Anda di halaman 1dari 33

Konservasi

Sumber Daya Air


(05)

Standar Kualitas Air

BAKU MUTU KUALITAS AIR:


Ukuran batas atau mahluk hidup, zat,
energi, atau komponen yg ada dan
atau unsur pencemar yg ditenggang
keberadaannya di dalam air.

Standar Perairan
Standar Efluen
Standar Beban Pencemaran Maksimum
Standar Daya Dukung

PP No 82 thn 2001 ttg Pengelolaan


Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air:

Mutu Air: kondisi kualitas air yg diukur dan atau


diuji berdasarkan parameter2 ttt.dan metoda ttt.
Berdasar- kan per-undang2an yg berlaku.

Kelas Air: peringkat kualitas air yg dinilai masih


layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukkan ttt.

Kriteria Mutu Air: tolok ukur mutu air untuk


setiap kelas air.

Status mutu Air: tingkatan kondisi mutu air yg


menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pd
suatu sumber air dalam waktu ttt. dg
membandingkan

STANDAR PERAIRAN (STREAM


STANDARD)
Keuntungan :

Sungai akan terjamin kualitas airnya


sesuai dg standar

Memberikan perlindungan bagi


pemakai akan kepastian kualitas air

Mempermudah pemantauan kualitas


air

Jumlah sampel bisa direncanakan sehemat


mungkin

Pemanfaatan sungai dapat disesuaikan dg


kelas sungai masing2 (gol A,B,C,D,E)

Sungai dpt. dimanfaatkan sbg reactor


alam

Ada upaya untuk mengatur kepadatan


industri yg membuang limbah kesungai
agar kualitas sungai tetap memenuhi
standar

STANDAR PERAIRAN (STREAM


STANDARD)
Kerugian :

Kualitas air sungai dipengaruhi oleh


debit
Apabila terjadi pencemaran sulit
mencari sumber pencemar
Standar sering tidak
mempertimbangkan perkembangan
kondisi yg ada

Kurang adil
Apabila sungai tercemar perlu
pembersihan
Ada kemungkinan pembatasan
jumlah industri yg membuang
limbah kesungai
Jumlah limbah yg dibuang
industri bisa berbeda pada
musim hujan dan musim kemarau

STANDAR PERAIRAN YG BERLAKU

Nasional:
- PP NO 20 thn 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air
- Kep-02/MENKLH/1/1998 tentang
Baku Mutu
Air Pada Sumber Air

Daerah (Propinsi):
- SK Gubernur Jawa Timur
No.413/1987
tetang Baku Mutu Air

STANDAR EFLUEN
Keuntungan :

Membatasi kadar limbah yg masuk


kedalam sungai sesuai dg standar

Apabila terjadi pencemaran lebih


mudah mengetahui sumbernya dari
data monitoring

Adil karena tidak ada perbedaan


standar konsentrasi limbah yg boleh
dibuang industri dihulu maupun dihilir

Ada penggolongan konsentrasi limbah


yg dibuang sesuai dg kelas sungai

Memudahkan pemberian ijin


membuangan limbah cair yg sudah
memenuhi efluen standar

Meningkatkan kesadaran pengusaha


industri untuk mengolah limbahnya

Ada pemberian insentif atau


penghargaan bagi industri yg
memenuhi efluen standar Sungai

STANDAR EFLUEN
Kerugian :

Sungai tidak terjamin kualitasnya apabila


jumlah industri yg membuang sangat
banyak

Tidak memanfaatkan sungai sebagai


reaktor alam untuk puririfikasi alamiah

Industri memerlukan biaya besar untuk


membangun IPAL

Kurangnya kontrol atau monitoring pada


kualitas air sungai
Sungai bisa jadi tidak bisa dimanfaatkan
sesuai peruntukannya karena adanya
akumulasi limbah
Biaya monitoring lebih besar karena
setiap limbah yg masuk kesungai harus
diperiksa kualitasnya
Jarak dan jumlah industri yg membuang
limbah kesungai tidak lagi diperhatikan

STANDAR YG BERLAKU

Nasional:
- Kep-03/MENKLH/10/1991 tentang
Baku Mutu
Limbah Cair

Daerah (Propinsi):
- SK Gubernur Jawa Timur
No.414/1987
tetang Baku Mutu
Limbah Cair

STANDAR BEBAN PENCEMARAN


MAKSIMUM
Keuntungan :

Fleksibel

Monitoring limbah industri bisa


dilakukan berdasarkan prioritas

Ada kemungkinan industri dapat


membuang limbah secara langsung

Lebih adil

Industri tidak memerlukan biaya


mahal untuk membuat IPAL

Petugas yg diperlukan untuk


monitoring lebih sedikit
dibanding dg standar perairan
atau standar efluen

KERUGIAN :
industri yg mempunyai debit dan kadar
limbah yg besar harus mengeluarkan biaya
untuk pengolahan limbah

Industri yg beban pencemarannya kecil


seringkali diabaikan dari monitoring

Kualitas air sungai kurang diperhatikan

Penegakan hukum hanya diberlakukan


pada industri yg melebihi beban
pencemaran

Adanya kemungkinan penurunan


kualitas air sungai pada musim kemarau

STANDAR YG BERLAKU

Nasional:
- Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
- Kep-42/MENLH/10/1996 tentang Baku
mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak
dan Gas
serta Panas Bumi

Daerah (Propinsi):
- SK Gubernur Jawa Timur No.45/2002

tetang Baku Mutu Limbah Cair Industri dan


Kegiatan Usaha lainnya di Jawa Timur.

STANDAR DAYA DUKUNG


Keuntungan :

Sungai dpt melakukan self purifikasi

Sungai kelihatan jernih

Sungai dpt dijadikan tempat


rekreasi, hiburan, dan dr segi
estetika enak dipandang dan
dinikmati

Pengadaan IPAL tdk perlu biaya


mahal
Industri akan mengolah
limbahnya dg baik
Industri sepanjang sungai dpt
mengambil air sesuai kebutuhan
Sungai dpt dimanfaatkan sesuai
peruntukannya

Kerugian :
Setiap industri harus mengolah limbahnya
Memerlukan biaya dan tenaga yg banyak
utk pengawasan
Kemungkinan penurunan jumlah investasi
Setiap sungai perlu database
Masih diperlukan data monitoringa kualitas
air sungai dan limbah industri

STANDAR YG BERLAKU
PP

No 82 thn 2001 tentang


Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air

Kep MNLH No.110 thn 2003 tentang


Pedoman Penetapan Daya Tampung
Beban Pencemaran Air pada
Sumber Air

PP

82/2001 diperkenalkan:

beban pencemaran berdasarkan daya


tampung sungai pedoman
penetapan diatur berdasar KEPMENLH
no. 110 thn 2003
Baku mutu kualitas sungai
berdasarkan kelas peruntukan sungai
(I,II,II,IV)

Status mutu air ditetapkan utk


menyatakan:

Kondisi cemar, apabila mutu air tidak


memenuhi baku mutu air
Kondisi baik, apabila mutu air memenuhi baku
mutu air

Mutu air kondisi cemar, Pempus, pemprop,


pemkab/kot melakukan upaya
penanggulangan dan pemulihan dg
menetapkan mutu air sasaran
Mutu air kondisi baik, sesuai kewenangan
masing-masing mempertahankan atau
meningkatkan kualitas air

Pasal 20: masing masing pem. Berwenang:

Menetapkan daya tampung beban pencemaran


Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber
pencemar
Menetapkan persyaratan air limbah utk.
Aplikasi pada tanah
Menetapkan persyaratan pembuangan air
limbah ke air atau sumber air
Memantau kualitas air
Memantau faktor lain yg menyebabkan
perubahan mutu air

Daya tampung beban pencemaran ini


dipergunakan utk:

Pemberian ijin lokasi


Pengelolaan air dan sumber air
Penetapan rencana tata ruang
Pemberian ijin pembuangan air limbah
Penetapan mutu air sasaran dan program
kerja pengendalian pencemaran air

Penetapan daya tampung beban


pencemaran dilakukan secara berkala
sekurang kurangnya 5 thn sekali

Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban


Pencemaran Air Pada Sumber Air (KEPMEN
LH No. 110 thn 2003)
Utk perhitungan daya tampung sumber air,
sebagai dasar perhitungan dpt. dipakai baku
mutu yg ada
DEFINISI :
Daya tampung sumber air
Daya dukung sumber air
Beban komponen pencemar=Debit x
konsentrasi komponen pencemar yg
terukur
Daya Tampung = Daya dukung Beban
Daya tampung positip
Daya tampung nol, negatip

Daya tampung sumber air utk komponen


pencemar adalah kemampuan sumber
air utk menyerap komponen penyerap
yg masuk kedalamnya
Daya dukung sumber air utk komponen
pencemar adalah kemampuan sumber
air utk mendukung banyaknya
komponen pencemar dalam sumber air
berdasarkan baku mutu lingkungan.

Penetapan

Daya Tampung :
- Metoda Neraca Masa
- Metoda Streeter Phelps

Daya

dukung : debit x konsentrasi


(baku mutu)

Daya

dukung : daya tampung +


beban pada sbr. air

Cara penetapan daya tampung beban


pencemaran air pada sumber air

Metoda neraca massa:


Cr = CiQi/Qi = Mi/Qi

Cr: konsentrasi rata2 konstituen utk aliran gab.


Ci: konsentrasi konstituen pada aliran ke i
Qi: laju alir aliran ke I
Mi: masa konstituen pada aliran ke i

Metoda Streeter-Phelps

Apabila nilai Dc (defisit oksigen kritis > defisit


oksigen yg diijinkan, maka perlu dihitung
beban BOD maks. Yg diijinkan

Contoh soal

Air limbah dari suatu kawasan industri


mempunyai debit rata rata 115.000 m3/hari,
dibuang ke aliran sungai yg mempunyai debit
minimum 8,5 m3/det., temperatur limbah dan
sungai masing masing 35 dan 230 C

BOD air limbah 200mg/l ; BOD sungai 2mg/l


Air limbah tdk mengandung DO, sedang sungai 6mg/l
sebelum tercampur limbah
Nilai k1(20) = 0,3/hari ; k2(20) = 0,7/hari

Ditanyakan:

Harga Dc, tc, dan Xc


Apabila baku mutu DO=2mg/l, tentukan beban BOD
maksimum pada air limbah yg masih diperbolehkan
masuk ke sungai tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai