disatukan dengan bagian bedah masalah seperti yang dipaparkan di atas. Namun
beberapa orang lebih suka menempatkannya sebagai bagian yang terpisah untuk
memudahkan fasilitator menggiring peta pemikiran pesertanya. Walaupun proses
menemukan solusi atas bedah permasalahan harus dilakukan secara mandiri oleh
peserta, fasilitator tetap harus membuat daftar jawaban sebelumnya. Solusi yang
disiapkan fasilitator harus mampu dihubungkan dengan benang merah kegiatan
pelatihan secara keseluruhan. Sehingga pada saat peserta dihantar melewati proses
ini, fasilitator dapat memberi garis bawah pada beberapa jawaban yang sesuai
dengan gol pelatihan. Demikian beberapa kiat sederhana yang bisa dilakukan untuk
membuat pesan-pesan dalam materi Ansos dapat dirasakan oleh pesertanya. Jika
kiat-kiat ini dapat dipersiapkan dengan maksimal, fasilitator akan sangat terbantu
mencapai gol dari proses pelatihan secara keseluruhan. Proses selanjutnya adalah
menghubungkan kesimpulan dan solusi dengan proses selanjutnya dari Pelatihan
yang diselenggarakan. Misalnya untuk Ansos mengenai penyadaran gender dapat
dihubungkan dengan pelatihan public speaking untuk ibu rumah tangga,
pemberantasan trafficking dan pelatihan keterampilan lainnya. Atau seperti yang
biasa kami buat untuk pelatihan bertema Manajemen Ekonomi Rumah Tangga,
Ansos yang biasa digunakan adalah potret kemiskinan yang terjadi di tengah
masyarakat. (PG)
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/picalgadi/kiat-mempersiapkan-materianalisis-sosial_54f3be13745513982b6c7fb8
4. Analisis yang membedakan (1) dimensi obyektif, dan (2) dimensi subyektif dari
realitas social. Pertama menyangkut aneka ragam organisasi, pola-pola perilaku,
dan pranata-pranata (institusi), yang kedua meliputi kesadaran, nilai, ideology.
Melakukan analisis social, dalam hal ini adalah menganalisis unsure-unsurnya,
supaya bisa memahami gerak perubahan dari asumsi-asumsi yang mendasarinya
pada situasi social tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam
analisis social, berusaha membuka tabir hal-hal; nilai, pandangan, keputusan dari
para pelaku (aktor social) pada suatu situasi tertentu.
B. LANGKAH-LANGKAH
1. Membangun perumusan masalah, yang menjadi pusat perhatian
2. Membangun konsep-teoritis atas konteks realitas
3. Mengenali struktur-struktur kunci yang mempengaruhi situasi yang ada
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk membangun sebuah konteks
5. Menghimpun fakta-fakta, data-data yang berkorelasi dan melatarbelakangi
6. Menyusun model-model, mengkaji-menguji relevansinya
7. Menguji beberapa jawaban pada korelasi dan keabsahan
8. Menggali masalah lain yang muncul
tulisan diatas merupakan dasar sosiologi praktis sebagai dasar analisa sosial.