PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
.
Jumlah penyandang cacat setiap hari mengalami peningkatan, hal ini
terjadi karena penyakit, kecelakaan, ataupun bencana alam (Solider,
2005). Cacat yang dialami individu pada masa pertumbuhan disebut bukan
cacat bawaan karena terjadinya bukan sejak lahir, yaitu disebabkan karena
penyakit seperti polio, meningitis, kusta, atau TBC kronis, cacat akibat
kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan kerja sehingga menyebabkan
amputasi atau kelumpuhan sistem otot, dan cacat akibat peperangan
(Suhartono dalam Fatihatulzulfa, 2004).
Seseorang yang menderita kelaianan pada tulang dan atau sendi
anggota gerak dan tubuh, kelumpuhan anggota gerak dan tulang, tidak
lengkapnya anggota atas atau bawah sehingga menimbulkan gangguan
atau menjadi lambat untuk memlakukan kegiatan sehari-hari secara wajar
disebut penyandang cacat tubuh atau fisik (Widjopranoto & Sumarno,
2004). Penyandang cacat fisik mempunyai keterbatasan kemampuan untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya, bahkan kecacatan yang dialami
penyandang cacat fisik dapat menjadi hambatan yang membatasi
kesempatan dan kemampuannya (Pranowo & Sugiyatma, 2004).
Cacat yang tidak dapat disembuhkan dapat menjadi penghambat yang
menghalangi penyandang cacat fisik melakukan penyesuaian pribadi
maupun sosial, karena sebagai manusia yang memiliki perkembangan fisik
b)
objektifnya.
Pada umumnya tidak bersifat impulsive, dapat mengatur pikirannya
c)
d)
e)
emosional yang stabil serta melihat kaitan kematangan emosi masingmasing individu dari kecerdasan spiritual mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan maka peneliti berfokus
pada dua konsep variable yaitu kecerdasan spiritual dan kematangan
emosi. Penelitian ini merumuskan hubungan antara kecerdasan spiritual
(SQ) dengan kematangan emosi.
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah diungkapkan pada permasalahan maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual
dengan kematangan emosi pada mahasiswa penyandang difable di
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat bagi penelitian ini ialah :
a. Manfaat Teoritis
1. Mengembangkan keilmuan psikologi pendidikan terkait dengan
sikap individu untuk mempertimbangkan perilaku yang akan
dilakukan
berdasarkan
kematangan
emosi
dan
kecerdasan
spiritiualnya.
2. Mengembangkan pengetahuan mengenai kecerdasan spiritual
dalam ranah pendidikan psikologi.
b. Manfaat Praktis
1. Membantu
individu
penyandang
difable
untuk
lebih
pada mahasiswa