program
4. Pemulihan Biaya
Program yang dibuat sebaiknya dapat menghasilkan profit untuk menutupi
pengeluaran. Namun, jika program tidak menghasilkan profit, bukan berarti program
tersebut gagal. Hal ini bergantung pada tujuan institusi yang membuat program
tersebut.
5. Aktivitas Program yang Multifaset : Pada program yang efektif, gizi dihubungkan
dengan kegiatan program yang lebih luas, termasuk keamanan pangan dan kegiatan
yang mampu menghasilkan pendapatan bagi masyarakat yang terlibat
6. Staff yang berkualitas dan terlatih
Tenaga profesional dibutuhkan untuk memastikan kualitas program agar dapat
memaksimalkan hasil.
7. Infrastruktur
Proyek dan program akan berjalan lebih baik pada wilayah yang memiliki
infarstruktur fisik yang memadai dan memiliki sistem penmberian pelayanan
kesehatan yang adekuat.
Contoh Program Sehubungan dengan Isu Gizi Kurang
Asia
1. Nepal
Secara umum status gizi anak-anak di Nepal telah meningkat selama 15 tahun
terakhir. Underweight berkurang dari 37 persen menjadi 2,4 persen antara tahun 1960
dan 2004.
mendapatkan ASI eksklusif. Keberhasilan lainnya termasuk cakupan yang tinggi pada
pemberian vitamin A dan obat cacing berkelanjutan (lebih dari 90%) pada anak usia
6-59 bulan. Status gizi perempuan hanya mengalami sedikit peningkatan selama 15
tahun terakhir, dan pada tahun 2011, 18% dari perempuan masih teridentifikasi
menderita gizi kurang. Tingkat stunting anak-anak di bawah 5 tahun masih tinggi,
dengan persentase 41% pada tahun 2011. Anemia masih merupakan masalah gizi
yang utama pada anak-anak dan perempuan. Pada perempuan, persentase anemia
tampak stagnan, yaitu sekitar 40% sejak tahun 2006. Dalam menanggapi hal ini,
membentuk
Multisectoral
Nutrition
Plan
(MSNP)
untuk
menyelesaikan masalah gizi kurang pada ibu hamil dan anak-anak berusia di bawah 5
tahun. MSNP ini bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu dan anak dan mengurangi
kekurangan gizi kronis di bawah pimpinan National Planning Commission (NPC). Di
tingkat nasional, NPC mengawasi pelaksanaan MSNP, dalam koordinasi dengan
Kementerian
Kesehatan,
Pertanian
dan
Peternakan,
Pengembangan,
dan
Pembangunan Perkotaan. Tujuan jangka panjang adalah agar dalam sepuluh tahun ke
depan gizi buruk tidak lagi menghambat produktivitas dan pengembangan sosial
ekonomi masyarakat Nepal.
2. Chili
Mulai tahun 1960-an Chili mulai mendesain ulang prasarana kesehatannya, dengan
menyediakan struktur untuk kesehatan dan intervensi gizi. Intervensi kunci termasuk
susu gratis bagi anak-anak, imunisasi, kesehatan dan gizi pendidikan dan promosi
menyusui. Penciptaan kesadaran masyarakat terhadap gizi dan kesehatan adalah
elemen penting dalam mengurangi gizi kurang
3. Tanzania
Strategi Tanzania untuk mengatasi kelaparan pada anak di wilayah Iringa yaitu dengan
menekankan mobilisasi sosial dan partisipasi masyarakat. Antara 1980 dan 1988, gizi
buruk turun dari 6 persen menjadi 2 persen. Prevalensi underweight turun dari 60
persen menjadi 38 persen. Prevalensi anak kekurangan giziturun dari 50 persen pada
tahun 1980 menjadi 30 persen pada tahun 1990.
4. India
Sejak tahun 1960 gizi buruk di India telah menurun sekitar 30 persen. Nadu Integrated
Nutrition Programme (TINP), yang beroperasi di hampir 20.000 desa, telah membawa
penurunan yang signifikan pada malnutrisi melalui berbagai reformasi sektor sosial.
Prevalensi gizi buruk menurun antara sepertiga dan satu-setengah antara awal
program tahun 1980, dan pelayanan gizi bertujuan untuk mengurangi kekurangan gizi
anak, kekurangan vitamin A, kematian bayi, anemia pada ibu hamil dan menyusui.
Daftar Pustaka
Global Framework for Action [Internet]. UNICEF. 2006 [cited 23 March 2016].
Available
from:
http://www.unicef.org/about/execboard/files/Global_Framework_for_Action1.0-
Dec2006.pdf
Community-based food and nutrition programmes: What makes them successful
[Internet]. FAO Corporate Document Repository. 2016 [cited 23 March 2016].
Available
from:
http://www.fao.org/docrep/006/y5030e/y5030e05.htm#TopOfPageNutrition
Landscape Information System (NLiS) [Internet]. WHO. 2016 [cited 23 March 2016].
Available
from:
http://apps.who.int/nutrition/landscape/report.aspx?
iso=NPL&rid=1620&goButton=Go
Success Factors for Womens and Childrens Health [Internet]. The Partnership of
Maternal, Newborn, and Child Health. 2016 [cited 23 March 2016]. Available from:
http://www.who.int/pmnch/knowledge/publications/nepal_country_report.pdfKenned