Ko Lester Ol
Ko Lester Ol
PENDAHULUAN
pada tikus galur Sprague Dawley hiperkolesterolemia. Lin et al. (2005) juga telah
meneliti pada 79 orang pasien yang mengkonsumsi angkak dalam bentuk kapsul
dosis 600 mg dua kali sehari selama 8 minggu secara signifikan dapat menurunkan
total kolesterol 280,6 mg/dL menjadi 219,3 mg/dL (21,5%) dan trigliserida 129,2
mg/dL menjadi 107,9 mg/dL (15,8%).
Kayu manis memiliki efek sebagai tiruan dari insulin karena mengandung
Methyl Hydroxyl Chalcone Polymer (MHCP) (Khan et al., 2003; Bailey dan
Caroline, 1989). Peningkatan asupan energi, lemak atau glukosa dari makanan akan
menyebabkan peningkatan aktifitas lipogenesis, dan Free Fatty Acid (FFA) atau
asam lemak bebas yang terbentuk juga semakin banyak. Lalu akan terjadi
mobilisasi FFA dari jaringan lemak menuju ke hepar dan berikatan dengan gliserol
membentuk triasilgliserol. Semakin tinggi konsumsi lemak, maka semakin tinggi
pula sintesis triasilgliserol di hepar dan semakin tinggi kadar trigliserida dalam
darah (Myers, 2003). Trigliserida yang berada dalam darah akan diproses menjadi
energi oleh sel-sel dalam tubuh dengan bantuan insulin atau MHCP dalam kayu
manis sebagai tiruannya. Namun, pada manusia yang mengalami kelainan
metabolisme lipoprotein yang menyebabkan berbagai hiperlipoproteinemia, terjadi
defisiensi insulin yang menyebabkan mobilisasi FFA secara berlebihan dibarengi
rendahnya pemanfaatan kilomikron dan Very Low Density Lipoproteins (VLDL)
sehingga terjadi hipertrigliseridemia (Botham dan Peter, 2009a). Kemampuan
ekstrak kayu manis dalam menurunkan konsentrasi kadar gula puasa pada penderita
diabetes dan hewan uji seperti tikus juga telah dibuktikan oleh berbagai penelitian
(Mang et al., 2006; Qin et al., 2003; Kim et al., 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sediaan uji campuran ekstrak angkak dan kayu manis (LIPI 2013)
mampu menurunkan kadar trigliserida serum pada tikus Wistar jantan
hiperlipidemia?
2. Apakah peningkatan dosis sediaan uji campuran ekstrak angkak dan kayu manis
(LIPI 2013) bersifat dose dependent terhadap penurunan kadar trigliserida serum
darah tikus Wistar jantan hiperlipidemia?
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kemampuan sediaan uji campuran ekstrak angkak dan kayu manis
(LIPI 2013) dalam menurunkan kadar trigliserida serum pada tikus Wistar jantan
hiperlipidemia.
2. Mengetahui apakah peningkatan dosis sediaan uji campuran ekstrak angkak dan
kayu manis (LIPI 2013) bersifat dose dependent terhadap penurunan kadar
trigliserida serum darah tikus Wistar jantan hiperlipidemia.
E. Tinjauan Pustaka
1. Angkak
Angkak merupakan produk fermentasi beras oleh Monascus purpureus.
Dalam sejarah farmakologi Cina, angkak digunakan sebagai pengobatan yang
efektif untuk meningkatkan kinerja pencernaan dan merevitalisasi darah (Liu et al.,
2006). Hasil pangan olahan beras merah telah banyak dikonsumsi di Asia, termasuk
di Indonesia yang juga dikonsumsi sebagai menu diet dan makanan pelengkap.
Spesies Monascus purpureus adalah kapang merah. Jenis kapang ini dapat diolah
pada substrat pati, juga dapat digunakan dalam pengolahan hasil pangan pada
peternakan unggas, perikanan, dan produksi daging. Kapang merah memiliki
kandungan -amylase yang tinggi, sehingga kapang ini dapat digunakan sebagai
bahan pembuat arak beras (Erdogrul dan Sebile, 2004).
Famili
Monascus
purpureus
adalah
Monascacese
dengan
kelas
Ascomyceta. Enam pigmen yang berbeda dapat disintesis oleh Monascus melalui
poliketida seperti pigmen merah Rubropunctamine dan Monascorubramine yang
merupakan pewarna tambahan pada makanan atau perasa pedas (Kaur et al., 2009).
Menurut Liu et al. (2006) angkak dapat digunakan dalam mengatasi penyakit
hiperkolesterolemia dan hiperlipidemia. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa
pada angkak terdapat senyawa monakolin-K yang disebut juga lovastatin atau
mevinolin, senyawa ini memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar lipid pada
serum hewan uji dan manusia dengan cara menghambat aktivitas 3-hydroxy-3methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reductase dalam sintesis kolesterol di hati
(Heber et al., 1999). Struktur senyawa monakolin-K dapat dilihat pada Gambar 1.
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Laurales
Famili
: Lauraceae
Genus
: Cinnamomum
Spesies
10
b. Metabolisme trigliserida
Metabolisme trigliserida dalam tubuh terutama terjadi pada hepar. Jalur
metabolisme trigliserida dibagi menjadi 2, yaitu jalur eksogen dan jalur endogen.
Pada jalur eksogen, trigliserida yang berasal dari makanan dalam usus dikemas
sebagai kilomikron. Kilomikron ini akan diangkut dalam darah melalui duktus
torasikus. Dalam jaringan lemak, trigliserida, dan kilomikron mengalami hidrolisis
oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel. Akibat hidrolisis
ini maka akan terbentuk asam lemak dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas
akan menembus endotel dan masuk ke dalam jaringan lemak atau sel otot untuk
diubah menjadi trigliserida kembali atau dioksidasi. Pada jalur endogen, trigliserida
yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk VLDL kaya
trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang
juga menghidrolisis kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu
Intermediate Density Lipoprotein (IDL) dan LDL (Sulistia, 2005).
c. Biosintesis trigliserida
Dua molekul asil-KoA yang dibentuk melalui pengaktifan asam lemak oleh
asil-KoA sintase berikatan dengan gliserol 3-fosfat untuk membentuk fosfatidat
(1,2-diasilgliserol fosfat). Hal ini berlangsung dalam dua tahap, yang dikatalisis
oleh gliserol-3-fosfat asiltransferase dan 1-asilgliserol-3-fosfat asiltransferase.
Fosfatidat diubah oleh fosfatidat fosfohidrolase dan diasilgliserol asiltransferase
menjadi 1,2-diasilgliserol, kemudian triasilgliserol. Diasilgliserol asiltransferase
mengatalisis satu-satunya tahap yang spesifik untuk sintesis triasilgliserol dan
diperkirakan menentukan laju reaksi pada sebagian besar keadaan. Pengaturan
11
Hipertrigliseridemia
Diabetes mellitus
Konsumsi alkohol
Nefrosis berat
Estrogen
Uremia
Kelebihan kortikosteroid
Hipotiroidisme
Penyakit penyimpanan glikogen
Hipopituitarisme
Akromegali
Kelainan kompleks immunoglobulin-lipoprotein
Lipodistrofi
Isotetrionin
Hiperkolesterolemia
Hipotiroidisme
Nefrosis awal
Perubahan lipemia
Kelainan
kompleks
immunoglobulin-lipoprotein
Anoreksia nervosa
Kolestasis
Hipopituitarisme
Kelebihan kortikosteroid
12
13
14
15
16
5. Gemfibrozil
a. Pengertian
Gemfibrozil merupakan turunan generasi pertama asam fibrat turunan
Klofibrat. Turunan Klofibrat seperti Bezafibrat, Sipofibrat, Fenofibrat dan
Gemfibrozil bekerja terutama dalam menurunkan kadar trigliserida serum. Selain
kadar trigliserida serum, Gemfibrozil juga diketahui berkhasiat menurunkan kadar
VLDL dan kolesterol LDL serta meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase dan
kadar HDL (Katzung, 1997).
Golongan statin harus tetap menjadi obat pilihan pertama sebelum fibrat
dalam menurunkan hiperlipidemia. Golongan fibrat dapat dipertimbangkan sebagai
terapi lini pertama pada pasien dengan kadar trigliserida serum lebih besar dari 10
mmol/L, karena fibrat dapat menurunkan risiko kejadian penyakit jantung koroner
pada pasien dengan kolesterol HDL rendah atau yang kadar trigliseridanya tinggi.
Fibrat dan statin tidak boleh digunakan secara bersamaan. Kombinasi fibrat dengan
statin meningkatkan risiko efek pada otot (terutama rabdomiolisis) dan harus
digunakan dengan hati-hati serta sebaiknya dilakukan pemantauan fungsi ginjal dan
kreatinin kinase (Anonim, 2008).
b. Mekanisme kerja
Gemfibrozil diyakini berfungsi terutama sebagai ligan pengatur transkripsi
inti, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-Alpha (PPAR-). Gemfibrozil
diduga meningkatkan lipolisis lipoprotein trigliserida melalui lipase lipoprotein.
Lipolisis intraseluler dalam jaringan adiposa menurun. Terdapat suatu penurunan
kadar LDL dalam plasma, sebagian terjadi karena penurunan sekresi oleh hati.
17
Hanya sedikit terjadi penurunan kadar LDL pada sebagian besar pasien. Namun,
pada pasien lainnya (terutama dengan hiperlipidemia gabungan) kadar LDL sering
meningkat ketika trigliserida menurun. Kadar kolesterol HDL meningkat sedang.
Sebagian dari peningkatan kadar kolesterol HDL merupakan suatu konsekuensi
langsung dari penurunan kandungan trigliserida dalam plasma, dengan penurunan
sebagai pertukaran trigliserida ke dalam HDL yang seharusnya ditempati oleh
esterkolesteril. Diduga Fenofibrat juga berfungsi sebagai ligan untuk PPAR-. Efek
tersebut pada lipoprotein mirip dengan efek pada Gemfibrozil, kemungkinan
dengan penurunan kadar LDL yang lebih besar (Katzung, 2002).
Gemfibrozil mengurangi konsentrasi plasma trigliserida VLDL dan
meningkatkan konsentrasi HDL. Meskipun Gemfibrozil dapat sedikit mengurangi
konsentrasi total dan LDL kolesterol, penggunaan Gemfibrozil pada pasien dengan
peningkatan trigliserida yang terkait dengan hiperlipidemia tipe IV sering
mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam LDL; konsentrasi LDL tidak
terpengaruh oleh Gemfibrozil pada pasien dengan tipe IIb hiperlipidemia, meskipun
HDL meningkat secara signifikan. Mekanisme aksi ini tidak sepenuhnya dipahami,
tetapi mungkin melibatkan penghambatan lipolisis perifer; mengurangi ekstraksi
hepatik asam lemak bebas, yang mengurangi produksi trigliserida hati;
penghambatan sintesis dan peningkatan clearance VLDL carrier, apolipoprotein B,
yang juga mengurangi produksi VLDL (Kesaniemi dan Grundy 1984); dan menurut
studi hewan, mengurangi penggabungan asam lemak rantai panjang ke dalam
trigliserida yang baru terbentuk, mempercepat onset dan penghapusan kolesterol
18
19
F. Landasan Teori
Diagnosis hiperlipidemia dapat ditegakkan berdasarkan pada peningkatan
kadar trigliserida dalam darah. Penderita penyakit hiperlipidemia pada umumnya
memiliki kondisi multiple disease sehingga mendapat terapi lebih dari satu macam
obat (multiple drug therapy). Hal ini sangat berisiko karena dapat meningkatkan
efek samping dari penggunaan obat-obatan tersebut. Obat bahan alam memiliki
efek samping relatif kecil, sangat disarankan untuk digunakan sebagai pengganti
atau pendamping obat penurun hiperlipidemia. Ekstrak angkak (mengandung serat,
monakolin-K, dan berbagai asam lemak tak jenuh) dan ekstrak kayu manis
(mengandung MHCP yang berefek sebagai tiruan insulin) secara terpisah
dilaporkan mampu menurunkan kadar trigliserida. Namun, efek penurunan kadar
trigliserida dari campuran kedua ekstrak tersebut belum diketahui, sehingga perlu
dilakukan penelitian untuk melihat kemampuan penurunan kadar trigliserida
campuran kedua ekstrak tersebut menggunakan model hewan uji tikus.
G. Hipotesis
1. Sediaan uji campuran ekstrak angkak dan kayu manis (LIPI 2013) dapat
menurunkan kadar trigliserida serum darah pada tikus Wistar jantan
hiperlipidemia.
2. Sediaan uji campuran ekstrak angkak dan kayu manis (LIPI 2013) bersifat dose
dependent terhadap penurunan kadar trigliserida serum darah tikus Wistar jantan
hiperlipidemia.