Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengembangan
Sumber Daya Air
Kebutuhan Air Baku
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Sipil
Abstract
15
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
11060
Kompetensi
kedua, jika awal tanam padi pada awal bulan Nopember begitu seterusnya hingga alternatif
ke duabelas yang awal tanam padi dimulai pada awal September. Dari keduabelas
alternative tadi dipilih alternatif yang kebutuhan air irigasi nya paling rendah
Bulan
ke :
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
FAO
PIADP
Padi
1.08
1.07
1.02
0.67
0.32
0.00
0.00
0.00
Jagung
0.40
0.48
0.85
1.09
1.05
0.80
0.00
PROSIDA
1.20
1.27
1.33
1.30
1.30
0.00
0.00
0.00
Kc. Tanah
0.40
0.48
0.70
0.91
0.95
0.91
0.69
Varietas
Biasa
Padi
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.05
0.95
0.00
15
Varietas
Unggul
1.10
1.10
1.05
1.05
0.95
0.00
0.00
0.00
1.3. NFR
Diketahui :
Pola Tanam
Awal Tanam
= Padi I
= Mar-02
=
1.1
=
5.7 mm/hari
=
11.2 mm/hari
=
0.25 mm/hari
=
1.5 mm/hari
=
2.2 mm/hari
=
1
=
5 mm/hari
=
80 %
Ditanya
* Hitung kebutuhan air netto di sawah (NFR) dalam satuan mm/hari dan liter/detik per ha (pada periode Maret 2, yaitu mulai tgl 15 s/d 31
maret
*Hitung kebutuhan air irigasi di intake (DR) dalam satuan liter/detik per ha.
Jawab
1. Kebutuhan air bagi tanaman (ET)
Rumus = Rerata koefisien tanaman x Evapotranpirasi Potensial (Eto)
ET = 6.27 mm/hr
2. Kebutuhan Air untuk penyiapan lahan dengan ratio
Rumus = Keb. Air untuk penyiapan lahan (Pd) x Ratio penyiapan lahan
2.8 mm/hr
9.97 mm/hr
1.25
Rumus = Curah hujan efektif (Re) x Ratio luas hujan efektif (Total ratio)
6.25 mm/hr
Rumus = (Keb. Air untuk penyiapan lahan dengan ratio + Kebutuhan air untuk (ETc + P + WLR))-Curah hujan efektif dengan ratio
6.52 mm/hr
= 0.754 l/dt/ha
= 0.943 l/dt/ha
15
Standar kualitas air adalah baku mutu yang ditetapkan berdasarkan sifat-sifat fisik,
kimia, radio aktif maupun bakteriologis yang menunjukkan persyaratan kualitas air tersebut.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001Tentang Pengelolaan Kualitas
Air Dan Pengendalian Pencemaran Air, air menurut kegunaannya digolongkan menjadi :
Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
15
Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, Peternakan, air untukmengairi pertanaman atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas III : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
15
01
Modul ke:
Fakultas
Teknik
Program Studi
Teknik Sipil
Pengembangan Sumber
Daya Air
Tata tertib perkuliahan
Maksud dan Tujuan Pengembangan Sumber Daya Air
Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST, MT.
TATA TERTIB
PERKULIAHAN
Pengembangan Sumber Daya Air
SILABUS PERKULIAHAN
Uraian Isi Mata Kuliah:
Pengertian Pengembangan Sumber Daya Air (UTS)
Pengelolaan Sumber Air (UTS)
Keseimbangan Air, Kualitas dan Kuantitas Air (UTS)
Pemanfaatan Air (UAS)
Perencanaan Sistem Reservoir (UAS)
Perencanaan Bangunan Air (UAS)
PENDAHULUAN
Pengembangan Sumber Daya Air
Siklus Hidrologi
: Perkolasi
: Evaporasi
: Surface Runoff
: Groundwater
: Storage
Sumber: Ir. Siswoko, Dipl. HE, Dirjen Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum
1. Sungai
Sungai alamiah merupakan satu kesatuan sistem dgn
mata air, anak sungai, danau, situ, embung, waduk,
sebagai sumber air (berperan sebagai supplier dlm
pengelolaan SDA). Sistem alamiah tsb dpt digabung
menjadi sistem Wilayah Sungai (WS)
Air (mengalir dgn Qa yang tidak tetap)
Sedimen (mengalir dgn Qs yang tidak tetap)
Palung/alur sungai (tidak tetap/terjadi keseimbangan yg
dinamis, baik vertikal dan lateral/horizontal)
Karakteristik sungai ditentukan/dipengaruhi oleh
kondisi DAS (CA)
Sempadan sungai (dgn GSS yg ditentukan/ relatif tetap)
*):BERDASARKAN UU-7/2004
PENGENDALIAN DAYA
RUSAK AIR
Oleh: PU, masy,
Kegiatan: strukrur dan
nonstruktur
UMPAN BALIK
O&P, PEMANTAUAN,
EVALUASI PENGEL SDA
OLEH:
Pengelola
Pras .SDA/PU
KEGIATAN:
menerus:
pengaturan,
pengalokasian,
penyediaan,
pemeliharaan,
pemantauan,
evaluasi,
BERBASIS: WS
(kecuali pemel.
prasarana)
Terima Kasih
Ika Sari Damayanthi Sebayang, ST, MT.
I-1
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Umum Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA)
a. Sejarah Perkembangan Pemanfaatan Air Untuk Umat Manusia
Persediaan air segar dunia hampir seluruhnya berasal dari hujan sebagai hasil
penguapan dari air laut. Siklus Hidrologi adalah proses peralihan dari
penguapan air laut bergerak keatas menjadi dingin, membeku menjadi titik titik
air yang berkumpul banyak dan turun menjadi hujan.
Di China :
Di Mesir :
3.200 tahun Sebelum Masehi, Air Sungai Nil untuk irigasi, bangunan
peluap/pelimpah.
500 tahun Sebelum Masehi, Bendungan dengan panjang 100 M, tinggi 12
M untuk irigasi 100 Ha.
Di Indonesia :
300 tahun Sebelum Masehi, Air untuk irigasi di Pulau Jawa.
Tahun 1852, Bendungan Glapen di Kali Tuntang , Jawa Tengah untuk
perkebunan kapas 14.000 Ha.
Tahun 1908, Bendung Lengkong di Kali Brantas, Jawa Timur untuk tanaman
tebu dan irigasi pertanian 40.000 Ha.
Irigasi Banjar Cahyana di Banyumas, Waduk Pejalin di Malahayu Brebes dan
irigasi Pemali Comal di Pekalongan.
Tahun 1957, Bendungan Serbaguna Jatiluhur Kali Citarum untuk irigasi 230.000
Ha dan PLTA 125 MW.
Setelah tahun 1970, banyak Bendung, Bendungan dibangun seperti Sengguruh,
Karang Kates, Wlingi , Lodoyo, Wonorejo, Widas, Gunung Sari (kali Brantas),
Saguling, Cirata, Curuk (kali Citarum), Sempor (di Gombong Jawa Tengah),
Riam Kanan (Kalimantan), Garugu, Bakaru (Sulawesi Selatan), Batang Agam,
Maninjau, Tes, Besai, Tangga, Renun, Koto Panjang (Sumatera) dan lain lain.
b. Pengertian Dasar Sumber Daya Air
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
segala bidang.
Dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung
menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air wajib
dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi
secara selaras.
Pengelolaan sumber daya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan
keterpaduan yang harmonis antarwilayah, antarsektor, dan antargenerasi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
I-2
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya.
Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,
air hujan, dan air laut yang berada di darat.
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah
permukaan tanah.
Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau pada sumber
daya air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan
dan penghidupan manusia serta lingkungannya.
Dari definisi diatas terlihat bahwa mata kuliah Sumber Daya Air dimaksudkan
untuk memahami dan menerapkan pengetahuan Sumber Daya Air mulai dari
tahap perencanaan, pendayagunaan, pembangunan, pemeliharaan dan
pengendalian terhadap daya rusak air.
1.2. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Air
Dalam pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Air, dasar utama kebijakan yang
akan diambil harus mengacu kepada Undang Undang Sumber Daya Air Nomor 7
tahun 2004.
Mengingat bahwa didalam Undang Undang Sumber Daya Air Nomor 7 tahun 2004
mencakup semua dasar kebijakan untuk semua bidang dalam pemerintahan yang
terkait permasalahan sumber daya air, namun didalam pembahasan lebih rinci akan
di titikberatkan kepada kebijakan Sumber Daya Air dibawah Departemen Pekerjaan
Umum.
I-3
Pertambangan
dan
Energi
Perhubungan
Pekerjaan
Umum
Wilayah
A
Wilayah
B
Pertanian
Wilayah
C
Dan
Seterusnya
Perikanan
Dst
Rencana Pengembangan
Sumber Daya Air Regional
Otonomi Daerah
Tingkat II
Otonomi Daerah
Tingkat II
Otonomi Daerah
Tingkat II
Dan
Seterusnya
OTONOMI DAERAH
TINGKAT SATU (PROPINSI)
I-4
I-5
i.
j.
j.
I-6
g. membentuk dewan sumber daya air atau dengan nama lain di tingkat
kabupaten / kota dan / atau pada wilayah sungai dalam satu kabupaten /
kota;
h. memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari atas air bagi
masyarakat di wilayahnya; dan
i.
4. Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Desa atau yang disebut nama
lain meliputi :
a. mengelola sumber daya air di wilayah desa yang belum dilaksanakan
oleh masyarakat dan / atau pemerintahan diatasnya dengan
mempertimbangkan asas kemanfaatan umum;
b. menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air yang menjadi kewenangannya;
c. memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari - hari warga desa atas air
sesuai dengan ketersediaan air yang ada; dan
d. memperhatikan kepentingan desa lain dalam melaksanakan pengelolaan
sumber daya air di wilayahnya.
Sebagian wewenang Pemerintah dalam hal pengelolaan sumber daya air dapat
diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Dalam hal pemerintah daerah belum dapat melaksanakan sebagian
wewenangnya, pemerintah daerah dapat menyerahkan wewenang tersebut
kepada pemerintah diatasnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan sebagian wewenang pengelolaan sumber daya
Pemerintah daerah diambil oleh pemerintah diatasnya dalam hal :
air
oleh
I-7
Dalam rangka menjamin terselenggaranya tata pengaturan air secara nasional yang
dapat memberikan manfaat sebesar - besarnya bagi masyarakat dan menjamin
koordinasi antara Pemerintah dengan Pengelola Sumber Daya Air dapat berjalan
dengan baik maka diatur didalam Peraturan Pemerintah. Dalam hal tentang Sumber
Daya Air ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum, misal :
-
Pembangunan Fisik
Pembangunan Jasmani
Pembangunan Rohani
I-8
Identifikasi Permasalahan
Analisis Permasalahan
Analisis Alternatif Solusi
Pemilihan dan Penetapan Alternatif Solusi Terbaik
Tindakan Terhadap Masalah
Pengecekan Terhadap Tindakan
Perbaikan Terhadap Tindakan Masalah
I-9
membayar biaya jasa pengelolaan sumber daya air dan dengan melibatkan
peran masyarakat.
Dalam pelaksanaannya pendayagunaan sumber daya air mempunyai bidang usaha
yang sangat luas, mulai dari pemenuhan kebutuhan air untuk kepentingan primer
manusia, seperti untuk air minum dan kebutuhan untuk utility, sampai kebutuhan air
untuk irigasi, perhubungan, pembangkit listrik, industri, dan lain-lain.
Sedangkan untuk dapat mengusahakan sumber daya air melibatkan berbagai
institusi, baik pemerintah maupun swasta, seperti peninjauan dari instansi terkait,
perbankan, konsultan perencana, laboratorium, jasa konstruksi, dan lain-lain.
1.5. Contoh dan Istilah
a. Contoh Kebijakan
Contoh-contoh dari kebijakan yang lahir dari Undang-undang Sumber Daya Air,
diantaranya adalah :
-
Contoh lain dapat dilihat pada Undang-undang Sumber Daya Air No. 7 tahun
2004 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang sesuai dengan pokok
bahasan terkait.
b. Istilah istilah
Istilah yang sering digunakan didalam Bab I. Pendahuluan, diantaranya adalah :
- Air
- Air permukaan
- Air tanah
- Sumber Air
- Daya Air
- Sumber Daya Air
- Wilayah sungai
- Cekungan air tanah
- Dewan Sumber Daya Air
- Pemerintah
- Pemerintah Daerah
- Pengelolaan Sumber Daya Air