Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan

: SMA

Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas / Semester

: XI (Sebelas) / Genap

Materi Pokok

: Sistem Koordinasi

Sub Materi

: Sistem Saraf

Alokasi Waktu: 1 x 45 Menit

A. KI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmu

B. KD
3.11 Merinci langkah-langkah perambatan impuls pada sistem saraf secara fisik, kimia
dan biologi dan mengaitkannya dengan gerak otot.

C. Indikator
1. Menjelaskan penghantaran impuls melalui akson dan sinapsis
2. Memahami proses terjadinya gerak

D. Tujuan
1. Siswa dapat memahami proses penghantaran impuls melalui akson melalui
pengamatan gambar dengan diskusi

2. Siswa dapat memahami proses penghantaran impuls melalui sinapsis melalui


pengamatan gambar dengan diskusi
3. Siswa dapat menjelaskan proses terjadinya gerak melalui studi literatur dan diskusi

E. Materi ajar
Peta Konsep
Konduksi
saltatori (akson
bermielin)

Penghantaran
impuls melalui
akson

Konduksi
Berkelanjutan
( akson tidak
bermielin)

Mekanisme
penghantaran
rangsang/impuls
Penghantaran
impuls melalui
sinapsis

Sistem saraf

Sinapsis kimiawi
(Pelepasan
neurotransmitter
)

Gerak biasa
Proses terjadinya
gerak
Gerak Refleks

F. Metode pembelajaran
Pendekatan

: Saintifik

Metode Pembelajaran : Ceramah Diskusi kelompok - Studi literatur

G. Media Pembelajaran
Media yang digunakan yaitu: Laptop, Proyektor, Buku paket biologi kelas XI, LKS noneksperimen, whiteboard, spidol.

H. Sumber Belajar
Pujiyanto, Sri . 2014. Menjelajah Dunia: BIOLOGI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Purnomo, dkk. Biologi Kelas X1 Untuk SMA. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan nasional. 2009.

Rachmawati, Faidah dkk. BIOLOGI: untuk SMA/MA kelas XI program IPA. Jakarta: Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan nasional. 2009.

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan (5 menit)
Tahapan
Pembelajaran

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan
Guru memberi salam, Menjawab salam,
mengecek kesiapan
mempersiapkan alat
siswa, mempersiapkan
belajar, mengabsen,
siswa untuk berdoa
dan membaca doa
dan mengecek absensi
Apersepsi
Berpikir dan
Guru menanyakan hal
menjawab
yang berhubungan
pertanyaan dari
dengan materi yang
guru
akan dibahas yaitu
tentang mekanisme
penghantaran impuls
Ketika kalian
memegang api,
bagaimana bisa kalian
memberikan respon
untuk
menghindarinya?
Guru mengarahkan
jawaban siswa agar
tidak salah tafsiran
Memotivasi dan
Siswa duduk
Guru memberitahukan
Memberitahukan
perkelompok dan
tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran
memperhatikan
hari ini, kemudian
penjelasan guru.
meminta murid untuk
duduk
perkelompok
dari kelompok yg
sudah dibentuk dan
memberikan gambaran
manfaat mempelajari
sistem saraf
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru menampilkan
Siswa
gambar proses
memperhatikan

Alokasi
Waktu
2 menit

2 menit

1 menit

8 menit

mekanisme
gambar dan
penghantaran impuls
menyimak
dan proses terjadinya
penjelasan guru
gerak sambil
menjelaskan proses
tersebut
Menanya
Guru meminta muridnya
Siswa mengajukan
untuk mengajukan
pertanyaan
pertanyaan tentang hal
yang belum di mengerti
terkait gambar dan
proses penghantaran
impuls dan proses
terjadinya gerak
Mencoba
Guru menjelaskan tata
Siswa berdiskusi
cara pengisian LKS
untuk mengerjakan
Guru menginstruksikan
LKS
siswa untuk
mengerjakan LKS
dengan berdiskusi
bersama teman
kelompoknya
Mengasosiasi
Guru menginstruksikan
Siswa mencatat
untuk menuliskan hasil
dengan rapi hasil
diskusi pada LKS
diskusi
sesuai dengan perintah
kelompoknya
pada LKS
Mengkomunikasika Guru meminta peserta Siswa
n
didik
mempresentasikan
mempresentasikan
hasil diskusi
secara singkat hasil
masing-masing
diskusi kelompoknya.
kelompok
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan
Guru memperkuat dan
Siswa
meluruskan
mendengarkan
argumentasi peserta
penjelasan dari
didik
guru.
Mengevaluasi
Guru memberikan soal Siswa menjawab
evaluasi
pertanyaan dari
guru
Penutupan
Guru memberikan
Peserta didik
sedikit nasihat dan
mempersiapkan diri
menyiapkan peserta
untuk berdoa dan
didik untuk berdoa dan
pulang.

2 menit

15 menit

10 menit

5 menit

1 menit

3 menit

1 menit

pulang.

J. Penilaian Hasil Belajar


1.

Jenis / Teknik Penilaian


a. Evaluasi materi (kognitif)
b. LKS

2.

Bentuk Instrumen dan Instrumen


a. Tes
: PG , uraian (Terlampir)
b. Non tes
: lembar observasi (Terlampir)
Pedoman Penskoran
Terlampir

3.

LEMBAR KERJA SISWA


SISTEM SARAF
A. Judul
Penghantaran Impuls pada Sistem Saraf
B. KD
3.11 Merinci langkah-langkah perambatan impuls pada sistem saraf secara fisik,
kimia dan biologi dan mengaitkannya dengan gerak otot.
C. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan proses penghantaran impuls pada sistem saraf melalui
akson dan sinapsis
2. Siswa dapat memahami proses terjadinya gerak
D. Dasar Teori
Rangsang yang diterima sel saraf dapat berasal dari dalam tubuh maupun luar
tubuh. Rangsang yang merambat disebut impuls. Impuls diterima oleh reseptor
kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel saraf. Saat impuls sampai
pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron lain.
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui
serabut saraf (akson) terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian
luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di
bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Bila impuls telah
lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena
terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat).
Sistem saraf pada umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak
saling berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisme untuk menyalurkan pesan
neural dari akson satu neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada
sambungan neuromuskular ke otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan
dendrit akson berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani yang berarti
hubungan. Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20 nm yang memisahkan
kedua membran plasma, impuls diteruskan melalui celah ini dengan transmiter zat
kimiawi khusus yang disebut neurotransmiter. Ada berbagai macam neurotransmiter,
antara lain: asetilkolin yang terdapat di sinapsis seluruh tubuh, noradrenalin terdapat
di sistem saraf simpatik, dopamin dan serotonin terdapat di otak. Zat kimia ini
disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang
harus dilalui dan cepatnya difusi, menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada
sinaps.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sederhana untuk menjelaskan
hentakan impuls oleh saraf. Pada umumnya gerak terjadi secara sadar, namun ada
pula gerak yang terjadi tanpa disadari, yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar
melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk
diolah, hasil olahan oleh otak berupa tanggapan yang dibawa oleh saraf motor sebagai
perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks adalah gerak yang terjadi
secara cepat dan tidak disadari. Pada dasarnya gerakan ini merupakan mekanisme
untuk menghindar dari suatu keadaan yang membahayakan.

Jika kamu menyentuh sebuah benda yang panas, reseptor-reseptor dalam kulit
dirangsang dan menimbulkan impuls dalam neuron aferen. Neuron ini merupakan
bagian dari suatu saraf spinal dan menjulur ke dalam sumsum tulang belakang, tempat
neuron bersinaps dengan interneuron. Selanjutnya, interneuron membawa impuls itu
kembali melalui saraf spinal ke sekelompok otot ekstensor panas tadi. Agar gerakan
menjadi efektif, maka otot fleksor antagonistik harus meregang, karena hal ini
melibatkan pencegahan datangnya impuls-impuls ke otot-otot ini. Dalam keadaan
normal, beberapa impuls datang otot-otot ini secara terus-menerus dan menyebabkan
suatu kontraksi parsial yang disebut tonus otot. Rangsangan dan respon demikian
disebut refleks spinal, dan saluran saraf yang dilalui impuls ini disebut lung refleks.
Gerak refleks penting dalam pengaturan denyut jantung, tekanan darah, pernafasan,
salivasi, dan gerakan saluran pencernaan.
E. Petunjuk Pengerjaan LKS
1. Pelajarilah LKS ini dan kerjakan tugas-tugas yang ada.
2. Amatilah gambar proses penghantaran impuls dan proses gerak
3. Isilah tabel pengamatan dengan sesuai.
4. Lakukan telaah referensi untuk mengidentifikasi gambar tersebut.
5. Diskusikanlah dalam kelompok kalian tentang proses penghantaran impuls dan
proses gerak.
F. Pertanyaan Diskusi
1) Amatilah gambar proses penghantaran impuls melalui akson berikut dan isilah tabel
pengamatan terkait dengan gambar

No.
1.

Keadaan

Proses

2.

3.

2) Amatilah gambar proses penghantaran impuls melalui sinapsis berikut dan jelaskanlah
tahapan prosesnya

No
1
2
3
4
5
6

Proses

3) Amatilah gambar berikut ! gerak apa yang terjadi? Jelaskanlah urutan proses terjadinya
gerak terkait dengan gambar!

Gerak yang di hasilkan

G. Kesimpulan

Proses terjadinya gerak

H. Daftar pustaka

Pujiyanto, Sri . 2014. Menjelajah Dunia: BIOLOGI. Solo: PT Tiga Serangkai


Pustaka Mandiri.
Purnomo, dkk Biologi Kelas X1 Untuk SMA. Jakarta: Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan nasional. 2009.
Rachmawati, Faidah dkk. BIOLOGI: untuk SMA/MA kelas XI program IPA. Jakarta: Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan nasional. 2009.

Jawaban LKS
1.
No.
1.

Keadaan
Terjadi rangsangan

2.

Akson sedang dilalui oleh impuls

3.

Akson sedang meneruskan impuls

Proses
Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium
mengalir ke dalam melintasi membran pada
satu lokasi karena adanya rangsangan/impuls
Depolarisasi potensial aksi pertama telah
menyebar ke wilayah yang bersebelahan pada
membran tersebut, mendepolarisasi wilayah
tersebut dan memulai potensial aksi kedua.
Pada lokasi potensial aksi pertama, membran
mengalami repolarisasi ketika K+ mengalir
keluar dan Na+ masuk.
Proses tersebut (depolarisasi-repolarisasi)
diulangi di wilayah membran berikutnya.

2.
No
1
2
3
4
5
6

Proses
Potensial aksi dari sel saraf prasinapsis mencapai terminal akson
Saluran kalsium terbuka
Kalsium menyebabkan vesikel mengeluarkan neurotranmitter
Neurotransmitter melewati sinapsis
Neurotransmitter menempel ke reseptor neuron
Memicu sinyal pada sel saraf pascasinapsis
3.

Gerak yang di hasilkan


Gerak refleks

Proses terjadinya gerak


1 = Neuron mendeteksi rangsangan pada dengkul
2 = Neuron sensorik membawa impuls menuju
sumsum tulang belakang
3 = Di sumsum tulang belakang impuls

diteruskan ke neuron motorik atau melalui neuron


penghubung untuk ditanggapi
4 = Neuron motorik lalu merangsang otot paha
untuk berkontraksi mengangkat kaki
5= gerak refleks yang dihasilkan

Soal Evaluasi Ketercapaian Indikator


Indikator

Tingkat kognitif

Menjelaskan
penghantaran
impuls melalui
akson dan sinapsis

Memahami proses
terjadinya gerak

Tekhnik Penilaian: Skor =

Soal
1. Jelaskan keadaan saat
potensial istirahat dan
potensial aksi?

2. Suatu senyawa kimia


yang dapat
menghantarkan
rangsang dari satu sel
ke sel-sel saraf
lainnya adalah?
3. Sebutkanlah urutan
proses gerak refleks?

Jumlah benar
Jumlah soal x 100

Jawaban
Saat keadaan potensial
istirahat membran luar
bermuatan positif
sedangkan membran
dalam bersifat negatif
dan membran akson
dalam keadaan
polarisasi
Saat potensial aksi,
terjadi pembalikan
muatan. Membran luar
menjadi negatif dan
membran dalam menjadi
positif. Membran akson
dalam keadaan
depolarisasi
neurotransmitter

Rangsang-Neuron
sensorik-sumsum tulang
belakang -neuron
motorik-efektor

Tekhnik penilaian
Instrumen penilaian afektif
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Kelas

Hari, Tanggal

Materi Pokok :
No
.

Nama

Sikap
Juju
r

1.
2.
3.

Perca
ya diri

Disipli
n

Tanggu
ng
jawab

Ket
.
Toleran
si

Goton
g
royon
g

Santu
n

Dst.

*Skala :
0-1 : Kurang (D)
1-2 : Cukup (C)
2-3 : Baik (B)
3-4 : Sangat baik (A)
*Penilaian akhir
Nama peserta didik
Kelas

:
:

Sikap

Jujur
Disipl
in
Dst.

Skor akhir

1
2,4

2
3,2

3
2,1

4
2,6

5
2,8

6
3

7
3,2

Instrumen Penilaian Psikomotorik


Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

8
3,2

9
3,2

10
2,9

Rat
arata

Nila
i
akh
ir

3,23

No

Nama
Kelompok

Dst.

Aspek yang Dinilai


1. Kurang dapat menjelaskan sub
materi.
2. Dapat menjelaskan sub materi
secara baik, tepat tetapi tidak
ringkas dan bertele-tele.
3. Dapat menjelaskan sub materi
secara baik, tepat dan ringkas, serta
dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan.
1.Kurang dapat menjelaskan sub materi.
2. Dapat menjelaskan sub materi
secara baik, tepat tetapi tidak
ringkas dan bertele-tele.
3. Dapat menjelaskan sub materi
secara baik, tepat dan ringkas, serta
dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan.
4.

Skor
2
3

Rerata
4

Anda mungkin juga menyukai