Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA ANAK

DIFTERI

DISUSUN OLEH :
NETTY HARTINI
2.
OLIVIA
3.
PITRI SARI
4.
PUJI AGNESTRI
5. RATIH NABILA PUTRI
6. RENITA
1.

DEFINISI

Difteri adalah suatu penyakita infeksi


yang bisa menular yang disebabkan
oleh bakteri coryneabacterium diphteria
yang berasal dari membran mukosa
hidung dan nasovaring, kulit dan lesi lain
dari orang yang terinfeksi (Buku
Pegangan Praktek Klinik Asuhan
Keperawatan pada Anak)


ETIOLOGI

Penyebab penyakit difteri adalah Corynebacterium


diphtheriae. Berbentuk batanggram positif, tidak
berspora, bercampak atau kapsul. Infeksi oleh kuman
sifatnya tidak invasive, tetapi kuman dapat mengeluarkan
toxin, yaitu exotoxin. Toxin difteri ini, karena
mempunayi efek patoligik meyebabkan orang jadi sakit.
Ada tiga type variants dari Corynebacterium diphtheriae
ini yaitu : type mitis, type intermedius dan type gravis.

PATOFISIOLOGI

Sumber penularan penyakit difteri ini


adalah manusia, baik sebagai penderita
maupun sebagai carier. Cara
penularannya yaitu melalui kontak
dengan penderita pada masa inkubasi
atau kontak dengan carier. Caranya
melalui pernafasan atau droplet
infection. Masa inkubasi penyakit difteri
ini 2 5 hari

Ciri khas dari penyakit ini ialah pembekakan di


daerah tenggorokan, yang berupa reaksi
radang lokal, dimana pembuluh-pembuluh
darah melebar mengeluarkan sel darah putih
sedang sel-sel epitel disitu rusak, lalu
terbentuklah disitu membaran putih keabuabuan (psedomembrane). Di bawah membran
ini bersarang kuman difteri dan kuman-kuman
ini mengeluarkan exotoxin yang memberikan
gejala-gejala yang lebih berat dancKelenjer
getah bening yang berada disekitarnya akan
mengalami hiperplasia dan mengandung
toksin.

Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi


menjadi 3 tingkat yaitu:
Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat
pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri
menelan.
Infeksi sedang bila pseudomembran telah
menyerang sampai faring (dindingbelakang rongga
mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada
laring.
Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat
disertai dengan gejalakomplikasi seperti miokarditis
(radang otot jantung), paralisis (kelemahananggota
gerak) dan nefritis (radang ginjal).

MANIFESTASI KLINIS
Difteri hidung (nasal diphtheria) bila penderita

menderita pilek dengan ingusyang bercampur darah.


Prevalesi Difteri ini 2 % dari total kasus difteri. Bila
tidak diobati akan berlangsung mingguan dan
merupakan sumber utama penularan.
Difteri faring (pharingeal diphtheriae)dan tonsil
dengan gejala radang akut tenggorokan, demam
sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat,
tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan
kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak
membran berwarna putih keabu abuan kotor di
daerah rongga mulut sampai dengan dinding
belakang mulut (faring).

Difteri laring ( laryngo tracheal diphtheriae )

dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas


berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat
celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan,
pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini
merupakan difteri paling berat karena bisa
mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
Difteri kutaneus (cutaneous diphtheriae) dan
vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan
pada kulit dan vagina dengan pembentukan
membran diatasnya. Namun tidak seperti
sariawan yang sangat nyeri, pada difteri, luka
yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.

KOMPLIKASI

Komplikasi bisa dipengaruhi oleh virulensi


kuman, luas membran, jumlah toksin, waktu
antara timbulnya penyakit dengan pemberian
antitoksin. Komplikasi difteri terdiri dari :
Infeksi sekunder, biasanya oleh kuman

streptokokus dan stafilokokus


Infeksi Lokal : obstruksi jalan nafas akibat membran
atau oedema jalan nafas
Infeksi Sistemik karena efek eksotoksin

Komplikasi yang terjadi antara lain


kerusakan jantung, yang bisa berlanjut
menjadi gagal jantung. Kerusakan sistem
saraf berupa kelumpuhan saraf penyebab
gerakan tak terkoordinasi. Kerusakan saraf
bahkan bisa berakibat kelumpuhan, dan
kerusakan ginjal.

PENATALAKSANAAN MEDIS
Jika anak menderita difteri, ia harus dirawat
di rumah sakit karena seringkali menjadi
gawat.
Racun yang dihasilkan oleh kuman dieliminasi

dengan pemberian anti racun yang disebut dengan


anti toksin yang spesifik untuk kuman difteri.
Antibiotik diberikan dalam jangka waktu tertentu
untuk mengeliminasi kuman, menghentikan
produksi racun oleh kuman, dan mengobati infeksi
lokal saluran napas bagian atas.
Istirahat total sangat dibutuhkan, terutama pada
anak dengantanda-tanda komplikasi pada jantung.

ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
IDENTITAS

RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang

Perhatikan tanda-tanda atau gejala klinis dari difteri


Riwayat Kesehatan Dahulu

Bersangkutan dari etiologi (pernah atau tidak terkena


difteri) atau gejala-gejala difteri yang masih akut
Riwayat Kesehatan Keluarga

Mengkaji apakah anggota keluarga ada yang mengidap


penyakit difteri

PEMERIKSAAN FISIK

Memeriksa TTV pada anak dan melakukan


observasi secara IPPA dari kepala samapai
kaki (Head to toe) dan yang terpenting
adalah . Kaji tanda-tanda yang terjadi pada
nasal, tonsil/faring dan laring

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan


dengan obstruksi pada jalan nafas.
Resiko penyebarluasan infeksi berhubungan
dengan organisme virulen.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang
kurang).
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan
dengan proses penyakit (metabolisme
meningkat, intake cairan menurun).

RENCANA KEPERAWATAN
1. - Mengkaji status pernafasan dengan
menobservasi irama dan bunnyi pernafasan
- Mengatur posisi kepala dengan posisi ekstensi
2. - Menempatkan anak pada daerah khusus
- Mempertahankan isolasi yang ketat di rumahg
sakit
3. - Mengkaji ketidak mampuan anak untuk makan
- Memasang NGT untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak

4. - Memonitor intake output secara tepat,


pertahankan intake cairan dan elektrolit yang
tepat
- Mengakji adanya tanda-tanda dehidrasi
(membran mukosa kerin, turgor, kulit kurang,
produksi urin menurun, frekuensi denyut nadi
dan pernafasan, meningkat tekannan darah,
fontanel cekung

Anda mungkin juga menyukai