Juklak Kawsiap Bangun
Juklak Kawsiap Bangun
REPUBLIK INDONESIA
PETUNJUK PELAKSANAAN
KAWASAN SIAP BANGUN DAN
LINGKUNGAN SIAP BANGUN YANG BERDIRI SENDIRI
KATA PENGANTAR
Sebagaimana telah kita pahami bersama, pelaksanaan Gerakan
Nasional Pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) telah menjadi
komitmen Nasional. Dalam kaitan tersebut, Kementerian Negara
Perumahan Rakyat berkewajiban mendorong pelaksanaan Gerakan
Nasional Pembangunan Sejuta Rumah di daerah melalui Kawasan
siap bangun dan Lingkungan siap bangun yang Berdiri Sendiri
(Kasiba dan Lisiba BS).
Penerbitan buku petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Kasiba
dan Lisiba BS ini merupakan pedoman bagi pelaksanaan Kasiba dan
Lisiba BS di daerah yang diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi
Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota serta seluruh masyarakat
terutama para praktisi dan akademisi diberbagai kegiatan yang
dalam tugas dan kegiatannya berkaitan dengan Kasiba dan Lisiba BS
diwilayah Kabupaten/Kota sebagaimana diamanatkan dalam Undangundang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
serta Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan
Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
(KASIBA dan LISIBA BS)
Dalam proses penyusunan telah melibatkan berbagai kalangan
masyarakat dan para akademisi dari Perguruan Tinggi terkemuka
serta kalangan pelaku pembangunan perumahan dan permukiman.
Disamping itu kami juga telah melaksanakan sosialisasi dan temu
wicara dengan berbagai Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
Perguruan Tinggi, dan para praktisi pembangunan perumahan dan
permukiman.
Kami harapkan upaya fasilitasi pemerintah ini tidak selesai dengan
adanya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis ini, namun dapat
dilanjutkan dengan upaya penyebarluasan dan penyempurnaannya,
untuk itu segala masukan, saran maupun kritik untuk perbaikan
pedoman ini sangat kami hargai.
YLLL
YLLL
DAFTAR ISI
PETUNJUK PELAKSANAAN KASIBA/LISIBA BS
Hal :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
viii
ACUAN NORMATIF
BAB I PENDAHULUAN
1.2.1. Maksud
1.2.2. Tujuan
11
3.1. UMUM
11
11
12
13
-i-
14
14
14
14
Gambar 3.1
15
Gambar 3.2.
16
19
20
20
23
24
24
25
26
- ii -
Gambar 3.3
BAB IV PENETAPAN LOKASI DAN PENYEDIAAN TANAH
4.1. PENETAPAN LOKASI
27
28
28
28
29
30
30
31
32
Gambar 4.1
33
Gambar 4.2
34
35
4.2.1. Umum
35
35
37
38
Gambar 4.3
39
Gambar 4.4
40
41
- iii -
41
41
42
42
42
43
43
44
44
- iv -
46
46
46
Gambar 6.1
49
50
53
53
Gambar 6.3
54
55
57
57
59
Gambar 6.4
60
Gambar 6.5
6.3.3. Penertiban Pembangunan Kasiba
dan Lisiba
61
-v-
63
63
64
66
66
68
Gambar 7.1
71
72
72
73
74
- vi -
77
78
78
79
79
79
79
80
80
81
82
- vii -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Permukiman skala besar yang diwujudkan dalam
Pembangunan Kasiba dan Lisiba yang Berdiri Sendiri (Kasiba dan
Lisiba BS) sangat strategis bagi semua pelaku pembangunan di
bidang perumahan dan permukiman terutama badan usaha di
bidang perumahan dan permukiman (Pasal 23 Undang-undang
Nomor 4 Tahun 1992). Bahwa pembangunan perumahan dan
permukiman yang dilaksanakan dengan pola Kasiba dan Lisiba
yang Berdiri Sendiri dimaksudkan agar pembangunan perumahan
dan permukiman dapat lebih terarah dan terpadu sesuai dengan
arah pembangunan Kabupaten/Kota, sehingga mengarahkan
pertumbuhan Kabupaten/Kota membentuk struktur lingkungan yang
lebih efektif dan efisien.
Ditegaskan bahwa semua pembangunan perumahan yang
dilakukan oleh badan usaha di bidang perumahan dan permukiman
hanya di lokasi Kasiba dan atau Lisiba yang Berdiri Sendiri. Hal ini
menjadi satu tantangan dan sekaligus peluang bagi pemerintah
Kabupaten/Kota untuk memberikan fasilitasi yang terbaik untuk
memberikan pelayanan dalam memenuhi tuntutan kebutuhan di
bidang perumahan dan permukiman.
Juklak Kasiba Lisiba BS
-1-
menjawab
tuntutan
kebutuhan
masyarakat
akan
-2-
yang
terkait
dalam
penyelenggaraan
cara
atau
prosedur
yang
ditempuh
dalam
-3-
a. Ketentuan Umum
b. Pengelolaan Kasiba dan Penyelenggaraan Lisiba yang Berdiri
Sendiri.
c. Penetapan lokasi dan penyediaan tanah.
d. Pemberian hak atas tanah dan pendaftarannya
e. Pemanfaatan dan Pengendalian Kasiba dan Lisiba
f.
g. Pembinaan
h. Penyerahan prasarana dan tanah untuk pembangunan sarana
lingkungan.
-4-
BAB II
KETENTUAN UMUM
Beberapa istilah atau definisi yang dipakai dan terkait dalam pembahasan
pengelolaan dan Penyelenggaraan Kasiba/Lisiba yang Berdiri Sendiri
sebagai berikut :
1.
Permukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan
penghidupan.
2.
Perumahan
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan.
3.
Prasarana Lingkungan
Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan
yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
-5-
4.
Jaringan Primer
Jaringan primer prasarana lingkungan dalam Kasiba adalah
jaringan utama yang menghubungkan antar kawasan permukiman
atau antara kawasan permukiman dan kawasan lain yang
digunakan untuk kepentingan umum.
5.
Jaringan Sekunder
Jaringan sekunder adalah jaringan cabang dari jaringan primer
prasarana lingkungan yang melayani kebutuhan di dalam satu
satuan lingkungan permukiman.
6.
Sarana Lingkungan
Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial
dan budaya.
7.
Utilitas Umum
Utilitas umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan
lingkungan
8.
Tata Ruang
Tata ruang adalah wujud struktural dan pemanfaatan ruang baik
direncanakan maupun tidak.
-6-
9.
10.
tanah
yang
fisiknya
telah
dipersiapkan
untuk
-7-
12.
13.
14.
15.
Konsolidasi tanah
Konsolidasi tanah adalah kebijaksanaan pertanahan mengenai
penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha
pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk
-8-
17.
Badan Usaha
Badan usaha adalah badan hukum yang kegiatan usahanya di
bidang pembangunan perumahan dan permukiman yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
18.
Badan Pengelola
Badan pengelola adalah Badan Usaha Milik Negara dan atau
Badan lain yang dibentuk oleh Pemerintah yang ditugasi sebagai
Pengelola Kasiba termasuk Badan Usaha Milik Daerah. Badan lain
yang dibentuk oleh Pemerintah dimaksud adalah Badan Usaha
-9-
Penyelenggara
Penyelenggara adalah kelompok masyarakat pemilik tanah atau
badan usaha yang ditunjuk oleh Badan Pengelola untuk
membangun Lisiba bagian dari Kasiba dan yang ditunjuk oleh
Pemerintah Daerah untuk membangun Lisiba yang Berdiri Sendiri.
20.
Daerah
Daerah adalah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah
Kota yang bersifat otonom.
21.
Kepala Daerah
Kepala Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota.
22.
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten/Kota beserta
perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif
Daerah, sedangkan untuk DKI Jakarta adalah Pemerintah Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
23.
Menteri
Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang
perumahan dan permukiman.
- 10 -
BAB III
PENGELOLAAN KASIBA DAN
PENYELENGGARAAN LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
3.1. UMUM
3.1.1. Pengelolaan Kasiba
a. Pemerintah
Kabupaten/Kota
melaksanakan
dan
menyampaikan
informasi
- 11 -
yang
bekerjasama
dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
e. Badan Pengelola selanjutnya menunjuk Penyelenggara
Lisiba sebagai pelaksana pembangunan Lisiba bagian
dari Kasiba melalui kompetisi.
3.1.2. Penyelenggaraan Lisiba
a. Penyelenggara Lisiba bagian dari Kasiba ditunjuk atau
ditetapkan oleh Badan Pengelola atau dapat dilakukan
oleh masyarakat pemilik tanah dengan membentuk
usaha bersama, atau oleh badan usaha di bidang
pembangunan perumahan dan permukiman melalui
kompetisi.
- 12 -
- 13 -
- 14 -
masing peserta;
g. Evaluasi proposal terhadap draft konsep rencana tata
ruang Kasiba yang diusulkan, keandalan atau kinerja
perusahaan, kapasitas keuangan, kemampuan personil
yang diajukan dan potensi dan kemungkinan untuk
berhasil;
h. Berdasarkan evaluasi proposal dari masing-masing
peserta,
Panitia
Kompetisi
mengusulkan
calon
- 15 -
i.
j.
- 16 -
Gambar 3.1
BAGAN ALIR PENUNJUKAN BADAN PENGELOLA KASIBA
725%DGDQ3HQJHOROD
3HUV\DUDWDQSHVHUWD
-DGZDO.RPSHWLVL
,VLGDQIRUPDWSURSRVDO
.ULWHULD
7DWDFDUDHYDOXDVL
5HQFDQD7DWD5XDQJ
:LOD\DK'DHUDK
Calon Pemenang
Laporan Panitia
Draft Keputusan
3HUV\DUDWDQ3HVHUWD
.5,7(5,$
%$+$1
(9$/8$6,
.203(7,6,
352326$/
0(1(5,0$
0(1*81
.(3'$(5$+
3(1'$)7$5
3(1-(/$6$1
3(1*868/
0(0%(178.
3(56,$3$1
'$1*
$1'$1
%$+$1
3(1(5,0$
3$1,7,$
.203(7,6,
&$/21
0(1<(5$+
.203(7,6,
$1
(9$/8$6,
3(6(57$
.$1%$+$1
352326$/
352326$/
.203(7,
.203(7,6,
.203(7,6,
MS
$1
3(1(7$3$1
&$/21
3(0(1$1*
3(0(1$1*
.203(7,6,
.203(7,6,
6,
352'8.+$6,/$.+,5
TMS
Pada proses pertama
hanya akan diulang
Satu kali saja
3(56<$5$7$1
KRITERIA
06
706
67$1'$5
.$6,%$
67$1'$5
-XNODN.DVLED/LVLED%6
0(0(18+,6<$5$7
7,'$.0(0(18+,6<$5$7
7$7$&$5$
(9$/8$6,
352326$/
TMS
Pada proses kedua
Kep.Derah
menunjuk BP
%$'$1
3(1*(/2
/$
.$6,%$
Gambar 3.2
BAGAN ALIR PENUNJUKAN PENYELENGGARA LISIBA BAGIAN DARI KASIBA
&$/21
%$+$1
%$+$1
.5,7(5,$
.203(7,6,
.203(7,6,
(9$/8$6,
3(0(1$1*
/$325$1
3$1,7,$
'5$)7
.(38786$1
0(1(5,0$
%$'$1
0(1*81'$1*
3(1'$)7$5$1
'$1
3(1*(/2/$
3(56,$3$1
&$/21
7,0
.203(7,6,
3(6(57$
.203(7,6,
3(1-(/$6
3(1(5,0$
(9$/8$6,
3(1*868/
$1
$1
352326$/
$1
3(1(7$3$1
%$+$1
352326$/
&$/21
3(0(1$1*
3(0(1$1*
.203(7,6,
0(1<(5$+.$1
%$+$1
.203(7,6,
.203(7,6,
MS
706
706
3DGDSURVHVSHUWDPD
7$7$
WHUMDGLPDNDSURVHV
&$5$
KDQ\DDNDQGLXODQJ
VDWXNDOLODJL
(9$/8$6,
3DGDSURVHVNHGXD
WHUMDGLPDND
.HS'DHUDK
PHQXQMXN%DGDQ
3HQJHORODPHQMDGL
SHQ\HOHQJJDUD
352'8.+$6,/$.+,5
06
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
-XNODN.DVLED/LVLED%6
706
0(0(18+,6<$5$7
7,'$.0(0(18+,6<$5$7
3(1<(/(1*
*$5$$1
.$6,%$
membangun
sekunder
prasarana
jaringan
primer
lingkungan.
dan
Dalam
bidang
pembangunan
perumahan
dan
- 19 -
f.
Meminta
persetujuan
melakukan
kerjasama
Kepala
dengan
Daerah
bila
masyarakat
bergerak
perumahan
di
dan
bidang
pembangunan
permukiman
dalam
pembangunan Kasiba.
3.3. PENUNJUKAN PENYELENGGARA LISIBA
3.3.1. Penunjukan Badan Usaha Sebagai Penyelenggara
Lisiba
Penunjukan Penyelenggara Lisiba oleh Badan
Pengelola dilakukan melalui tahapan yang dijelaskan
pada Gambar 3.2, dengan penjelasan sebagai
berikut:
a. Badan Pengelola/Tim menyiapkan dokumen
kompetisi yang berisi antara lain acuan tugas
(TOR) untuk Penyelenggara Lisiba, maksud
kompetisi, jadwal kompetisi, petunjuk persyaratan
peserta kompetisi, isi dan format usulan, tata
cara penyampaian proposal kriteria dan tata cara
evaluasi, serta persyaratan peserta kompetisi;
b. Mengundang calon peserta kompetisi melalui
media masa;
- 20 -
c. Pendaftaran
calon
peserta
kompetisi
dan
g. Penetapan
pemenang
kompetisi
sebagai
- 21 -
pemilik
menyelenggarakan
tanah
selanjutnya
musyawarah
untuk
dikeluarkan
keputusan
Kepala
dikeluarkan
keputusan
tentang
- 22 -
- 23 -
- 24 -
3.4.2.
pemilik
tanah
menyelenggarakan
membentuk
usaha
bersama
yang
masyarakat
pemilik
tanah
sebagai
- 25 -
rumah,
prasarana
lingkungan,
dibangun
dan
berfungsi
kepada
Pemerintah Daerah.
d. Mendorong terbangunnya rumah susun sewa
sederhana.
3.5. PENDANAAN
Pendanaan Kasiba dan Lisiba yang Beridiri Sendiri diatur oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
- 26 -
Gambar 3.3
BAGAN ALIR PENUNJUKAN PENYELENGGARA LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
(untuk peserta dari Badan Usaha)
725%DGDQ3HQJHOROD
3HUV\DUDWDQSHVHUWD
&$/21
-DGZDO.RPSHWLVL
3(0(1$1*
,VLGDQIRUPDW
/$325$1
SURSRVDO
.ULWHULD
3$1,7,$
.5,7(5,$
%$+$1
'5$)7
(9$/8$6,
.203(7,6,
.(38786$1
352326$
7DWDFDUDHYDOXDVL
/
5HQFDQD7DWD5XDQJ
:LOD\DK'DHUDK
3HUV\DUDWDQ
3HVHUWD
KEP.DAERAH
MEMBENTUK
PANITIA
KOMPETISI
3(56,$3$1
.203(7,6,
0(1*81
0(1(5,0$
06
'$1*
3(1')7$5$1
3(1-(/$6
&$/21
'$1
$1
3(6(57$
0(1<(5$+.$
.203(7,6,
1
.203(7,6,
(9$/8$6,
3(1(5,0$$
352326$/
3(1<(/(1*
3(1*868/
$1
&$/21
%$+$1
1
3(0(1$1*
.203(7,6,
352326$/
.203(7,6,
*$5$
3(1(7$3
%(5',5,
3(0(1$1*
6(1',5,
.203(7,6,
706
706
3GSURVHVSHUWDPDWHUMDGL
PNSURVHVKDQ\DDNDQ
7$7$&$5$
3DGDSURVHVNHGXD
(9$/8$6,
WHUMDGLPDND.HSDOD
352326$/
'DHUDKPHQXQMXN
%DGDQ
GLXODQJVDWXNDOLVDMD
3HQ\HOHQJJDUD
352'8.+$6,/$.+,5
06
706
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
/,6,%$%6
67$1'$5
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
- 27 -
0(0(18+,6<$5$7
7,'$.0(0(18+,6<$5$7
/,6,%$<$1*
$1
BAB IV
PENETAPAN LOKASI DAN PENYEDIAAN TANAH
4.1. PENETAPAN LOKASI
4.1.1. Penetapan Lokasi Kasiba
Dalam penetapan lokasi Kasiba, seperti yang secara
diagramatis dijelaskan pada Gambar 4.1, Pemerintah
Daerah perlu melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan kajian pertumbuhan penduduk baik
secara alamiah maupun migrasi dengan data
statistik.
b. Melakukan kajian tentang kebutuhan rumah dan
perumahan berdasarkan RP4D
c. Melakukan kajian tata ruang berdasarkan arahan
Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah, persiapan
RTBL.
d. Memilih beberapa alternatif calon lokasi Kasiba
dengan
mempertimbangkan
strategi
pengembangan Kabupaten/Kota;
e. Mengadakan kunjungan ke lapangan beberapa
calon lokasi Kasiba untuk mengetahui kondisi
yang ada untuk mengetahui kemungkinan
pengembangan
permukiman,
termasuk
- 28 -
di
Mengadakan
dengar
pendapat
dengan
Daerah
mengenai
perkembangan
peluang
untuk
pengembangan
- 29 -
- 30 -
pengembangan
permukiman,
Mengadakan
dengar
pendapat
dengan
- 31 -
perumahan
yang
akan
baru,
sehingga
terbentuk
merupakan
- 32 -
Gambar 4.1.
BAGAN ALIR PENETAPAN LOKASI KASIBA
&$/21
.5,7(5,$
3(56<$5$7$1
/2.$6,
3(0,/,+$1
/2.$6,
/$325$1
/2.$6,
.$6,%$
.216(3
.$6,%$
3(1*.$-,$1
3(1(178$1
.81-81*$1
3(1(178$1
3(1*868/$1
575:
$/7(51$7,)
.(&$/21
&$/21
.2168/7$6,
&$/21
3(1(7$3$1
/2.$6,
.$%83$7(1
&$/21
/2.$6,
/2.$6,
'(1*$1
/2.$6,
/2.$6,
.$6,%$
.$6,%$
0$6<$5$.$7
7(53,/,+
.$6,%$
.27$
.(38786$1
.$6,%$
/2.$6,
.$6,%$
35,25,7$6
352*5$0
3(0%$1*81$1
580$+
2/(+
3(1*(0%$1*
352'8.+$6,/$.+,5
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
- 33 -
Gambar 4.2.
BAGAN ALIR PENETAPAN LOKASI LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
&$/21/2.$6,
3(56<$5$7$1
/2.$6,
/,6,%$
.5,7(5,$
/$325$1
3(0,/,+$1
3$1,7,$
/2.$6,
<$1*%(5',5,
.216(3
/,6,%$%6
6(1',5,
.(38786$1
3(1*.$-,$1
3(1(178$1
.81-81*$1
3(1(178$1
575:
$/7(51$7,)
.(&$/21
&$/21/2.$6,
.2168/7$6,
3(1*868/$1
3(1(7$3$1
.$%83$7(1
&$/21/2.$6,
/2.$6,
/,6,%$%6
'(1*$1
&$/21/2.$6,
/2.$6,
/2.$6,
.27$
/,6,%$%6
/,6,%$%6
35,25,7$6
0$6<$5$.$7
7(53,/,+
/,6,%$%6
352*5$0
3(0%$1*81$1
580$+2/(+
3(1*(0%$1*
352'8.+$6,/$.+,5
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
- 34 -
.$6,%$
negara
yang
tidak ada
- 35 -
mengadakan
penyelesaian
sesuai
negara
yang
tidak ada
tanah
negara
yang
dikuasai
- 36 -
tersebut
dan
mengadakan
Kabupaten/Kota
dalam
- 37 -
- 38 -
Gambar 4.3.
BAGAN ALIR PEROLEHAN TANAH KASIBA
3(1<(5$+$1
.2162/,'$6,
7$1$+
7$1$+
.(3$'$
%$'$1
%$+$1
3(/(3$6$1
3(1<8/8+$1
+$.$7$6
7$1$+
3(0%(178.$1
7,03(/$.6$1$
,19(17$5,6$6,
3(1<8681
3(1<8/8+$1
3(1&$7$7$1
%$7$6
$1
3(0,/,.
3(5$1
/8$6
352*5$0
7$1$+
3(0,/,.
3(0,/,.$1
7$1$+
7$1$+
.$6,%$
%(/,
-8$/
7$1$+
78.$5
7$1$+
3(1<(57$$1
7$1$+
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
- 39 -
6(57,),.$7$1
7$1$+
0(18.$5
352'8.+$6,/$.+,5
3(1
7$1$+
%(56(57,),.$7
Gambar 4.4
BAGAN ALIR KONSOLIDASI TANAH DALAM KASIBA
3(1<(5$+$1
3('20$1
$'$57
3(0%(178.$1
3(5+,0381
7$1$+
3(5+,0381$1
$1
.(3$'$
3(0,/,.
TANAH
3(0,/,.
3(1<(/(1*
7$1$+
*$5$/,6,%$
%6
PERENCANAAN
PEMATANGAN
TANAH
3(0%(178.$1
6..(3$/$
3(0(7$$1
3(5+,0381$1
'$(5$+
3(0,/,.
7(17$1*
%$7$6
7$1$+
.2162/,'$6,
3(0,/,.$1
/8$6
7$1$+
3(1<8/8+$1
3(581',1*$1
3(18*$6$1
2/(+3(0'$
8178.
.(3$'$
'$1%$'$1
3(1*(/2/$
.(6(3$.$7$1
.2162/,'$6,
3(5(1&$1$$1
3(0(7$$1
%$'$1
3(1**81$$1
3(1*(/2/$
7$1$+
3(16(57,),.
5,1&,
3(0$7$1*$1
7$7$
7$1$+
58$1*
3(0%$1*81
3(0$72.$1
$1
.$9(/,1*
35$6$5$1$
3(1*$/2.$6,
$7$1
$1
.$9(/,1*
.$9(/,1*
7$1$+
0$7$1*
.(6(3$.$7
%$+$1
$1
02'(/
3(1<8/8+$1
.2162/,'$
3(18*$6$1
3(5(1&$1$
3(0(7$$1
7(.1,.
7232*5$),
35$6$5$1$
.$9(/,1*
7$1$+
6,
0$7$1*
7$1$+
%(56(57,),.$
7
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
/,1*.81*$1
3(508.,0$1
67$1'$5
3(5(1&$1$1
7(.1,.
352'8.+$6,/$.+,5
35$6$5$1$
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
- 40 -
menyelesaikan
pembiayaan
penyediaan
b.
- 41 -
4.2.8.
negara
ditetapkan
oleh
Pemerintah
Edaran
Menteri
Negara
Agraria/Badan
- 42 -
BAB V
PEMBERIAN HAK ATAS TANAH DAN
PENDAFTARANNYA
5.1.
- 43 -
PEMBERIAN
HAK
ATAS
TANAH
KEPADA
- 44 -
Guna
Bangunan
yang
diberikan
kepada
- 45 -
BAB VI
PERENCANAAN, PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN
KASIBA DAN LISIBA
6.1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN KASIBA DAN LISIBA
Perencanaan Kasiba secara diagramatis dijelaskan dalam
Gambar 6.1.
6.1.1. Perencanaan Rinci Tata Ruang Kasiba dan Lisiba
D
Nomor
327/KPTS/M/2002
tentang
Menerapkan
perencanaan
Perumahan
dan
Perumahan
Rakyat
Nomor
04/KPTS/BKP4N/1995.
F
- 46 -
G
Penyusunan
Analisa
Mengenai
Dampak
(2)
I
anggaran
biaya
konstruksi
prasarana
(5) Cash flow pembiayaan pembangunan
J
K
Segala
bentuk
perencanaan
Juklak Kasiba Lisiba BS
produk
pembangunan
pada
Kasiba
tahapan
harus
- 47 -
M
- 48 -
Gambar 6.1
BAGAN ALIR PERENCANAAN KASIBA
-8./$.
RENCANA
RINCI
TATA
RUANG
3(5(1&$1$$1
/,1*.81*$1
3(508.,0$1
3(5(1&$1$
STANDAR
PERENCANAAN
PRASARANA
LINGKUNG-AN
$1
7(.1,.
3(0$7$1*
$1
7$1$+
3(5(1&$1$
$1
7(.1,.
-$5,1*$1
3(1*8038/$1
3(1<8681$1
3(502+21
'$7$
5$1&$1*$1
$1
3(1(178$1
8178.
5(1&$1$
3(1*(6$+$1
675$7(*,
3(5(1&$1$$1
5,1&,
5,1&,7$7$
7$7$58$1*
5(1&$1$
35,0(5
6(.81'(5
3(0$6$5$1
3(5(1&$1$
$17(.1,.
6$5$1$
/,1*.81*$1
675$7(*,
67$1'$5
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
3(5(1&$1$$1
/,1*.81*$1
6$5$1$
3(508.,0$1
/,1*.81*$1
3(5(1&$1$
$1
7(.1,.
87,/,7$6
8080
-$5,1*$1
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
87,/,7$6
8080
352'8.+$6,/$.+,5
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
- 49 -
3(1<,$3$1
$1
3(1<8681$1
3(56(78-8
352*5$0
'2.80(1
$1
3(0%$1*81$1
3(/(/$1*$1
.(3$/$
5,1&,
7$7$58$1*
58$1*
3(502+21
'$(5$+
'2.80(1
3(/(/$1*
$1
tentang
Pedoman
diajukan
kepada
Badan
Pengelola Kasiba.
F
- 50 -
G
(2)
(3)
(4)
H
Segala
bentuk
perencanaan
produk
pembangunan
pada
Lisiba
tahapan
harus
Dalam
menyusun
Penyelenggara
rencana
Lisiba
pembangunan,
melakukan
dengar
- 51 -
Gambar 6.2
BAGAN ALIR PERENCANAAN LISIBA BAGIAN DARI KASIBA
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
35$6$5$1$
/,1*.81*$1
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
35$6$5$1$
/,1*.81*$1
'2.80(1
3(5(1&$1$$1
7(1'(5
7(.1,.6$51$
6$5$1$
/,1*.81*$1
/,1*.81*$1
3(5(1&$1$$1
'2.80(1
7(.1,.
7(1'(5
-$5,1*$1
35$6$5$1$
35$6$5$1$
/,1*.81*$1
3(502+21$1
5(1&$1$
5,1&,
7$7$58$1*
3(1(178$1
675$7(*,
3(0$6$5$1
3(5(1&$1$$1
3(56(78-8$1
7(.1,.
5(1&$1$
3(1<8681$1
3(1<,$3$1
7(.1,.
352*5$0
'2.80(1
.(3$'$.(3
3(0%$1*81$1
7(1'(5
3(0$7$1*$1
7$1$+
'2.80(1
7(1'(5
3(0$7$1*$1
7$1$+
'$(5$+
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
87,/,7$6
8080
3(5(1&$1$$1
'2.80(1
7(.1,.
87,/,7$6
7(1'(5
8080
87,/,7$6
8080
352'8.+$6,/$.+,5
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
580$+
3(5(1&$1$$1
3(56<$5$7$1
7(.1,.
580$+
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
'2.80(1
7(1'(5
580$+
- 52 -
- 53 -
Gambar 6.3
BAGAN ALIR PEMBANGUNAN DAN PEMASARAN KASIBA
'2.80(1
3(/(/$1*$1
35$6$5$1$
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81$1
3(0%$1*81$1
-$5,1*$1
35$6$5$1$
35,0(5
6(.81'(5
35$6$5$1$
3(1<(5$+$1
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(0$7$1*$1
3(/(/$1*$1
3(181-8.$1
-$5,1*$135,0(5
3(0$7$1*$1
3(0$72.$1
3(1<(/(1**5$
6(.81'(5
%$7$6/,6,%$
/,6,%$
35$6$5$1$
7$1$+
3(0$7$1*$1
7$1$+
.(3$'$3(0'$
7$1$+
'2.80(1
3(/(/$1*$1
87,/,7$6
3(502+21$1
3(0%$1*81$1
3(1<(',$$1
-$5,1*$1
87,/,7$6
35,0(5
6(.81'(5
8080
87,/,7$6
8080
'2.80(1
3(/(/$1*$1
6$5$1$
675$7(*,
3(/(/$1*$1
6$5$1$
/,1*.81*$1
675$7(*,
352'8.+$6,/$.+,5
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
- 54 -
-8$/
%(/,
7$1$+
%(5,7$$&$5$
3(1<(5$+$1
35$6$5$1$
Pelaksanaan
pembangunan
setiap
Lisiba
dan
sesuai
dengan
harus
rencana
pembangunan
Lisiba
yang
e.
- 55 -
Pelaksanaan
pembangunan
Lisiba
secara
persyaratan
lingkungan
kepada
Pemerintah
pelaksanaan
pembangunan
Lisiba,
memperhatikan
keseimbangan
- 56 -
laporan
tiga
bulanan
Badan
keperluan
Bupati/Walikota,
Badan
pengawasan
oleh
Pengelola
Kasiba
- 57 -
Bila
dianggap
perlu,
aparat
Pemerintah
penyusunan
kebijaksanaan
dan
pembangunan
perumahan
dan
bantuan
yang
perlu
diberikan
oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
h. Dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh
Bupati/Walikota, Bupati/Walikota menyampaikan
laporan setiap 3 (tiga) bulan kepada Menteri
dengan tembusan kepada Gubernur, yang isinya
diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis yang
diterbitkan oleh Menteri.
i.
- 58 -
dapat
berperan
serta
dalam
- 59 -
Gambar 6.4.
BAGAN ALIR PEMBANGUNAN DAN PEMASARAN LISIBA
'2.80(1
3(/(/$1*$1
35$6$5$1$
/,1*.81*$1
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81
3(0%$1*81
$1
$1
35$6$5$1$
35$6$5$1$
/,1*.81*$1
/,1*.81*$1
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(0$7$1*$1
7$1$+
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81$1
580$+
'2.80(1
3(/(/$1*$1
87,/,7$6
8080
3(1<(5$+$1
%(5,7$
3(/(/$1*$1
3(0$7$1*$1
3(0$72.$1
3(0$6$5$1
35$6$5$1$
3(0$7$1*$1
7$1$+
.$9(/,1*
+$6,/
.(3$'$
3(0%$1*81
%$'$1
3(1<(5$+$1
$1
3(1*(/2/$
35$6$5$1$
7$1$+
3(/(/$1*$1
$&$5$
3(0%$1*81
3(0%$1*81
$1
$1
580$+
580$+
3(502+21$1
3(1<(',$$1
3(1<(',$$1
87,/,7$6
87,/,7$6
8080
8080
352'8.+$6,/$.+,5
'2.80(1
3(/(/$1*$1
6$5$1$
/,1*.81*$1
3(56<$5$7$1
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81
3(0%$1*81
$1
$1
6$5$1$
6$5$1$
/,1*.81*$1
/,1*.81*$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
- 60 -
kepada
Badan
Pengelola
Kasiba
menghentikan
untuk
mencegah
penyimpangan
atau
tersebut
dan
perubahan
tersebut
kepada
belum
mulai
melaksanakan
- 61 -
yang
ditentukan
oleh
Badan
Pengelola Kasiba.
e. Dalam
hal
alasan
tidak
dapat
diterima,
Lisiba
belum
mampu
- 62 -
bidang
pembangunan
perumahan
dan
lingkungan
primer
dan
serta
pemeliharaan
sekunder
prasarana
dalam
hal
pendanaan,
hal
ini
- 63 -
untuk
meningkatkan
peranserta
dan
tidak
menghilangkan
Penyelenggara
pada
penunjukan
Lisiba
oleh
bekerja
Badan
Pengelola Kasiba.
- 64 -
tersebut,
karena
sudah
dilakukan
- 65 -
BAB VII
PERENCANAAN, PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN
LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
7.1.
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
LISIBA
YANG
BERDIRI SENDIRI
Perencanaan Pembangunan Lisiba yang Berdiri Sendiri,
seperti yang dijelaskan pada Gambar 7.1, meliputi :
a. Penyusunan Perencanaan Tata Ruang Rinci (setingkat
dengan Rencana Teknik Ruang Perkotaan) Lisiba yang
Berdiri Sendiri mengacu Keputusan Menteri Kimpraswil
Nomor :
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Lingkungan
(RKL)
dan
Rencana
- 66 -
Dalam
menyusun
rencana
pembangunan,
- 67 -
i.
7.2.
mengacu
dan
sesuai
dengan
rencana
jaringan
prasarana
lingkungan
permukiman
(3) Pengkavelingan tanah matang;
Juklak Kasiba Lisiba BS
- 68 -
f.
dengan
Badan
Usaha
di
bidang
- 69 -
Gambar 7.1
BAGAN ALIR PERENCANAAN LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
3(5(1&$1$$1
7(.1,.
-8./$.
3(5(1&$1$1
/,1*.81*$1
3(508.,0$1
RENCANA
RINCI
TATA
RUANG
STANDAR
PERENCANAAN
PRASARANA
LINGKUNGAN
3(0$7$1*$1
7$1$+
3(5(1&$1$$1
7(.1,.
-$5,1*$1
3(1*8038/$1
3(1<8681
3(502+21
'$7$8178.
$1
$1
3(5(1&$1$$1
5$1&$1*$1
3(1*(6$+$1
3(1(178$1
5,1&,
5(1&$1$
5(1&$1$
675$7(*,
3(0$6$5$1
7$7$
5,1&,
5,1&,
58$1*
7$7$58$1*
7$7$58$1*
35,0(5
6(.81'(5
3(502+21
$1
3(56(78-8$1
5(1&$1$
3(1<,$3$1
3(1<8681$1
352*5$0
'2.80(1
3(0%$1*81$1
3(/(/$1*$1
'2.80(1
7(.1,.
.(3$'$.(3
3(5(1&$1$$
'$(5$+
17(.1,.
6$5$1$
/,1*.81*$1
675$7(*,6
67$1'$5
3(5(1&$1$$1
/,1*.81*$1
3(508.,0$1
STANDAR
PERENCAN
AAN
UTILITAS
UMUM
3(5(1&$1$$1
7(.1,.
87,/,7$6
8080
-$5,1*$1
352'8.+$6,/$.+,5
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
- 63 -
7$1$+
7(1'(5
Gambar 7.2
BAGAN ALIR PEMBANGUNAN DAN PEMASARAN LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81$1
3(0%$1*81$1
35$6$5$1$/,1*.81*$1
580$+
580$+
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81$1
3(0%$1*81$1
3(0$6$5$1+$6,/
3(1<(5$+$1
35$6$5$1$
3(0$7$1*$17$1$+
35$6$5$1$
35$6$5$1$
3(0%$1*81$1
.(3$'$3(0'$
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(/(/$1*$1
3(0$7$1*$1
3(0(7$$1
3(0$72.$1
3(0%$1*81$1580$+
7$1$+
7$1$+
.$9(/,1*
'2.80(1
3(02+21$1
3(/(/$1*$1
87,/,7$6580$+
'2.80(1
3(/(/$1*$1
3(0%$1*81$16$5$1$
3(1<(',$$1
87,/,7$68080
3(/(/$1*$1
%(5,7$$&$5$
3(1<(5$+$1
35$6$5$1$
3(0%$1*81$1
-$5,1*$1
87,/,7$68080
3(0%$1*81$1
6$5$1$
6$5$1$
/,1*.81*$1
/,1*.81*$1
352'8.+$6,/$.+,5
3(56<$5$7$1
.5,7(5,$
/2.$6,
67$1'$5
- 71 -
/,6,%$%6
/2.$6,
/,6,%$%6
-8$/
%(/,
7$1$+
keperluan
pengawasan
oleh
setiap
(tiga)
bulan
kepada
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dapat
yang
dilakukan
kepada
Bupati/Walikota.
d. Hasil pengawasan oleh Bupati/Walikota dijadikan
bahan untuk menentukan penertiban yang
diperlukan,
program
penyusunan
kebijaksanaan
dan
pembangunan
perumahan
dan
- 72 -
dapat
berperan
serta
dalam
masukan
kepada
Bupati/Walikota,
- 73 -
ditemukan
ada
gejala
penyimpangan
tersebut
dan
sudah
disetujui
dan
menyampaikan
- 74 -
perolehan
tanahnya
dengan
persyaratan
yang
ditentukan
oleh
Bupati/Walikota.
e. Jika dalam waktu 5 (lima) tahun seperti diatur
yang dalam Sub Bab 7.2. huruf e penyelenggara
belum dapat menyelesaikan perolehan tanahnya,
maka penyelenggara harus menghentikan usaha
perolehan tanahnya dan sisa yang belum
diperolehnya
diserahkan
kepada
peserta
kompetisi lainnya.
f.
penyelenggara
belum
mulai
pembangunan
prasarana
melaksanakan
lingkungan
dan
- 75 -
kaveling
tanah
matang
dengan
rumah,
Sendiri
dengan
persyaratan
yang
hal
alasan
tidak
dapat
diterima,
diambil
alih
oleh
Pemerintah
merampungkan
seluruh
dan
diberikan
penggantian
- 76 -
pembangunan
prasarana
lingkungan,
- 77 -
wajib
dilaporkan
pihak
- 78 -
BAB VIII
PEMBINAAN
8.1. SASARAN DAN TUJUAN PEMBINAAN
8.1.1. Sasaran Pembinaan
Pembinaan dilakukan terhadap Badan Pengelola
Kasiba, Penyelenggara Lisiba, Penyelenggara Lisiba
yang Berdiri Sendiri, dan masyarakat yang tanahnya
akan digunakan untuk pembangunan Kasiba dan
Lisiba yang Berdiri Sendiri.
8.1.2. Tujuan Pembinaan
a. Pembinaan kepada Badan Pengelola Kasiba,
Penyelenggara Lisiba, dan Penyelenggara Lisiba
yang
Berdiri
kemampuannya
Sendiri
dimaksud
agar
untuk
menyelenggarakan
agar
tercipta
menunjang
keberhasilan
suasana
yang
penyelenggaraan
- 79 -
Badan
Pengelola
Kasiba,
Badan
Pengelola
Kasiba,
dan
pelaksanaan,
serta
Badan
Pengelola
Kasiba,
yang
bertanggung
jawab
di
bidangnya
(2) Pembinaan teknis dan bantuan teknis
pertanahan dilaksanakan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pertanahan;
- 80 -
(3) Pembinaan
koordinasi
pembangunan
umum
pemerintahan
masyarakat
pemilik
tanah
memberikan
penyuluhan
tentang
- 81 -
BAB IX
PENYERAHAN PRASARANA DAN TANAH UNTUK
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
- 82 -
- 83 -
Gambar 6.5
PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
KASIBA DAN LISIBA YANG BERDIRI SENDIRI
Pengendalian oleh
Penyelenggara Lisiba
Pengendalian oleh
Badan Pengelola Kasiba
Pengendalian oleh
Walikota atau Bupati
Pengendalian oleh
Menteri
Perolehan tanah
pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum
Pembangunan rumah
Perizinan mendirikan bangunan
Masalah yang ditemui dan pemecahannya
Pengendalian oleh
Penyelenggara Lisiba BS
61
$&8$11250$7,)
3HUDWXUDQ3HUXQGDQJXQGDQJDQ\DQJPHQMDGLDFXDQ
'DODP3HQ\XVXQDQ3HGRPDQ3HODNVDQDDQ.DVLEDGDQ/LVLED%6
-x-
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
SURAT
EDARAN
Nomor : 01/SE/DK/ 2005
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS KAWASAN SIAP
BANGUN (KASIBA) DAN LINGKUNGAN SIAP BANGUN (LISIBA) YANG
BERDIRI SENDIRI
Pemenuhan akan kebutuhan perumahan dan permukiman untuk jangka pendek,
menengah dan panjang, perlu dilakukan melalui pengembangan permukiman
skala besar melalui kawasan siap bangun, dan kaveling tanah matang yang
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten dan Kota. Pengembangan
permukiman skala besar tersebut disamping bertujuan untuk membatasi
kemungkinan terjadinya spekulasi tanah, dimaksudkan pula untuk mendorong
pemanfaatan tanah, memudahkan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas
lingkungan yang efisien. Untuk mendorong keserasian kawasan, pelaksanaan
pembangunannya harus tetap mengacu prinsip pola lingkungan hunian berimbang
Pembangunan kawasan permukiman skala besar sebagaimana dimaksud diatas,
harus mengikuti Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kota dan dalam
pelaksanaannya diselenggarakan secara terpadu dan terkoordinasi dengan
program-program pembangunan sektor lainnya.
Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan Kasiba dan Lisiba yang Berdiri
Sendiri diamanatkan untuk disusun Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 80
Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun yang
Berdiri Sendiri. Melalui Surat Edaran ini kami sampaikan :
1.
2.