Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN TATA CARA PERMINTAAN NOMOR SER! FAKTUR PAJAK

FITYA'AINIQOLBI
1

41 0209001

44t810202858

PROGRAM ON THE JOB TRAIN'A'G PEGAWAI BARU /CPNS


KPP PRATAMA KEDIRI

KANTOR WILAYAH DJP JAWA TIMUR IlI


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LEMBAR PENGESAHAN DAN PENILAIAN LAPORAN AKHIR OJT

Pada hari initanggal .21. Outan Apriltahun 2016


Mengesahkan,
Kepala Seksi Pelayanan

NrP. 1 96806221 99001 1 001

Menilai,
Nilai

(0-100)
Laporan Tugas Akhir
Presentasi Workshop

9g
99

DAFTAR ISI

tlAl Al\rlAt\l ll lnl ll


LEIVIBAR PENGESAHAN DAN

BAB

PENILAIAN

...,.,,....,....,.,,,ii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

a K.)n.lici ldeal

..2

h Knndici Saai ini

'.'' ' '....'...........,. ''.'...'

...'.'..............,

'

'.

'.

'...2

'........' '...2

BAB II PEIVBAHASAN

B. Analisis Permasalahan

BAB III

........

PENUTUP

iii

BAB

PENDAHULUANP

A.

Latar Belakang
Nomor Seri Faktur Pajak (NFSP) adalah nomor seri yang diberikan oleh Direktorat

Jenderal Pajak kepada Pengusaha Kena pajak dengan mekanisme tertentu untuk
penomoran yang berupa kumpulan angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf yang
ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. sedangkan Faktur pajak merupakan bukti
pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena pajak yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena pajak.
Dalam rangka menertibkan sistem adminrstrasi ppN, pada tahun 2014, Direktorat

Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menerbitkan perubahan peraturan tentang ketentuan dan
format Faktur Pajak. Peraturan tersebut adalah peraturan Direktur Jenderal pajak

Nomor PER-17lPJl2o14 tentang Bentuk, Ukuran, Tata cara pengisran Keterangan,


Prosedur Pemberitahuan Dalam Rangka pembuatan, Tata cara pembetulan atau
Penggantian, dan Tata cara Pembatalan Faktur pajak didukung dengan SE-20/pJ/20.14
tentang Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi dan password Akun pKp.

Menurut Peraturan Direktur Jenderar pajak pER-24tpJt2o12 yang diubah


terakhir dengan PER-171PJ12014 dalam pasal 9 ayat (1) "pKp dapat melakukan
permintaan Nomor seri Faktur pajak metalui 2 cara yaitu datang langsung ke Kpp
tempat PKP dikukuhkan dan melalui laman (website) yang ditentukan dan/atau
disediakan oleh Direktorat Jenderat pajak' berdasarkan peraturan ini ,pKp yang ingin
mendapatkan Nomor seri Faktur pajak dapat mengajukan surat permintaan ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan atau pKp bisa secara mandiri mendapat
NFSP dengan cara mengakses raman (website) yang disediakan oreh DJp.Untuk
pengajuan permintaan NFSP langsung ke Kpp,pihak Kpp memproses permintaan
Nomor seri faktur Pajak sesuai dengan standaft operation procedure (sop) Tata cara
Permintaan Nomor seri Faktur pajak dengan meneliti kelengkapan dan persyaratan
pengajuan sesuai dengan yang tercantum pada pER-17/pJ /2014 diantaranya pKp telah
memiliki kode aktivasi dan password,telah melakukan aktivasi akun pengusaha Kena

Masa ppN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir yang


telah jatuh tempo secara berturut{urut pada tanggal permintaan disampaikan ke Kantor
Pajak serta telah melaporkan

spr

Pelayanan Pajak.
1

Kondisi ldeal

Kondisi ideal dalam permintaan Nomor Seri Faktur Pajak yaitu proses dapat
berjalan optimal, efektif dan efisien dengan didukung oleh sistem dan kesadaran
Pengusaha Kena Pajak sendiri mengenai pengetahuan maupun peraturan tentang
proses dan syarat permintaan NFSP.

b.

Kondisi Saat ini

Secara umum proses permrntaan Nomor Seri Faktur Pajak di KPP Pratama
Kediri sudah sesuai dengan SOP yang

berlaku hanya terdapat

beberapa kendala

dalam praktiknya sehingga berjalan kurang maksimal. Selanjutnya penulis akan


memaparkan lebih rinci mengenai penyebab timbulnya masalah dalam proses
permintaan nomor seri faktur pajak pada bagian pembahasan.

B. Sasaran

Laporan ini menyajikan pembahasan mengenai tata cara permintaan Nomor Seri

Faktur Pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Kemudian dibandingkan dengan


pelaksanaan yang terjadi di KPP Pratama Kediri. Pada akhir pembahasan akan
disimpulkan mengenai kesesuaian prosedur yang telah dilakukan dan dibahas beberapa
kendala atau masalah yang dihadapi.

BAB

II

PEMBAHASAN

A.

Permasalahan

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak yang baru dikukuhkan


sebagar Pengusaha Kena Pajak tentang Tata Cara Permintaan Nomor Seri Faktur
Pajak.

2. Kurangnya optimalisasi sistem pada aplikasi e-NOFA

B. Analisis Penyebab Timbulnya Permasalahan


1. Berdasarkan PER-171PJ12014 pasal 9 ayat (1) ,PKP yang ingin mendapatkan
Nomor Sen Faktur Pajak dapat mengajukan surat permintaan ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan atau PKP bisa secara mandiri
mendapat NFSP dengan cara mengakses laman (website) yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.Dengan adanya peraturan terbaru ini,PKP tidak harus

datang langsung ke KPP melainkan dapat memperoleh NFSP secara online


dengan mengakses website efaktur.pajak.go. rd yang disediakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Bagi PKP yang ingin mendapat NFSP secara onlrne diharuskan

untuk memiliki akun PKP terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan pada SE20lPJl2O14 dengan tahapan sebagai berikut:

a.

Mengajukan permohonan aktivasi kode aktivasi dan password dengan

mendatangi KPP tempat PKP dikukuhkan;


b. Aktivasi akun PKP dengan cara datang langsung ke KPP atau mandiri secara
online melalui websile efaktur. pajak.go. id;

c. Melakukan permintaan Sertifikat Elektronik dengan cara datang langsung

ke

KPP atau mandiri secara online melalui website efakfur.p ajak.go.id.


Jika tahapan tahapan ini telah dilalui dengan benar maka PKP akan mendapatkan

kode aktivasi, password serta passphrase yang digunakan untuk login di website
efaktur. pajak.go.

id.Tetapi dalam pelaksanaannya

di

lapangan, PKP kurang

mengetahui hal ini sehingga masih banyak PKP yang datang ke KPP untuk
meminta NFSP,hal ini yang membuat proses kurang berjalan efisien.

Dari pihak KPP sendiri telah berupaya meningkatkan pengetahuan kepada PKP

dengan mengadakan kegiatan Kelas Pajak yaitu kegiatan sosjalisasi peraturan


dan pengetahuan tentang Pajak. Namun sayangnya antusiasme dan kesadaran
PKP untuk mengikuti kegiatan ini masih rendah.

2. Aplikasi e-NOFA yang digunakan untuk memproses permohonan NFSP pada saat

tertentu mengalami gangguan seperti kecepatan akses yang rendah sehingga


menghambat proses selanjutnya. Kemungkinan penyebabnya adalah Bandwidth
yang kurang memadai. Hal ini yang dapat menyebabkan pelayanan kurang berjalan
optimal.

BAB III
PENUTUP
Kesim pu lan

Berdasarkan analisis permasalahan yang dipaparkan oleh penulis, penulis


menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Cara Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak

kurang berjalan optimal hal ini dikarenakan dua hal yaitu yang pertama kurangnya
pemahaman PKP tentang syarat pengajuan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak yang

disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran dari PKP sendiri untuk memperoleh
informasi perpajakan,dan yang kedua adalah aplikasi e-NOFA pada saat tertentu
mengalami gangguan seperti kecepatan akses yang rendah sehingga menghambat
proses permohonan NFSP.

B. Saran
Atas paparan tinjauan tata cara permintaan Nomor Seri Faktur Pajak

dan

permasalahan yang ada,saran yang dapat diberikan antara lain:

1.

PKP seharusnya dapat meningkatkan kesadarannya sendiri untuk memperoleh


informasi dan pengetahuan mengenai peraturan perpajakan sehingga PKP dapat

menjalankan kewajiban perpajakannya dengan mudah dengan memanfaatkan


fasilitas yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

2.

Untuk memberikan pelayanan prima kepada PKP maka aplikasi e-NOFA yang
digunakan untuk memproses permintaan Nomor Seri Faktur Pajak agar lebih
dioptimalkan.

Anda mungkin juga menyukai