Anda di halaman 1dari 14

Siklus Akuntansi

Bagan dan Penjelasannya

Proses Bagan Alur Siklus Akuntansi


I.

TAHAP PENCATATAN

a) Dokumen Transaksi
Pengertian Dokumen Transaksi
Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur
lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus

1.

a)
b)

c)

dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau


kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi.
Hal yang sangat subtansional dalam siklus akuntansi ialah transaksi
karena ia merupakan pondasi dalam penyusunan laporan akuntansi.
Transaksi keuangan dalam bahasa global, ialah segenap realitas yang
menjadi pondasi dalam prosesi aktivitas mata rantai keuangan berorientasi
efektivitas yang kualitas. Sedangkan dokumen transaksi merupakan
lembaran yang mendukung bahwa telah terjadinya suatu transaksi.
Macam-Macam Bukti Pencatatan
Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus di buat oleh intern
dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern sebagai
berikut:
Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang
secara cash atau secara tunai.
Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan
uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji,
pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.
Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagianbagian yang ada di lingkungan perusahaan

2. Bukti Transaksi Ekstern


Bukti ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan
pihak di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, faktur
pembelian / penjualan dan pembayaran upah
Berikut contoh bukti ekstern.
a) Faktur
Adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit yang dibuat
oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
b) Kwitansi
Adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima
uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
c) Nota Kontan
Nota kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat
rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual
d) Nota Debet
Nota Debet adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli
(return pembelian), karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau
tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk
dikirimkan kepada penjual.

Nota debet dikirim bersamaan dengan barang yang dikembalikan kepada


penjual. Nota debet merupakan bukti bahwa pembeli telah mendebet akun
penjual. Jika transaksi dilakukan secara kredit, maka pembeli akan mendebet
akun hutangnya pada rekening penjual (kewajiban pembeli berkurang). Jika
transaksi dilakukan secara tunai, maka pembeli akan mendebet akun kasnya
sebagai akibat dari penerimaan uangnya kembali. Sama dengan retur
penjualan, retur pembelian tergantung pada kesepakatan bersama antara
penjual dan pembeli.
e) Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan
langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan
oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak
cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
f)

Cek
Cek Adalah surat perintah kepada bank sebesar jumlah yang tercantum
dalam cek tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa cek
tersebut. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank dan
pengeluaran cek ditujukan kepada orang yang dikehendakinya.

b) Jurnal

Jurnal adalah catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit
(Pengeluaran dan Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan
keterangan kepada kita tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi
akan terposting dalan jurnal ini.
Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan
satu jurnal saja yang biasa di kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan
dalam kelompok usaha besar, mereka menggunakan beberapa jurnal
seperti :
1. Jurnal Penerimaan Kas
2. Jurnal Pengeluaran Kas
3. Jurnal Pembelian
4. Jurnal Penjualan
5. Jurnal Umum
Dalam kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham
daripada menggunakan jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi
kelemahannya, kolom yang di gunakan sangat banyak berdasarkan jumlah
perkiraan/pos keuangan yang di gunakan.
I. JURNAL UMUM
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi
dalam perusahaan secara terperinci
II. JURNAL KHUSUS
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksitransaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan
dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
penerimaan kas dalam suatu perusahaan
Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan
penjualan barang secara kredit kepada Customer
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
pengeluaran kas dalam suatu perusahaan
Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan
pembelian barang secara kredit kepada supplier.

Jurnal Umum(Memorial)
Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
diluar empat jurnal diatas
II.

TAHAP PENGGOLONGAN

a) Buku Besar

Buku besar secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan


transaksi secara penuh dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di
debet atau di kredit serta nominal yang ada. Misalnya pada Buku Besar Kas,
maka akan tampak semua transaksi keuangan yang melibatkan Perkiraan /
Pos Kas. Yaitu yang mempengaruhi uang tunai secara langsung. Begitupun
dengan Piutang dan Utang.
Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling
berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan
harta, utang dan modal. Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke
buku besar disebut posting. Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal
harus sama dengan nama akun di buku besar.
Penggolongan Akun Buku Besar Harta
Pengertian Harta (Assets)
Harta adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di
dalamnya terdiri atas "harta yang berwujud" dan "harta yang tak berwujud".
Seluruh harta ini dapat dinilai dengan uang.
Penggolongan Harta (Assets)
1) Harta Lancar (Current Assets)
Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera,
misalnya kas, wesel tagih dan piutang usaha.
2) Harta Tetap

Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode
akuntansi, misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.
a) Harta tetap berwujud
Misalnya: tanah, gedung dan kendaraan
b) Harta tetap tak berwujud
Misalnya: hak paten. hak cipta, merk dagang, dan goodwill.
Penggolongan Harta Berdasarkan Tingkat Likuiditas
a. Harta Lancar
1) kas
2) surat-surat berharga
3) Piutang wesel
4) piutang usaha
5) beban-beban yang dibayar di muka
6) pendaPatan Yang akan diterima
7) persediaan-Persediaan
b. Harta Tetap
1) Harta Tetap Berwujud
a) tanah
b) bangunan
c) Peralatan
d) kendaraan
2) HartaTetap Tak Berwujud
a) hak cipta
b) hak paten
c) merk dagang
d) goodwill

b) Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku


besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu
merupakan rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu
atau disingkat dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini
meliputi:
I. BUKU BESAR PEMBANTU UTANG DAGANG
Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi
sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara
individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam buku
besar umum
II. BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG DAGANG
Buku
besar
pembantu
piutang (
account
receivable
subsidiary
ledger), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan)
kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun
Piutang dagang dalam buku besar umum.

III.

TAHAP PENGIKHTISARAN

a) Neraca Saldo

Dalam satu Siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah
di kelompokkan berdasarkan sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di buatkan
sebuah Neraca yang di kenal Neraca Awal, memberikan gambaran Informasi
Posisi Neraca perusahaan anda secara umum. Necara Ini sudah bisa di
jadikan sebagai bahan untuk membuat Laporan keuangan tetapi, masih ada
beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat dalam buku besar seperti
penyusutan Inventaris atau penyusutan kendaraan.
Neraca Saldo Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan
kredit untuk melihat apakah saldonya sudah seimbang.
Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk
setiap transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah
tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldosaldo kredit.
Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo.
Penyusunan sebuah neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi
merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasa.

b) Ayat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian biasanya berisi berbagai transaksi terlupakan, misalnya


saja akumulasi peneyusutan kendaraan. Misalnya, waktu mobil di beli
100.000.000, sudah barabg tentu setelah setahun atau setelah siklus
akuntasi berakhir harga mobil itu masih 100.000.000, tentu harganya susut.
Mengecek berbagai persediaan yang ada dan sebagainya. Transaksi inilah
kemudian di catat dalam buku besar kemudian menghasilkan sebuah neraca
baru
Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak
berlaku untuk semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah satu penyebabnya ialah
belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum
dicatat.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena :
1.suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan
2. transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraanperkiraan tertentu, dibuat untukmengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut
sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan
beban yang sebenarnya.
Beberapa transaksi yang terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal
penyesuaiannya adalah :
Penyusutan aktiva tetap
Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang
dicatat adalah sebesar yang disusutkan.

c) Neraca Lajur

Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja
dalam penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat
mengurangi kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapatdigunakan
untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan
memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.
Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari :
Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Rugi/laba dan
Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit.
a. Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing
buku besar.
b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke
dalam kolom penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom
nama akun, tulislah nama akun yangbarudibawah jumlah neraca saldo.
c. Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami
penyesuaian, sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja
angka-angka dari kolom neraca saldo sesuai debet dan kreditnya.
d. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok
rekening beban dan pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah
pendapatan dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba(pendapatan >
beban) dan rugi (pendapatan < beban)
e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta,
utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca.
Bentuk Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8
kolom, 10 kolom dan 12.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh-contoh bagan berikut :
1. Bentuk kertas kerja 6 kolom
2. Bentuk kertas kerja 8 kolom
3. Bentuk kertas kerja 10 kolom
4. Bentuk kertas kerja 12 kolom

d) Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah melakukan jurnal dan penutupan terhadap
perkiraan-perkiraan yang mempengaruhi Laporan rugi laba seperti
pendapatan, biaya dan sebagainya.
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.

Akibat penutupan ini maka rekeningrekening ini pada awal periode


akuntansi saldonya nol.
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
a) Menutup rekening Pendapatan
Rekening
Debet
Kredit
Pendapatan
xxx
xxx
Ikhtisar Rugi/Laba
b) Menutup rekening Beban
Rekening
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban

Debet
xxx

Kredit

c) Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba


Rekening
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal

Debet
xxx

Kredit

d) Menutup rekening Prive


Rekening
Modal
Prive

Debet
xxx

e) Menutup Akun Buku Besar

xxx

xxx
Kredit
xxx

Adalah memindakan sisa akun nominal/sementara ke akun ekuitas


(Laba ditahan untuk perseroan terbatas)sehingga akun nominal menjadi
tertutup(bersisa nol) dan akun ekuitas menunjukkan sisa yang sebenarnya.
Secara teknis akuntansi,pemindahan tersebut dilakukan dengan
membuat jurnal penutup kemudian di-posting/ dipindakan kea kun buku
besar setelah itu ditutup dan dibuatlah neraca sisa setelah penutupan.
Tujuan Menutup Buku Besar
Menghitung laba rugi untuk periode yang bersangkutan
Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tahub tertentu dengan tahun
berikutnya
Mendapatkan neraca akhir ( neraca sisa setelah penutupan ) yang akan
merupakan neraca awal tahun berikutnya
Memisahkan perangkat pencatatan (buku) tahun tertentu dengan tahun
berikutnya sehingga memudahkan pemeriksaan
Langkah-langkah Penutupan
Menyusun jurnal penutupan dengan cara berikut ini:
Memindahkan saldo akunpendapatan kea kun laba rugi atau ikhtisar laba
rugi,dengan mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit
akun laba rugi
Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi dengan mengkredit akun
beban sebesar saldonya dan mendebit akun laba rugi

Memindahkan saldo akun laba rugi kea kun ekuitas (laba ditahan untuk
perseroan terbatas)
Jika saldo menunjukan laba,akun laba rugi didebet dan akun ekuitas dikredit
Jika saldo menunjukkan rugi,akun laba rugi dikredit dan ekuitas di debet
Memindahkan akun prive kea kun ekuitas dengan mengkredit akun prive dan
mendebit akun ekuitas
Memindahkan jurnal penyesuaian kea kun buku besar
Memindahkan jurnal penutupo kea kun buku besar
Member garis dua pada akhir baris akun nominal yang berarti akun tersebut
telah ditutup dan tidak berlaku lagi untuk tahun berikutnya

f) Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik
maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo
setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca
saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan
bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk
memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.
Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca
saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun yang
termasuk akun riil. Berikut ini contoh neraca saldo setelah penutupan untuk
kasus Eva Salon.

g) Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi rugi
laba yang saldonya di kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya
tersebut. Contohnya Beban Sewa di bayar di muka dan beban perlengkapan
yang telah di tutup tetapi kenyataannya masih ada perlengkapan yang
tersisa.
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai
kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya.
Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak
semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal
penyesuian yang dibalik adalah:
1.
Hutang biaya
2.
Piutang Pendapatan
3.
Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan
pendapatan
4.
Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja
sebagai berikut:
No
.

Jenis AJP

Ayat Jurnal Penyesuaian

Jurnal Balik

1.

Hutang Biaya

2.

Piutang Bunga

3.

4.

Biaya Gaji
Hutang Gaji

Piutang Bunga
Pendapatan
Bunga
Pendapatan
Pendapatan
Diterima Dimuka
Tiket
Pendapatan
Tiket DD
Biaya
Dibayar Sewa Dibayar
Dimuka
Dimuka
Beban Sewa
IV.

10
0
15
0
20
0
90
0

10
0
15
0
20
0
90
0

Hutang Gaji
Biaya Gaji

10
0

Pendapatan
Bunga
Piutang Bunga
Pendapatan
Tiket DD
Pendapatan
Tiket
Beban Sewa
Sewa Dibayar
Dimuka

15
0
20
0
90
0

10
0
15
0
20
0
90
0

TAHAP PELAPORAN

a) Laporan Laba/Rugi
laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan
keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik
itu pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat
dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak
pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk
memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para
investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa
depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut,
tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada
perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan
mengandung resiko yang terlalu besar.
Laporan ini hanya memuat akun pendapatan dan beban.

b) Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang


mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal
selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal,
laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan
modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih prive)).
1. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk
perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan
tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan
modal.
2. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah
semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
3. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan)
atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau
keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan.

4. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.

c) Neraca

Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang


menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal
tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset,
kewajiban, dan ekuitas dana. Aset adalah sumber daya yang dapat
memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang. Sumber daya
nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan
budaya juga termasuk dalam pengertian aset. Contoh aset antara lain kas,
piutang, persediaan, dan bangunan.
Berikut saya berikan salah satu contoh Neraca yang sederhana:
Neraca Model Skontro

Aktiva
Kas
Rp
xxx
Piutang
Rp
xxx
Persediaan
Rp
xxx
Total Aset
Lancar
Aktiva Tetap
Tanah
Rp
xxx
Bangunan
Rp
xxx
Total Aset
Tetap
TOTAL AKTIVA

NERACA PT ALI
Per 31 Desember 2015
Kewajiban dan Ekuitas
kewajiban

Rp
xxx

Utang Jangka
Pendek
Utang Jangka
Panjang
Total Kewajiban
Ekuitas
Modal
Laba Ditahan

Rp
xxx
Rp
xxx

Total Equitas
TOTAL PASIVA

Neraca Model Stafel


NERACA PT ALI
Per 31 Desember 2015
Hart
a

Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx

Kas

Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx

Piutang
Persediaan
Total Aset
Lancar
Aktiva Tetap
Tanah

Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx

Bangunan
Total Aset Tetap

Rp
xxx
Rp
xxx

Total Harta
Kewajiban dan Ekuitas
kewajiban
Utang Jangka
Pendek
Utang Jangka
Panjang

Rp
xxx
Rp
xxx

Total Kewajiban

Rp
xxx

Ekuitas
Modal
Laba Ditahan
Total Ekuitas
Total Kewajiban dan Ekuitas

d) Laporan Arus Kas

Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx
Rp
xxx

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash
flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk
dan keluar uang (kas) perusahaan.

e) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan


informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan
tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan
atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu
dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih
komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan
Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan
usaha , piutang , kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk
menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan
gugatan).

DAFTAR PUSTAKA
http://meryanifah.blogspot.com/2012/10/dokumen-transaksi_4025.html
http://alinenamaku.blogspot.com/2012/10/nota-debet-dan-nota-kredit.html
http://akuntansi-maissya.blogspot.com/2012/03/menutup-buku-besar.html
http://akuntansis.blogspot.com/2014/07/neraca-saldo-setelahpenutupan.html
http://andrypunya.blogspot.com/2014/01/penggolongan-akun.html
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/SitePages/ModulOnline/LihatM
odulOnline.aspx?ModulOnlineID=70
http://xxxqori.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-contoh-laporan-labarugi.html
http://keuanganlsm.com/laporan-perubahan-modal/
http://akunt.blogspot.com/2013/11/definisi-neraca-laporan-keuanganarti.html
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/neraca-pengertian-dan-contoh-neraca.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_atas_laporan_keuangan
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_ka
http://indrafirdiawanlblackstar.blogspot.co.id/2015/05/bagan-alur-siklus-akuntansibeserta.html

Anda mungkin juga menyukai