OLAHRAGA
RUMINI S.PD M.PD
PENDAHULUAN
1. PRESTASI BUKAN SATU-SATUNYA
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI OLEH
ATLET;
2. PERKEMBANGAN PSIKIS, FISIK DAN
SOSIAL ATLET MERUPAKAN ASPEK
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PROSES LATIHAN;
Batasan Latihan
Merupakan proses jangka panjang
yang sistematik dan berkelanjutan
untuk meningkatkan kinerja atlet
sesuai dengan cabang olahraga yang
dipilih.
PRINSIP DAN SISTEMATIKA SERTA
PROGRAM LATIHAN YANG BAIK
DALAM PROSES LATIHAN AKAN
MENCAPAI PRESTASI TERBAIK.
FISIOLOGI
FISIOLOGI
STATISTIK
NUTRISI
ANATOMI
TES DAN
PENGUKURAN
FALSAFAH
SEJARAH
PERAN PELATIH
1. Guru, mengajar dan mendidik atlet
agar menjadi manusia yg
berkarakter, bermoral, dan
bermanfaat;
2. Instruktur, memberikan koreksi dan
umpan balik menuju gerakan yang
efisien;
3. Orang Tua
4. Teman
5. Motivator
6. Administrator
7. Ilmuwan
8. Murid/Siswa
9. Agen Jurnalis
10.Disipliner
Falsafah Latihan
1. Kesehatan atlet adalah utama dibanding
yang lainnya. Kemenangan bukan segalagalanya.
2. Saling menghormati kawan dan lawan
3. Menghormati peraturan dan ke[putusan wasit
4. Menghindari kecurangan
5. Bersama-sama menjunjung tinggi arena
olahraga sebagai tempat ibadah, shg
pertandingan adalah pengabdian pada
bangsa, negara dan Tuhan YME.
KEPEMIMPINAN DALAM
MELATIH
Pemimpin adalah seseorang yang
mampu memotivasi, memebri
arahan, menggerakkan untuk
berbuat, mengendalikan atau
mengontrol orang lain.
Tanggungjawab pemimpin adalah
mengelola SDM pengikutnya untuk
mengatasi kendala situasional.
GAYA KEPEMIMPINAN
1. GAYA KEPEMIMPINAN AUTORITARIAN
Mengontrol orang lain menggunakan otoritasnya
Menggerakkan orang lain dengan cara
memerintah
Berusaha segala sesuatu berjalan sesuai
kemauan sendiri;
Berbuat dengan cara tidak personal
Menghukum anggota yang keliru/menyimpang
Menentukan sesuatu berdasar pembagian kerja
Menetapkan bagaimana sesuatu harus
dikerjakan.
Kelebihan:
Berstatus jauh lebih tinggi dibanding
pengikutnya;
Cocok untuk situasi yang memerlukan
keseriusan dan disiplin;
Cocok bagi anak asuhnya yang kurang
percaya diri dan merasa perlu
perlindungan;
Kekurangan:
Merasa tertekan, tidak ada saran dari
pengikutnya.
2. KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
. Berbuat secara bersahabat dan
bersifat personal;
. Melibatkan semua anggota dalam
perencanaan;
. Anggota saling berinteraksi dengan
yang lain
. Mau menerima saran dan kritikan;
. Tidak berusaha mendominasi
percakapan
Kekurangan:
Tidak cocok untuk situasi yang
mengharuskan pengambilan kep[utusan
secara cepat;
Tidak cocok untuk situasi yg memerlukan
disi[plin ketat dan agresivitas dalam
penyelesaian tugas;
Penggunaan waktu kurang efisien.
3. Gaya Kepemimpinan Berpusat Pada Orang
. Gaya ini berorientasi hubungan baik antar
individu.
.
.
.
.
.
HUKUM-HUKUM LATIHAN
1. HUKUM LATIHAN
Hukum Overload
Over
Compensatio
n
Stimulu
s
Fatique
Compensatio
n
2. HUKUM REVERSIBILITAS
Menuntut atlet berlatih secara
progresif dan berkelanjutan.
3. HUKUM KEKHUSUSAN
Beban latihan yang diberikan kepada
atlet harus sesuai dengan kebutuhan
terhadap kemampuan dan
keterampilan fisik cabang
olahraganya, dan sesuai dengan
umur kronologis dan umur
perkembangannya, fisik dan mental.
PRINSIP LATIHAN
1.
2.
3.
4.
Prinsip Paedagogik
Prinsip Individual
Prinsip Keterlibatan Aktif
Prinsip Variasi (metode, tempat
latihan, suasana latihan).
5. Latihan harus sepanjang tahun
tanpa terseling
PENTAHAPAN LATIHAN
A. TAHAP LATIHAN DASAR
Tujuan latihan dasar adalah
memberikan landasan yang baik
pada atlet muda terkait dengan
aspek fisik, mekanik, psikologi dan
moral sebagai pre kondisi untuk
mencapai hasil yang lebih baik
melalui kemampuan
pengembangan, keterampilan dan
karakter.
Tahap
Lanjutan
Tahap Dasar
Puncak
Spesialisasi
Pembinaan
Multilateral
PEMBEBANAN LATIHAN
Unsur-unsur beban latihan
Setiap latihan memiliki indikator latihan, yaitu
fisik, teknik, taktik dan mental, sesuai dengan
cabang olahraganya dan nomor-nomornya.
Misalnya:
Nomor lompat pada cabor atletik, memiliki
kebutuhan fisik dan teknik yang sangat besar.
Berbeda dengan kebutuhan cabor permainan
bola voli, memerlukan indikator taktik yg lebih.
Indikator Beban
Tiga indikator dalam menentukan beban latihan adalah:
1) Volume
Volume menunjukkan jumlah pembebanan dengan
satuan kilo meter, meter, Kg, waktu dalam menit atau
detik.
2) Intensitas
Prosentase beban dari kemampuan maksimalnya,
misalnya mengangkat beban dengan 90% dari
kemampuan maksimal atlet.
3). Pemulihan (Recovery)
1. Waktu dan bentuk kegiatan yang diperlukan untuk
melakukan pulih asal setelah melakukan pembebanan,
baik dalam seri, set, maupun antar sesi.
Gb. Hubungan
Antar Kemampuan
Fisik
Maximu
m
Strengt
h
Strength
Enduran
ce
Elastis
Strengt
h
Flexibility
Coordination
Aerobi
c
Endur
ance
Speed
Enduran
ce
Maxim
um
Speed
Strengt
h
Endurance
Speed
Flexibility
Coordinati
on
KEKUATAN
Kekuatan adalah kemampuan untuk melawan
tahanan /resisten atau beban fisik baik dari
luar maupun dari badannya sendiri.
Kekuatan di bagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
a). Kekuatan Maksimal (maxsimal Strength)
b). Dayatahan Kekuatan (Strength Endurance)
c). Kekuatan Kecepatan (Power/speed
strength).
Kekuatan Maksimal:
adalah kemampuan untuk melawan
tahanan secara maksimal.
Metode latihan kekuatan maksimal
menggunakan beban dengan
intensitas tinggi (berat) dan
pengulangan/repetisi sedikit.
BEBA
N
Beban Berat
REPETIS Repetisi Sedikit
I
Beban Sedang
Beban Cepat
Beban Berat
Sedang
Rep.
Beban Sdg
Cepat
Rep.
2. METODE PIRAMID
Metode piramid ini adalah salah satu sistem
latihan kekuatan yang dipandang memiliki efek
paling baik dalam peningkatan kekuatan.
Contoh : Metode piramid tunggal dan ganda
4x
1 x 100 %
3x
2x
1x
2-3 x 95 %
2x
3-4 x 90 %
3x
6 x 85 %
4x
Piramid Terpancung
90% 4 x
90 % (4x)
80% (6x)
80% 6 x
70% 8 x
70% (8x)
Piramid Skewed
95%
90%
80%
85%
80 %
C. SUPERSET
Sistem ini dilakukan pada sistem
set. Setiap satu set dengan satu
gerakan pada otot agonis, kemudian
diikuti satu set yang lain pada otot
antagonis.
Misalnya, setelah melakukan squot
kemudian diikuti leg curl.
D. SPLIT ROUTINES
Melakukan latihan pada bagian otototot tertentu pada satu sesi latihan.
KECEPATAN
Pengertian Kecepatan adalah:
Kemampuan untuk berpindah tempat/bergerak
pada seluruh tubuh atau bagian dari tubuh dalam
waktu yang singkat.
1. Kecepatan Maksimal
adalah fase dimana gerak mencapai pada titik
kecepatan penuh setelah didahului dengan
percepatan.
Untuk melatih kecepatan maksimal dengan
melatih jarak 30 50 meter.
Sistem energi yang digunakan (ATP-PC).
Setelah jarak tempuh 5 detik, berubah menjadi
daya tahan kecepatan.
2. Kecepatan Optimal
Kemampuan mengembangkan
kecepatan maksimal tetapi
terkontrol.
Untuk melatih kecepatan optimal
a.l:
. Lari dengan irama yang baik sesuai
dg cabor
. Memerlukan keakuratan antara
jarak dengan langkah dan
datangnya objek yang akan dituju.
Misal pemain basket pada saat
5. Quikckness
merupakan waktu yang menghubungkan
antara reaksi dengan dinulainya gerakan
menuju pada kecepatan. Waktunya 1-3
detik.
Latihan quickness : loncat cepat, mengejar
bola, bergerak mengikuti instruksi pelatih
(depan, belakang, kanan, kiri) dalam suatu
gerakan yang terputus.
6. Kelincahan
Merupakan kemampuan untuk bergerak,
berhenti dan mengubah kecepatan serta
mengunah arah dengan cepat dan tepat.
DAYA TAHAN
Daya tahan adalah kemampuan untuk melakukan
kegiatan dalam jangka waktu lama tanpa adanya
kelelahan yang berarti.
Jenis daya tahan:
a). Daya tahan aerobik (menggunakan O2).
Pengembangan latihannya lari jarak jauh, fartlek,
lari tempo, interval, cross country, dll.
b). Daya Tahan anaerobik
Untuk melatih daya tahan kecepatan dg lari jarak
tertentu dengan waktu antara 5 sampai 120 detik.
Metode yang digunakan:
lari ulangan, lari tempo, lari interval.
M.Latiha
n
Intensita Frekuens
s (% DN) i/minggu
Lari Jauh
70-80 %
1-2 x
Lari
Tempo
85 -89 %
1-2 x
Interval
Ext
85 89
%
Interval
Int
Durasi
%
Aerobik
%
Anaerobi
k
95 %
5%
20-30
detik
80 %
20 %
1-2 x
2-5
(1:1)
70 %
30 %
90 95
%
1x
30-90
(1:4)
30 %
70 %
Fartlek
70-90 %
1x
20-60
75 %
25 %
Repetisi
(sprint)
95_100
%
Sesuai
cabor
10-15
(1:6)
5%
95 %
PROGRAM LATIHAN
PROGRAM LATIHAN JANGKA PANJANG
proses latihan memerlukan waktu 812 tahun untuk menciptakan atlet
berprestasi nasional /internasional.
Memerlukan rencana yang matang
untuk menghindari terjadinya dropout dan burn-out (stagnasi.
KHUSUS
2- 3 bl
KOM
3-4
SI
2
Macro sycle
PERIODE PERSIAPAN
Pengembangan volume latihan dengan
prosentase semakin naik daripada
intensitas latihan
Volume meningkat dan mencapai
puncaknya pada pertengahan vase
persiapan khusus dan menurun sampai
pada periode kompetisi dan transisi.
Intensitas latihan meningkat pelan dibawah
garis volume pada persiapan umum.
Pada persiapan khusus, volume semakin
menurun.
PERIODE KOMPETISI
Volume latihan semakin turun, intensitas
naik mendekati puncak.
Faktor fisik, mental, teknik dan taktik secara
keseluruhan di latihkan.
PERIODE TRANSISI
Atlet melakukan regenerasi dari beban latihan
yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Isi latihan : aktivitas aktif (renang, dan
permainan olahraga).
UMUM
KHUSUS
KOMPETISI
PRA.
KOMPETIS
KOMPET
I
ISI
Merah :
TRANSI
SI
SIKLUS MICRO
Pengaturan beban latihan mingguan untuk atlet Pemula
SENIN
BERAT
SEDAN
G
RINGA
N
REST
SELAS
A
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
SENIN
SELAS RABU
A
MINGG
U
SENIN
SELAS RABU
A
MINGG
U
BERAT
SEDAN
G
RINGA
N
REST
BERAT
SEDAN
G
RINGA
N
REST