Anda di halaman 1dari 9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
a. Hasil Pengamatan Sanitasi Wadah (Metode Bilas dan Metode Celup)
Jumlah mikroba
Kelompo

Jenis

wadah

1
2
3
4

Pisau sebelum
dicuci
Pisau sesudah dicuci
Spatula sebelum
dicuci
Spatula sesudah
dicuci

Kapang-khamir

Bakteri

(APDA)

(NA)

9,0x103 cfu/ml

1,1x103 cfu/ml

8,7x103 cfu/ml

2,7x103 cfu/ml

3,0x103 cfu/ml

2,6x104 cfu/ml

2,6x105 cfu/ml

1,0x102 cfu/ml

b. Hasil Pengamatan Sanitasi Wadah (Metode Swab)


Jumlah mikroba
Kelompok

5
6
7
8

Jenis
Kapang-Khamir

Koliform

Bakteri

APDA

EMBA

NA

Piring kaca

4,4 105

9,3 x 106

2,7 x 10 4

sebelum dicuci

cfu/cm2

cfu/cm2

cfu/cm2

4,5x105 cfu/cm2

1,7x101 cfu/cm2

2,7x102 cfu/cm2

1,9x102

1,8x104

cfu/cm2

cfu/cm2
2,0x102

wadah

Piring kaca
sesudah dicuci
Parutan kelapa
sebelum dicuci
Parutan kelapa
sesudah dicuci

2,9x10 cfu/cm

2,0x102 cfu/cm2

cfu/cm2

2. Pembahasan
Penggunaan wadah dan peralatan yang kotor memiliki jumlah mikroba
yang cukup tinggi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kontaminasi

mikroba dalam pengolahan pangan. Pencucian wadah dan peralatan dengan air
kotor dapat menyebabkan menempelnya mikroba yang berasal dari air pencuci
tersebut pada wadah dan peralatan. Adanya sisa makanan pada wadah dan
peralatan juga menyebabkan tumbuhnya mikroba. Jika peralatan dan wadah
pengolahan makanan yang digunakan kurang bersih, maka akan menurunkan
mutu makanan tersebut.
Kontaminasi oleh mikroorganisme dapat terjadi setiap saat dan menyentuh
permukaan setiap tangan atau alat. Dengan demikian sanitasi lingkungan sangat
perlu diperhatikan terutama yang bekerja dalam bidang mikrobiologi atau
pengolahan produk makanan atau industri (Volk dan Wheeler, 1984).
Proses sanitasi alat dan wadah ditunjukkan untuk membunuh sebagian
besar atau semua mikroorganisme yang terdapat pada permukaan. Sanitizer yang
digunakan misalnya air panas, halogen (khlorin atau Iodine), turunan halogen dan
komponen amonium quarternair (Gobel, 2008).
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian efisiensi dari proses sanitasi
dengan menggunakan metode bilas atau celup untuk wadah dan alat-alat
pengolahan yang tertutup dan kecil, sedangkan untuk alat-alat pengolahan yang
besar menggunakan metode oles (swab).
Media yang digunakan pada praktikum ini adalah APDA dan NA pada
metode bilas atau celup, sedangkan pada metode oles (swab) menggunakan media
APDA, EMBA, dan NA. Media APDA digunakan untuk mengetahui dan
menghitung jumlah kapang dan khamir. Media NA digunakan untuk mengetahui
dan menghitung jumlah bakteri. Media EMBA digunakan untuk mengetahui dan
menghitung jumlah koliform.
a. Pengamatan Sanitasi Wadah (Metode Bilas dan Metode Celup)
Pada pengujian efisiensi dari proses sanitasi dengan menggunakan metode
bilas atau celup untuk wadah dilakukan pada alat pengolahan makanan yaitu
pisau dan spatula dengan diberi dua perlakuan yaitu sebelum dicuci dan setelah
dicuci.
Hasil inkubasi selama dua hari, pada media APDA diperoleh hasil dari
metode bilas atau metode celup pada pisau sebelum dicuci sebanyak 9,0x103
cfu/ml, sedangkan pada pisau setelah dicuci sebanyak 8,7x103 cfu/ml.
Diperoleh pula hasil metode bilas atau metode celup spatula sebelum dicuci

sebanyak 3,0x103 cfu/ml, sedangkan pada spatula setelah dicuci sebanyak


2,6x105 cfu/ml.
Hasil inkubasi selama dua hari, pada media NA diperoleh hasil dari
metode bilas atau metode celup pada pisau sebelum dicuci sebanyak 1,1x103
cfu/ml, sedangkan pada pisau setelah dicuci sebanyak 2,7x103 cfu/ml.
Diperoleh pula hasil metode bilas atau metode celup spatula sebelum dicuci
sebanyak 2,6x104 cfu/ml, sedangkan pada spatula setelah dicuci sebanyak
1,0x102 cfu/ml.
b. Pengamatan Sanitasi Wadah (Metode oles atau Swab)
Pada pengujian efisiensi dari proses sanitasi dengan menggunakan metode
oles (swab) dilakukan pada alat pengolahan makanan yaitu piring dan parutan
dengan diberi dua perlakuan yaitu sebelum dicuci dan setelah dicuci.
Hasil inkubasi selama dua hari, pada media APDA diperoleh hasil dari
metode oles (swab) pada piring sebelum dicuci sebanyak

4,4 105

cfu/cm2,

sedangkan pada pisau setelah dicuci sebanyak 4,5x105 cfu/cm2. Diperoleh pula
hasil metode oles (swab) pada parutan sebelum dicuci sebanyak 2,9x102
cfu/cm2, sedangkan pada spatula setelah dicuci sebanyak 2,0x102 cfu/cm2.
Hasil inkubasi selama dua hari, pada media EMBA diperoleh hasil dari
metode oles (swab) pada piring sebelum dicuci sebanyak

9,3 x 106

cfu/cm2,

sedangkan pada pisau setelah dicuci sebanyak 1,7x10 1 cfu/cm2. Diperoleh pula
hasil metode oles (swab) pada parutan sebelum dicuci sebanyak 1,9x102
cfu/cm2, sedangkan pada spatula setelah dicuci tidak ditemukan jumlah
koliform.
Hasil inkubasi selama dua hari, pada media NA yang sebelumnya larutan
pengencer hasil oles (swab) tersebut di waterbath diperoleh hasil dari metode
oles (swab) pada piring sebelum dicuci sebanyak

2,7 x 10 4

cfu/cm2,

sedangkan pada pisau setelah dicuci sebanyak 2,7x10 2 cfu/cm2. Diperoleh pula
hasil metode oles (swab) pada parutan sebelum dicuci sebanyak 1,8x104
cfu/cm2, sedangkan pada spatula setelah dicuci sebanyak 2,0x102 cfu/cm2.

DAFTAR PUSTAKA
Gobel, Risco, B dkk. 2008.Mikrobiologi Umum Dalam Praktek, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar. Penerjemah : Markhman. Edisi
Kelima. Penerbit : Erlangga. Jakarta.

LAMPIRAN
1. Hasil Pengamatan Sanitasi Wadah (Metode Bilas dan Metode Celup)

Perlakuan

NA

APDA

Pewarnaan Spora

100

10-1

10-2

100

10-1

10-2

39

105

11

1.Pisau
sebelum
dicuci

2.Pisau
sesudah
dicuci

3.Spatula
sebelum
dicuci

4.Spatula
sesudah
dicuci

152

2. Hasil Pengamatan Sanitasi Wadah (Metode Swab)

APDA

NA

EMBA

Pewarnaan

Perlakuan

5.Piring

Spora
100

10-1

100

10-1

100

10-1

TBUD

157

24

TBUD

25

kaca
sebelum
dicuci

TBUD

6.Piring
kaca
sesudah
dicuci

181

20

93

(5)

(2)

(4)

(2)

(0)

(0)

(1)

(0)

(2)

(0)

(0)

(2)

7.Parutan
kelapa
sebelum
dicuci

8.Parutan
kelapa
sesudah
dicuci

3. Hasil Perhitungan Kelompok 6


Perhitungan APDA
m.o =

3+ 1+ 1+ 0
1
1
1
0 1 9 ml
=4,5=4,5 10
4
5,1 cm 4,9 cm
10 10

koloni/cm2
Perhitungan EMBA
m.o =

8+7+2+2
1
1
1
0 1 9 ml
=17,11=1,7 10
4
5,1
cm
4,9 cm
10 10

koloni/cm2
Perhitungan NA
m.o =
181+ 93+ 20+3
1
1
1
2
0 1 9 ml
=267,41=2,7 10
4
5,1 cm 4,9 cm
10 10
koloni/cm2

Per luas piring


2
L piring = r =3,14 10,6=352,81 cm

APDA 4,5 10 352,81 cm =1587,645=1,6 10 koloni/cm2 piring


EMBA = 1,7 10 352,81 cm =5997,77=6,0 10 koloni/cm2 piring
2
NA 2,7 10 352,81 cm=95258,7=9,5 10

koloni/cm2 piring

Anda mungkin juga menyukai