Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERBANDINGAN KOLOM BETON BERTULANG BERBENTUK

BULAT DAN PERSEGI MENGGUNAKAN CARBON FIBER WRAP TERHADAP


VARIASI PEMBEBANAN AKSIAL
(EKSPERIMEN).
1

Jimmy Carter Tarigan, 2Sanci Barus

Depsrtemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara


Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email : ganstar_jimmy@yahoo.com
2
Staff Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara
Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email : sanci@usu.ac.id
ABSTRAK
Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul beban aksial, momen lentur, dan gaya
geser. Dengan adanya perkembangan teknologi, ditemukanlah material jenis baru yang dapat memperkuat beton
tanpa harus mengganti beton lama yang telah mengalami kerusakan yaitu Carbon Fiber Reinforced Polymer
(CFRP). Dengan adanya teknik perbaikan dengan menggunakan carbon fiber tersebut, maka akan terjadi
peningkatan kapasitas kolom beton bertulang setelah perbaikan sehingga variasi pembebanan yang dilakukan
dapat menunjukkan seberapa besar pengaruh carbon tersebut untuk mengembalikan kekuatan kolom seperti
pada kekuatan awalnya. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kolom berpenampang bulat
dan kolom berpenampang persegi akibat pengaruh Carbon Fiber terhadap kapasitas aksial ultimate kolom dan
kekangan yang diberikan oleh tulangan transversal dan CFRP. Peningkatan kapasitas beban aksial ultimate yang
signifikan akan memberikan faktor keamanan yang tinggi pada perencanaan kolom. Selain itu, efek kekangan
yang diberikan oleh CFRP dan tulangan transversal akan memberikan ketahanan dari gaya-gaya luar maupun
gaya-gaya dalam, serta nilai daktilitas yang tinggi. Dalam tugas akhir ini, penulis membahas mengenai
pembebanan aksial sentris pada kolom serta peningkatan kekuatan kolom yang digambarkan dalam bentuk
output diagram interaksi. Dari hasil analisis diperoleh bahwa peningkatan kuat tekan setelah dilapisi dengan
CFRP pada kolom bulat adalah sebesar 46,05% sementara pada kolom persegi meningkat sebesar 31,4%. Dan
pada pembebanan sentris pada kolom hasil eksperimen diperoleh peningkatan kapasitas aksial sebesar 73,26%
pada kolom bulat, dan peningkatan kapasitas aksial sebesar 67,42% pada kolom persegi.
Kata Kunci : Kolom,Carbon Fiber Reinforcer Polymer (CFRP),Kuat Tekan, Kapasitas Aksial.
ABSTRACT
Column plays an important role of a building due to bear axial loads, bending moments and shear forces. With
the development of technology, in discover a new type of materials that can strrngheten the concrete without
having to replace the old concrete which has suffer damage that Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP).
With the repair technique using the carbon fiber, there will be an increase in capacity of reinforced concrete
column after repairs were done so that the load variations can indicate how much influence the carbon to restore
the strength of the columns as the original strength. This thesis aims to examine the air circular columns cross
comparassion and rectangular columns due to influence of Carbon Fiber for the ultimate axial capacity of
column and constraints provided by the transverse reinforcement and CFRP. The increase in the ultimate axial
load capacity which will significantly high safety factor in the planning field. In addition, the effect of
confinement provided by the transverse reinforcement CFRP and will provide resilience from external forces
and internal forces , as well as high ductility values. In this thesis, the author discusses the centric axial load on
the column as well as an increase in the strength of the columns depicted in the form of interaction diagram
output. Analysis of the result shows that the increase in compressive strength after coated with CFRP on circular
columns by 46.05% while the rectangular column increased by 31.4%. And the centric loading experimental
results obtained in the column axial capacity of 73.26% on circular columns, and an increase in axial capacity of
67.42% on a rectangular column.
Key words : Column, Carbon Fiber Reinforcer Polymer (CFRP),Compressive Strenght,Axial Capacity
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul beban aksial, momen lentur,
dan gaya geser sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. Dewasa ini,
banyak konstruksi bangunan dinyatakan layak untuk dihuni namun pada kenyataannya bangunan tersebut

banyak kekurangan antara lain kegagalan pada perencanan, kegagalan pada saat pemasangan, keluhan terhadap
ketidaknyamanan, perubahan persyaratan peraturan bangunan, pengalihan fungsi bangunan, dan kegagalan
karena faktor struktur bawah.
Dengan adanya perkembangan teknologi, ditemukanlah material jenis baru yang dapat memperkuat
beton tanpa harus mengganti beton lama yang telah mengalami kerusakan yaitu Carbon Fiber Reinforced
Polymer (CFRP). Carbon fiber diletakkan sebagai wrap pada kolom atau sebagai pembungkus yang melingkari
seluruh kolom sehingga membuat kolom menjadi tertutup rapat dari bawah hingga keatas kolom. Dengan
adanya teknik perbaikan dengan menggunakan carbon fiber tersebut, maka akan terjadi peningkatan kapasitas
kolom beton bertulang setelah perbaikan sehingga variasi pembebanan yang dilakukan dapat menunjukkan
seberapa besar pengaruh carbon tersebut untuk mengembalikan kekuatan kolom seperti pada kekuatan awalnya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori di atas maka permasalahan yang dibahas adalah :
1. Bagaimana Perilaku kolom beton bertulang berpenampang bulat dengan penambahan carbon fiber terhadap
pembebanan aksial?
2. Bagaimana Perilaku kolom beton bertulang berpenampang persegi dengan penambahan carbon fiber
terhadap terhadap pembebanan aksial?
3. Berapa kapasitas beban aksial yang dapat ditahan oleh kolom setelah dilakukan perkuatan?
4. Bagaimana pengaruh kekangan terhadap kolom bulat dan persegi akibat tulangan transversal maupun
CFRP?
5. Apakah kolom dengan perkuatan CFRP aman dan layak untuk dipakai?
Tujuan Penelitian
Dalam Penulisan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memperoleh gambaran kekuatan kolom berbentuk bulat dan kolom berbentuk persegi yang menggunakan
CFRP.
2. Melakukan perhitungan analitis kolom yang menggunakan CFRP.
3. Melakukan pengujian kuat tekan silinder beton untuk mendapatkan mutu beton K-225 yang akan digunakan
pada benda uji kolom.
4. Memperoleh gambaran tentang penambahan carbon fiber terhadap kuat tekan dan kapasitas aksial kolom
berbentuk bulat dan kolom berbentuk persegi.
5. Mengetahui kekangan yang terjadi pada kolom melalui haisl perhitungan teoritis pada kolom berbentuk bulat
dan kolom berbentuk persegi.
6. Membandingkan kapasitas aksial kolom hasil perhitungan analitis dengan uji eksperimental.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dalam rangka struktural yang memikul beban dari balok serta
beban yang ada diatasnya. Kolom meneruskan beban-beban dari atas ke bawah hingga akhirnya sampai ke tanah
melalui pondasi. Karena kolom merupakan komponen tekan, maka keruntuhan pada kolom merupakan lokasi
kritis yang dapat menyebabkan keruntuhan pada struktur (Edward G Nawy, 1990 : 306). Apabila kolom runtuh
karena kegagalan materialnya (yaitu lelehnya baja, atau hancurnya beton) kolom diklasifikasikan sebagai kolom
pendek (short column). Apabila panjang kolom bertambah, kemungkinan kolom runtuh karena tekuk semakin
besar (Nawy, 1990). Pemisahan atas kolom pendek dan kolom langsing didasari atas nilai rasio kelangsingan
kolom, yaitu :
22 kolom yang tidak diberi bresing / pengaku
> 22 kolom panjang/langsing yang tidak diberi bresing
Kolom dapat digolongkan berdasarkan bentuk dan susunan tulangannya, yaitu (Edward G.Nawy,1998:
307).
a.
b.
c.

Kolom Persegi (rectangular) dengan tulangan memanjang dan sengkang.


Kolom Bulat (circular) dengan tulangan memanjang dan tulangan lateral berupa sengkang dan spiral.
Kolom komposit yang terdiri dari beton dan profil baja struktural didalamnya. Profil baja biasanya dilapisi
secara utuh oleh baja tulangan.

Perilaku Kolom Pendek dengan Beban Sentris


Pembebanan sentries pada kolom menyebabkan tegangan tekan yang merata di seluruh bagian
penampang. Ini berarti bahwa pada saat terjadi keruntuhan, tegangan dan regangannya akan merata di seluruh
bagian penampang (Edward G.Nawy,1998).
Dalam perhitungan analisis dan desain diperlukan adanya reduksi terhadap eksentrisitas minimum,
peraturan SNI 03-2847-2002 mensyaratkan suatu reduksi beban aksial sebesar 20% untuk kolom bersengkang
dan 15% untuk kolom berspiral. Dengan menggunakan faktor-faktor ini, kapasitas beban aksial nominal pada
kolom tidak boleh diambil lebih besar daripada :
Pn(maks) = 0,8 {0,8 x fc(Ag Ast) + Fy Ast } ......................Untuk kolom bersengkang
Pn(maks) = 0,85 {0,8 x fc(Ag Ast) + Fy Ast }.....................Untuk kolom berspiral
Perilaku Kolom Pendek dengan Beban Eksentris
Untuk kolom pendek dapat dinyatakan sebagai: gaya tahan aksial nominal dalam keadaan runtuh P :
n

Pn = Cc+Cs-Ts
Momen tahanan nominal M , yaitu sebesar P e, dapat diperoleh dengan menuliskan keseimbangan momen
n

terhadap pusat plastis penampang. Untuk kolom yang penulangannya simetris pusat plastisnya sama dengan
pusat geometrisnya. Seperti pada kolom persegi, pada kolom bulat keseimbangan momen dan gaya digunakan
untuk mencari gaya tahanan nominal Pn untuk suatu eksentrisitas yang diberikan ( Edward G.Nawy,1998: 314316).
Mn = Pn.e = Cc (y - ) + Cs (y - d) + Ts (d-y)
Cc = 0,85.fc.a.b
Cs = As.fs
Ts = As.fs

Resultante tegangan beton tekan


Resultante tegangan baja tulangan tekan
Resultante tegangan baja tulangan tarik

Gambar 1 Diagram interaksi kekuatan gaya aksial-momen (P-M) pada kolom


Kekangan (Confinement pada Kolom)
Pengaruh kekangan tulangan terhadap kolom dapat dibedakan berdasarkan bentuk dari kolom tersebut.

Gambar 2 Pengekangan oleh tulangan sengkang


Pengaruh kekangan CFRP terhadap kolom bulat dijelaskan oleh Mander (1988), sebagai berikut :
Fcc

= fc [ 2,25

1 + 7,9

-2

- 1,25 ]

Gambar 3 Kekangan CFRP pada kolom bulat


Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan CFRP pada kolom persegi (Menurut Retrespol dan Ben
De Vino, 1988) adalah sebagai berikut :
fcc
= kci . kce . fc
Carbon Fiber Reinforced Polymer
CFRP merupakan suatu material komposit yang digunakan dalam dunia konstruksi yang
penggunaannya langsung pada struktur bangunan baik berupa bar,wrap, maupun strip. Perkuatan kolom dengan
menggunakan metode FRP memberikan kemudahan dari banyak aspek serta dapat menggantikan metoda
perkuatan yang telah ada. Perkuatan kolom dengan metoda ini akan meningkatkan kekuatan geser dan kuat
tekan sebagai akibat dari kekangan dari material fiber.

Gambar 4 Fiber wrap dan epoxy setelah diperkuat pada kolom


Menurut Hartono dan Santoso, 2003 Keuntungan menggunakan CFRP sebagai bahan perkuatan kolom
dibandingkan perkuatan lainnya antara lain:
CFRP memiliki berat yang ringan dibandingkan dengan baja dan beton serta memiliki kekuatan
yang tinggi.
CFRP lebih mudah dan cepat dikerjakan dan dipasang di lapangan, tidak membutuhkan tenaga
kerja terlatih seperti welders .
CFRP cukup dilekatkan pada beton dengan menggunakan epoxy resin-nya sehingga tidak
menghasilkan kebisingan.
CFRP dapat dipasang pada kolom yang sangat panjang.
Jika terjadi kerusakan pada pemasangan dan masa bekerjanya FRP dapat dengan mudah diperbaiki
dengan menambahkan lapisan baru.
Tahan terhadap korosi dan lingkungan yang reaktif.
Tingkat durabilitas yang lebih tinggi dibandingkan material perkuatan lainnya.
Tidak terlalu mengubah struktural kolom existing, terutama ukuran jika dibandingkan dengan steel
dan concrete jacketing.
Walaupun memiliki banyak keuntungan tetapi metode perkuatan menggunakan CFRP juga memiliki
beberapa kerugian antara lain resiko terhadap bahaya kebakaran yang cukup tinggi, sehingga CFRP perlu
dilindungi oleh lapisan plesteran beton dan harga CFRP yang relatif tinggi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan percobaan laboratorium dengan tujuan untuk mendapatkan hasil kekuatan aksial
maksimum dari kolom beton bertulang. Pada percobaan ini dilakukan pengujian kolom beton bertulang dengan

memberikan beban sentris terhadap sumbu kolom. Pembebanan dilakukan hingga kolom mencapai keruntuhan,
setelah itu dilakukan pencatatan terhadap kapasitas tekan kolom tersebut.
Diagram Alir Pembuatan Kolom Pendek Bulat & Persegi

Rancangan Benda Uji


Benda uji yang digunakan untuk mendapatkan mutu beton karakterisitik K-225 adalah silinder beton
dengan 150 x 300 mm. Sementara untuk benda uji kolom bulat dengan ukuran 150x500 mm dan kolom persegi
dengan ukuran 133x133x500 mm (Luas penampang kolom bulat=luas penampang kolom persegi) dengan
jumlah tulangan longitudinal 47 dan sengkang 5-55. Perawatan pada variasi kolom tanpa tulangan dan kolom
dengan tulangan : setelah 24 jam cetakan dibuka, kemudian dilakukan perendaman selama 28 hari. Perawatan
Variasi kolom yang mempunyai tulangan longitudinal, tulangan sengkang, dan dilapisi dengan carbon fiber
wrap : setelah 24 jam cetakan dibuka, kemudian dilakukan perendaman selama 28 hari. Setelah perendaman,
benda uji didiamkan selama 24 jam kemudian dilapisi dengan CFRP, lalu didiamkan selama 14 hari untuk
mendapatkan daya lekat yang maksimal antara kolom dengan wrap CFRP.

Gambar 6 Set up alat dan benda uji kolom


Benda uji yang direncanakan dianggap dapat mewakili keseluruhan sampel. Dalam percobaan ini
dibuat benda uji berupa 6 buah kolom beton bertulang berpenampang bulat dan 6 buah kolom beton bertulang
berpenampang persegi. Dimana spesifikasi nya sebagai berikut :
Tabel 1 Variasi perlakuan Benda Uji
Variasi Perlakuan
Kolom Beton Bertulang
Kolom Beton Bertulang
Berpenampang Persegi
Benda Uji
Berpenampang Bulat
Tanpa Tulangan
2 buah
2 buah
Dengan Tulangan Longitudinal
2 buah
2 buah
(4 D7) dan Sengkang (D5-55)
Dengan Tulangan Longitudinal (4D7),
2 buah
2 buah
Sengkang(D5-55) dan CFRP (0,127mm)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Benda uji kolom yang direncanakan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Diameter kolom bulat : 150 mm, sedangkan kolom persegi : 133x133 mm

Tinggi kolom
: 500 mm

Kuat Tekan (fc)


: 19,76 Mpa

Diameter tulangan longitudinal


: 7 mm

Diameter tulangan sengkang


: 5 mm

Jumlah tulangan longitudinal


: 4 buah

Fy tulangan longitudinal
: 240 Mpa

Fyh tulangan sengkang


: 240 Mpa

Luas Penampang (Ag)


: 17689 mm2

Es
: 2x105 Mpa

Tebal selimut
: 25 mm
Sementara itu, karakteriskik CFRP
RP (Sika Wrap 231 C dan Sikadur 330) yang digunakan :

Tebal lapisan fiber (tf)


: 0,127 mm

Modulus elastisitas fiber (Ef)


: 2,3 x 105

Regangan Fiber
: 0,004

Kuat tarik
: 4900 Mpa

Elongasi hingga putus


: 2,1 %

Berat jenis fiber


: 1,31 g/cm3
:

Pull off test


4 Mpa

Modulus elastisitas lentur


: 3800 Mpa
Hasil Kapasitas Aksial Kolom
Dari hasil perhitungan didapatkan kekuatan kapasitas aksial kolom berpenampang bulat dan berpenampang
persegi sebagai berikut :
Tabel 2 Perbandingan Beban Aksial Ultimate Kolom Bulat dan Persegi
(Hasil Perhitungan)
No

Kolom Circular
(D =15cm,t =50cm)
Kolom Rectangular
(D=13,3x13,3cm, t=50cm)

Tanpa Tulangan

Dengan Tulangan

Tulangan & CFRP

19,574

21,99

37,878

19,574

21,99

37,878

Perbandingan Kolom Bulat dan Kolom Persegi


(Hasil Analisis)
Kapasitas Aksial (Ton)

Beban aksial ultimit

Jenis Sampel

40
35
30
25
20
15

Kolom Bulat

10

Kolom persegi

5
0
Tanpa Tulangan

Dgn Tulangan

Dgn Tulangan & CFRP

Variasi Perlakuan Kolom


Gambar 7 Grafik Perbandingan Perkuatan Kolom (Analisis)

Dari hasil percobaan laboratorium didapat :


Tabel 3 Perbandingan Beban Aksial Ultimate Kolom Bulat dan Persegi
(Hasil Eksperimen)

No
1
2

3
4

Beban aksial ultimit


(ton)

Jenis Sampel
Tanpa Tulangan

Dengan Tulangan

Tulangan & CFRP

19

26

45

21,5

24,5

42,5

KC rata-rata
Kolom Rectangular (KR1)
(D=13,3x13,3cm, t=50cm)
Kolom Rectangular (KR2)
(D=13,3x13,3cm, t=50cm)

20,25

25,25

43,75

17,5

21

36,5

16

23,5

38

KR rata-rata

16,75

22,25

37,25

Kolom Circular (KC1)


(D =15cm,t =50cm)
Kolom Circular (KC2)
(D =15cm,t =50cm)

Kapasitas Aksial (Ton)

Perbandingan Kolom Bulat dan Kolom Persegi


(Hasil Eksperimen)
50
40
30
20

Kolom Bulat

10

Kolom persegi

0
Tanpa Tulangan

Dgn Tulangan Dgn Tulangan & CFRP


Variasi Perlakuan Kolom

Gambar 8 Grafik Perbandingan Perkuatan Kolom (Eksperimen)


Hasil Analisis Confinement (Kekangan) Kolom
Analisis kekangan pada kolom dilakukan untuk mendapatkan gambaran kekuatan pada kolom bulat
dan kolom persegi yang ditunjukkan dalam bentuk diagram interaksi, yaitu pada kolom tak terkekang, kolom
terkekang tulangan transversal,, dan kolom terkekang tulangan transversal dan CFRP. Dalam penggambaran
diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik
maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
-Titik Po (aksial tekan maksimum,
aksimum, dimana Mn = 0)
Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari CFRP, maka beton, baja tulangan, dan
CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
-Titik
Titik Po (aksial tarik maksimum, dimana Mn = 0)
Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena
karena kuat tariknya hanya sekitar 1/10 dari kuat tekannya. Titik Balanced
(Mnbalanced ; Pnbalanced)
-Regangan
Regangan maksimum serat terluar dari beton tak terkekang (
( beton) adalah 0,003, sementara baja tulangan luar
telah mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,002

Tabel 4 Pn-Mn Kolom tak terkekang


Titik

c (mm)

Pn (N)

Mn(Nmm)

Keterangan

Titik

c (mm)

Pn (N)

Mn(Nmm)

Keterangan

Beton leleh

281729.62

Beton leleh

318799.52

91.5

149956.1778

7972263.599

75

120382.7438

7982723.196

62.7

96684.05082

7677119.79

60

91193.68727

7568946.581

45

57542.69073

30

104.5

157409.37

7410370.1

90

133748.60

7639332.1

75

108446.69

7546515.7

62.7

86655.399

7195393.4

6631861.278

60

81683.115

7081403.1

12736.84419

4816743.057

45

51996.195

6157025.1

26.812

4223652.25

30

15000.924

4512473.4

15

-76688.40235

349970.7673

25.344

3734609.67

10

14.3801

-83387.86052

10

13.2278

-65621.370

balanced

Baja leleh

balanced

Baja leleh

Gambar 9 Diagram Interaksi Kolom Tak Terkekang


Pada bagian ini, beton hanya dipengaruhi oleh tulangan longitudinal saja,sehingga kekuatan tarik beton dapat
diabaikan.
Tabel 5 Pn-Mn dengan kekangan transversal

Gambar 10 Diagram Interaksi Kolom Terkekang Tulangan Transversal

Pada bagian ini,beton dikekang oleh tulangan transversal sehingga mode keruntuhan yang terjadi tetap pada
posisinya.
Tabel 6 Pn-Mn kolom dengan terkekang tulangan dan CFRP (tarik)

Gambar 11 Diagram Interaksi Kolom Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP (Tarik)
Pada bagian ini, kekangan yang ditimbulkan lebih besar karena dipengaruhi kuat tarik CFRP dan pola
kerusakan hanya berupa retak rambut.
Tabel 7 Pn-Mn kolom terkekang tulangan dan CFRP (Tarik dan Tekan)

Gambar 12 Diagram Interaksi Kolom Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP (Tarik dan Tekan)

Pada bagian ini, kekangan yang terjadi tidak hanya dipenaruhi oleh kuat tarik CFRP saja tetapi juga kuat lekat
beton dengan beton yang berasal dari CFRP.
5. KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
Dari pengujian yang dilakukan terhadap uji beban aksial ultimate dan kekangan pada kolom oleh CFRP selama
mengerjakan Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.
3.

Pada perkuatan kolom menggunakan CFRP peningkatan kuat tekan kolom pada kolom bulat sebesar
46,05 % (dari 19,763 Mpa menjadi 28,864 Mpa) sementara pada kolom persegi kuat tekan kolom
meningkat sebesar 31,4 % (dari 19,763 Mpa menjadi 25,97 Mpa).
Dari hasil analisis perhitungan diperoleh peningkatan kapasitas beban aksial ultimate pada kolom bulat
dan persegi meningkat sebesar 12,33 % (dari 19,574 Ton menjadi 21,99 Ton), sementara dengan
perkuatan CFRP meningkat sebesar 72,26 % (dari 21,99 Ton menjadi 37,878 Ton).
Dari hasil eksperimen diperoleh peningkatan kapasitas beban aksial ultimate pada kolom bulat adalah
sebesar 24,7 % (dari 20,25 Ton menjadi 25,25 Ton). Sedangkan kapasitas beban aksial ultimate dengan
perkuatan CFRP meningkat sebesar 73,26 % (dari 25,25 Ton menjadi 43,75 Ton).
Sementara itu, pada kolom persegi meningkat sebesar 30 % (dari 16,75 Ton menjadi 22,25 Ton),
sedangkan dengan perkuatan CFRP meningkat sebesar 67,42 % (dari 22,25 Ton menjadi 37,25 Ton).

Saran
1.
2.

3.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kekangan menggunakan sengkang spiral terhadap
peningkatan kuat tekan beton.
Penelitian yang berhubungan dengan CFRP akan lebih bagus jika menggunakan cakupan yang lebih
luas, tidak terbatas hanya pada hubungan tegangan dan regangan saja, tetapi juga harus dapat juga
menunjukkan momen lentur dan momen balanced serta geser maupun peninjauan tarik sehingga akan
lebih membantu dalam perencanaan kolom pada praktik nya dilapangan.
Perlu dilakukan penelilitian lebih lanjut mengenai peninjauan kolom rectangular, terutama kekangan
yang terjadi pada setiap sudut dari kolom yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA

ACI Committee 440. 2002. Guide for the Design and Construction of Externally Bonded FRP Systems for
Strengthening Concrete Structures (ACI 440.2R-02). American Concrete Institute. Farmington Hills.
Mich. 45 hal.
Anonim. 2002. SK SNI 03 xxxx 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
Jakarta. Standar Nasional Indonesia.
Balaguru, Perumalsamy.;Antonio Nanni.;James Giancaspro. 2009. FRP Composites for Reinforced Concrete
Structures. New York and London: Taylor & Francis Group.
Ching C. C.; Issam E.; Hans G. Strength of Rectangular Concrete Columns Reinforced with Fiber-Reinforced
Polymer Bars. ACI Structural Journal/May-June 2006.
Chung S. L.; Gilbert A.; Donald J. Philippi. Analytical Model for Fiber Reinforced Polymer Jacketed Square
Concrete Columns in Axial Compression. ACI Structural Journal/March-April 2010.
Dipohusodo, Istimawan. (1994). Struktur Beton Bertulang. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Elie H.; Khaled S. Stress-Strain Model for Fiber-Reinforced Polymer Jacketed Concrete Columns. ACI
Structural Journal/September-October 2006.
Laboratorium Beton, Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. (2009). Panduan Praktikum Bahan
Rekayasa. Medan.
McCormac,Jack C. 2004. Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Nasution, Amrinsyah. 2009. Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulan. Bandung: Penerbit ITB.
Nurjaman, Ahmad.; Faisal Kasanofa. 2007. Analisis Perkuatan Kolom Beton Bertulang dengan Menggunakan
FRP. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Sianipar, Marolop Tua. 2009. Analisis Kolom Beton Bertulang yang Diperkuat CFRP. Fakultas Teknik.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Swamy, R.N. (1984). Concrete Technology and Design Volume 2 New Reinforced Concretes. Surrey University
Press, London.

Anda mungkin juga menyukai