Anda di halaman 1dari 82

Dzulhiba

08030027

Abdominal Acute

Definisi
Akut abdomen merupakan suatu keadaan
yang ditandai dengan nyeri perut
(abdomen) dengan onset kurang dari
1 minggu yang timbul mendadak dan
merupakan keadaan emergensi.

Diagnosa
Letak nyeri abdomen
Sifat nyeri
Nyeri alih terjadi jika suatu segmen
persarafan melayani lebih dari satu daerah.
Misalnya diafragma berasal dari regio leher
C3-C5 pindah ke bawah pada masa
embrional sehingga rangsangan pada
diafragma oleh perdarahan atau peradangan
akan dirasakan di bahu.
Nyeri proyeksi terjadi karena rangsangan
saraf sensorik akibat cedera atau peradangan
saraf.

Diagnosa

Nyeri kontinu terjadi akibat rangsangan pada


peritoneum parietalis yang berlangsung terusmenerus.
Nyeri kolik merupakan nyeri visceral terjadi
akibat spasme otot polos organ berongga dan
biasanya disebabkan oleh hambatan passase
dalam organ tersebut. Trias kolik terdiri dari:
serangan nyeri perut yang berulang, mualmuntah dan gerak paksa.
Nyeri iskemik adalah nyeri yang sangat hebat,
menetap dan tidak menurun

Onset nyeri dan beratnya


Seseorang yang sehat tiba-tiba merasakan
nyeri abdomen hebat dapat disebabkan
oleh adanya sumbatan, perforasi atau
puntiran. Nyeri yang bertahap makin hebat
biasanya disebabkan oleh proses radang.

Location of abdominal pain and possible


causes.

Imaging
Foto polos adalah pembeda dan sering
digunakan dalam pemeriksaan radiologis
dalam abdomen akut
Hasil positif didapatkan pada 50% kasus,

Imaging
Foto untuk pemeriksaan abdomen akut antara lain
:
Foto terlentang
Horizontal beam
Tegak abdomen
Tegak thorax
Decubitus (berbaring)
Supinasi (terlentang)
Pronasi (tertelungkup)
Left lateral

Imaging
Foto supinasi harus memasukkan regio inguinalis
dan diafragma
foto horizontal beam film , pasien harus di posisi
kiri paling tidak dalam 10 menit supaya udara
bebas di intraperitoneal nampak sebelum
pemotretan dilakukan.
Pada pemeriksaan orang tua, orang yang sangat
sakit, anak kecil dan neonatus, foto neonatus dan
decubitus lebih dipilih dari pada foto tegak.

Ciri-Ciri Normal Foto Polos


A. Intestinal :
Letak pada pertengahan abdomen
Fluid level pendek (maksimum 3)
Diameter tidak lebih dari 2,5 cm
Terdiri atas sedikit udara
Valvulae coniventes terlihat di jeujenum

Ciri-Ciri Normal Foto Polos


B. Colon :
Terletak pada sekeliling abdomen
Fluid level yang lebih panjang terutama di
caecum
Maximum 5 fluid level
Maximum diameter berubah-ubah
Terdapat haustra
Faeces

Ciri-Ciri Normal Foto Polos


C. Normal kalsifikasi :
Arteri (terutama pada arteri splenica dan
orang tua)
Phlebolitis (di pelvis)
Nodul mesentrica
Cartilago costae

Ciri-ciri abnormal yang tampak pada foto


polos abdomen :
Fluid level
Dilatasi usus (yang berisi udara ataupun air)
Pergeseran usus baik karena massa.
Bayangan udara yang abnormal antara lain
karena : gas bebas, retroperitoneal gas, udara di
traktus biliaris, vena porta, dinding usus, absess,
hernia, udara di rongga perut.
Kalsifikasi abdomen

Ciri-ciri abnormal yang tampak pada foto


polos abdomen :
Fecoliths antara lain pada appendix, usus besar,
diverticulum Meikel
Fat lines antara lain karena pergeseran fat lines,
kaburnya fat lines dan fat linenya terhapus.
Free fluid
Thorax antara lain : diaphragma yang mengalami
elevasi, effusi pleura, atelektasis.
Tulang antara lain karena : metastase dan
kelainan kongenital

Ultrasound dan CT
Ultrasound dan CT dapat memberikan informasi
yang sangat menolong bagi kasus abdominal akut
yaitu :
dengan memperlihatkan free intrabdominal fluid,
dengan mengidentifikasi intraabdominal abcess
memberikan petunjuk bagi drainase (saluran)
percutan dan dengan menjelaskan abdominal
trauma.

CT dan ultrasound
cairan ascites mudah terlihat.
densitas yang lebih tinggi kesan
terdapatnya infeksi, perdarahan atau cairan
yang terdiri atas protein
Ultrasound memperlihatkan cairan ascites
dengan baik dan bagian kecil cairan di
morisson pouch

Bowel Obstruction
(Obstruksi Usus)
Obstruksi usus adalah kerusakan usus
secara mekanis yang mengakibatkan
tertutupnya saluran usus baik parsial
maupun seluruhnya

Bowel Obstruction
(Obstruksi Usus)
Kerusakan usus merupakan kasus yang sering dalam
abdominal akut. Kasusnya antara lain :
A. Congenital :
Atreisa, stenosis, jaringan, pengikat jaringan.
Duplikasi
Hernia interna
Hernia eksterna (inguinal, femoral, umbilical)
Malrotasi
Ileus meconeum
Hirschsprungs disease

Bowel Obstruction
(Obstruksi Usus)

B. Infeksi :
Tuberculosis
Parasit
Lymphogranuloma venerium
Actinomycosis
C. Tumor :
Intrinsik
Ekstrinsik
D. Proplaps usus (intussusception)

Bowel Obstruction
(Obstruksi Usus)
E. Volvulus
F. Diverculitis
G. Crohns disease
H. Intraluminal :
Gallstone ileus (batu ileus)
Bezoar (gumpalan yang berisi serat)
I. Fecal impaction (Kumpulan faeces yang
mengeras/menyerupai dempul dalam rectum /colon
sigmoid.
J. Drug related strictures (Obat yang berhubungan dengan
striktur)
K. Trauma

Obstruksi usus kecil


Gambar 1. Wanita 38 tahun
dengan obstruksi usus kecil,
terdapat air flud level, Pada
bagian kanan atas
anteroposterior didapatkan 3
buah type air fluid level. Dua
atau lebih tingkatan
(ditunjukkan dengan tanda
panah), Tingkatan dengan
panjang 2,5 cm atau lebih
(ditunjukkan dengan garis
panjang) dan tingkatan kurang
dari 5mm atau kurang pada
lengkungan yang sama (panah
kecil, garis pendek)

Obstruksi usus kecil


Gambar 2. Radiografi obstruksi
usus kecil.
Foto terlentang
abdomen pada wanita 45 tahun
dengna perlekatan ostruksi usus
kecil
menunjukkan
multiple
dilatasi lengkungan usus kecil.
Valvulae conniventes terlihat
prominen.

Obstruksi usus kecil

Figure 1. Supine radiograph:


complete small bowel
obstruction. Supine radiograph
from a patient with complete
small bowel obstruction shows
distended small bowel loops in
the central abdomen with
prominent valvulae conniventes
(small white arrow). Bowel wall
between the loops is thickened
and edematous (large white
arrow). No air is seen in the
colon or the rectum. Note the
presence of an isolated small
bowel loop in the right lower
quadrant (black arrow), which is
seen fixed in the same location
on upright films, as shown in
Figure 4.

Obstruksi usus kecil


Figure 4. Upright radiograph:
complete small bowel
obstruction. Upright
radiograph from the same
patient as the supine
radiograph in Figure 1 shows
multiple air-fluid levels of
varying size arranged in
inverted Us. In the right lower
pelvis, a loop of small bowel is
seen in exactly the same
location as on the supine
abdominal film (black arrow),
a finding suggestive of
adhesive obstruction.

Obstruksi usus besar


Gambar 3 Foto polos
abdomen terlentang
dengan udara masive
dengan dilatasi usus besar
consistent dengan
pseudoobstruction

Obstruksi usus besar


Gambar 5
memperlihatkan
scanogram
menggembungny
a haster, usus
kecil dan usus
besar

Colonic Psudoobstruction
(Ogilvies syndrome)
Colonic pseudoobstruksi mempunyai ciri-ciri
obstruksi klinis dan radiologis tanpa lesi
obstruksi yang tampak nyata.
Perforasi dari usus mungkin terjadi
biasanya berbaring pada usia tua.

Colonic Psudoobstruction
(Ogilvies syndrome)
Abdominal x-ray
memperlihatkan dilatasi
caecum (lebih dari 10 cm)
and diffuse dilatation
bagian lain dari colon
(ascending and transverse
colon). Adanya bayangan
gas di rectum adalah
fakta yang menentukan,
Tidak adanya mechanical
obstruction.

Volvulus
Volvulus terjadi ketika usus berkembang
melintir pada mesenterium.
Menghasilkan gelembungan yang kasar
pada usus yang terkena,
dimana pada bagian proximal dilatasi dan
bagian distal kolaps.
Aliran darah menjadi terganggu.

Gastric Volvulus
Gambar 7 memperlihatkan
wanita 44 tahun dengan lien
yang mengembara yang
dihubuangkan dengn gastric
volvulus dan hernia
diafragmatika. Pemeriksaan
Barium memperlihatkan
congenital hernia diafragma
kiri yangg berisi intrathoraxic
gastric volvulus

Volvulus usus kecil


Gambar 8 menunjukkan
wanita 57 tahun dengan small
bowel volvulus. Axial CT scan
menunjukkan pelvis bagian
atas terdapat whirl sign (tanda
panah) merupakan tanda
signifikan volvulus. Bila
dilihat pada axial plane, ini
akan terbentuk seperti U atau
C.

Caecal volvulus
Gambar 9
menunjukkan caecal
volvulus dengan
haustra tunggal terlihat
pada kuadran kanan
bawah. Ada dilatasi
beberapa usus.
Volvulus terbentuk 48
jam setelah
histerektomi

Sigmoid Volvulus
Gambar 10 tampak
sigmoid volvulus pada
foto terlentang.
Penggembungan
sigmoid tampak seperti
huruf U terbalik yang
memanjang dari pelvis
menuju hemidiafrgma
kiri, melampaui hepar
dan colon descending
(left flank overlap sign)

Gallstone ileus (batu ileus)


Batu ileus biasanya disebabkan oleh batu
kolestrol tunggal besar yang berasal dari
pengikisan secara terus-menerus dari
inflamasi kandung empedu menuju ke
duodenum dan menubruk pada distal ileum,
nampak sebagai obstruksi usus kecil.

Gallstone ileus (batu ileus)


Gambar 11 tampak
wanita 65 tahun
dengan batu ileus.
Pada CT scan terlihat
udara pada gall
bladder (tampak
panah). Ectopic
gallstone tampak
pada ileum

Intussuception
Intussuception (gambar 24-7)terjadi ketika usus
invaginasi secara keseluruhan ke usus yang
berdekatan
85% kasus adalah ileocolic intususception.
Biasanya itu terjadi pada anak kecil laki-laki yang
berusia 6 sampai 12 bulan, yang menderita
adenitis mesenterica,
Sakoma kaposi pada usus dapat dilaporkan
sebagai penyebab intussuseption pada pasien
dengan acquired immunodeficiency syndrome
(AIDS)

Intussuception

Intussuception
Gambar 12.
Intussusception
dengan target sign

Intussuception
Gambar 13. Foto polos
terlentang abdomen
memperlihatkan adanya
massa pada kuadaran
kanan atas

Intussuception
Gambar 14.
Sonogram
menunjukkan
gambaran
doughnut sign

pneumoperitoneum
Udara bebas intraperitoneal yang
disebabkan perforasi dari ulkus peptikum
dapat terlihat dalam foto tegak pada 75%
kasus dan foto terlentang pada 50% kasus
Udara berkumpul di bawah diafragma pada
posisi tegak. Sebagian kecil udara terlihat
pada posisi foto left lateral decubitus
diantara hepar dan dinding thorax.

pneumoperitoneum
Gambar 15
menunjukan massive
pneumoperitoneum

Retroperitoneal gas
Perforasi retroperitoneal terjadi di tempat-tempat
bagian perut yang terletak retroperitoneal
(duodenum, rektum, colon ascendens, colon
ascendens dan colon sigmoid).
Udara retroperitoneal terdapat bentukan mottled
dan bentukan garis di tepi psoas, ginjal dan
adrenal
Ketika udara memanjang ke hemidiafragma, tidak
terlihat apex diafragma, dari contras ke tidak ada
udara.

Retroperitoneal gas
Gambar 16 Gambaran
retroperitoneal gas

Retroperitoneal gas
Gambar 17 CT
axial post ERCP
perforasi dengan
retroperitoneal gas
pada bagian luar
ruang perirenal dan
pararenal

Intramural gas
Penyebab yang sering pada intramural gas adalah
NEC (Necrotizing Entero Colitis), Pneumatosis
cystides intestinal, nekrosis usus dan gangrene.
Penyebab yang jarang adalah setelah endoskopi,
truma, toxic megacolon, intramural perforation dari
ulcus peptikum, diabetes, infeksi dan gastritis
karena zat-zat korosif.
Intersisial gas membentuk bayangan gas linear
pada dinding usus.

Intramural gas
Gambar 18. Laki-laki
dewasa, kondisi kurang baik
dengan distensi abdomen
dan keluhan buang air besar
dengan mucus dan lendir.
Pada gambar samping
terlihat usus penuh dengan
udara dan dilatasi. Dan
pada bagian atas dari
rektum juga dilingkari
dengan gas. Ada gambaran
double linear

Intramural gas
Gambar 19 memperlihatkan
cytomegalovirus (CMV). Foto
polos abdomen menunjukkan
distensi abdomen dan tanda
subserosal dan itramural gas
yang disebabkan CMV colitis

Ileus Paralitik
Usus besar dapat mengalami dilatasi yang
disebabkan paralitik ileus.
Pada kondisi ini usus menjadi adynamic/
peristaltisnya berkurang

Ileus Paralitik
Gambar 20. menunjukkan ileus
paralitis dimana Pada foto polos
ada fluid levels pada usus kecil
dan usus besar dengan
penggembungan lengkung usus.
Temuan yang sama adalah
ditemukannya obstruksi pada
distal usus besar atau obstruksi
incomplette pada usus kecil.

Appendicitis Akut
Adalah peradangan appendix, yaitu sebuah
divertikulum yang memanjang dari ujung
caecum yang terdiri atas lymphoid.
Biasanya pemeriksaan radiologi tidak
diperlukan, diagnosanya nyata secara klinis

Appendicitis Akut
Tanda-tanda appendicitis akut adalah :
A, Fluid levels dan dilatasi
RIF
Caecum
Usus halus secara umum
B. Appendicolith
C. Cairan pada kuadran kanan bawah dengan
lengkungan-lengkungan yang terpisah.
D. Garis lemak Properitoneal kabur dan lebar.
E. Scoliosis melengkung ke kanan

Appendicitis Akut
F. Ultrasound
Appendix yang tidak padat
Dinding yang tebal (dengan diameter lebih
dari 6 mm)
Target gambaran cross-section
Appendicolith
Cairan saluran paracolic memberi kesan
peritonitis

Appendicitis Akut
Gambar 21
Ultrasonogram
memperlihatkan
longitudinal section
(tanda panah) pada
inflamasi appendix

Appendicitis Akut
Gambar 22 CT scan
memperlihatkan
persilangan dari
inflamasi appendix (A)
dan appendicolith (a)

Appendicitis Akut
Gambar 23 CT scan
memperlihatkan
Pelebaran dan
inflamasi appendix (A)
dan perpanjangan
caecum (C)

Cholecystitis akut
Cholecystitis akut biasanya disebabkan oleh
mentapnya batu pada leher kandung empedu
kemudian terjadi obstruksi kandung empedu dan
terjadilah inflamasi kandung empedu.
Pasien tampak nyeri terutama pada kuadran
kanan atas tampak merasa kurang enak dna
leukositosis.
Pada 70% kasus terjadi penebalan kandung
empedu.

Cholecystitis akut
Gambar 33. Pencitraan
long axis GB
menunjukkan leher
gallbladder (panah
merah). Dinding Gall
Bledder menebal
tampak jelas antara
Gall Bladder lumen
dan parenkim hepatik
(anak panah merah).
Ketebalan normal
kurang dari 3 mm

Cholecystitis akut
Gambar 34. Gallbladder terisi
oleh echogenic sludge (SI)
dan gallstone (panah merah)
dan tertanam pada leher
gallbladder . Dinding
gallbladder (anak panah
merah) dinilai menebal yang
merupakan indikasi oedema.
Dan kantong pericholestic
fluid mengepung gallbladder

Pancreatitis akut
Merupakan radang dari pankreas. Biasanya
disebabkan oleh alkohol dan batu.
Penyebabnya tidak sepenuhnya diketahui ,tetapi
diperkirakan berasal dari aktiviats enzim pankreas
yang mengepung jaringan dan membuat
kerusakan.
Biasanya penyebab kematian dari pankreatitis
akut berasal dari sepsis sekunder kemuduian
menjadi nekrosis pankreas dan kegagalan multi
organ.

Pancreatitis akut
Gambar 35.
Pankreas membesar
(panah biru) dengan
batas yang kabur dan
kasar. Ada cairan
peripankreatik (panah
merah dan
penmanjangan
infiltrasi
peripankreatik di
sekitar lemak (panah
hitam)

Inflamasi pelvis
Abdomen akut dapat mengakibatkan
berbagi macam lesi ginekologis seperti :
salpingitis, tubo-ovarial abscess, kehamilan
ektopik dan endometriosis.
Biasanya pemeriksaan ultrasound yang
dipilih.

Inflamasi pelvis
Gambar 36
menggambarkan tuboovarial abscess dengan
hidrosalphinx kiri pada
wanita 31 tahun.
Pencitraan juga
menunjukkan ukuran 5X4
tebalnya lesi dinding cystic
(tanda panah) pada adnexa
kanan. Ada catatan
perpanjangan saugeshaped
lesi cystic (tanda panah)
pada bagian kiri cul de sac.
Catatan fluid level pada
kedua lesi adnexa (tanda
panah).

Intraabdominal abscess
Biasanya postoperasi pembedahan pada
gaster, kandung empedu, dan pankreas
atau akibat dari peforasi usus yang disertai
peritonitis.
Tempat yang biasa terjadi intraabdominal
abscess antara lain : pelvis, subphrenica,
dan pada sub hepatik space: lesser sac dan
paracolic dan infracolic area.

Intraabdominal abscess
Gambar 37
menunjukkan ulangan
CT scan pada beberapa
hari kemudian setelah
drainase percutan yang
menunjukkan kumpulan
cairan yang menetap
pad bagian anterior
musculus psoas
sebanyak daerah
tambahan pada
kumpulan cairan
intraabdominal

Subphrenica Abscess
Sebagian besar abscess subphrenika
terjadi setelah operasi.
Ruangan subphrenika sebelah kanan
terhubung dengan saluran paracolic bagian
kanan dan pelvis, mengingat ruangan
subphrenica kiri tidak ada.
Akibatnya, abscess subphrenica biasanya
ditemukan pada bagian kanan.

Subphrenica Abscess
Gambar 38 Abscess
Subphrenica

Peritonitis akut
Peritonitis local ataupun keseluruhan terjadi
apabila infeksi bacterial dikarenakan salah satu
dari perforasi dan penetrasi trauma atau
postoperasi, atau bisa jadi karena perpanjangan
infeksi dari infeksi local seperti apendiscitis atau
dari septicemia.
Komplikasi antara lain obstruksi akut yang
dikarenakan perlekatan, ileus paralitik dan
bentukan abscess.
Cairan bebas mungkin ada.

Peritonitis akut
Gambar 39 pasien
dengan acute
peritonitis dan
perforasi rectal

Colitis Akut
Pada ulcerative colitis yang hebat, colon mungkin
sama sekali tidak ada udaranya.
Sisa fecal yang meluas memberikan indikasi colitis
yang meluas.
Pasien biasanya merasa kesakitan dan ada resiko
yang tinggi pada perforasi usus.
Colon mengalami paralisis dan mengembung
dengan dilatasi dengan ukuran lebih dari 5.5 cm.
Sebagai tambahan ada nodul irreguler pada
dinding usus dikarenakan pulau-pulau mucosa
dan hilangnya haustra

Colitis Akut
Gambar 40 menunjukkan
toxic megacolon. Colon
mengalami dilatasi.
Terdapat rigler sign
(ditunjukkan tanda panah)

Lesi Vaskuler
Oklusi (kemacetan) pada arteri mesenterica
superior mengakibatkan iskemia pada
seluruh usus kecil, biasanya merupakan
petunjuk adanya nekrosis.
Oklusi pada cabang arteri menyebabkan
segmantal iskemia. Pasien dalam keadaan
abdomen akut dan diare berdarah.

Lesi Vaskuler
Oklusi (kemacetan) pada arteri mesenterika
iinferior mengakibatkan iskemia dari flexura
splenica dan bagian distal colon menjadi rektum.
Colon descendens dilatasi dengan disertai
penebalan dan mucosa menjadi tidak beraturan
atau ada gambaran dinding usus.
Usus bagian proximal mungkin menjadi
mengembung.

Lesi Vaskuler
Aneurysma Aorta
Aortic dissection (pemotongan aorta) atau
rupturnya aorta abdominal menyebabkan
perdarahan retroperitoneal dan bentukan
hematoma, hal ini terlihat dengan CT dan
ultrasound.

Lesi Vaskuler
Gambar 41
menunjukkan
pseudoaneurysme
aorta (anak panah) dan
compressi extrinsik IVC
oleh hematoma
(panah)

Abdominal trauma
Trauma dapat tumpul (tertutup) ataupun tembus. Trauma
tumpul biasanya dihubungkan dengan kecelakaan lalu
lintas.
Pemeriksaan foto polos antara lain foto terlentang,
horizontal beam abdominal dan foto thorax yang
dihubungkan dengan luka pada thorax biasa dilakukan.
Cedera dari hepar, lien, dan ginjal biasanya disertai fraktur
tulang rusuk dan proses transverse.
Perdarahan yang disebabkan trauma dapat terjadi
retroperitoneal, intraperitoneal, parenkim atau subkapsular.
Pada posisi yang terfiksasi, duodenum adalah tempat yang
sering pada cedera isi perut. Perforasi dapat terjadi
intraperitoneeal atau extraperitoneal.

Abdominal trauma

Gambar 41 menceritakan pria 64 tahun yang cedera setelah


membentur pinggiran jalan dan tembok ketika mengayuh sepeda
sambil mabuk. Pemeriksaan fisik menunjukkan perut dan flank
bagian kanan terasa tidak enak. Pada dipstick urinalisis ditemukan
perdarahan. Ada fraktur ginjal. Vital sign yang tidak stabil dan
hematoma yang luas.

Abdominal trauma
Memperlihatkan pemuda 18
tahun yang datang ke rumah
sakit setelah berkelahi dan
mengeluh nyeri abdomen ringan.
Pada CT scan transverse
diperlihatkan laserasi grade III
(tanda panah) pada bagian
posterior lien

Neonatal Obstruction

Pyloric Stenosis

Gambar 43 menujukkan pencitraan ultrasonografi pada regio


pylorus menunjukkan gejala kelainan dimana lebar otot
pylorus 4 mm dan lebar sphincter pylori 17 mm. Didiagnosa
sebagai hypertrofi pylori stenosis.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai