Anda di halaman 1dari 3

8

KUIS 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEMESTER GANJIL


TA 2014/2015
1. Psikologi pendidikan: cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara
memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
5 bidang pendidikan yang banyak menggunakan prinsip psikologi:
i. Seleksi penerimaan siswa baru: sekolah akan mengadakan tes
penerimaan siswa baru dengan alat tes yang berbasis psikologi.
ii. Interaksi belajar-mengajar: guru membutuhkan keahlian dan cara
khusus untuk proses belajar-mengajar yang efektif. Guru juga harus
mempertimbangkan perilaku anak dengan psikologisnya.
iii. Pemilihan materi pelajaran: pemilihan materi pelajaran harus sesuai
dengan pencapaian yang dapat dicapai oleh anak sesuai umurnya.
iv. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan: bimbingan untuk siswa akan
membutuhkan prinsip-prinsip psikologi karena terkadang masalah
yang dialami karena faktor psikologis anak tersebut.
v. Metodologi mengajar: guru harus menggunakan metode atau
pendekatan yang tepat sesuai psikologis siswa karena setiap individu
membutuhkan metode belajar yang berbeda-beda.
2. John Dewey:
Anak adalah pembelajar yang aktif (active learner)
Anak berfikir secara reflektif yaitu dengan mendapatkan pengetahuan bukan
hanya dari pelajaran akademik atau sekolah, namun juga dalam aplikasinya
sehari-hari seperti beradaptasi, berpikir atau problem solving.
Semua anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuknya.
3. Penelitian perlu dilakukan dalam psikologi pendidikan karena untuk mencari fakta
dan menghindari opini, keyakinan dan perasaan personal. Informasi yang dihasilkan
akan menjadi objektif, sistematis dan dapat diuji. Cross sectional adalah penelitian
yang mempelajari beberapa kelompok dalam satu waktu untuk melihat perbedaan
antar kelompok. Contohnya seperti mempelajari motivasi terhadap mahasiswa
semester 1, 3, 5, dan 7. Namun, penelitian ini tidak dapat melihat pengaruh dari
perubahan waktu. Longitudinal adalah penelitian terhadap satu subjek dalam kurun
waktu yang lama. Contohnya seperti mempelajari motivasi terhadap satu mahasiswa
saat berada di semester 1. Lalu mempelajari mahasiswa tersebut pada semester 3 dan
seterusnya. Namun, metode penelitian ini membutuhkan biaya yang banyak dan
waktu yang cukup lama.

4. Menurut Piaget proses yang dilalui oleh seseorang dalam menerima informasi yang
baru yaitu saat informasui yang baru itu masuk, seseorang akan memasukkan
informasi tersebut ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya (asimilasi). Jika
pengetahuan yang sudah ada tidak ada yang sesuai sehingga terjadi disequilibrium.
Seseorang tersebut akan menyesuaikan informasi yang baru tersebut dengan
pengetahuan yang sudah ada sebelumnys (akomodasi).
Tahapan perkembangan kognitif Piaget:
i. Tahap Sensorimotor: bayi membangun pemahaman tentang dunia
melalui pengalaman indra dan sensorinya.
ii. Tahap Pra-operasional: anak masih merasakan egosentris. Anak mulai
berimajinasi dan tidak memperdulikan realitas sehingga terkadang dia
akan menggambar sesuai imajinasinya. Anak juga masih memikirkan
sesuatu berdasarkan persepsinya misalnya saat dia menelpon seseorang
dan merespon dengan gerakan non-verbal padahal lawan bicaranya
tidak dapat melihat gerakan tersebut.
iii. Tahap Operasional Konkret: anak sudah bisa mengelompokkan dan
mengklasifikasikan

objek

dalam

hidupnya. Anak

sudah

bisa

mengurutkan dari yang besar hingga yang kecil.


iv. Tahap Operasional Formal: pada tahap ini seseorang sudah bias
berpikir

logis

dan

membayangkan

kemungkinan-kemungkinan.

Seseorang juga sudah bisa memecahkan masalah yang konkret dengan


menyusun rencana memecahkan masalah dan secara sistematis
menguji solusinya. Seseorang sudah bisa memikirkan spekulasi tentang
kualitas ideal yang dia inginkan dalam diri mereka dan diri orang lain.
Hal tersebut bersifat fantasia tau khayalan.
5. Zone Proximal Development (ZPD) adalah serangkaian tugas yang sulit dilakukan
oleh anak dengan sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa
atau anak yang lebih mampu. Batas bawahnya adalah saat anak dapat memecahkan
suatu masalah sendirian. Batas atasnya adalah saat anak dapat menyelesaikan tugas
tambahan dengan bantuin dari orang lain yang lebih mampu. Contohnya seperti anak
usia 3 tahun dan dia belum bisa mengikat tali sepatu. Guru akan membantunya
mengikat tali sepatu dengan mengajarinya mengikat melalui pemasangan tali terhadap
lubang yang ada di papan dan mengikatnya. Setelah diajari seperti itu, anak mampu
mengaplikasikannya di sepatunya sendiri.
6. Delapan tahapan perkembangan Psikososial dari Erikson:

Percaya vs. tidak percaya: saat bayi memiliki orang tua atau pengasuh yang
hangat dan ramah, dia akan mempersepsikan dunia sebagai tempat yang

nyaman.
Otonomi vs. malu dan ragu: saat bayi dilarang terus menerus saat dia
menyentuh hal-hal atau barang-barang karena rasa keingintahuannya maka dia

akan tumbuh menjadi anak yang malu dan ragu.


Inisiatif dan rasa bersalah: orang tua memberi tahu anaknya bahwa jika ia
tersesat di dalam tempat bermain atau supermarket, carilah satpam dan bilang
bahwa ia tersesat. Sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang insiatif

untuk meminta pertolongan saat ia tersesat.


Usaha vs. inferioritas: jika anak yang selalu disalahkan saat dia mendapatkan
nilai yang jelek dan tidak menanyakan alasannya, anak akan memiliki

perasaan rendah diri dan tidak memiliki kompetensi.


Identitas vs kebingungan identitas: hal ini terjadi saat remaja harus

menemukan jati dirinya.


Intimasi vs isolasi: saat remaja yang dijauhi oleh teman-temannya di akan

dibayangi dengan rasa kesepian dan merasa terisolasi.


Generatif vs. stagnasi: saat orang tua yang memiliki anak yang sudah
berkeluarga, oorang tua cenderung ingin memberikan saran dalam rumah

tangga anaknya.
Integritas vs putus asa: saat manusia sudah mencapai masa tuanya, mereka
akan mengevaluasi apa saja yang telah mereka capai dalam hidupnya. Jika
mereka merasa bahwa dirinya belum memenuhi apa yang ia inginkan dalam
hidup, maka dia akan merasa menyesal atau putus asa di masa tuanya.

Aisyah Uswatunnisa (1602013005)

Anda mungkin juga menyukai