Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Seminar Akuntansi yang dibimbing
oleh Bapak R. Wedi Rusmawan K, DR., S.E., M.Si., AK., C.A
Disusun oleh:
Kelompok 6 :
Ismi Tri Pamungkas (06 / 0113U077)
Gema Muhamad
(13 / 0113U482)
Riska Trisantika
(20 / 0113U542)
Kelas U1
PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
bahasa indonesia ini sesuai dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Tak lupa,
penulis kirimkan salam dan salawat kepada junjujan kita semua, Rasulullah
Muhammad SAW dan seluruh sahabatnya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Akuntansi Keuangan dengan judul BUSINESS COMBINATION. Dalam makalah
ini, Tim penulis menguraikan mengenai Investasi pada Entitas Lain, Kombinasi bisnis
entitas Sepengndali, dan Laporan keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi terciptanya karya tulis yang
lebih baik dimasa yang akan datang.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1
Latar Belakang................................................................................................1
1.1.
Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.2.
Tujuan.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.2.
Kombinasi Bisnis............................................................................................3
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
Pengendali Tertinggi................................................................................6
2.2.5
2.2.6
2.2.7
Pihak-pihak yang Berperan dalam Kombinasi Bisnis atau
Penggabungan Badan Usaha................................................................................11
2.3.
2.3.1.
2.3.2.
Kriteria Pengendalian............................................................................13
2.3.3.
2.3.4.
2.4.
2.4.1.
2.4.2.
Kriteria Pengendalian............................................................................16
2.4.3.
Prosedur Konsolidasi.............................................................................17
2
2.4.4.
Kepentingan non-pengendali.................................................................19
2.4.5.
Kehilangan Pengendalian......................................................................19
2.4.6.
Pengungkapan Konsolidasian................................................................20
2.5.
2.5.1.
BAB III........................................................................................................................23
PENUTUP...................................................................................................................23
3.1
Kesimpulan...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................26
Daftar Pertanyaan.....................................................................................................26
Jurnal Terkait............................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1
2
3
4
Tujuan
1
2
badan usaha
Untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan
laporan keuangan sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.
Kombinasi Bisnis
Mengadakan ekspansi (perluasan usaha) dari usaha yang telah ada atau Internal
Business Expansions.
Dalam hal ini dpat dilakukan dengan hanya memperluas usaha yang telah ada,
tanpa melibatkan unit-unit usaha diluar (organisasi) perusahaan. Usaha demikian itu
3
masih mepertahankan status badan hukum nya secara individual. Namun demikian
oleh karena perusahaan induk berhak mengendalikan operasi dan manjemen dari
perusahaan anak, maka dari segi ekonomis antara perusahaan induk dan anaknya
merupakan suatu kesatuan usaha. Apabila suatu perusahaan didirikan dengan tujuan
utama untuk memiliki sebagian besar dari saham-saham perusahaan lain disebut
Holding Company.
2.2.3 Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha
1. Dari segi jenis usaha perusahaan yang bergabung :
a Penggabungan Horizontal
Pengabungan horizontal terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang bergabung
menjalankan fungsi produksi dan pejualan barang-barang yang sejenis, juga dengan
adanya skala operasi yang lebih besar akan dapat dihemat berbagai macam biaya.
b
Penggabungan Vertikal
Apabila perusahaan yang semula merupakan langganan terhadap produk (jasa)
yang dihasilkan oleh perusahaan lain, atau sebaliknya perusahaan lain itu adalah
suplies bahan baku baginya dan kemudian mengadakan penggabungan perusahaan,
maka penggabungan demikian disebut penggabungan vertikal.
c
diantara
perusahaan
yang
bergabung
tersebut
untuk
tetap
statusnya sebagai unit usaha yang terpisah. Contoh perusahaan yang melakukan
merger salah satunya adalah Bank Lippo dengan Bank Niaga pada tahun 2008 dan
kedua bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka setelah merger menjadi
Bank CIMN Niaga.
b. Konsolidasi
Penggabungan perusahaan disebut dengan konsolidasi, jika dalam proses
penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk
membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui hutang-hutang dari dua atau
lebih dari perusahaan yang telah ada. Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi
salah satunya yaitu antara Bank Bumi Daya (BBD), Bapindo, Bank Dagang Negara,
dan Bank Exim. Keempat bank tersebut berkonsolidasi dan berubah menjadi Bank
Mandiri.
c. Afiliasi
Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham
atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling
interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan
masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya. Contoh perusahaan yang
melakukan afiliasi salah satunya yaitu PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan
afiliasi dari Freeport-McMoRan.
2.2.4 Pengendali Tertinggi
Pengendalian ini dapat diperoleh dengan kepemilikan hak suara atas entitas lain.
Hak suara biasanya melekat dalam kepemilikan ekuitas suatu entitas walaupun tidak
selalu demikian. Jika hak suara yang dimiliki sedemikian besar, diperoleh hak
pengendalian, dan pada saat itu telah terjadi kombinasi bisnis. Kepemilikan equitas
suatu entitas dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan pengendalian atas entitas
tersebut, dan hal itu menunjukkan bahwa telah terjadi kombinasi bisnis.
Entitas yang tidak berbadan hukum merupakan usaha yang didirikan namun
belum memiliki bentuk hukum tetap. Contoh bentuk hukum dalam hal ini meliputi
perusahaan perseorangan, CV Firma, Perseroan Terbatas, dan bentuk lainnya.
Sepanjang entitas bersangkutan merupakan bisnis yang riil, kombinasi bisnis dapat
dilakukan atas entitas tidak berbadan hukum tersebut.
Akan tetapi, makna mengendalikan lebih dari sekedar memiliki ekuitas entitas
lain. Pengendalian tidak harus selalu diperoleh dengan kepemilikan dan sebaliknya,
kepemilikan hak suara mayoritas tidak selalu memberikan hak pengendalian.
Pengendalian yang diperoleh tanpa adanya kepemilikan dapat terjadi melalui kontrak.
Sebagai contoh, suatu entitas telah terikat kontrak hanya menjual atau memberikan
jasa atau memberikan hak pemakaian aset pada entitas lain yang mengindikasikan
adanya pengendalian oleh entitas lain tersebut. Ini berarti entitas yang
mengendalikan. Sebaliknya, jika ada pengendalian tanpa kepemilikan, itu merupakan
indikasi bahwa telah terjadi kombinasi bisnis. Dalam kasus lain, suatu entitas
mungkin memiliki sebagian saham biasa entitas lain dan entitas pengakuisisi tersebut
dalam posisi mengendalikan.Kombinasi bisnis mengenal istilah entitas pengendali
dimana pengendalian diperoleh secara langsung maupun secara tidak langsung.
Sebagai contoh perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di
Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, hal ini
merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh PT. Sampoerna agar perusahaan
mencapai income stabil. Tahun 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris,
sejumlah 40 % dari saham sampoerna dibeli oleh Philip Morris. Philip Morris adalah
produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih
seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges. Dari contoh diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa pengendali tertinggi adalah PT. Sampoerna karena PT
tersebut mempunyai saham lebih besar yaitu 60%.
harga pasar yang berlaku. Adaya perubahan nilai yang terjadi pada aktiva tetap
berhubung perubahan nilai uang dan perubahan teknologi harus diakui agar diperoleh
penilaian yang wajar.
3. Kontribusi relatif dari laba yang diproyeksikan
Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan kepada
perusahaan yang baru dibentuk memerlukan juga bantuan dari orang yang ahli
dibidang ini. Laporan perhitungan rugi laba dari perusahaan yang digabung juga
harus dususun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansiyang lazim, seperti halnya pada
neraca. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hubungannya
dengan penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan ialah
penentuan besrnya harga pokok barang yang dijual maupun harha pokok
produksinya, termasuk inventory pricing dan metode penilaian yang dipakai, biayabiaya yang berhubungan dengan aktiva tetap termasuk depresiasi dan amortisasi
aktiva tetap tak berwujud.
10
Tv dengan stasiun televisi yang baru saja diambil alih 49% kepemilikan sahamnya
oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 (dulunya Tv 7).
Trans Corp dimiliki oleh para group yang dimotori Chairul Tanjung Unit usaha.
Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya
sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia (KG) dan 12% dimiliki Bakrie &
Brothers (perusahaan konglomerat milik Aburizal Bakrie yang memiliki antv). Pada
tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara
Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus 2006,
Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember
2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7. Direktur Utama Trans7 saat
ini adalah Atiek Nur Wahyuni.
Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi
swasta Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta, yang dimiliki oleh
konglomerat Chairul Tanjung. Dengan motto "Milik Kita Bersama", konsep tayang
stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak
perusahaan PT Trans Corpora. Kantor Pusat stasiun ini berada di Studio TransTV,
Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Direktur Utama Trans TV saat ini
adalah Wishnutama. Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1
Agustus 1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru
terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di
Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa
pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai
diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember
2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS TV memulai siaran secara
resmi.
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tanggal kombinasi bisnis untuk
Trans 7 yaitu pada tanggal 4 agustus 2006 dimana Para Group melalui PT Trans
Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Sedangkan
11
untuk transTV tanggal kombinasi terjadi pada tangal 15 Desember saat diresmikan
oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
menyusun laporan konsolidasi yang akan dibahas pada bab-bab berikutnya. Pada
umumnya, pihak pengakuisisi diidentifikasi sebagai pihak yangmengalihkan kas atau
aset lainnya, atau meiliki liabilitas sebagai pihak yang mengalihkan kas atau aset
lainnya, atau memiliki liabilitas atas kombinasi bisnis. Kas atau aset lainnya akan
diberikan atau dialihkan (liablilitas) kepada pemilik atau pengendali entitas target
sebelumnya. Jika terjadi hal semacam itu, PSAK 22 revisi 2010 memberikan indikasi
yang dapat dipakai untuk mennetukan nama perusahaan pengakuisisi, yakni:
1. Ukuran pihak pengakuisisi (dinyatakan dengan laba, aset atau pendapatan) lebih
besar dari entitas target.
2. Jika kombinasi bisnis melibatkan lebih dari dua pihak, maka pengakuisisi
biasanya merupakan pihak yang berinisiatif melakukan kombinasi bisnis, dan
ukurannya lebih besar dari pihak lain dalam kombinasi bisnis.
3. Entitas baru yang dibentuk sebagai hasil dari kombinasi bisnis tidak selalu
merupakan pihak pengakuisisi. Jika entitas baru dibentuk untuk menerbitkan
kepentingan ekuitas dalam rangka kombinasi bisnis, maka salah satu entitas yang
12
2.3.
13
Entitas induk memindahkan sebagian aset neto dari entitas anak yang
dimilikinya menjadi aset entitas induk yang bersangkutan. Transaksi ini
menyebabkan perubahan dalam bentuk hukum kepemilikan atas aset neto,
tetapi tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan aset neto
tersebut.
Entitas induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas
anak ke entitas anak lain yang dimiliki oleh entitas induk. Transaksi ini juga
merupakan perubahan bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi tidak
persentase
ekonomi
14
15
2.4.
Entitas pelaporan
Parent
Financial
Statement
Subsidiary
Financial
Statement
16
Consolidate
d Financial
Statement
17
18
19
20
anak jika LK memiliki tanggal / periode berbeda. Sifat dan luas setiap restriksi
signifikan dalam kemampuan entitas anak untuk mentransfer dana ke entitas induk.
Rincian yang menunjukkan dampak setiap perubahan bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian. Jika
Pengendalian hilang, maka entitas induk mengungkapkan keuntungan atau kerugian
(jika ada) yang diakui sesuai dengan paragraf 31, dan porsi dari keuntungan atau
kerugian yang dapat diatribusikan pada pengakuan sisa investasi pada entitas anak
terdahulu dengan nilai wajar pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif jika tdk disajikan terpisah.
2.5.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggabungan usaha merupakan usaha pengembangan atau perluasan perusahaan
dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi
satu kesatuan ekonomi. Dari penggabungan usaha itu sendiri banyak bentuknya salah
satu bentuk badan usaha yang terkenal yaitu dilihat menurut kejadian hukumnya
dapat dibedakan kedalam marger, konsolidasi, akusisi, dan afiliasi. Dalam
penggabungan badan usaha harus memiliki tanggal kombinasi bisnis yang jelas yang
dimaksud dengan tanggal kombinasi bisnis itu sendiri adalah akuisisi atau tanggal
ketika pihak pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan
mengambil alih liabilitas atau kewajiban pihak yang diakuisisi, atau disebut juga
tanggal penutupan.
Tanggal kombinasi bisnis dilakukan oleh pihak pihak yang berperan dalam
kombinasi bisnis antara lain pihak pengakuisisi yang memeperoleh kendali atas
aktiva neto dana operasi pihak yang diakuisisi dan Entitas target yang dalam transaksi
kombinasi bisnisnya dikendalikan oleh entitas lain (entitas pengakuisisi) yang
dibentuk untuk menerbitkan kepentingan ekuitas dalam rangka kombinasi bisnis,
maka salah satu entitas yang bergabung merupakan pihak pengakuisisi dengan
melihat ukuran dan faktor lainnya.
Penggabungan usaha diatur menurut pandangan UU No.40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas mengenai penggabungan badan usaha yang isinya yaitu mengatur
masalah penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dan mendefinisikan
pengambilalihan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau
orang perorangan yang bertujuan untuk mengambil alih, baik seluruh maupun
22
23
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan
7
Jelaskan memperburuk ROA dan ROE akibat dari
revaluasi aset
19 Apakah mungkin perusahaan dan appraisal melakukan Hal tersebut mungkin saja
kerjasama dalam melakukan manipulasi
bisa terjadi, akan tetapi
kecurangan tersebut dapat
terungkap pada saat diaudit
oleh auditor
3
Apakah perspektif pajak dan akuntansi merupakan hal Perspektif
pajak
dan
berbeda ? perusahaan harus memilih yang mana ?
perspektif
akuntansi
merupakan hal yang berbeda
karena
masing-masing
memiliki
tujuan
yang
berbeda. Perpektif pajak
digunakan untuk keperluan
perpajakan
sedangkan
perspektif
akuntansi
digunakan untuk keperluan
investasi.
12 Jika melakukan revaluasi, apakah bisa melakukan cash
basis atau acrual basis
11 Bagaimana perlakuan revaluasi aset pada perusahaan
induk dan anak
16 Adakah kerugian bagi perusahaan jika menggunakan 2 Tidak ada kerugian yang
perspektif tersebut ?
ditimbulkan bagi perusahaan,
karena
baik
perspektif
akuntansi maupun perspektif
pajak sangat diperlukan oleh
perusahaan.
26
27
Jurnal Terkait
NASKAH PUBLIKASI
DWI MARWANTI
B 200 090 065
28
29
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca Skripsi dengan judul:
ANALISIS
Pembimbing
(Zulfikar, SE.M.Si)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
30
DWI MARWANTI
B 200 090 065
ABSTRACT
Purpose of the research is to know combined-business transaction with
IFRS convergence of PT. Telekomunikasi Tbk., period of 2009-2011. The
research takes PT. Telkom as object of the research. While, data used in the
research is PT. Telkoms annual financial Report of 2009-2011.
Method of the research is descriptive analytical method explaining or
describing data of observation result and no statistical test is performed.
From results of data analysis, a combined business transaction with IFRS
(International Financial Reporting Standard) convergence has correlation
because it can improve informational power of financial report of PT. Telkom. By
adopting IFRS means that financial report will facilitate multinational company to
communicate with its branches located in foreign countries, and also it can
improve quality of managerial reporting and decision making
31
A. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini perkembangan pengetahuan di bidang
teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta
munculnya pertumbuhan bisnis internasional. Laporan keuangan yang
baik akan memberikan informasi dan kepercayaan kepada investor yang
diperlukan untuk berinvestasi dalam pasar modal global.
Menurut Accounting Principle Board (APB) Opinion No 16 mengatakan:
a businees combination occurs when or corporatian and one or more
meneruskan
aktivitas-aktivitas
perusahaan-perusahaan
32
menerapkan IFRS.
Berdasarkan latar belakang diatas,penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul ANALISIS TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS
Kombinasi Bisnis
Menurut PSAK 22 revisi tahun 2010 transaksi kombinasi bisnis dapat terjadi
ketika suatu entitas memperoleh pengendalian atas entitas lain yang berupa
bisnis. Kombinasi bisnis dapat melibatkan 2 pihak antara entitas mengakuisisi
dan entitas yang diakuisisi. Pihak pengakuisisi merupakan entitas yang
memperoleh pengendalian atas entitas yang diakuisisi dalam transaksi
kombinasi bisnis (Karyawati, 2011:2).
Akuisisi yaitu apabila suatu perusahaan membeli hak milik entitas lain, namun
kedua entitas bisnis tersebut tetap beroperasi secara terpisah.
33
Penghematan biaya
Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat.
Diantaranya biaya gaji berbagai manajer, biaya penelitian
produk baru (produk tersebut sudah ada di perusahaan yang
diakuisisi) dan biaya penelitian dan pengembangan.
Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam
produk dan juga pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan
dengan mengembangkan dan memasarkan produk baru.
akan
lebih
cepat
dibandingkan
dengan
yang
diakuisisi
seperti
hak
paten,
hak
Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika
berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.
34
4. Konvergensi IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan
kesepakatan global standar akuntansi yang didukung oleh banyak
negara dan badan-badan internasional di dunia. IFRS dijadikan
pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global.
Karena bersifat global yang berarti setiap negara dimungkinkan untuk
mengadopsi atau konvergensi sebagai bagian dari penyesuaian standar
yang digunakan negara yang sudah menjadi kesepakatan global.
C METODE PENELITIAN
1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan suatu objek. Karena tujuan penelitian
ini
untuk
menggali
data
dan
memperoleh informasi,
kemudian
35
36
bisnis
merupakan
transaksi
di
mana
pengakuisisi
ini
PT
Telkom
pada
mulanya
tidak
mengizinkan
untuk
37
multinasional
dalam
berkomunikasi
dengan
cabang-cabang
E PENUTUP
1
Kesimpulan
Dalam hal ini transaksi kombinasi bisnis dengan konvergensi IFRS
(Internasional Financial Reporting Standar) memiliki hubungan karena
meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan PT.
Telkom. Adopsi standar internasional juga sangat penting dalam rangka
stabilitas perekonomian. Dengan mengadopsi IFRS berarti laporan
keuangan
akan
memudahkan
perusahaan
multinasional
dalam
Keterbatasan
a
38
dengan anak perusahaan hanya 3 tahun saja yaitu pada periode 2009
Saran
a
DAFTAR PUSTAKA
Anjasmoro, Mega. 2010. Adopsi International Financial Reporting
Standart Kebutuhan atau Paksaan Studi Kasus pada PT Garuda
Airline Indonesia.SkripsiUndiptidakdipublikasikan.
Ankarath, Nandarkumar, Mehta, K.J., Ghosh, T.P., Alkafaji, Y.A. 2012.
Memahami IFRS Standar pelaporan keuangan Internasional.
Jakarta:Indeks.
39
Empat.
Hadi Darmadji, Stevanus dan Tan, Yuliawati. 20005. Akuntansi Lanjutan.
Malang:Bayumedia.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Prinsip Akuntansi: Sejarah SAK.
www.iaiglobal.or.id, diakses pada 10 November 2012.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Edisi
Revisi 1 Juli 2009. Jakarta:SalembaEmpat.
Immanuela, Intan. 2009. Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi
Internasional. Jurnal Ilmiah Widya Warta.Vol. 33, No. 1, Hal.69-75.
Bambang.
2010.
Metodologi
Januar,Jimmy.2011.KonvergensiIFRS.http://jimmyjanuar.blogspot.com/2011/03/k
40
Suharto, Harry. 2005. Konvergensi IFRS: Perlu Persiapan yang Matang. Media
Akuntansi Edisi 46/Tahun XII/Juni 2005, Hal.7-9.
Suwardi, Eko. 2000. Akuntansi Internasional. Yogyakarta:BPYE.
Vanillafa,
Chipa.
2011.
Penerapan
Standard
Akuntansi.http://chipavanillafa.blogspot.com/2011/03/penerapan-ifrs-di indonesia.html, diakses tanggal 9
November 2012.
www.idx.co.id.
www.telkom.co.id