Anda di halaman 1dari 9

LANGKAH VI

1.
Bagaimana sintesa dari TH?
2.
Bagaimana sekresi TH?
Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid
Ada 7 tahap, yaitu:
1. Trapping
Proses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat pada bagian basal sel folikel.
Dimana dalam keadaan basal, sel tetap berhubungan dengan pompa Na/K tetapi belum dalam
keadaan aktif. Pompa iodida ini bersifat energy dependent dan membutuhkan ATP. Daya
pemekatan konsentrasi iodida oleh pompa ini dapat mencapai 20-100 kali kadar dalam serum
darah. Pompa Na/K yang menjadi perantara dalam transport aktif iodida ini dirangsang oleh
TSH (Thyreoidea-stimulierendes Hormon)

2. Oksidasi
Sebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon, iodida tersebut harus
dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk aktif oleh suatu enzim peroksidase. Bentuk
aktif ini adalah iodium. Iodium ini kemudian akan bergabung dengan residu tirosin
membentuk monoiodotirosin yang telah ada dan terikat pada molekul tiroglobulin
(proses iodinasi). Iodinasi tiroglobulin ini dipengaruhi oleh kadar iodium dalam
plasma. Sehingga makin tinggi kadar iodium intrasel maka akan makin banyak pula
iodium yang terikat sebaliknya makin sedikit iodium di intra sel, iodium yang terikat
akan berkurang sehingga pembentukan T3 akan lebih banyak daripada T4.
3. Coupling
Dalam molekul tiroglobulin, monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT) yang
terbentuk dari proses iodinasi akan saling bergandengan (coupling) sehingga akan
membentuk triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Komponen tiroglobulin beserta
tirosin dan iodium ini disintesis dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi
molekul tirosin yang terikat pada ikatan di dalam tiroglobulin. Tiroglobulin dibentuk
oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam koloid melalui proses eksositosis
granula.
4. Penimbunan (storage)

Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut kemudian akan
disimpan di dalam koloid. Tiroglobulin (dimana di dalamnya mengandung T3 dan
T4), baru akan dikeluarkan apabila ada stimulasi TSH.
5. Deiodinasi
Proses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin. Residu ini kemudian
akan mengalami deiodinasi menjadi tiroglobulin dan residu tirosin serta iodida.
Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih menghemat pemakaian iodium.
6. Proteolisis
TSH yang diproduksi oleh hipofisis anterior akan merangsang pembentukan vesikel
yang di dalamnya mengandung tiroglobulin. Atas pengaruh TSH, lisosom akan
mendekati tetes koloid dan mengaktifkan enzim protease yang menyebabkan
pelepasan T3 dan T4 serta deiodinasi MIT dan DIT.
7. Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)
Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran basal dan
kemudian ditangkap oleh protein pembawa yang telah tersedia di sirkulasi darah yaitu
Thyroid Binding Protein (TBP) dan Thyroid Binding Pre Albumin (TBPA). Hanya
0,35% dari T4 total dan 0,25% dari T3 total yang berada dalam keadaan bebas. Ikatan
T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan TBP. Pada keadaan normal
kadar T3 dan T4 total menggambarkan kadar hormon bebas. Namun dalam keadaan
tertentu jumlah protein pengikat bisa berubah. Pada seorang lansia yang mendapatkan
kortikosteroid untuk terapi suatu penyakit kronik cenderung mengalami penurunan
kadar T3 dan T4 bebas karena jumlah protein pembawa yang meningkat. Sebaliknya
pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal dan hati yang kronik maka kadar
protein binding akan berkurang sehingga kadar T3 dan T4 bebas akan meningkat.
http://www.cigp.org/index.php?
module=documents&JAS_DocumentManager_op=downl
3.
Bagaimana regulasi TH dan porosnya?
4.
Berapa banyak TH rahasia tubuh kita?
5.
Apa efek dari TH ke beberapa sistem dalam tubuh kita? Termasuk dalam hal ini
adalah:

a.

CNS (Central Nervous System)


Hormon tiroid meningkatkan kecepatan berfikir, tapi sering juga menimbulkan
disosiasi (penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih
sederhana) pikiran, berkurangnya hormon tiroid akan menurunakan fungsi ini.

Penderita hipertiroid cenderung menjadi sangat cemas dan psikoneuretik, seperti


kompleks ansietas, kecemasan yang sangat berlebihan atau paranola.
(sumber : FISIOLOGI KEDOKTERAN GUYTON AND HALL)
b.

Sistem Kardiovaskular
Aliran Darah dan Curah Jantung
Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian
oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme yang
dilepaskan dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada
sebagian besar jaringan tubuh, sehingga menigkatkan aliran darah pada
kulit terutama meningkat oleh karena menigkatnya kebutuhan untuk
pembuangan panas.
Frekuensi Denyut Jantung
Hormon tiroid peningkatan frekuensi denyut jantung, hormon tiroid
berpengaruh

langsung

pada

eksitabilitas

jantung,

yang

akan

meningkatkan frekuensi denyut jantung.


Kekuatan Denyut Jantung
Peningkatan aktivitas enzimatik yang disebabkan oleh peningkatan
produksi hormon tiroid tampaknya juga meningkatkan kekuatan denyut
jantung bila sekresi hormon tiroid sedikit berlebih. Bila peningkatan
hormon tiroid itu lebih nyata, maka kekuatan otot jantung akan ditekan
oleh karena timbulnya katabolisme yang berlebihan.
Volume Darah
Hormon tiroid menyebabkan volume darah sedikit meningkat. Efek
ini mungkin disebabkan paling sedikit oleh vasodilatasi, yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah darah yang terkumpul dalam
sistem sirkulasi.
Tekanan Arteri

Pada hipertiroidisme terdapat peningkatan aliran darah melalui jaringan


diantara 2 denyut jantung, maka tekanan nadi menjadi sering meningkat,
bersama dengan kenaikan tekanan sistolik dan tekanan diastolik secara
bersamaan akan menurun.
(sumber : FISIOLOGI KEDOKTERAN GUYTON AND HALL)
c.

Otot Skeletal
Sedikit peningkatan hormon tiroid menyebabkan otot bereaksi dengan kuat, namun
bila hormon ini berlebihan, maka otot-otot malahan menjadikan lemah oleh
karena berlebihnya katabolisme protein.

kekurangan hormon tioid dapat

menyebabkan otot sangat lamban, dan otot tersebut berelaksasi dengan perlahan
setelah kontraksi. Karena bertambahnya kepekaan sinaps saraf didaerah medula yang
mengatur tonus otot.
(sumber : FISIOLOGI KEDOKTERAN GUYTON AND HALL)
d.
6.
7.
8.

9.
a.

Anda dapat menambahkan lebih banyak


Apa korelasi dari massa dan kondisi dalam skenario ini?
Kenapa dia mendapat unconsiousness setelah dia masseges lehernya?
Apa etiologi kasus dalam skenario?
PRIMER
- Graves Disease
- Thyroid multinodular hiperfungsional
- Andenoma hiperfungsional
- Drugs: more iodine, lithium
- Carcinoma of thyroid function
- Struma ovarii
- Mutation TSH-r, Gs
SECONDARY
- Pituitary adenoma producing thyroid stimulating hormone
- Thyroid hormone resistance
- Thyrotoxicosis gestation (first trimester)
Sumber : ILmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi V
Hyperthyroidism can be caused by a pituitary tumor that produces too much TSH,
which stimulates the thyroid to produce excess thyroid hormone.
Other causes include pituitary resistance to thyroid hormone, so the pituitary gland
produces too much TSH.
Robbins . 2004 . Buku Ajar Patologi Edisi 7 vol.2 . Jakarta : EGC
Kenapa dia mengalami
Cepat dan tidak teratur jantung berdetak
Efek hormone tiroid pada system kardiovaskular meningkatkan metabolisme
jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan meningkatkan pelepasan jmlah

produk akhir metabolism jaringan menyebabkan vasodilatasi aliran darah di kulit


terutama meningkat oleh karena terjadi peningkatan pembuangan panas dari tubuh
Sebagai peningkatan aliran darah curah jantung meningkat
Frekuensi denyut jantung meningkat karena dibawah pengaruh hormone tiroid
( berpengaruh pada ekstabilitas jantung) karena peningkatan curah jantung.
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta
b.

Tidur dificult
a. weak
Weak due to muscle protein catabolism increases which causes muscles to
become weak from lack of energy.
b. tired
Patients feel tired due to a thyroid hormone work on central nervous system and
the muscles, so feel tired
c. difficulty sleeping
Sleeplessness is due to excitation of thyroid hormone in the synapse
d. diarrhea
Diarrhea is caused by the secretion of digestive juices and excessive
gastrointestinal motility.
Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall Edisi 11
T3 dan T4 naik efek eksitasi hormone tiroid pada sinaps sulit tidur
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta

c.

Lebih keringat?
cannot stand the heat
Caused by an increase in the body's metabolism increases, will result in a high
heat of the body so that when exposed to sunlight, people will not stand the heat.
(Sylvia A. Price. 2006.Patologi. Jakarta; EGC)
T3 naik metabolisme naik pemakaian O2 naik pelepasan produk akhir
metabolisme di jaringan naik vasodilatasi aliran darah naik panas
berkeringat untuk mengkompensasi panas
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta

d.
e.

f.
signifikan

Kulit Itcy?
Tangan Gemetar
tremor
Tremor is caused due to increased sensitivity of the nerve synapse in the medulla
that regulates muscle tone (tonus otot)
Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall Edisi 11
Kehilangan berat badan sementara selera makannya meningkat secara

Penurunan kepekaan tehadap insulin menyebabkan hiperglikemi


glukoneogenesis naik, glikolisis naik,glikogenolisis naik, sintesis protein naik,
lipolisis naik seperti DM makan banyak tapi BB turun
Kolesterol, fosfolipid, trigliserid dalam darah turun
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta
g.

Buang air besar Frekuent


Peningkatan hormone tiroid meningkatkan kecepatan sekresi getah
pencernaan dan pergerakan saluran cerna makanan yang masuk ke dalam
system GIT tidak dapat diabsobrsi dan dicerna secara maksimal oleh usus
halus dan usus besar diare
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta

h.

Di daerah dingin merasa lebih nyaman


T3 naik metabolisme naik pemakaian O2 naik pelepasan produk akhir
metabolisme di jaringan naik vasodilatasi aliran darah naik panas
Sumber : C.Guyton, Arthur .2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC :
Jakarta

i.
j.
10.
11.

Hipertermia
apa yang berbeda dari hypotermia, hypertermia dan demam?
Apa diagnosis dari skenario? Dan DD?
Apa pemeriksaan laboratorium dalam kasus sehubungan dengan skenario?
RAI uptake test: increase in Graves' disease and toxic nodular goiter,
thyroiditis decrease in thyroiditis
T3 and T4 serum: increased
T3 and free T4 serum: increased
TSH: depressed and unresponsive to TRH (thyroid releasing hormone)
thyroglobulin: increased
Stimulation of Thyroid 131: hyperthyroid if TRH from none to increase after
administration of TRH
131 Thyroid Uptake: increased
Protein binding sodium: increased
Blood sugar: increased (adrenal malfunction)
Plasma Cortisol: down (decreasing spending by adrenal)
Examination of liver function: abnormal
Electrolytes: hyponatremia due to adrenal response or delusional effects of
fluid therapy, hypokalemia due of deuresis and loss of GI
(hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi cairan, hipokalemia
akibat
dari deuresis dan kehilangan dari GI)
serum catecholamines: decreased
urinary creatinine: increased
ECG: atrial fibrillation, cardiomegaly shortened systolic time
(DoengesE, Marilynn, 2000 case 711)

1. Hormone Function Tests


Functional status of the thyroid gland can be ensured by intermediaries thyroid function tests
to diagnose thyroid disease among levels of total serum thyroxine and triyodotiroin measured
by radioligand assay. Measuring serum free thyroxine thyroxine levels in metabolically active
circulation. Plasma TSH levels can be measured with the assay radioimunometrik. Plasma
TSH levels can be trusted as a sensitive indicator of thyroid function. High levels in patients
with hypothyroidism otherwise levels will be below normal in patients with autoimmune
increase (hyperthyroidism). This test can be used in the initial assessment of patients
suspected of having thyroid disease. Uptake test radioactive iodine (RAI) is used to measure
the ability of the thyroid gland in the capture and convert iodide.
2. Neck X-ray
This examination is intended to look goitre has been hit or block the trachea (airway).
3. Ultrasonography (USG)
This tool will be placed on the neck and thyroid picture will appear on the TV screen.
Ultrasound can show the size of the goiter and the possibility of cysts / nodules that may not
be detected when the neck examination. Abnormalities that can be diagnosed with ultrasound
include cysts, adenomas, and carcinomas possibility.
4. Sidikan (Scan) thyroid
You do this by injecting a radioactive substance called technetium-99m and
yodium125/yodium131 into the blood vessels. Half an hour later lying under a certain
advanced camera for a few minutes. Examination results with radioisotopes is being of the
size, shape and location of the main parts adalh thyroid function.
5. Fine Needle Aspiration Biopsy
Done specifically in suspicious circumstances of a malignancy. Needle aspiration biopsy was
not painful, almost causing danger spread of malignant cells. The disadvantage of this
examination can give false negative results due to inaccurate biopsy locations. Additionally
biopsy technique and making preparations was less unfavorable or false positives due to
incorrect intrepertasi by cytologists.
http://emedicine.medscape.com/article/121865-overview
12.

Apa pengobatan kondisi dalam skenario ini?

Pengobatan yang dianjurkan :

Untuk kontrol segera gejala-gejala adrenergik hipertiroidisme, tidak


perduli

etiologi yang mendasarinya, mulai

therapi dengan 1 agen

penghalang ( contoh 80 mg propranolol / 50 mg atenolol / hari ).

Untuk penderita muda yang tidak hamil dan yang usia tengah baya
dengan penyakit Grave, mulai dengan methimazole ( 20 / 30 mg /
hari ) yang ditambahkan pada program penghalng . Teruskan ke-2
obat tsb. 4 8 minggu, kemudian turunkan dosis penghalang
sewaktu agen anti-tiroid mulai ber-efek. Sesuaikan

dosis obat anti-

tiroid dengan status klinis dan indeks tiroid.

Bila suatu response tercapai, teruskan therapi anti-tiroid


bulan. Ukur
dalam

TSab

pada

keadaan

12

remisi

bulan .

klinik

dan

bila

TSab

-, dan

biokimia,

12 24
penderita

di-coba

untuk

menghentikan therapi.

Untuk penderita hamil dengan penyakit Grave , pertimbangkan


therapi

obat

anti-tiroid,

dapatkan

konsultasi

endokrinologist

sebelum pengobatan. Obat pilihan adalah PTU ( dosis mula adalah


3 X 100 mg ), dan juga dapat diberikan pada penderita yang ingin
menyusui anak.

Untuk

penderita

Ophthalmopathy
endokrinologist

dengan

penyakit

simtomatik

yang

Grave, yang
berat,

mempunyai

konsultasi

ke-

segera. Pilihannya termasuk glukokortikoid sistemik

dosis sangat tinggi ( 120- 150 mg prednison / hari ), Injeksi steroid


lokal, dekompressi bedah, dan therapi radiasi.

Pertimbangkan therapi dengan Iodine 131 untuk penderita dengan


nodul tunggal toksik, penderita lansia, dan penderita lain dengan
penyakit

Grave

yang

gagal

atau

tidak dapat

dipertahankan

dengan obat anti-tiroid.

Di-rujukkan untuk pertimbangan bagian Bedah, penderita2 dengan


-

obstruksi leher.

indikasi kosmetik.

sukar mentaati pengobatan oral.

therapi obat anti-tiroid gagal / kontra-indikasi.

Penderita dengan hipertiroidisme transien yang bersamaan dengan


tiroiditis,

secara

simtomatis dengan

penghalang

kondisinya reda dengan sendirinya.


Screaning Hipotiriodisme : dengan C serum TSH
Edukasi Penderita :

sampai

Penderita

dengan

hipertiroidisme

sering

diringankan

dengan

mengetahui gelisah nya disebabkan penyakit yang mendasarinya


dan bukan

problem

emosionalnya, dan

itu

akan

membaik

dengan

pengobatan.
Penderita yang memakai obat anti-tiroid perlu diinstruksikan
segera

melapor

bila

ada

gejala-gejala

yang

agar

mengesankan

agranulositosis ( contoh,demam,gigil ),terutama pada 4 bulan pertama


pengobatan.
Penderita dengan exophthalmos yang menonjol

agar menghubungi

dokter segera ,bila ada diplopia atau kemunduran penglihatan.


Ibu

hipertiroid

anaknya

tidak

yang

minum obat

anti-tiroid

perlu

di-larang, sepanjang

dan

telah

ingin

menyusui

mengetahui

resiko

potensialnya dan pentingnya monitor routine.


Penderita

yang diobati Radio-iodine harus diberi tahu untuk dapat

mengawasi gejala hipotiroidi.


Indikasi untuk rujukan dan masuk Rumah Sakit :
Penderita

yang merupakan calon therapi dengan Iodine 131 harus

menjalani Scan tiroid, konsul Ke- endokrinologist, atau therapist radiasi


untuk kalkulasi dosis I 131 yang akan diberikan.
Konsul

ke-endokrinologist

penderita hipertiroidi

perlu dilakukan

pada

penatalaksanaan

dengan kehamilan atau menyusui, dan penderita

penyakit Grave dengan ophthalmopathy berat.


Kemunduran

penglihatan

yang

disebabkan

ophthalmopathy

mungkin perlu masuk Rumah Sakit untuk therapi

steroid

berat

sistemik

dosis tinggi atau dekompresi bedah.


Rujukan ke-bagian bedah dilakukan untuk pertimbangan kemungkinan
operasi pada penderita Dimana nelannya tersumbat, penderita hamil,
ingin perbaikan kosmetik, , atau therapi oral anti-tiroid gagal.
Keadaan yang harus masuk

rumah

sakit

jantung, fibrilasi atrium cepat , angina .

segera , bila

terjadi

gagal

Anda mungkin juga menyukai