Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOETANOL

DARI MOLASES
DANI SETIAWAN

151720101007

PENDAHULUAN
Produksi gula
mengalami
peningkatan
Tingginya
kandungan gula
pada molase
dapat
dimanfaatkan
menjadi
bioetanol

Molase memiliki
kandungan gula
yang cukup
tinggi (48-55%)

MOLASE
Molase adalah sejenis sirup yang merupakan
sisa dari proses pengkristalan gula kristal
putih.
Molase memiliki kandungan gula terutama
sukrosa berkisar 40-55%, pH berkisar 5,56,5
Molase dari tebu dibedakan menjadi 3 jenis.
Molase kelas 1, kelas 2, dan Black strap

JENIS-JENIS MOLASE
Molase kelas 1 didapatkan saat pertama kali jus tebu
dikristalisasi. Kemudian molase kelas 2 dark diperoleh saat
proses kristalisasi kedua. Dan molase kelas Black strap
diperoleh dari kristalisasi terakhir.

FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen) (Dirmanto,
2006)

Faktor-faktor yang mempengaruhi


fermentasi antara lain: suhu,
konsentrasi
inokulum,
lama
inkubasi, kondisi media fermentasi
meliputi pH, oksigen, nutrient,
konsentrasi media dan kondisi
lingkungan
lain
seperti
penambahan agitasi dan aerasi
(Judoamidjojo et al., 1992)
C6H12O6

2C2H5OH

Glukosa

Etanol

2CO2
Karbondioksida

BIOETANOL
Bioetanol merupakan cairan hasil
fermentasi
gula
dari
sumber
karbohidrat (pati) menggunakan
bantuan mikroorganisme.

S. cerevisiae merupakan salah satu


spesies khamir yang memiliki daya
konversi gula menjadi etanol sangat
tinggi. Produk metabolik utama
adalah etanol, CO2 dan air, sedangkan
beberapa produk lain dihasilkan
dalam jumlah sangat sedikit

SYARAT MUTU BIO ETANOL

PEMBUATAN BIO-ETANOL

PEMBUATAN BIO-ETANOL

PEMURNIAN BIOETANOL

KESIMPULAN
1. Molase dapat dijadikan sebagai bahan
baku dalam pembuatan bioetanol
2. Fermentasi bioetanol menggunakan
bantuan mikroorganisme berupa S.
cerevisiae
3. Proses pembuatan bioetanol meliputi
preparasi bahan, pengenceran, pemasan,
pengendapan, fermentasi, purifikasi,
distilasi, dan dehidrasi

Anda mungkin juga menyukai