tajam. Berbuah setelah 2-5 tahun. Buah
memiliki 2 lapisan yaitu lapisan luar yang tipis, kuat, dan agak menjangat, serta
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair. Tergolong buah sejati tunggal
berdaging. Memiliki warna hijau muda sampai kekuning-kuningan.
Biji berbentuk pipih, berwarna cokelat muda. Kulit biji (Spermodermis) terdiri
dari 2 lapisan yaitu lapisan luar/ testa yang berwarna coklat muda, dan lapisan
dalam/ tegmen yang berwarna coklat tua. Di sebelah luar di sebagian tepinya

keluar cairan seperti lender yang merupakan bagian dari arilus. Pada inti biji,
lembaganya lurus (embryo), endospermanya berdaging warna putih

Gambar. a. Buah Belimbing b. Daun belimbing

3. Akasia
Klasifikasi tumbuhan Acacia longifolia
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Fabales

Famili

: Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus

: Acacia

Spesies

: Acacia longifolia

Akasia (Acacia longifolia ) memiliki tinggi pohon sampai 30 m, bole sering lurus,
untuk lebih dari setengah total tinggi pohon. Branchlets, phyllodes dan tangkai
gundul atau sedikit yg berlapis ketombe. bercabang banyak (simpodial) Phyllodes
5-10 cm luas, 2-4 kali lebih lama sebagai luas, hijau tua, ketika chartaceous
kering. The phyllodes memiliki (3 -) 4 saraf utama memanjang yang bergabung
pada margin dorsal di dasar phyllode, saraf sekunder halus dan tidak mencolok.
Bunga di paku longgar untuk 10 cm panjang, soliter atau berpasangan dalam axils
atas. Bunga pentamerous, kelopak 0,6-0,8 mm panjang, dengan lobus tumpul
pendek, corolla dua kali lebih lama tampuk. Pods linear, gundul, 3-5 mm luas, ca
7,5 cm panjang ketika hijau, kayu, digulung dan payau-coklat ketika dewasa,
depresi antara biji. Biji berkilau, hitam, ellipsoid, ovate atau lonjong, 3,5 x 2,5
mm, funicle orangish membentuk aril berdaging bawah benih.
Tumbuhan acacia memiliki bunga majemuk tak terbatas, Tipe untai atau bunga
lada (amentum), Setiap 1 bunga satu receptakulum, letak bunga di ketiak daun
(flos lateralis atau flos axilaris), menurut jenis kelamin bunga ini termasuk bunga
banci karna pada bunga terdapat benang sari dan putik, bunga ini dapat dikatakan
bunga lengkap atau bunga sempurna, bunga ini bersimetri banyak,yang berwarna
putih kekuning-kuningan. Bunga di paku longgar untuk 10 cm panjang, soliter
atau berpasangan dalam axils atas. bunganya berganda dan memiliki warna putih
atau kekuningan, panjangnya mencapai 10 cm dan bentuknya tunggal atau
berpasangan di sudut daun pucuk
Tanaman akasiam buah tanaman akasia sejenis polong-polongan berwarna hijau
saat masih muda dan berubah menjadi coklat setelah tua melingkar ketika masak,
agak keras, panjang 7-8 cm, lebar 3-5 mm,Biji berkilau, hitam, ellipsoid, ovate

atau lonjong, 3,5 x 2,5 mm, funicle orangish membentuk aril berdaging bawah
benih, Benih hitam mengkilat, lonjong, 3-5 x 2-3 mm, dengan ari (funicle ) kuning
cerah atau oranye yang terkait di benih.

a
b
Gambar. a. Daun Akasia b. Bunga Akasia

III.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari kuliah lapangan adalah sebagai berikut:

1. Tanaman yang diidentifikasi adalah Jati (Tectona grandis L.), Belimbing


(Averrhoa carambola L.) dan Akasia (Acacia longifolia).
2. Ketiga tanaman yang diidentifikasi adalah tanaman Angiospermae.
3. Ketiga tanaman yang diidentifikasi merupakan spermatophyta
(bereproduksi dengan menggunakan biji).

DAFTAR PUSTAKA
Suraida, .2013. penuntun praktikum morfologi tumbuhan .laboratorium prodi
biologi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan.
Tjitrosoepomo, G.H.M. 1968. Morfologi tumbuhan. Gadjah mada press,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai