Anda di halaman 1dari 7

Cara Mencegah Hepatitis

Posted by Penyakit Hepatitis


Umumnya, masyarakat sering menganggap bahwa sakit kuning adalah hepatitis karena
timbulnya warna kuning pada kulit, kuku, dan bagian putih bola mata. Kondisi ini hanyalah salah
satu gejala dari hepatitis. Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan, bahkan
semua bagian organ hati. Hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang memang menyerang selsel hati atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada hati. Pemahaman hepatitis dapat
ebih mudah jika kita mengenal lebih dahulu mengenai organ hati.
Hepatitis dapat berlangsung singkat (akut) kemudian sembuh total atau malah berkembang
menjadi menahun (kronis). Tingkatan keparahan hepatitis bervariasi, mulai dari kondisi yang
dapat sembuh sendiri (self limited) dengan penyembuhan total, kondisi yang mengancam jiwa,
menjadi penyakit menahun, hingga kondisi organ hati yang tidak berfungsi lagi (yang disebut
kegagalan fungsi hati). Jika kondisi terakhir ini terjadi maka untuk penanganannya
membutuhkan transplantasu atau cangkok hati.
Serangan hepatitis akut dapat terjadi tiba-tiba tanpa gejala awal atau bertahap. Umumnya,
hepatitis akut berlangsung dalam periode waktu 1-2 bulan. Kerusakan hati yang terjadi pada
heoatitis akut biasanya hanya mengenai sebagian kecil jaringan saja. Namun pada kasus yang
jarang, misalnya pada saat daya tahan tubuh pasien terlalu rendah, hepatitis akut dapat
mengancam jiwa.
Sementara hepatitis kronis terjadi jika sebagian hati yang terserang dapat menjadi tidak aktif atau
berkembang sangat lambat, tetapi sebagian lain dapat juga menjadi aktif dan terus memburuk
dalam hitungan tahun. Komplikasi dari hepatitis kronis yang memburuk adalah terjadinya sirosis
atau kanker hati. Kedua komplikasi ini sering berakhir dengan kematian.
Dibawah ini adalah tips sehat untuk mencegah terserang penyakit hepatitis adalah :

Hindari konsumsi alkohol

Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen

Diet sehat dan seimbang

Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak

Latihan fisik secara teratur

Istirahat cukup

Pencegahan Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C


Posted by Penyakit Hepatitis

Hepatitis memiliki banyak tipe, untuk mencegah penyakit hepatitis agar tidak menjangkit dan
berkembang semakin parah perlu dilakukan upaya pencegahan yang lebih signifikan. Setiap tipe
hepatitis memiliki pencegahan tersendiri dengan cara yang berbeda dari setiap tipe hepatitis.
Berikut ini akan diberikan beberapa ulasan upaya pencegahan yang dapat dilakukan
untuk menangani masalah penyakit hepatitis dengan beragam tipe, diantaranya :
1. Upaya pencegahan untuk Hepatitis A (HAV)
Penyakit hepatitis dapat menghinggap siapa saja tidak memandang segi usia atau faktor
ekonomi. Hepatitis dapat menyerang mulai dari balita, anak-anak hingga orang dewasa. Untuk
hepatitis A bila menyerang anak-anak mulai dari 1-18 tahun dapat dilakukan vaksinasi dengan
pemberian dosis vaksin 2 atau 3 tetes dosis vaksin sesuai dengan standar pengobatan. Sedangkan
untuk orang dewasa dengan pemberian vaksinasi yang lebih besar dengan jangka waktu
pemberian vaksin 6-12 bulan setelah dosis pertama vaksin.
Dengan pemberian vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan yang efektif dapat bertahan 15-20
tahun atau lebih. Pemberian vaksin bertujuan mencegah sebelum terjadinya infeksi dari virus
hepatitis A dan memberikan perlindungan terhadap virus sedini mungkin 2-4 minggu setelah
vaksinasi.
Pemberian vaksinasi untuk hepatitis A, diberikan kepada :
1. Mereka yang menggunakan obat-obat terlarang (psikotropika/narkoba) dengan menggunakan
jarum suntik.
2. Mereka yang bekerja sebagai pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang
kurang mendapatkan perhatian akan keamanan dan kebersihan dari makanan itu sendiri.
3. Orang yang tinggal dalam satu pondok atau asrama yang setiap harinya berkontak langsung.
Mungkin diantara penghuni pondok asrama memiliki riwayat penyakit hepatitis A.
4. Balita dan anak-anak yang mungkin tinggal dalam lingkungan yang memiliki tingkat resiko
yang lebih tinggi akan hepatitis.

5. Seseorang yang suka melakukan oral seks/anal.


6. Seseorang yang teridentifikasi penyakit hati kronis.
Menjaga kebersihan terhadap diri pribadi dan lingkungan sekitar tempat tinggal merupakan
upaya awal yang sangat penting sebagai proses pencegahan lebih dini sebelum terjangkit atau
mengalami resiko yang lebih tinggi terhadap serangan penyakit hepatitis. Selalu menjaga
kebersihan dengan mengawali langkah yang mudah salah satunya dengan cara membiasakan diri
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu.
Namun bagi mereka yang suka berpergian ke luar negeri yang mungkin di negara tersebut
memiliki sanitasi yang kurang baik sebagai pencegahan tak ada salahnya untuk melakukan
vaksinasi minimal 2 bulan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri. Akan tetapi bagi
mereka yang sudah teridentifikasi terkena virus hepatitis A (HAV), globulin imun (IG) harus
diberikan sesegera mungkin dengan pemberian vaksin minimal 2 minggu setelah teridentifikasi
virus hepatitis A.
2. Upaya pencegahan untuk Hepatitis B (HBV)
Pemberian vaksinasi ini juga dinilai sangat optimal dan efektif bagi mereka yang teridentifikasi
hepatitis B dan dapat membantu memberikan perlindungan kurang lebih selama 15 tahun. Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menuturkan bahwa semua bayi yang baru lahir dan
mereka yang sudah berusia sampai dengan 18 tahun dan dewasa diwajibkan untuk diberikan
vaksin sebagai upaya perlindungan dan pencegahan terhadap resiko infeksi divaksinasi. Dengan
pemberian 3 suntikan pada jangka waktu 6-12 bulan wajib memberikan perlindungan penuh.
Semua anak, para remaja dan orang dewasa pun serta mereka yang aktif secara seksual perlu
diberikan vaksinasi. Terutama bagi mereka yang bekerja langsung menangani darah atau produk
darah seperti pendonor atau pekerja laboratoruim setiap harinya harus diberikan vaksin. Mereka
yang menggunakan obat terlarang dengan menggunakan jarum suntik juga sangat dilarang untuk
saling bergantian atau menggunakan jarum suntik yang sama, sedotan kokain atau jenis lainnya.
3. Upaya pencegahan Hepatitis C (HCV)
Tidak ada vaksin untuk mencegah virus dari hepatitis C ini . Pemberian vaksin pada hepatitis A
dan B tidak memberikan sistem imunitas atau kekebalan terhadap virus hepatitis C. Hanya saja
upaya preventif untuk mencegah dan mengobati virus hepatitis C ini yang mungkin dapat
dilakukan adalah sama halnya dengan pemberian vaksin yang sama seperti hepatitis B.
Bila menyebutkan kata hepatitis, maka hal ini merujuk pada seluruh istilah yang mengacu pada
peradangan pada hati - iritasi atau pembengkakan sel-sel hati karena berbagai penyebab.
Hepatitis juga dapat disebabkan oleh sekelompok virus yang dikenal sebagai virus hepatitis,
yaitu
A,
B,
C,
D
dan
E.
Meskipun virus-virus tersebut sama-sama berefek pada hati, dan gejala-gejala yang

ditimbulkannya bisa saja sama, berbagai jenis hepatitis terjadi dengan cara yang berbeda-beda.
Dalam kasus hepatitis karena virus, tingkat keparahan dan durasi penyakitnya tergantung dari
virus
hepatitis
apa
yang
menyebabkannya.
Saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah hepatitis A dan B. Vaksin hepatitis A tidak
dianjurkan untuk anak-anak yang berusia kurang dari satu tahun. Imunitas (kekebalan) dicapai
pada lebih dari 95% anak-anak dan dewasa muda yang mendapatkan tiga dosis vaksin virus
rekombinan (memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar.). Vaksinasi yang
diberikan dalam waktu 24 jam setelah kelahiran bayi dapat mencegah penularan dari ibu yang
terinfeksi hepatitis. Orang dewasa di atas usia 40 tahun telah mengalami penurunan respon imun
terhadap vaksin hepatitis.
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan imunitas aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga akan mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau
"liar"
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi hepatitis pada semua anakanak, terutama pada bayi-bayi baru lahir di negara-negara di mana hepatitis B sudah umum. Hal
ini
demi
untuk
mencegah
penularan
hepatitis
dari
ibu
ke
bayinya.
Langkah-langkah mencegah hepatitis A:

Cuci tangan dengan sabun setelah dari kamar mandi.

Hanya memakan makanan yang dimasak, kecuali makanan tertentu seperti buah-buahan
(namun sebelumnya tetap harus dicuci bersih atau didesinfeksi).

Hanya meminum air yang sudah dimasak atau air minum kemasan, hal ini dilakukan jika
kondisi sanitasi lingkungan Anda tidak sehat atau meragukan.

Selalu mengonsumsi buah-buahan, terutama bila Anda tinggal di daerah yang sanitasinya
tidak dapat diandalkan.

Cuci bersih sayuran mentah, jika perlu didesinfeksi secara menyeluruh.

Lakukan vaksinasi hepatitis A jika Anda bepergian ke daerah-daerah dimana berjangkit


hepatitis.

Langkah-langkah mencegah hepatitis B:

Lakukan hubungan intim yang aman (hanya dengan pasangan).

Menggunakan jarum suntik yang steril dan belum pernah digunakan.

Jangan memakai sikat gigi, pisau cukur, sisir atau peralatan manikur bersama-sama
dengan orang lain.

Pastikan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan semua jenis tindakan perforasi
kulit (tato, tindik, dll) sudah disterilkan.

Lakukan vaksinasi hepatitis B jika Anda merasa berisiko.

Langkah-langkah mencegah hepatitis C:

Jangan memakai sikat gigi, pisau cukur, sisir atau instrumen manikur bersama orang lain.

Balut (tutup) luka terbuka jika Anda terinfeksi.

Jangan menggunakan peralatan pengobatan bersama dengan orang lain.

Jika ingin melakukan tindakan perforasi kulit, pastikan peralatannya sudah disterilkan
dengan benar.

Langkah-langkah

mencegah

hepatitis

D:

Terapkan langkah yang sama seperti pada hepatitis B. Hanya orang yang terinfeksi hepatitis B
yang
bisa
terinfeksi
hepatitis
D.
Langkah-langkah

mencegah

hepatitis

E:

Terapkan langkah yang sama seperti yang Anda lakukan untuk mencegah dari infeksi hepatitis A.
Sekunder

Hidup Bersih dan Sehat Kikis Ancaman Hepatitis


Masalah hepatitis sudah di depan mata. Beragam upaya pun dilakukan buat
mengikis ancaman penyakit ini. Salah satunya melalui pencegahan dengan
mendorong kebiasan hidup bersih dan sehat, serta imunisasi. Sakit hati lantaran
perasaan disakiti itu sudah biasa. Bersikap ikhlas dan memberi... Selengkapnya >

Banyak orang tidak sadar terkena hepatitis


Banyak orang tidak menyadari telah menderita penyakit Hepatits B atau Hepatitis C
karena penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala yang spesifik di tahap awal,
kata Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Rino A Gani. "Gejalanya baru
muncul setelah penyakit itu parah... Selengkapnya >

Pencegahan Penyakit Hepatitis. Penyakit Hepatitis adalah segala hal bentuk peradangan yang
menyerang organ tubuh yang disebut dengan hati ataupun liver. Demikian kurang lebih dari
pengertian penyakit hepatitis. Hepatitis sendiri terbagi dengan Hepatitis A,B, dan C. Itu yang
kita kenal pada umumnya. Pada kenyataannya terdapat juga jenis penyakit hepatitis D, E, G
hanya saja jenis penyakit hepatitis tadi belum familiar di telinga kita.

Dalam postingan sebelumnya mengenai penyakit hepatitis kita sudah mengenal akan penyakit
hepatitis A, penyakit hepatitis B dan juga penyakit hepatitis C. Pada kesempatan kali ini Blog
Keperawatan akan mencoba sharing sedikit mengenai pencegahan penyakit hepatitis ini.
Khususnya adalah pencegahan penyakit hepatitis B. Pencegahan penyakit hepatitis ini pada
hakekatnya adalah kembali pada diri kita sendiri. Bagaimana kita bisa mencegah penyakit
hepatitis ini.

Apalagi bagi kita yang bertugas di bidang kesehatan dan juga bidang keperawatan sebagai
petugas kesehatan yang setiap harinya bertemu dengan beragam pasien dan juga beragam jenis
penyakit. Apalagi jenis penyakit hepatitis atau penyakit kuning ini termasuk dalam kategori jenis
penyakit menular. Karena petugas kesehatan adalah salah satu bagian golongan resiko tinggi
tertular hepatitis ini.
Dalam hal mencegah hepatitis ini terbagi menjadi dua kategori pencegahan penyakit hepatitis
ini. Yaitu pencegahan penyakit hepatitis secara umum dan juga pencegahan penyakit hepatitis
secara khusus. Karena penyakit hepatitis ini adalah karena virus dan sebagian besar menular
melalui darah atau pun cairan tubuh yang tercemar dengan virus hepatitis ini maka kita harus
benar-benar waspada akan penularan penyakit hepatitis ini.
Yang termasuk kategori mencegah penularan penyakit hepatitis secara umum adalah sebagai
berikut :
1. Menghindari kontak seksual atau hubungan badan dengan penderita hepatitis B, termasuk
dalam hal ini kontak dengan cairan tubuh seperti ludah dan juga sperma.
2. Menghindari pemakaian alat suntik yang tidak steril ( dalam dunia kesehatan harus
menggunakan alat suntik sekali pakai ), alat tatto, alat tindik, pemakaian narkoba yang
menggunakan jenis alat suntik sebagai medianya, berganti-ganti pasangan.
3. Pada ibu hamil untuk mengadakan skrining pada awal kehamilan serta juga setelah
memasuki trimester ke III kehamilan.
Dan yang masuk dalam mencegah dan pencegahan penyakit hepatitis secara khusus adalah
dengan melakukan imunisasi aktif. Imunisasi aktif hepatitis ini adalah bertujuan jalur transmisi
penyebaran penyakit hepatitis ini melalui program imunisasi bayi baru lahir dan kelompok resiko
tinggi tertular hepatitis.
Bagi sahabat-sahabat yang membutuhkan informasi dan juga artikel mengenai bagaimana

dengan penyakit hepatitis anak dan juga cara pencegahan penyakit hepatitis pada anak sahabat
bisa membacanya di sini yaitu di penyakit hepatitis pada anak
Imunisasi aktif ini ditujukan dan sasarannya antara lain adalah :
1. Bayi baru lahir dalam waktu 12 jam pertama kelahirannya.
2. Anak serta remaja yang belum pernah mengikuti mengikuti imunisasi hepatitis.
3. Tenaga medis termasuk dokter, perawat, petugas laboratorium dan sejenisnya.
4. Pasien yang mendapatkan pengobatan hemodialisa (cuci darah).
5. Kaum homoseksual, PSK, heteroseksual, dengan penderita virus hepatitis B.
6. Penyalah guna obat.
Demikian sahabat-sahabat semuanya mengenai pencegahan penyakit hepatitis dan khususnya
adalah mengenai mencegah penyakit hepatitis B ini dan semoga bisa berguna serta dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai