Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PENGECORAN LOGAM
II.1 Proses Manufaktur
Proses manufaktur merupakan suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan
baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan. Suatu
produk dapat dibuat dengan berbagai cara, di mana pemilihan cara pembuatannya
tergantung pada :
-

Jumlah produk yang dibuat akan mempengaruhi pemilihan proses pembuatan

sebelum produksi dijalankan. Hal ini berkaitan dengan pertimbangan segi ekonomis.
-

Kualitas produk yang ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut. Kualitas

produk yang akan dibuat harus mempertimbangkan kemampuan dari produksi yang
tersedia.
-

Fasilitas produksi yang dimiliki yang dapat digunakan sebagai pertimbangan segi

kualitas dan kualitas produksi yang akan dibuat.


-

Penyeragaman (standarisasi), terutama pada produk yang merupakan komponen

atau elemen umum dari suatu mesin, yaitu harus mempunyai sifat mampu tukar
(interchangeable). Penyeragaman yang dimaksud meliputi bentuk geometri dan keadaan
fisik.
Pada dasarnya proses manufaktur benda kerja terutama yang berasal dari bahan
logam dapat dikelompokkan menjadi :
1.

Proses pengecoran

2.

Proses pembentukan

3.

Proses pemotongan

4.

Proses penyambungan

5.

Proses perlakuan fisik

6.

Proses pengerjaan akhir.


Sejak

pertama

berkecenderungan

digunakannya

untuk

mesin-mesin

menggunakan

mengkombinasikan proses manufaktur dan

mesin

perkakas,

lebih

efisien,

secara

perlahan

yaitu

dengan

semakin digunakannya mesin sebagai

pengganti manusia untuk menurunkan waktu pemrosesan dan jumlah tenaga kerja.
1| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

Sejalan

dengan

perkembangan

mesin-mesin

produksi,

kualitas

proses

manufaktur menjadi tuntutan. Berkembangnya pemahaman tentang inchangeable


mengharuskan pengendalian dimensi produk secara ketat, sehingga proses perakitan
dapat berjalan cepat, biaya rendah khususnya pada produksi massal. Untuk menjaga
agar dimensi produk tetap terkendali, maka mengharuskan penyediaan fasilitas inspeksi
yang medahi.
Untuk menghasilkan produk yang kompetitif, maka menjadi penting untuk
merancang produk yang lebih murah, berkaitan dengan material, proses manufaktur atau
pemindahan dan penyimpanannya. Suatu produk dirancang mempunyai kekuatan yang
tinggi, tahan korosi, mempunyai umur pakai yang panjang atau yang lain , namun
demikian criteria ekonomis tetap dipertimbangkan. Untuk komponen-komponen yang
diproduksi secara masal, perancangan disesuaikan denga mesin-mesin yang ada, yaitu
untuk minimasi berbagai macam waktu set up.
Pemilihan mesin atau proses manufaktur untuk menghasilkan produk merupakan
pengetahuan tentang metode proses manufaktur. Faktor-faktor yang dipertimbangkan
dalam pemilihan proses manufaktur meliputi jumlah produk, kualitas akhir produk, dan
keterbatasan dari peralatan yang ada. Kenyataanya, suatu produk dapat dibuat melalui
berbagai macam metode, tetapi secara ekonomis biasanya ada satu jalan yang dipilih.
II.2 Metode Pengecoran Logam (Casting)
Definisi pengecoran, adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana
logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian di tuangkan kedalam rongga
cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Ada 4
faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, yaitu :
Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak.
Terjadi Perpinfahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari
logam dalam cetakan.
Pengaruh material cetakan.
Pembekuan logam kondisi cair.

2| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

Gambar 2.1 Skema Pengecoran Logam


Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran
dengan sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran dengan cetakan
permanent (permanent Mold). Cetakan pasir termasuk dalam expendable mold.
Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja, setelah itu cetakan
tersebut dirusak saat pengambilan benda coran. Dalam pembuatan cetakan,
jenis-jenis pasir yang digunakan adalah pasir silika, pasir zircon atau pasir hijau.
Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan, bentonit, resin, furan
atau air gelas.
II.2 Pengecoran Logam dengan Cetakan Pasir.
Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas-aktivitas seperti
menempatkan pola dalam kumpulan pasir untuk membentuk rongga cetak,
membuat sistem saluran, mengisi rongga cetak dengan logam cair, membiarkan
logam cair membeku, membongkar cetakan yang berisi produk cord an
membersihkan produk cor. Hingga sekarang, proses pengecoran dengan cetakan
pasir masih menjadi andalan industri pengecoran terutam industri-industri kecil.
Tahapan yang lebih umum tentang pengecoran cetakan pasir diperlihatkan
dalam gambar dibawah ini.

3| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

Gambar 2.2 Metode Sand Casting


II.3

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan :

1. Pasir
Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika
(SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu
lama. Alasan pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena murah dan
ketahanannya terhadap temperature tinggi. Ada dua jenis pasir yang umum
digunakan yaitu naturally bonded (banks sands) dan synthetic (lake sands).
Karena komposisinya mudah diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak
industri pengecoran. Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapa
factor penting seperti bentuk dan ukuran pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan
bulat akan menghasilkan permukaan produk yang mulus/halus. Untuk membuat
pasir cetak selain dibutuhkan pasir juga pengikat (bentonit atau clay/lempung)
dan air. Ketiga Bahan tersebut diaduk dengan komposisi tertentu dan siap
dipakai sebagi bahan pembuat cetakan.
2. Jenis Cetakan Pasir
Ada tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand, cold-box dan no-bake mold.
Cetakan yang banyak digunakan dan paling murah adalah jenis green sand mold
(cetakan pasir basah). Kata basah dalam cetakan pasir basah berati pasir cetak
itu masih cukup mengandung air atau lembab ketika logam cair dituangkan ke
cetakan itu. Istilah lain dalam cetakan pasir adalah skin dried.

4| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

Cetakan ini sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu permukaan


dalam cetakan dipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan cetakan ini
meningkat dan mampu untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk yang
besar. Dalam cetakan kotak dingin (box-cold-mold), pasir dicampur dengan
pengikat yang terbuat dari bahan organik dan in- organik dengan tujuan lebih
meningkatkan kekuatan cetakan. Akurasi dimensi lebih baik dari cetakan pasir
basah dan sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih mahal.Dalam cetakan
yang tidak dikeringkan (no-bake mold), resin sintetik cair dicampurkan dengan
pasir dan campuran itu akan mengeras pada temperatur kamar. Karena ikatan
antar pasir terjadi tanpa adanya pemanasan maka seringkali cetakan ini disebut
juga cold-setting processes. Selain diperlukan cetakan yang tinggi, beberapa sifat
lain cetakan pasir yang perlu diperhatikan adalah permeabilitas cetakan
(kemampuan untuk melakukan udara/gas).

Gambar 2.3 Jenis-jenis Cetakan Pasir

5| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

3. Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola dapat
dibuat dari kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan material pola tergantung
pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis
proses pengecoran yang digunakan.
Jenis-jenis pola :
a) Pola tunggal (one pice pattern / solid pattern)
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk
sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.

Gambar 2.4 Pola tunggal cetakan.

b) Polaterpisah (spilt pattern)


Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak
dari masing- masing pola. Dengan pola ini, bentuk produk yang dapat dihasilkan rumit
dari pola tunggal.

Gambar 2.5 Pola terpisah cetakan.

6| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

c) Match-piate pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola terpasang jadi satu dengan
suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah
pada suatu pelat datar. Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin
pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produkproduk kecil

Gambar 2.6 Pola terpasang jadi satu.

4. Inti
Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin
kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti ditempatkan dalam
rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan bagian dalam
produk dan akan dibongkar setelah cetakan membeku dan dingin. Seperti
cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudah
hancur (tidak rapuh). Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan
logam cair, diperlukan dudukan inti (core prints). Dudukan inti biasanya
dibuatkan pada cetakan seperti pada gambar 8. pembuatan inti serupa dengan
pembuatan cetakan pasir yaitu menggunakan no-bake, cold-box dan shell.
Untuk membuat cetakan diperlukan pola sedangkan untuk membuat inti
dibutuhkan kotak inti.

7| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

Gambar 2.7 Bagian inti pengecoran

II.4 Proses Pengecoran Logam dengan metode Cetakan Pasir (Sand Casting)
1) Persiapan Bahan

Gambar 2.8 Bahan yang digunakan Playsand dan Bentonite Clay

Gambar 2.9 Takaran Bahan Sand dan Bentonite Clay


2) Pembuatan Desain Pola Logam dan Pembuatan Cetakan pasir
8| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling


dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand
Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika,
Water glass, air, Cup & Drag, gas Co2 dan Bahan Coating (Spirtus dan grafit).
Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita
butuhkan sesuai dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke
dalam pasir kemudian diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6%
berat pasir. Setelah pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup
& drag yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir
dimasukan kedalam cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi
dengan saluran turun dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan
kanan dari pola coran.
Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras.
Kemudian pola bisa di lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut di coating
dengan bahan coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus didalam satu
wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang
bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah
dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain itu proses
couting juga dilakukan terhadap label dan tempat yang disiapkan sebagai wadah
jika ada logam cair tersisa.
Proses Pembuatan Desain Pola Logam dan Pembuatan Cetakan pasir

(campuran antara clay dengan air diaduk hingga merata)

9| Bab II Pembahasan - Makalah Pengecoran Logam

(Mengaduk campuran antara pasir dengan clay hingga benar-benar tercampur merata)

(Jika adonan pasir dan clay terlalu basah maka harus dikeringkan)

(Mengeringkan adonan pasir dan clay hingga cukup kering)

10 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Ketika pasir sudah mulai utuh dan tidak mudah rapuh maka pasir siap untuk dicetak)

(Membuat cetakan untuk pengecoran logam)

(Memasukan design cetakan ke dalam cetakan pasir dan kemudian menimbun dengan
pasir yang telah disiapkan di atas)

11 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Memadatkan pasir yang telah diisi cetakan pola di dalam kotak cetakan pasirnya)

(Meratakan permukaan pasir yang ada dalam cetakan pasir)

(Setelah cetakan pasir rata maka cetakan dibalik untuk meihat pola yang telah ditanam)

12 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Menaburi dengan bubuk talc / bubuk batuan mineral yang digiing halus yang
merupakan kombinasi seng dan magnesium silikiat dan meratakannya agar pasir
lebih merekat pada cetakan)

(menambahkan pola cetakan kedua pada sisi cetakan satu yang lainnya)

(Mengunci/mengkaitkan cetakan pasir yang 1 dengan lainyya dengan mur/baut)

13 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(membuat aliran masuk leburan logam /feed pada cetakan yang dibuat pada tahap
sebelumnya)

(Meratakan kembali isi cetakan dengan menimbun asir pada cetakan kedua )

(Mencabut lubang masuk leburan logam/feed dan merapikannya agar jalan masuk feed
tidak terhambat)

14 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Membuka kunci diantara dua cetakan pasir yang telah dipadatkan)

(Membuka satu sisi cetakan)

(Mengambil/mencabut desain pola yang telah ditanam pana cetakan pasir yang telah
dibuat sebelumnya)

15 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Design pola untuk pengecoran logam telah terbentuk)

(Membuat saluran masuk feed/leburan logam yang akan dicetak pada desain poa uang
telah dibuat)

(Saluran masuk feed telah selesai dibuat)

16 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Menyatukan cetakan pasir yang satu dengan lainnya dan dikunci hingga rapat antar
kedua cetakan pasir diatas)

(Membuat lubang saluran masuk untuk leburan logam agar dapat masuk ke cetakan
pasir)

(Tempat saluran masuk leburan logam telah jadi dan diletakkan diatas cetakan pasir
yang telah dikunci)

17 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

3) Peleburan Logam
Logam yang kita lebur adalah logam alumunium ADC 12 yang
dimasukan kedalam tungku yang kemudian dipanaskan menggunakan
burner dengan bahan bakarnya menggunakan solar. Alumunium saat ini
ialah logam kedua terbanyak setelah besi karbon (cast iron) yang dipakai
untuk komponen mesin, contoh dalam bidang otomotif. Selain itu juga
dipakai pada alat-alat rumah tangga seperti panci dll. Kelebihan dari
alumunium ialah logam ini ringan, kuat, konduktor panas dan listrik yang
baik setelah emas dan tembaga. Titik cair dari alumunium murni + 6500C.
Tetapi alumunium jika dipadukan oleh unsur paduan maka titik cairnya
akan bertambah. Unsur-unsur paduan yang biasanya dipakai sebagai
paduan aluminium adalah silikon, tembaga, magnesium, timah dan lainlain.
Alumunium cair sangat reaktif sekali terhadap gas hidrogen (H).
gas hidrogen dapat membuat gelembung udara terikat didalam alumunium
cair yang mengakibatkan porositas pada produk coran nantinya.
Steam Alumunium Hidrogen Alumunium oxide untuk mencegah
porositas pada logam alumunium maka dapat dilakukan beberapa cara,
antara lain dengan melindungi alumunium cair menggunakan gas
nitrogen (N2). Karena gas nitrogen mengikat hidrogen sebagai penyebab
porositas pada alumunium. Caranya yaitu dengan menyemburkan gas
nitrogen diatas alumunium cair hingga alumunium cair tersebut masuk
kedalam cetakan. atau dengan cara menggunakan flux .
Flux ditaburkan pada permukaan alumunium cair secara merata
yang bertujuan agar gas hidrogen tidak dapat masuk kedalam alumunium
cair. Proses penaburan flux ini dilakukan ketika alumunium tersebut
dalam keadaan telah mencair. Ada 4 macam flux yang dipakai.
Dalam membuat produk alumunium menjadi lebih baik dalam hal
sifat-sifat fisik ataupun sifat mekaniknya, yaitu:

Covering fluxes, digunakan untuk mencegah gas hidrogen masuk

kedalam alumunium cair.


Cleaning fluxes, untuk menghilangkan kandungan padat nonmetalik dari
alumunium cair.
18 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

Degassing fluxes, dimasukan kedalam alumunium cair untuk menghilangkan


gas yang terjebak dalam alumunium cair yang dapat menyebabkan porositas
Drossing-off fluxes, digunakan untuk memperbaiki logam alumunium
dari drosses.
Proses Peleburan Logam

(Melebur lgam aluminium dengan menggunakan furnace)

Gambar 2.10 Peleburan logam Aluminium


4) Proses Tapping dan Poring
Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang
dilakukan setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada
permukaan alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam
alumunium cair. Dalam proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam
ladel harus berhati-hati dengan menempatkan ladel pada corong tungku supaya
logam cair yang dituang tidak terbuang keluar dari tungku.
Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam
cetakan. Dalam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh
terputus sampai cetakan pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika
19 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

ada sisa, logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan
sudah dicouting. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut kita tunggu
sampai.memadat.

Gambar 2.11 Proses Tapping


Proses Penuangan Logam Aluminium (Tapping)

(Menuangkan leburan logam aluminium ke dalam cetakan pasir yang telah dibuat
dengan desain pola didalamnya)

20 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Menunggu selama 15 menit setelah leburan logam dimasukkan ke dalam cetakan pasir
dan mengusahakan udara benar-benar tertup rapat)
5) Pembongkaran Cetakan
Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup
dan drag kita buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat
bersama coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara
memukul pasir tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat
kemudian cawan turun, saluran turun, saluran masuk, saluran pengalir dan
penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta
permukaan coran dibersihkan. Dalam proses pembongkaran ini dilakukan
secara mekanis atau dengan tangan. Pasir yang telah dpisahkan dikumpulkan
dan cuci untuk memisahkan pasir dengan waterglass sehingga pasir dapat
digunakan kembali untuk membuat cetakan.

Proses Pembongkaran Cetakan

(Membuka aliran masuk yang ada di atas cetakan yang telah memadat leburan logam
nya)
21 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Aliran masuk feed telah memadat seperti gambar diatas)

(Membuka cetakan yang didalmnya telah memadat leburan logam sesuai poa yang
didesain sebelumnya)

(Mengeluarkan cetakan logam dari leburan logam yang telah memadat dan
membersihkan logam dari sisa-sisa pasir yang menempel hingga bersih)

22 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

(Penngecoran ogam aluminium telah berhasil dan selesai sesuai desain dengan
menggunakan media cetakan pasir untuk proses pengecoran logam)

(Logam Aluminimu hasil pengecoran telah siap digunakan)

23 | B a b I I P e m b a h a s a n - M a k a l a h P e n g e c o r a n L o g a m

Anda mungkin juga menyukai