Anda di halaman 1dari 14

GAGAL JANTUNG

dr. Nugroho Hadi Sumarto, Sp.PD, Sp.JP(K), FIHA

GAGAL JANTUNG
Gagal jantung (menahun) didefinisikan:
Sindrom klinis akibat kelainan struktural
atau fungsional yang mengganggu
kemampuan ventricle (jantung) untuk
pengisian atau pemompaan darah
(ACC/AHA 2005)
Kelainan struktural pada jantung antara lain:
pericardium, myocardium, endocardium, atau
pembuluh-pembuluh darah besar.
Abnormalitas fungsi pompa jantung adalah
keadaan dimana jantung tidak lagi mampu
memompa darah ke jaringan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh.

GAGAL JANTUNG AKUT


Didefinisikan sebagai:
Timbulnya gejala sesak nafas secara cepat
(<24 jam) akibat kelainan fungsi jantung,
gangguan fungsi sistolik atau diastolik atau
irama jantung, atau kelebihan beban awal
(preload), beban akhir (afterload), atau
kontraktilitas dan keadaan ini dapat
mengancam jiwa bila tidak ditangani
dengan cepat (ESC, 2008).

ETIOLOGI GAGAL JANTUNG

Dekompensasi dari gagal jantung


menahun

Sindrom koroner akut:

Faktor pencetus non


kardiovaskular:
Tidak makan obat teratur
Kelebihan volume/kelebihan
cairan infus

Infark miokard akut/Angina


pektoris tak stabil/Disfungsi
iskemik

Infeksi: pneumonia dan


septikemia

Komplikasi mekanik dari


infark miokard akut

Cedera otak yang berat

Infark ventrikel kanan

Operasi besar

Krisis hipertensi

Gagal ginjal

Aritmia akut: VT, VF, AF, SVT, VES

Asma yang eksaserbasi

Kardiomiopati dan miokarditis

Kebanyakan obat

Tamponade jantung

Kebanyakan alkohol

Diseksi aorta

Kardiomiopati peripartal

Sindrom curah jantung tinggi:


septikemia, tirotoksikosis, anemia,
sindroma shunting

Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

MANIFESTASI KLINIS GAGAL JANTUNG


Tampilan Klinis Yang
Dominan

Gejala

Tanda

Edema paru

Dyspneu on exertion,
orthopneu,
Paroxismal nocturnal
dyspneu

Ronki basah halus


atau basah kasar di
paru, efusi paru,
takikardia, takipnea

Gagal jantung kanan

Mual, muntah,
dispepsia

Tanda-tanda
disfungsi ventrikel
kanan, peningkatan
JVP, edema perifer,
hepatomegali, asites

Syok kardiogenik
(gejala low output)

Penurunan
kesadaran, lemah,
akral perifer dingin

Perfusi perifer yang


buruk, tekanan
darah sistolik <90
mmHg, anuria atau
oliguria

Hypertensive Heart
Disease

Dyspneu on exertion, Hipertensi, Ronki


orthopneu,
basah halus atau
Paroxismal nocturnal basah kasar di paru,

ALGORITMA UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS GAGAL


JANTUNG
Anamnesa, Pemeriksaan Klinis,
EKG, Rontgen Toraks

Diagnosis
Alternatif

tida
k

Kecurigaan Gagal Jantung

ya
Ekokardiogram normal

Ekokardiogram abnormal

Peptida natriuretik

BNP < 100 pg/ml


NT-pro BNP <400
pg/ml

BNP 100-400
pg/ml
NT-pro BNP 4002000 pg/ml

Bukan gagal
jantung kronis

Belum pasti gagal


jantung

BNP >400 pg/ml


NT-pro BNP >2000
pg/ml

Gagal jantung kronis

Klasifikasi Gagal Jantung Berdasarkan


Kapasitas Fungsional (New York Heart
Association (NYHA))

Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik
sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi, atau sesak nafas

Kelas II
Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat istirahat,
namun aktivitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi, atau
sesak nafas.

Kelas III
Terdapat batasan aktivitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat
istirahat, tetapi aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi,
atau sesak.

Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan. Terdapat gejala
saat istirahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktivitas.

Klasifikasi Gagal Jantung Berdasarkan Abnormalitas


Struktur Jantung (ACC/AHA) atau berdasarkan
perkembangan stadium gagal jantung

Stadium A
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung. Tidak
terdapat gangguan struktural atau fungsional jantung, tidak terdapat
tanda atau gejala.

Stadium B
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan dengan
perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau gejala.

Stadium C
Gagal jantung yang simptomatis berhubungan dengan penyakit
struktural jantung yang mendasari.

Stadium D
Penyakit struktural jantung yang lanjut serta gejala gagal jantung
yang sangat bermakna saat istirahat walaupun sudah mendapat
terapi medis maksimal.

Klasifikasi Killip: Pembagian Gejala danTanda


Klinis

Kelas I
Tidak ada tanda disfungsi ventrikel kiri/ gagal jantung, tidak
ada dekompensasi cordis

Kelas II
Ada gagal jantung. Kriteria diagnosis termasuk ronki, S3
gallop. Kongesti paru dengan ronki basah pada setengah
lapangan paru bawah

Kelas III
Gagal jantung yang berat. Edem paru dengan ronki yang
menyebar di seluruh lapangan paru

Kelas IV
Syok kardiogenik. Tanda meliputi hipotensi (tekanan darah
<90 mmHg) dan ada vasokonstriksi perifer seperti oliguria,
sianosis, dan diaphoresis.

Kardiomiopati
dr. Nugroho Hadi Sumarto, Sp.PD, Sp.JP(K), FIHA

Kardiomiopati
Awal terminologinya digunakan untuk
menyatakan penyakit yang kelainan primernya
pada miokardium dan bukan sebagai akibat
hipertensi, kelainan kongenital, katub, koroner,
arterial, atau perikardial.
Berdasarkan pengetahuan yang baru atas dasar
fenomena FINAL COMMON PATHWAY,
sekarang dikelompokkan adanya spesifik
kardiomiopati seperti kardiomiopati iskemik,
valvular, hipertensi, dan lain-lain.

PRIMARY CARDIOMYOPATHIES
(predominantly involving the heart)

Genetic

Mixed

HCM

DCM

ARVD/
C
LVNC
PRKA
G2
Danon

LQTS

Glycoge
n
storage
Conducti
on
defect
Mitochondrial
myopathies
Ion channel
disorders
Bruga
da

SQTS

Restrictive (nonhypertrophied
and non-dilated

Acquired
Inflammato
ry
(myocarditi
Stress-provoked
s)
(tako-tsubo)
Peripartum
Tachycardiainduced
Infants of
insulindependent
diabetic
mothers

CVPT

Asian

Klasifikasi Kardiomiopati
Disorder

Description

Dilated cardiomiopathy

Dilation and impaired contraction of the left or both


ventricles.
Caused by familial-genetic, viral, and/or immune,
alchoholic-toxic, or unknown factors or is associated with
recognized cardiovascular disease.

Hypertrophic
cardiomyopathy

Left and/or right ventricular hypertrophy, often


asymmetrical, which usually involves the interventricular
septum. Mutations in sarcoplasmic proteins cause the
disease in many patients.

Restrictive
cardiomyopathy

Restricted filling and reduced diastolic size of either or


both ventricles with normal or near-normal systolic
function. Is idiopathic or associated with other disease
(e.g., amyloidosis, endomyocardial disease)

Arrhythmogenic right
ventricular
cardiomyopathy

Progressive fibrofatty replacement of the right, and to


some degree left, ventricular myocardium. Familial
disease is common.

Unclassified
cardiomyopathy

Diseases that do not fit readily into any category.


Examples include systolic dysfunction with minimal
dilation, mitochondrial disease, and fibroelastosis

Specific Cardiomyopathies
Disorders

Description

Ischemic
cardiomyopathy

Arises as dilated cardiomyopathy with depressed ventricular


function not explained by the extent of coronary obstructions
or ischemic damage

Valvular
cardiomyopathy

Arises as ventricular dysfunction that is out of proportion to


the abnormal loading conditions produced by the valvular
stenosis and/or regurgitation

Hypertensive
cardiomyopathy

Arises with left ventricular hypertrophy with features of


cardiac failure related to systolic or diastolic dysfunction

Inflammatory
cardiomyopathy

Cardiac dysfunction as a consequence of myocarditis

Metabolic
cardiomyopathy

Includes a wide variety of causes, including endocrine


abnormalities, glycogen storage disease, deficiencies (such as
hypokalemia), and nutritional disorders.

General systemic
disease

Includes connective tissue disorders and infiltrative diseases


such as sarcoidosis and leukemia

Muscular dystrophies

Includes Duchenne, Becker-type, and myotonic dystrophies

Neuromuscular
disorders

Includes Friedreich ataxia, Noonan syndrome, and lentiginosis

Sensitivity and toxic


reactions

Includes reactions to alcohol, catecholamines, anthracyclines,


irradiation, and others

Peripartum
cardiomyopathy

First becomes manifest in the peripartum period, but it is


probably a heterogenous group

Anda mungkin juga menyukai