1.
Bagaimana sintesa dari TH?
2.
Bagaimana sekresi TH?
Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid
Ada 7 tahap, yaitu:
1. Trapping
Proses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat pada bagian basal sel folikel.
Dimana dalam keadaan basal, sel tetap berhubungan dengan pompa Na/K tetapi belum dalam
keadaan aktif. Pompa iodida ini bersifat energy dependent dan membutuhkan ATP. Daya
pemekatan konsentrasi iodida oleh pompa ini dapat mencapai 20-100 kali kadar dalam serum
darah. Pompa Na/K yang menjadi perantara dalam transport aktif iodida ini dirangsang oleh
TSH (Thyreoidea-stimulierendes Hormon)
2. Oksidasi
Sebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon, iodida tersebut harus
dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk aktif oleh suatu enzim peroksidase. Bentuk
aktif ini adalah iodium. Iodium ini kemudian akan bergabung dengan residu tirosin
membentuk monoiodotirosin yang telah ada dan terikat pada molekul tiroglobulin
(proses iodinasi). Iodinasi tiroglobulin ini dipengaruhi oleh kadar iodium dalam
plasma. Sehingga makin tinggi kadar iodium intrasel maka akan makin banyak pula
iodium yang terikat sebaliknya makin sedikit iodium di intra sel, iodium yang terikat
akan berkurang sehingga pembentukan T3 akan lebih banyak daripada T4.
3. Coupling
Dalam molekul tiroglobulin, monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT) yang
terbentuk dari proses iodinasi akan saling bergandengan (coupling) sehingga akan
membentuk triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Komponen tiroglobulin beserta
tirosin dan iodium ini disintesis dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi
molekul tirosin yang terikat pada ikatan di dalam tiroglobulin. Tiroglobulin dibentuk
oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam koloid melalui proses eksositosis
granula.
4. Penimbunan (storage)
Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut kemudian akan
disimpan di dalam koloid. Tiroglobulin (dimana di dalamnya mengandung T3 dan
T4), baru akan dikeluarkan apabila ada stimulasi TSH.
5. Deiodinasi
Proses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin. Residu ini kemudian
akan mengalami deiodinasi menjadi tiroglobulin dan residu tirosin serta iodida.
Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih menghemat pemakaian iodium.
6. Proteolisis
TSH yang diproduksi oleh hipofisis anterior akan merangsang pembentukan vesikel
yang di dalamnya mengandung tiroglobulin. Atas pengaruh TSH, lisosom akan
mendekati tetes koloid dan mengaktifkan enzim protease yang menyebabkan
pelepasan T3 dan T4 serta deiodinasi MIT dan DIT.
7. Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)
Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran basal dan
kemudian ditangkap oleh protein pembawa yang telah tersedia di sirkulasi darah yaitu
Thyroid Binding Protein (TBP) dan Thyroid Binding Pre Albumin (TBPA). Hanya
0,35% dari T4 total dan 0,25% dari T3 total yang berada dalam keadaan bebas. Ikatan
T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan TBP. Pada keadaan normal
kadar T3 dan T4 total menggambarkan kadar hormon bebas. Namun dalam keadaan
tertentu jumlah protein pengikat bisa berubah. Pada seorang lansia yang mendapatkan
kortikosteroid untuk terapi suatu penyakit kronik cenderung mengalami penurunan
kadar T3 dan T4 bebas karena jumlah protein pembawa yang meningkat. Sebaliknya
pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal dan hati yang kronik maka kadar
protein binding akan berkurang sehingga kadar T3 dan T4 bebas akan meningkat.
http://www.cigp.org/index.php?
module=documents&JAS_DocumentManager_op=downl
3.
Bagaimana regulasi TH dan porosnya?
4.
Berapa banyak TH rahasia tubuh kita?
5.
Apa efek dari TH ke beberapa sistem dalam tubuh kita? Termasuk dalam hal ini
adalah:
a.
Sistem Kardiovaskular
Aliran Darah dan Curah Jantung
Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian
oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme yang
dilepaskan dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada
sebagian besar jaringan tubuh, sehingga menigkatkan aliran darah pada
kulit terutama meningkat oleh karena menigkatnya kebutuhan untuk
pembuangan panas.
Frekuensi Denyut Jantung
Hormon tiroid peningkatan frekuensi denyut jantung, hormon tiroid
berpengaruh
langsung
pada
eksitabilitas
jantung,
yang
akan
Otot Skeletal
Sedikit peningkatan hormon tiroid menyebabkan otot bereaksi dengan kuat, namun
bila hormon ini berlebihan, maka otot-otot malahan menjadikan lemah oleh
karena berlebihnya katabolisme protein.
menyebabkan otot sangat lamban, dan otot tersebut berelaksasi dengan perlahan
setelah kontraksi. Karena bertambahnya kepekaan sinaps saraf didaerah medula yang
mengatur tonus otot.
(sumber : FISIOLOGI KEDOKTERAN GUYTON AND HALL)
d.
6.
7.
8.
9.
a.
Tidur dificult
a. weak
Weak due to muscle protein catabolism increases which causes muscles to
become weak from lack of energy.
b. tired
Patients feel tired due to a thyroid hormone work on central nervous system and
the muscles, so feel tired
c. difficulty sleeping
Sleeplessness is due to excitation of thyroid hormone in the synapse
d. diarrhea
Diarrhea is caused by the secretion of digestive juices and excessive
gastrointestinal motility.
Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall Edisi 11
T3 dan T4 naik efek eksitasi hormone tiroid pada sinaps sulit tidur
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta
c.
Lebih keringat?
cannot stand the heat
Caused by an increase in the body's metabolism increases, will result in a high
heat of the body so that when exposed to sunlight, people will not stand the heat.
(Sylvia A. Price. 2006.Patologi. Jakarta; EGC)
T3 naik metabolisme naik pemakaian O2 naik pelepasan produk akhir
metabolisme di jaringan naik vasodilatasi aliran darah naik panas
berkeringat untuk mengkompensasi panas
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta
d.
e.
f.
signifikan
Kulit Itcy?
Tangan Gemetar
tremor
Tremor is caused due to increased sensitivity of the nerve synapse in the medulla
that regulates muscle tone (tonus otot)
Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall Edisi 11
Kehilangan berat badan sementara selera makannya meningkat secara
h.
i.
j.
10.
11.
Hipertermia
apa yang berbeda dari hypotermia, hypertermia dan demam?
Apa diagnosis dari skenario? Dan DD?
Apa pemeriksaan laboratorium dalam kasus sehubungan dengan skenario?
RAI uptake test: increase in Graves' disease and toxic nodular goiter,
thyroiditis decrease in thyroiditis
T3 and T4 serum: increased
T3 and free T4 serum: increased
TSH: depressed and unresponsive to TRH (thyroid releasing hormone)
thyroglobulin: increased
Stimulation of Thyroid 131: hyperthyroid if TRH from none to increase after
administration of TRH
131 Thyroid Uptake: increased
Protein binding sodium: increased
Blood sugar: increased (adrenal malfunction)
Plasma Cortisol: down (decreasing spending by adrenal)
Examination of liver function: abnormal
Electrolytes: hyponatremia due to adrenal response or delusional effects of
fluid therapy, hypokalemia due of deuresis and loss of GI
(hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi cairan, hipokalemia
akibat
dari deuresis dan kehilangan dari GI)
serum catecholamines: decreased
urinary creatinine: increased
ECG: atrial fibrillation, cardiomegaly shortened systolic time
(DoengesE, Marilynn, 2000 case 711)
Untuk penderita muda yang tidak hamil dan yang usia tengah baya
dengan penyakit Grave, mulai dengan methimazole ( 20 / 30 mg /
hari ) yang ditambahkan pada program penghalng . Teruskan ke-2
obat tsb. 4 8 minggu, kemudian turunkan dosis penghalang
sewaktu agen anti-tiroid mulai ber-efek. Sesuaikan
TSab
pada
keadaan
12
remisi
bulan .
klinik
dan
bila
TSab
-, dan
biokimia,
12 24
penderita
di-coba
untuk
menghentikan therapi.
obat
anti-tiroid,
dapatkan
konsultasi
endokrinologist
Untuk
penderita
Ophthalmopathy
endokrinologist
dengan
penyakit
simtomatik
yang
Grave, yang
berat,
mempunyai
konsultasi
ke-
Grave
yang
gagal
atau
tidak dapat
dipertahankan
obstruksi leher.
indikasi kosmetik.
secara
simtomatis dengan
penghalang
sampai
Penderita
dengan
hipertiroidisme
sering
diringankan
dengan
problem
emosionalnya, dan
itu
akan
membaik
dengan
pengobatan.
Penderita yang memakai obat anti-tiroid perlu diinstruksikan
segera
melapor
bila
ada
gejala-gejala
yang
agar
mengesankan
agar menghubungi
hipertiroid
anaknya
tidak
yang
minum obat
anti-tiroid
perlu
di-larang, sepanjang
dan
telah
ingin
menyusui
mengetahui
resiko
ke-endokrinologist
penderita hipertiroidi
perlu dilakukan
pada
penatalaksanaan
penglihatan
yang
disebabkan
ophthalmopathy
steroid
berat
sistemik
rumah
sakit
segera , bila
terjadi
gagal