1. Pengertian
Angkutan umum adalah pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan umum dengan dipungut bayaran
baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa istilah dalam angkutan umum
adalah sebagai berikut (berdasarkan KM 35 Tahun 2003) :
a. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan
orang dengan kendaraan umum yang mempunyai asal tujuan perjalanan
tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.
b. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu
kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang.
c. Terminal, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud
simpul jaringan transportasi.
Perencanaan demand angkutan umum meliputi beberapa fase berikut :
a. Penetapan
jaringan
trayek,
dengan
kriteria-kriteria
pertimbangan
bangkitan dan tarikan pada daerah asal tujuan, jenis pelayanan, hierarki
kelas jalan yang sama dan/atau lebih tinggi sesuai ketentuan kelas jalan
yang berlaku, tipe terminal yang sesuai dengan jenis pelayanannya dan
simpul transportasi lainnya, seperti bandara, pelabuhan dan stasiun kereta
api, serta pertimbangan tingkat pelayanan (level of service) yang berupa
perbandingan antara kapasitas jalan dan volume lalu lintas.
Kriteria penetapan jaringan trayek :
pelayanannya.
Lintasan yang dilalui bersifat tetap dan sesuai kelas jalan.
tarikan perjalanan.
Perhitungan bangkitan dan tarikan perjalanan untuk kondisi
rencana (forecasting).
Perhitungan model pembebanan perjalanan (trip assignment).
Pembebanan perjalanan kondisi eksisting dan tahun rencana.
Konversi jumlah perjalanan orang menjadi jumlah kendaraan,
dengan pertimbangan : jumlah frekuensi, faktor muat 70 persen,
2.
satu sampai tiga tahun. Skala waktu ini membantu mengidentifikasi jenis
perubahan dan tindakan dalam perencanaan, yang hasilnya dapat dikelompokkan
dalam 2 kategori sebagai berikut (Allan Black, 1995):
a. Perubahan rute:
Rute baru
Penundaan rute
b. Perubahan operasi:
Perubahan waktu singgah atau waktu perjalanan (bila kondisi lalulintas berubah)
Perubahan tarif (struktur tingkat tarif yang lebih disukai dan perkiraan
dampaknya).
operasi
yang
diformulasikan
dalam
perusahaan,
serta
seorang
perencana
berpengalaman
yang
bertanggung
jawab
untuk
mengembangkan satu tindakan atau lebih untuk memecahkan masalah yang ada.
Untuk perubahan penjadwalan, umumnya hanya satu solusi, tetapi untuk
perubahan jalur rute mungkin terdapat beberap alternatif yang harus dipilih. Tiap
alternatif harus layak dan peka terhadap perkiraan biaya, penggunaan kendaraan,
dampak terhadap pendapatan diperoleh dari tahap analisis ini.
Metode kedua adalah dengan melakukan diskusi meja bundar dengan member
staff, perencana, engineer, dan ahli penjadwalan, dengan tugas melakukan analisis
sejenis. Metode diskusi kelompok sering digunakan bila sumber daya terbatas,
ketika
proposal
rencana
kontroversial,
atau
ketika
sejumlah
rencana
dipertimbangkan bersama.
Ujian terakhir dari usulan rencana datang ketika menghadapi reaksi dari
masyarakat dan pandangan dari pengambil keputusan yang terutama peduli
terhadap konsekuensi politis.
Sehubungan dengan partisipasi masyarakat, rencana tindak dapat dipisah dalam 2
kelompok:
a. Perubahan kecil, seperti perubahan waktu operasi, atau penambahan bus
pada rute atau menghilangkan sesuatu dari itu. Perubahan ini secara tipikal
hanya memerlukan persetujuan internal dari kepala penjawalan, atau
perencanaan dapat dilaksanakan pada saat pengemudi selanjutnya
diperoleh sepanjang tidak ada kendala finansial.
b. Perubahan besar, seperti perubahan jaringan. Ini umumnya dilakukan
melalui partisipasi masyarakat pada beberapa tahapan dalam prosesnya,
sehingga masyarakat secara luas dapat menerima.
Alternatif cara untuk membuat masyarakat peduli terhadap usulan perubahan
adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan Terbuka, dimana masyarakat dapat hadir dan menyatakan
pandangannya.
b. Ujicoba usulan berdasarkan pengalaman, misal selama 6 bulan, sehingga
masyarakat dapat mencoba dan menyatakan pandangannya.
c. Melakukan perubahan secara bertahap, dalam rangka memperoleh
pandangan dan tanggung jawab masyarakat.
transportasi yang memboroskan bahan bakar sudah tidak dapat dipertahankan lagi.
Paradigma sudah berubah, dari menggunakan bensin sekarang orang mulai melirik
kendaraan berbahan bakar alternatif seperti tenaga listrik dan baterei. Kendaraan
dengan menggunakan BBM kalau masih dapat bertahan, tentunya akan lebih
efisien dan efektif bila terpadu dalam bentuk angkutan umum multimodal
(MMPT).
Negara yang telah menghapus subsidi untuk jasa angkutan umum dan
menyerahkan pengusahaan angkutan umum kepada pengusaha kecil (small
enterprises), mempunyai masalah dengan jumlah angkutan umum yang
berlebihan. Masalah mereka sekarang adalah bagaimana mengurangi jumlah
angkutan umum yang tumbuh lebih cepat dari yang dibutuhkan, dan bagaimana
mengelolanya secara efisien dan efektif.
Diantara beberapa peneliti dunia, Pucher (2005) dan Gwilliam (2001),
mengatakan bahwa angkutan umum di Negara berkembang sangat buruk
keadaannya, ditambah lagi banyaknya kekurangan dalam kebijakan dan peraturan.
Banyak referensi di negara berkembang Amerika Latin dan Asia menyimpulkan
bahwa kondisi angkutan umum tidak baik seperti; persaingan yang tidak sehat
antar operator, perilaku mengemudi yang tidak beraturan dan ada beberapa yang
brutal untuk berebut penumpang, berhenti di sembarang tempat dan sebagainya;
masalah organisasi yang tidak mendukung kepada perkuatan ekonomi bagi para
pengemudi, serta tidak adanya organisasi operator yang dapat memperkuat
eksistensi mereka. Selain itu masalahnya adalah tidak adanya sistem yang baku
bagi pemerintah untuk mengelola angkutan umum secara efektif dan efisien yang
dapat dipantau terus menerus perkembangannya. Hal ini terlihat dari tidak adanya
organisasi khusus untuk badan pengatur angkutan umum, seperti public transport
authority, yang diharapkan dapat terus menerus mengembangkan sistemnya untuk
kepentingan publik (masyarakat). Bila kita melihat negara yang telah maju,
mereka
sudah
menyadari
kepentingan
sosial
bagi
warganya,
selalu