Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejak dihapuskannya program Jaminan Persalinan ( Jampersal ) pada akhir
tahun 2013, seluruh bentuk pelayanan kesehatan berjenjang termasuk pelayanan
pemeriksaan kehamilan, persalinan dan pemeriksaan setelah persalinan dirangkum
dalam satu bentuk badan operasional di era Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN )
yang merupakan program pemerintah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial ( BPJS ). Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS
Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia.(1)
Masyarakat

sebagai

peserta

Jaminan

Kesehatan

Nasional

yang

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait tentu perlu


mengetahui prosedur dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Setiap peserta berhak untuk memperoleh
Jaminan Kesehatan yang bersifat komprehensif (menyeluruh yang terdiri dari:
1. Pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
dan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
2. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu Rawat Jalan Tingkat
Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
3. Pelayanan persalinan
4. Pelayanan gawat darurat

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 1

5. Pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar


fasilitas kesehatan
6. Pemberian kompensasi khusus bagi peserta di wilayah tidak tersedia
fasilitas kesehatan memenuhi syarat(3)
Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta tersusun dalam bentuk
pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) berdasarkan
kebutuhan medik sesuai dengan standar pelayanan medik. (3)
Berdasarkan buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan BPJS, tidak
terdapat perbedaan yang berarti antara program pelayanan pemeriksaan
kehamilan, persalinan dan pemeriksaan setelah persalinan yang dimuat dalam
ketentuan BPJS dan program Jampersal sebelumnya. Dalam ketetapan BPJS
tentang Pelayanan Persalinan dan Penjaminan Bayi Baru Lahir disebutkan bahwa
Persalinan merupakan benefit bagi peserta BPJS Kesehatan tanpa pembatasan
jumlah kehamilan/persalinan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dan tidak
dibatasi oleh status kepesertaan (peserta/anak/tertanggung lain). Artinya, BPJS
Kesehatan menanggung seluruh pelayanan terhadap peserta atau anak dari peserta
ataupun tertanggung lain dari BPJS Kesehatan.(1)
Namun di sisi lain, pertumbuhan penduduk atau laju perkembangan angka
kelahiran masih menjadi masalah besar di Indonesia. Banyaknya pasangan usia
subur yang tidak mengamalkan program KB di Indonesia, kurangnya pengetahuan
akan pentingnya program Keluarga Bencana serta adat istiadat yang masih kuat
menjadi faktor pendukung peningkatan angka kelahiran di Indonesia.(2)
Perkembangan

jumlah

penduduk

di

Indonesia

terus

meningkat.

Berdasarkan sensus yang dilakukan tahun 2010, Badan Kependudukan dan


Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) mencatat penduduk Indonesia 237,6
juta, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49. Sementara pada tahun 2012,
penduduk Indonesia sudah mencapai 245 juta jiwa. (2)
LAPORAN MINI SURVEY
PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 2

Tabel 1.0
Urutan Distribusi Jumlah Penduduk Terbesar di Seluruh Kecamatan
Namorambe (4)
No

DESA

JUMLAH
PENDUDUK

JUMLAH
KELAHIRAN

10.138

PEREMPUAN
USIA
PRODUKTIF
1.497

1.

Delitua

2.

Jaba

6.557

272

20

3.

Sudirejo

2.520

1.049

48

4.

Jatikesuma

2.204

823

75

5.

Ujung Labuhan

1.264

437

34

6.

Batu Penjemuran

1.240

322

28

7.

Namorambe

1.067

295

29

8.

Gunung Kelawas

660

180

19

9.

Tangkahan

526

120

11

10.

Namo Mbelin

435

102

11

11.

Namo Pinang

378

79

14

12.

Namo Landur

366

73

13.

Kuta Tengah

358

104

15

14.

Rumah Keben

342

98

15.

Kuta Tuala

333

87

16.

Rimo Mungkur

297

54

17.

Batu Rejo

274

76

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 3

275

18.

Batu Gemuk

237

72

19.

Suka Mulia Hulu

225

55

20.

Salang Tungir

214

53

10

21.

Uruk Gedang

213

47

22.

Suka Mulia Hilir

210

49

23.

Timbang Lawan

186

30

24.

Bekukul

181

46

25.

Batu Mbelin

180

53

26.

Kwala Smeme

180

46

27.

Namo Pakam

161

38

28.

Gunung Berita

159

45

29.

Lubang Ido

148

35

30.

Namo Mbaru

148

36

31.

Namo Batang

133

29

32.

Cinta Rakyat

123

39

33.

Tanjung Selamat

120

29

34.

Lau Mulgap

106

29

35.

Rumah Mbacang

102

21

36.

Silue-lue

80

24

( Sumber : Profil Puskesmas Namorambe Kecamatan Namorambe Tahun 2013 )

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 4

Dari data di atas, desa Sudirejo menempati urutan ketiga untuk distribusi
penduduk terbesar, urutan kedua untuk distribusi wanita usia produktif terbesar,
dan urutan ketiga jumlah kelahiran terbesar untuk tahun 2013.
Undang undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat ( 1 ) menyebutkan bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Selanjutnya pada Pasal 34 ayat ( 3 ) ditegaskan bahwa
negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.(5)

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 5

Tabel 1.1
Data Kelahiran di Puskesmas Namorambe yang Memanfaatkan Jampersal
Tahun 2012 2013
NO

DESA

TAHUN 2012
Jampersal

TAHUN 2013

1.

Delitua

NonJampersal
-

2.
3.
4.
5.
6.

3
1
1
-

1
1

25%
8%
8%
-

8
-

72,72
-

7.

Sudirejo
Kuta Lepar
Namorambe
Kota Tengah
Suka Mulia
Hilir
Jatikesuma

8%

8.

Namo Lambur

8%

9.

Ujung
1
Labuhan
Lobang Ido
1
8%
Namo Mbaru
1
1
8%
Gunung
2
16,3%
Kelawas
Rumah
1
8%
Kinangkung
Bekukul
1
Batu
1
Penjemuran
Kuala Sabah
1
Sumber : SP2TP Puskesmas Namorambe Tahun 2012 dan 2013

0
-

9,03%
9,03%

9,03%

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Jampersal

NonJampersal
-

Khususnya di Desa Sudirejo Kecamatan Namorambe Kabupaten


Deliserdang didapatkan laporan peningkatan penggunaan program Jampersal dari
Januari tahun 2012 hingga tahun 2013 bulan Desember. Pada tahun 2012
dilaporkan bahwa dari 12 persalinan normal di Puskesmas Namorambe, 3 ibu
bersalin dari desa Sudirejo telah menggunakan Jampersal dan pada tahun 2013,
dari 11 persalinan normal di Puskesmas Namorambe dilaporkan bahwa terjadi
LAPORAN MINI SURVEY
PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 6

peningkatan yakni 8 orang ibu bersalin dari desa Sudirejo menggunakan


Jampersal. ( Sumber : Puskesmas Namorambe bulan Januari Desember Tahun
2012 dan 2013 ).(4)
Sebelum terbentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS )
Kesehatan, Pemerintah telah meluncurkan program Jampersal pada tahun 2011
supaya persalinan masyarakat dapat dilakukan di tempat tempat pelayanan
kesehatan, sehingga dapat mendorong akselerasi tujuan pencapaian Millenium
Development Goals ( MDGs ) pada tahun 2015.(1)
Terlepas dari masalah pertumbuhan penduduk, program BPJS Kesehatan
yang melayani pemeriksaan kehamilan, persalinan dan pemeriksaan tidak jauh
berbeda dengan program Jampersal sebelumnya di mana program ini juga
bertujuan untuk menurunkan AKI ( Angka Kematian Ibu ) dari 228 per 100.000
KH ( 2007 ) menjadi 102 per 100.000 KH ( 2015 ) dengan upaya penjaminan
pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui dan bayi.(2)
Melihat fenomena tersebut, kami tertarik untuk melakukan penelitian
tentang perilaku para ibu di desa Sudirejo tentang pemanfaatan pelayanan
pemeriksaan kehamilan dan persalinan oleh BPJS Kesehatan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan data bahwa desa Sudirejo yang merupakan desa nomor tiga
dengan jumlah penduduk terbanyak, nomor dua dengan jumlah wanita usia
produktif terbanyak, desa percontohan, dan terdapat peningkatan penggunaan
Jampersal sebanyak 100% dari tahun 2012 hingga 2013, maka kami ingin
melakukan penelitian bagaimana perilaku ibu ibu dalam pemanfaatan program
pemeriksaan kehamilan dan persalinan oleh BPJS Kesehatan di desa Sudirejo
tersebut.

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 7

1.3.

Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku ibu ibu di desa Sudirejo terhadap

pemanfaatan pemeriksaan kehamilan dan persalinan oleh BPJS Kesehatan.


1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang program BPJS
Kesehatan untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan.
b. Untuk mengetahui sikap ibu tentang program BPJS Kesehatan
untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan.
c. Untuk mengetahui tindakan ibu tentang program BPJS Kesehatan
untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan.

1.4.

Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan peneliti mengenai ketetapan program
BPJS Kesehatan untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan dan
persalinan.
b. Memperoleh gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu ibu
tentang ketepatan program BPJS Kesehatan untuk pelayanan
pemeriksaan kehamilan dan persalinan.
1.4.2. Bagi Masyarakat
a. Penelitian ini dapat membantu masyarakat, terutama ibu ibu
dalam memperoleh pengetahuan tentang program BPJS
Kesehatan untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan dan
persalinan.
b. Agar masyarakat dapat menerapkan pengetahuan dan informasi
yang diperoleh dalam upaya peningkatan program BPJS

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 8

Kesehatan untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan dan


persalinan.
1.5.

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini membahas tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu

ibu tentang pemanfaatan program BPJS Kesehatan untuk pelayanan pemeriksaan


kehamilan dan persalinan di desa Sudirejo.

LAPORAN MINI SURVEY


PUSKESMAS NAMORAMBE
KKS IKM FK UISU

Page 9

Anda mungkin juga menyukai