Telah dilakukan praktikum elektronika dengan judul Kesalahan Pada Pengukuran Tegangan.
Praktikum ini dilaksnakan di Laboratorium Elektonika Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas
Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin. Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya
kesalahan anpengukuran tegangan,menjelaskan pengaruh pembebanan pada tegangan,dan
menghitung kesalahan pada pengukuran tegangan. Variabel yang diukur pada praktium ini
adalah tegangan paa hambatan dlam voltmeter. Hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk
mengukur tegangan dengan hambatn yang sama,maka tegangan sumber sama dengan
tegangan padhambatan luar .Jika hambatan luar yang digunakan lebih besar dari hambatan
dalam maka besarnya tegangan pada hambatan luar tersebut tidak sama dengan tegangan
sumber sehingga terjadi efek pembebanan dimana arus akan mengalir ke hambatan yang lebih
kecil yaitu kehambtan dalam voltmeter maka arus yang terukur tersebut bukan arus pada
hambatan luar melainkan arus pada hambatan dalam voltmeter , Hal ini yang disebut kesalahan
pada pengukuran tegangan,terjadinya efek pembebanan dapat berakkibat terjadinya kesalahan
pengukuran pada teganagan,karena besarnya pada R tidak sama dengan tegangan
sumber.Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah kesalahan pengukuran pada
tegangan terjadi maka nilai resistansi lebih besar dari nilai hambatan dlam voltmeter.
TUJUAN
1. Dapat
menjelaskan
kesalahan
pada
tegangan.
2. Dapat
menjelaskan
terjadinya
pengukuran
pengaruh
pengukuran tegangan.
METODE EKSPERIMEN
pemisah
positif
dan
muatan
negative.
Teori Singkat
arus
akan
dan
memberlakukan
pengukuran
dibawah
kebagian
bawah
awan,
dapat
menggerakkan
arus
untuk
listrik
untuk
PLN
adalah
230
volt
(Taylor, 2007:1).
(Bishop,2004:12).
Disebuah stasiun pembangkit listrik
lebih
.tegangan
yang
dibangkitkannnya
tegangan
2.
tegangan
yang
ideal
atau
tegangan
sempurna
3.
(bernawi, 1985:3).
Variabel Respon
Ammeter
menyelidiki
efek
mustahil
untuk
membatasi
adalah
arus
yang
1.
adalah
1. Variable Manipulasi
a. Resistansi resistor
(Boylested, 1997:48).
hambatan dalam.
Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional pada percobaan ini
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
Identifikasi Variabel
Variabel Manipulasi :
Resistansi
resistor, dan tegangan sumber.
adalah
yang digunakan
dari
beda
secara
paralel
dengan
alat
ukur
yaitu
yang
dapat
diukur
oleh
volt.
c. Tegangan pada R2 adalah
besar beda potensial antara
dua titik pada R2, yang diukur
menggunakan voltmeter pada
basicmeter yang dirangkai
tegangan.
Prosedur Kerja
Prosedur Kerja pada percobaan ini adalah
1. Menyiapkan alat dan komponen yang
akan digunakan
2. Memasukkan nilai R1 dan R2 sama
3. Membuat rangkaian seperti gambar
arus
banyaknya
merupakan
muatan
mengalir
yang
Id
pada
yang
hambatan
diperoleh
dari
pengukuran
arus
rangkaian
menggunakan
ammeter
dibawah:
pada
4.
Menyalakan
power
supply
pada
basicmeter
3. Variabel Kontrol
a. Batas ukur ammeter adalah
nilai maksimum arus yang
dapat diukur oleh ammeter
yaitu 100 A.
b. Batas ukur voltmeter adalah
nilai
maksimum
tegangan
7. Mengulangi
langkah
sampai
6,
ammeter
sehingga
diperoleh Idnya
10. Menghitung masing-masing
kesalahan
dengan
terlebih
persen
dahulu
: Pengukuran Kesalahan
NST voltmeter
: 0.2 Volt
Batas ukur voltmeter : 10 Volt
: 0.2 Volt
: 2 A
Batas ukur ammeter : 100 A
Rd
: 100.000
NST ammeter
: 2 A
Rd
: 100.000
1. Untuk R1 = 100
Vp=V 1+V 2
2. Untuk R2 = 220
Vp=V 1+V 2
3. Untuk R3 = 560
Vp=V 1+V 2
4. Untuk R4 = 1000
Vp=V 1+V 2
5. Untuk R5 = 4700
Vp=V 1+V 2
6. Untuk R6 = 12.000
Vp=V 1+V 2
7. Untuk R7 = 47.000
Vp=V 1+V 2
8. Untuk R8 = 180.000
Vp=V 1+V 2
9. Untuk R9 = 270.000
Vp=V 1+V 2
10. Untuk R10 = 380.000
Vp=V 1+V 2
ANALISIS DATA
1. Untuk R1 = 100
Vp=V 1+V 2
2. Untuk R2 = 220
Vp=V 1+V 2
Vp=V 1+V 2
3. Untuk R3 = 560
Vp=V 1+V 2
4. Untuk R4 = 1000
Vp=V 1+V 2
5. Untuk R5 = 4700
Vp=V 1+V 2
6. Untuk R6 = 12.000
Vp=V 1+V 2
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
4. Untuk R4 = 1000
V =I R
7. Untuk R7 = 47.000
Vp=V 1+V 2
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
8. Untuk R8 = 180.000
Vp=V 1+V 2
I=
Rd
Vs
9. Untuk R9 = 270.000
Vp=V 1+V 2
V o=I Rtot
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
2. Untuk R2 = 220
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
3. Untuk R3 = 560
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
5. Untuk R5 = 4700
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
6. Untuk R6 = 12000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
7. Untuk R7 = 47000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
8. Untuk R8 = 180.000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
9. Untuk R9 = 270.000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
10. Untuk R1 = 380.000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
b. Untuk Vs= 9 Volt
1. Untuk R1 = 100
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
Rd
Vs
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
3. Untuk R3 = 560
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
4. Untuk R4 = 1000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
5. Untuk R5 = 4700
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
Rd + Rtot R 1+ ( R 1 Rd )
V o=I Rtot
6. Untuk R6 = 12000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
7. Untuk R7 = 47000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
8. Untuk R8 = 180.000
V =I R
I=
Rd
Itotal
Rd + Rtot
Rd
Vs
I=
Rd
Vs
V o=I Rtot
hambatan
dalam
alat
ukur
pengukuran
12.34%,
secara
0%,
berurutan
6,67%,
0,71%,
volt
pengukuran
diperoleh
secara
persen
berurutan
kesalahan
11.11%,
Simpulan
pada
terjadinya
kesalahan
pada
terjadinya
kesalahan
pada
hambatan
luar
mendekati
voltmeter
yaitu
270.000,dan
resistor
180.000
380.000,
dimana
pada
hambatan
ini
yaitu
pengukuran
luar
resistor
voltmeter.
Hal
itulah
yang
kesalahan
pengukuran
tegangan.
Kesalahan
pada
pada
pengukuran
resistor,
percobaan
Bishop
,own,
2004
Dasar-dasar