Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bagian III
PERKEMBANGAN ILMU
MANAJEMEN
A.
B.
C.
D.
E.
3. Discipline (disiplin)
Disiplin yaitu sikap patuh terhadap aturan
organisasi yang harus dimiliki oleh manajer maupun
karyawan. Sikap ini akan memungkinkan organisasi
berjalan dengan lancar.
4. Unity of Command (kesatuan perintah)
Dalam hal ini setiap karyawan harus menerima
perintah hanya dari satu atasan agar karyawan
terhindar dari kebingungan di dalam melaksanakan
tugas.
5. Unity of Direction (kesatuan arah)
Usaha yang dilakukan oleh manajer maupun
karyawan di dalam organisasi harus dikoordinasikan
dan difokuskan kepada suatu arah atau tujuan yang
sama.
B. Operational Approach
Pendekatan operasional berawal di dalam industri
manufaktur dan berkaitan dengan kegiatan
manajemen perusahaan yang berorientasi kepada
kegiatan produksi.
Pendekatan ini bertujuan
meningkatkan efisiensi produksi, memangkas
terjadinya pemborosan serta meningkatkan mutu
(Kreitner, 2007). Peletak dasar pendekatan
operasional atau scientific management adalah
Frederick Winslow Taylor. Pendekatan ini
dinamakan scientific mangement karena Taylor
menerapkan kaidah-kaidah ilmiah dalam kegiatan
manajemen produksi untuk menggantikan praktik
tradisional yang berdasarkan kebiasaan (rule of
thumb).
Pemikiran
pemikiran
Taylor
mengenai
scientific management, tertuang di dalam
karyanya yang terkenal The Principles of
Scientific Management (1911). Taylor memulai
gerakan scientific management dalam
empat bidang kajian yaitu :
Standarisasi (standardization)
Studi waktu dan tugas (time and task study)
Seleksi sistimatis dan pelatihan (systematic
selection and training)
Pembayaran insentif (pay incentive)
.
Standardisasi
(standardization)
Studi
Seleksi
Pembayaran
C. Behavioral Approach
Sebagaimana pendekatan manajemen lainnya
pendekatan perilaku merupakan suatu pendekatan
perilaku
merupakan
suatu
pendekatan
yang
mengalami perkembangan secara evolusioner. Tokoh
penting yang dianggap memberikan kontribusi paling
besar bagi berkembangnya pendekatan perilaku
adalah Elton Mayo. Sebagai guru besar manajemen
di Harvard University, ia diminta untuk melakukan
investigasi atas hasil penelitian yang membingungkan
di pabrik Western Electric Company yang berada di
kota Hawthorne ,Illinois. Bermula dari sebuah
penelitian yang dimulai tahun 1942, para peneliti
pada saat itu ingin mengetahui pengaruh berbagai
kondisi kerja terhadap produktivitas karyawan.
D. System Approach
Manajemen sebagai disiplin ilmu
merupakan yang relatif masih muda. Sebagai
ilmu yang relatif lebih muda, adalah wajar
apabila disiplin ilmu manajemen meminjam
berbagai konsep dari disiplin ilmu yang lebih
mapan untuk menjelaskan fenomena yang
terjadi di dalam disiplin ilmu manajemen. Salah
satu konsep yang dipinjam dari ilmu yang lebih
mapan ke dalam teori manajemen adalah
konsep sistem di mana konsep ini berasal dari
ilmu fisika. Dalam teori fisika sistem merupakan
kumpulan dari berbagai bagian yang berjalan
secara independen tetapi saling berhubungan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
E. Contingency Approach
Pada tahun 1960-an, para manajer semakin
sadar
bahwa
efektivitas
berbagai
gaya
manajemen bervariasi dan dipengaruhi oleh
situasi. Fenomena ini melahirkan pendekatan baru
di dalam manajemen yang disebut pendekatan
kontingensi (contingency approach) atau disebut
juga situational approach. Pendekatan ini
merupakan suatu upaya untuk menentukan
praktik dan teknik manajerial yang paling sesuai
dengan
situasi
tertentu
berdasarkan
hasil
penelitian. Secara umum istilah kontingensi
memiliki arti pilihan dari suatu alternatif rangkaian
tindakan.
Tokoh
pemikir
manajemen
yang
memberikan
kontribusi
bagi
perkembangan
pendekatan kontingensi adalah Fred Luthans
(Kreitner,2007).
Luthans
berpendapat
bahwa
munculnya
pendekatan kontingensi dalam ilmu manajemen
bukanlah berarti bahwa pendekatan tradisional
tersebut sudah tidak memadai lagi untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi di era 1960an. Pendekatan kontingensi memiliki arti tersendiri
dalam kajian ilmu manajemen dan memperoleh
dukungan bukti-bukti empiris yang kuat. Hal ini
antara lain disebabkan manajemen bukanlah
merupakan
ilmu
yang
pasti.
Manajemen
merupakan campuran antara ilmu dan seni serta
merupakan campuran antara pengetahuan dan
praktik.
SEKIAN
TERIMA KASIH