Path Analysis atau analisis jalur dikembangkan oleh Sewal Wright tahun 1934. Bohrnstedt mengartikan analisis jalur sebagai a technique for estimating the effects a set of independent variables has on a dependent variable from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric relating among the variables (Riduan dan Kuncoro 2011 dikutip oleh Sunjoyo dkk, 2013). Analisis jalur merupakan perluasan atau kepanjangan dari regresi berganda yang digunakan untuk menaksir hubungan kausalitas (sebab-akibat) antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya, serta menguji besarnya sumbangan atau kontribusi masingmasing variabel eksogen terhadap variabel endogen (Ghozali 2006, Riduan dan Kuncoro 2011 dikutip oleh Sunjoyo dkk, 2013).
Dalam pengujian hubungan kausal tersebut yang didasarkan pada
teori yang memang menyatakan bahwa variabel yang dikaji memiliki hubungan secara kausal. Analisis jalur bukan ditujukan untuk menurunkan teori kausal, melainkan dalam penggunaannya harus didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel tersebut bersifat kausal. Dengan demikian, kuat lemahnya teori yang digunakan dalam menggambarkan hubungan kausal tersebut menentukan dalam penyusunan diagram jalur dan mempengaruhi hasil dari analisis serta pengimplementasian secara keilmuan. 2. Pengertian Analisis Jalur Menurut Pedhazur dalam Kerlinger (1983) dikutip oleh Widiyanto (2013), analisis jalur merupakan suatu bentuk terapan dari analisis multiregresi. Dalam analisis ini digunakan diagram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah atau menguji hipotesis yang kompleks dan juga untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Analisis jalur ialah suatu tehnik untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung (Robert D. Rutherford 1993 dikutip oleh Sarwono, 2007). Defenisi lain mengatakan Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikasi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel (Paul Webley 1997 dikutip oleh Sarwono, 2007). David Garson dari North Carolina State University mendefenisikan analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti.
Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah
dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung (pemberi respons) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik (David Garson 2003 dikutip oleh Sarwono, 2007). 3. Manfaat Analisis Jalur Menurut Saparina (2013), ada beberapa manfaat analisis jalur diantaranya adalah: Sebagai penjelas terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti. Untuk prediksi nilai variabel endogenous (Y) berdasarkan nilai variabel eksogenous (X). Sebagai faktor determinan yaitu penentuan variabel eksogenous (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel endogenous (Y),juga untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel eksogenous (X) terhadap variabel endogenous (Y). Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembang konsep baru.
4. Asumsi dalam Analisis
Jalur Asumsi yang melandasi analisis jalur diantaranya adalah (Solimun 2002, Riduan dan Kuncoro 2011 dikutip oleh Sunjoyo dkk, 2013): Hubungan antar variabel haruslah linear dan aditif Ukuran sampel yang memadai sebaiknya diatas 100 Pola hubungan antara variabel adalah rekursif (satu arah) Data berskala interval 5. Istilah-istilah dasar dalam Analisis Jalur Menurut Sarwono (2007), ada beberapa istilah yang digunakan dalam analisis jalur yaitu sebagai berikut: 1. Model Jalur yaitu suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungannya menggunakan anak panah. Anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel exogenous dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah-anak panah juga menghubungkan kesalahan (variabel residue) dengan semua variabel endogenous masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan korelasi antara pasangan variabel-variabel exogenous.
2. Jalur penyebab untuk suatu variabel yang diberikan. Meliputi
pertama, jalur-jalur arah dari anak panah menuju ke variabel tersebut dan kedua, jalur-jalur korelasi dari semua variabel endogenous yang dikorelasikan dengan variabel-variabel lain yang mempunyai anak panah-anak panah menuju ke variabel yang sudah ada tersebut. 3. Variabel exogenous yaitu semua variabel yang tidak ada penyebab penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel ini dikorelasikan maka korelasi ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yang menghubungkan variabel-variabel tersebut. Variabel ini disebut pula independen variabel. 4. Variabel endogenous yaitu variabel yang mempunyai anak panahanak panah menuju ke arahnya. Variabel yang termasuk di dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya. Variabel ini disebut pula dependen variabel.
5. Koefisien jalur atau pembobotan jalur yaitu koefisien regresi standar
atau disebut beta yang menunjukkan pengaruh langsung dari suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung dalam suatu model tertentu. 6. Variabel-variabel exogenous yang dikorelasikan. Jika semua variabel exogenous dikorelasikan maka sebagai penanda hubungannya ialah anak panah dengan dua kepala yang dihubungkan di antara variabelvariabel dengan koefisien korelasinya. 7. Istilah gangguan Gangguan atau residue mencerminkan adanya varian yang tidak dapat diterangkan atau pengaruh dari semua variabel yang tidak terukur ditambah dengan kesalahan pengukuran. 8. Dekomposisi pengaruh, Koefisien-koefisien jalur dapat digunakan untuk mengurai korelasi-korelasi dalam suatu model ke dalam pengaruh langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan jalur langsung dan tidak langsung yang direfleksikan dengan anak panah-anak panah dalam suatu model tertentu.
9. Model Recursive yaitu model penyebab mempunyai satu arah dan
tidak ada pengaruh sebab akibat (reciprocal). Dalam model ini, satu variabel tidak dapat berfungsi sebagai penyebab dan akibat dalam waktu yang bersamaan. 10. Model Non-Recursive Model penyebab mempunyai arah yang membalik (feed back loop) dan ada pengaruh sebab akibat (reciprocal). 6. Model Analisis Jalur Beberapa istilah dan defenisi dalam analisis jalur: (1)Dalam Analisis Jalur, kita hanya menggunakan sebuah lambung variabel, yaitu X. Untuk membedakan X yang satu dengan X yang lainnya, kita menggunakan subscript (indeks). Contoh: X1, X2, X3, ..... , Xk. (2)Kita membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel variabel yang menjadi pengaruh (exogenous variable), dan variabel yang dipengaruhi (endogenous variable). (3)Lambang hubungan langsung dari eksogen ke endogen adalah panah bermata satu, yang bersifat recursive atau arah hubungan yang tidak berbalik/satu arah. (4)Diagram jalur merupakan diagram atau gambar yang mensyaratkan hubungan terstruktur antar variabel
7. Langkah kerja yang dilakukan untuk menghitung
koefisien jalur
8. Menghitung Besarnya Pengaruh Variabel Eksogen dan