Anda di halaman 1dari 27

PERTEMUAN KULIAH KE 8

PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

STRATEGI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Strategi pengelolaan lingkungan yang diterapkan


oleh Pemerintah dimulai dari:

Strategi pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying


capacity approach)
Pengelolaan pada limbah yang sudah terbentuk (End of
pipe treatment)
Produksi bersih (Cleaner Production)

Produksi bersih mulai diberlakukan pada bulan


September 1989/awal 1990, di mana sifatnya
adalah preventif atau sifatnya pencegahan

PRODUKSI BERSIH/
CLEANER PRODUCTION

Menerapkan strategi preventif secara kontinu terhadap


proses dan produk untuk mengurangi terjadinya risiko
pencemaran pada manusia dan lingkungan.
Tidak mengunakan bahan B-3
Menghemat pemakaian bahan baku dan energi serta
mereduksi jumlah dan toksisitas emisi serta buangan (ekoefisiensi)
Mereduksi dampak yang timbul di seluruh daur hidup produk
(life cycle of the product) mulai dari bahan baku sampai
pembuangan limbah
Menerapkan teknologi bersih dengan mengubah sikap dan
perilaku agar sadar lingkungan

MINIMASI LIMBAH

Adalah upaya mengurangi volume,


konsentrasi toksisitas dan tingkat bahaya
limbah yang berasal dari proses produksi,
dengan jalan mereduksi pada sumbernya
dan manfaatkan kembali limbah agar dapat
membersihkan keuntungan ekonomis

PENGGUNAAN KENBALI / REUSE


Pemanfaatan limbah dengan menggunakan kembali untuk
keperluan/ fungsi yang sama mengalami perubahan bentuk
Contoh: Penggunaan kembali un-treated water
Pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis

DAUR ULANG/RECYLE
Memanfaatkan limbah dengan pengolahan fisik/ kimiawi,
untuk menghasilkan produk yang sama.
Contoh: Daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik,

Daur ulang lilin bekas menjadi lilin kualitas second

PEROLEHAN KEMBALI/RECOVERY
Upaya pemanfaatan limbah dengan mengelola atau memperoleh
salah satu/ lebih kompenen yang terkandung di dalamnya.
Contoh: Me-recover khrom pd limbah padat industri kulit
Me-recover timah hitam Pb limbah aki bekas

RE-THINK
Adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal
kegiatan akan beroprasi.
Implikasi dari re-think adalah:
perubahandalam pola produksi dan konsumsi, berlaku baik
pada prose maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus
dipahami betul analisis daur ulang produk.
Upaya produksi bersih ini akan berhasil bila ada perubahan
pola pikir, sikap dan tingkah lak dari semua pihak terkait, baik
pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.

PENGURANGAN LIMBAH/REDUCTION

Adalah teknologi yang dapat mengurangi


atau mencegah timbulnya pencemaran di
awal produksi.
Contoh:

mengurangi dan meminimasi penggunaan bahan


baku, air dan energi
menghindari pemakaian bahan B-3
mereduksi terbentuknya limbah pada
sumbernya.

MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP


TEKNOLOGI BERSIH?

Agar proses produksi lebih efisien


Mengurangi biaya:

Modal dan operasi/produksi


Pengolahan limbah
Ijin, pemantauan dan penegakan hukum

Mereduksi dampak lingkungan/minimasi limbah


Mengurangi risiko serta biaya akibat tumpahan
dan kecelakaan
Meningkatkan keuntungan akibat penjualan
Pemanfaatan limbah/reuse, recycle, dan recovery

LANGKAH PELAKSANAAN
Mengkaji kondisi lingkungan
2. Perencanaan manajemen lingkungan
3. Audit terhadap suplier dan klien
4. Audit limbah dan energi
5. Mempelajari dampak bahan baku
6. Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
7. Mengganti bahan baku yang menimbulkan
dampak lingkungan
8. Melakukan pelatihan/penyuluh
9. Mempublikasikan hasil yang dicapai
10. Memantau perkembangan program
1.

KENDALA YANG ADA

Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dgn


baik
Penerapan teknologi produksi bersih belum merupakan
hal yang wajib
Bagi produksi yang sudah jalan, mengalami kendala
dalam hal biaya kalau harus ganti dgn produksi bersih
Perlu ada aturan dari pemerintah, bahwa sumberdaya
harus digunakan seefisien mungkin
Masih ada persepsi bahwa teknologi bersih hanya akan
mengurangi keuntungan
Sudah puas dengan sikap manajemen lama dan tidak
setuju bila ada perubahan

UPAYA MENGATASI KENDALA

Perlu ditekankan bahwa produks bersih bukan


hanya tanggung jawab industri saja
Perlu ada persamaan pengertian antara
pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi
mengenai produksi bersih
Perlu ada perubahan strategi dari end of pipe
treatment menjadi cleaner production
Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan
dijalankan setahap demi setahap

12 KIAT PRAKTIS
DALAM MELAKSANAKAN PRODUKSI BERSIH

Kurangi pemakaian kemasan


Adopsi pedoman pengurangan limbah beracun di dalam RT
Pilih bahan yg dapat dipakai kembali (botol gallon aqua)
Rawat dan reparasi perawatan
Pakai kembali tas, kemasan,dllnya
Pinjam/sewa alat yang jarang digunakan
Jual/sumbangkan barang yang habis pakai, tetapi masih
bermanfaat
Pilih barang yang kemasannya dapat dipakai kembali
Pilih produk dengan kemasan daur ulang
Jadikan sampah sebagai kompos
Sosialisasikan konsep pakai (use), pakai kembali (reuse) dan
daur ulang (recycle)
Kreatif menggunakan kembali barang bekas

CONTOH PROSES PRODUKSI BERSIH


LAPIS LISTRIK
DALAM INDUSTRI LAPIS LISTRIK TIDAK DAPAT DIHINDARI ADANYA BUANGAN

MENGAPA BUANGAN HRS DIKURANGI DAN DIOLAH?


Pengontrolan terhadap saluran pembuangan akhir
sangat sulit dilakukan
Limbah dapat menyebabkan hujan asam dan penipisan
lapisan ozon
Dari sudut ekonomi

Mengurangi biaya pengolahan buangan


Memperbaiki pengoperasian pabrik
Mengurangi risiko pertanggungjwban
Menaikkan daya saing

Memenuhi aturan yang makin ketat


Memberi kesan baik pada masyarakat sekitar pabrik
tentang pelestarian lingkungan.

MINIMASI LIMBAH INDUSTRI


LAPIS LISTRIK

PENGURANGAN PADA SUMBER


PEMANFAATAN ULANG
PENGOLAHAN LIMBAH
PEMBUANGAN

1.PENGURANGAN PADA SUMBER


Pada larutan elektrolit

Larutan elektrolit mengandung logam2 berat dengan konsentrasi


tinggi, seperti: sianida dan senyawa racun lainnya
Larutan jarang dibuang dan dipakai kembali pada proses lain
Kualitas larutan elektrolit:perlu penggantian unsur2 kimia dan
berkurang secara periodik
Pembersihan pada pengotor yang masuk

Air pembilas

Pengaturan tangki2 pembilasan


Pengaturan selang waktu selama setelah benda kerja dibilas
Pengaturan volume air pembilas
Konsentrasi larutan yang menempel pada benda kerja
Temperatur air pembilas
Bentuk benda kerja
Posisi benda kerja pada rak
Waktu penirisan antara bak pelapis dengan bak pembilas

Tujuan minimasi air pembilasan: mengurangi volume


Artinya: mengurangi jumlah limbah cair yang beracun

2. PEMANFAATAN ULANG

Air pembilas dapat didaur ulang dengan 2 cara yaitu:


Sistem rangkaian tertutup:
Cara ini mengurangi penggunaan air dan vol air buangan
(Gambar 1)

Sistem rangkaian terbuka:


Air keluaran yang telah diolah, dikembalikan ke sistem
pembilasan kemudian ditambahkan air agar pembilasan
lebih baik (Gambar 2)

contoh daur ulang: air pembilas pada proses pembersihan


asam dipakai kembali sebagai proses pembersihan lemak
menghemat air + 50-67% dari pembilasan biasa (Gambar
3)

3. PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah dari industri lapis listrik ada 2:
Limbah padat dan limbah cair
1. LIMBAH PADAT:
Limbah padat dari pengerjaan awal: gerinda, debu logam
dan debu abrasiv, baju kerja bekas dan kemasan bekas
unsur kimia

Dampak limbah padat: penyakit silikosis pada paru-paru

Penanggulangan:

Pekerja pakai masker penutup hidung dan kaca mata pelindung


Pasang alat penangkap/penghisap debu (dust collector) di depan
alat pemoles dan gerinda
Ada sirkulasi udara dan ruang kerja beratap tinggi

2. LIMBAH CAIR:

Mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti: Senyawa krom,


nikel, tembaga, sulfat, klorida, sianida serta zat-zat organik
seperti lemak dan minyak

1. PENGOLAHAN SENYAWA CHROM


Pengolahan krom valensi 6

ada 3 cara:

Cara reduksi cr6+ menjadi cr3+ (paling banyak dipakai)


Cara pengikatan ion cr6+ dalam resin penukar anion
Cara pengentalan (penguapan) ion cr6+ dan cr3+

Pengolahan krom valensi 3

Proses pengendapan dengan kapur atau soda kostik pada cr6+


Cara resin penukar kation (ion exchange) atau cr3+ diikat dalam
resin

2. PENGOLAHAN PELAPISAN LOGAM-LOGAM BERAT


Dengan cara pengendapan, di mana senyawa logam dirubah
menjadi hidroksida logam yang tidak mudah larut dengan
cara penambahan zat pengendap seperti: kapur atau sodium
hidroksida
3. PENGOLAHAN SENYAWA TEMBAGA
Pengendapan sebagai hidroksida atau sulfida dengan kapur
dan mengatur Ph
Pengikatan ion Cu dgn resin penukar kation
Dengan penguapan dan elektrolisa (utk Cu kadar tinggi)

4. PENGOLAHAN SENYAWA NIKEL


1.

2.
3.

Pengendapan sebagai hidroksida dengan kapur


atau soda kostik atau dengan ferrosulfat
Cara resin penukar kation
Cara penguapan dan osmosis balik

5. PENGOLAHAN SENYAWA SENG

Pengendapan hidroksida dengan kapur/soda kostik


Cara resin penukar kation
Cara penguapan

5. PEMBUANGAN

Lahan bekas industri lapis listrik


mempunyai tingkat pencemaran tinggi,
tergantung pada:
1.
2.

Penggunaan unsur kimia


Jumlah ceceran yang jatuh

Apabila lahan akan dipergunakan untuk


keperluan lain, perlu dilakukan proses
pengolahan khusus

Anda mungkin juga menyukai