ITS Undergraduate 14360 4206100001 Presentation1
ITS Undergraduate 14360 4206100001 Presentation1
PT. Indonesia
Power sebagai
salah satu
pembangkit listrik
di Indonesia
PENDAHULUAN
Rencana untuk
membangun PLTD
PEMAKAIAN BAHAN
BAKAR MFO UNTUK
DIESEL ENGINE DI
PLTD BALI
MAN HANYA
MEMBERIKAN, DAN
MENYUPLAI
MODULE-MODULE
POKOK TERTENTU
DIPERLUKAN DESAIN
DAN SPESIFIKASI
TEKNIS SISTEM
PENUNJANG
PEMBANGKIT
LISTRIK POWER
PLANT PLTD
BATASAN MASALAH
Hanya membahas konsep berupa
desain sistem penunjang PLTD
Hanya menganalisis spesifikasi utama
penyusun sistem penunjang PLTD
Instalasi elektrik, dan sistem control
otomatisasi tidak diperhitungkan.
Tidak mengkaji analisis ekonomi.
TUJUAN
Untuk merancang rencana sistem
penunjang yang ada di dalam PLTD
sesudah dilaksanakannya survey lapangan
pada PT.Indonesia Power Bali.
Pemilihan instalasi utama penyusun PLTD
dan spesifikasi tekniknya sebagai upaya
terpenuhinya kriteria desain.
MOTOR DIESEL
Motor diesel adalah jenis khusus dari motor bakar dalam
yang sesuai dengan namanya, motor bakar dalam
dengan mesin panas yang didalamnya terdapat energi
kimia dari pembakaran yang dilepaskan ke dalam setiap
silinder mesin.
Karakteristik mesin diesel yang membedakan dengan
motor bakar lainnya adalah terletak pada metode
penyalaan dari bahan bakarnya.
Pada mesin diesel, bahan bakar di injeksikan ke dalam
silinder mesin, yang berisi udara bertekanan tinggi.
Selama pengkompresian udara di dalam silinder mesin,
maka temperatur udara akan naik, sehingga pada saat
bahan bakar yang berbentuk kabut halus bersinggungan
dengan udara panas bertekanan ini akan menyala dan
tidak membutuhkan lagi komponen penyalaan dari luar.
Umum
Kriteria desain
Full
Kapabilitas
Jam
Load
Harapan
Periode
Rating
Jam
Kelas
Pemakaian
Minimal
Operasi
Annually
Kontinyu
8.000
Tahunan
Siaga
8.000
Tahunan
Darurat
650
Bulanan*
4.000 jam
keatas
1.000 sampai
4.000 jam
Dibawah
1.000 jam
Operasi
Sepuluh
Tahun
Pertama
40.000 jam
keatas
20.000 sampai
40.000 jam
Dibawah
10.000 jam
Kategori
Kecil
Medium
Besar
Ukuran
0 sampai 2.500 kW
2.500 kW sampai 10.000 kW
10.000 kW sampai 30.000 kW
Kelas
(Kategori
Pembangkit
)
A (Primer)
B (Siaga)
C (Darurat)
Beban
Tenaga
Listrik
Beban
Keluaran
Uap
Sumber
Fuel
dan
Batu Bara
A
A
hanya
beban kritis
A
N/A
N/A
A
A
A
A= Aplikatif
N/A = Tidak diaplikasikan
Suplai
Air
Emisi
Stack
Waste
Disposal
A
N/A
N/A
A
N/A
N/A
A
A
N/A