metalloproteinase
berhubungan dengan penghancuran dan romedeling dari matriks ekstraseluler. MMP dan
TIMPs berperan penting dalam pengembangan dan kemajuan kondisi pada akut dan kronis
otitis media, nasal poliposis dan penyakit sjogren dari kelenjar saliva. Peran rinitis alergi
belum bisa dibuktikan walaupun mereka kelihatan berhubungan dengan asma , kondisi yang
berhubungan dengan rinitis. Penggunaan dari spektrum luas MMP inhibitor sudah
menunjukkan perubahan hasil dari akut otitis media dan otitis media dengan efusi. Strategi
terapeutik dengan anti MMP molekul dikembangkan dan berperan penting dalam modul
penyakit non neoplastic otorhinolaryngological di masa mendatang.
Pendahuluan
Matrix metaloproteinase (MMP) adalah golongan zinc dan calcium endopeptidase
yang berperan penting dalam degradasi ektraseluler matrix. ECM didegradasi menjadi
kolagen, elastin, proteoglikan, laminin, dan fibronektin. MMP diproduksi oleh sel stroma,
makrofag, dan neutrofil.
MMP berperan dalam proses remodel normal. Peningkatan aktivasi MMP atau
ketidakseimbangan dari aktif MMP dan tissue inhibitor matalloproteinase, yang berhubungan
dengan sejumlah penyakit spesifik yang berhububgab dengan penghancuran dan remodelling
dari matriks ektraseluler seperti reumatoid artitis, penyakit peridontal, invasi tumor dan
metastasis dan penyakit vascular seperti aterosklerosis, angiogenesis dan aneurisma.
Terdapat bukti bahwa MMP mengerjakan lebih daripada degradasi matriks
ekstraseluler. MMP juga berperan dalam non matriks protein, seperti sitokin, kemokin,
reseptor, dan peptide antimikrobial seringkali potensiasi dari aktivitas protein ini.
Terdapat bukti kuat dari golongan MMP yang berperan penting dalam pertumbuhan
skuamous sel karsinoma dari kepala dan leher. Ini sudah dibuktikan dengan demonstrasi dari
aktivitas dan ekspresi MMP yang bertambah dikepala dan leher skuamous sel karsinoma dan
disana terdapat bukti bahwa menaikan level MMP berakibat peningkatan pertumbuhan tumor
secara aggresive dan prognosis yang jelek.
Dalam artikel ini, peran dari MMP dan inhibitornya dalam penyakit non neoplastic
otorhinolaryngolical akan ditelaah.
Matrix Mataloproteinases
Terdapat 26
Kolagenase termasuk MMP-1, MMP-8 dan MMP-13, stromlisin meliputi MMP-3, MMP-10
dan MMP -11 sementara gelatinase, MMP-2 dan MMP-9 paling banyak tersebar.
Bagaimanapun, disana ada persilangan diantara
substrat. Untuk contoh, MMP-2 merupakan primer gelatinolitik dan tipe IV degradasi enzim
kolagen juga efektif melawan kolagen fibril tipe 1.
MMP disekresi sebagai inaktif pro enzime. Mereka mempunyai 3 distict domain :
zinc containing katalis domain, sebuah amino terminal pro peptide domain berisi residu sistin
yang berisi ion zinc dalam katalis domain dan menyimpan enzim dalam latent pro form dan
carboxy- terminal haemapexin domain yang berkontribusi ke pengenalan substrat. Mereka
membutuhkan pembelahan proteolitik dari N-terminal peptida untuk aktivasi.
Regulasi dari Sintesis, Sekresi, dan Aktivitas
MMP diregulasi banyak level termasuk gen transkripsi, aktivasi dari enzim laten, dan
inaktivasi oleh spesifik inhibitor , tissue inhibitors metalloproteinase(TIMPs). Deregulasi
MMP sudah dimplikasi dalam degradasi matriks secara abnormal yang memicu kerusakan
jaringan dalam invasi tumor, artitis reumatoid , penyakit inflamasi lain.
Transkripsi gen
Banyak MMP diekperesikan banyak tipe sel. Pengekspresian gen MMP dikontrol
level transkripsi atau post transkripsi. MMP gen bisa dimodifikasi secara fisiologis dan
farmakologis termasuk endotoxin bakteri, hormon, sitokin, dan faktor pertumbuhan.
Umumnya MMP diatur oleh interleukin (IL-1), tumor necrosis factor-a (TNF-a),
transforming growth factor-a (TGF-a), epidermal growth factor (EGF) dan platelet derived
growth factor (PDGF). Sedangkan ekspresi MMP diturunkan oleh interferon-a (IFN-a),
tranforming gowth factor-b (TGF-b) dan glucocorticoid. Perbedaan diantara MMP dalam
pola dipengaruhi oleh sitokin dan faktor pertumbuhan.
Semua MMP disintesis sebagai pre pro enzim dalam sel. Banyak disekresi dari sel
sebagai inaktif pro enzim. Pro enzim ini membutuhkan aktivasi sebelum menjadi aktif.
Pro enzim aktivasi
Latensi dari MMP diperoleh melalui hubungan antara sistein dalam domain pro
peptide ke atom zinc dari sisi aktif. Aktivasi terjadi dengan disosiasi dari ikatan sistein- zink,
menghasilkan molekul air kompleks dengan atom zink yang membuat enzim menjadi katalis
aktif.
Dalam in vitro, aktivasi terjadi akibat variasi dari proteinase seperti plasmin tripsin
dan neutofil elastase. Disosiasi kimia bisa juga dibawa dengan beberapa organomercuri dan
reagen seperti sodium dodecilsulfat.
Banyak enzim yang diperkirakan berperan penting dalam aktivasi MMP untuk contoh mast
sel proteinase. MMP bisa memulai aktivasi dari laten MMP lain.
Tissue inhibitor of metallproteinase
Tissue inhibitor dari metalloproteinase atau TIMPS adalah inhibitor endogen berat
molekul rendah dari aktivitas protease MMP. TIMP berfungsi menetralisasi aktifitas MMP
melalui interaksi dari N-terminal domain dengan sisi katalis dari MMP. Empat TIMPS sudah
diklone, dipurifikasi dan dikataristikan. Golongan TIMPS memiliki selektif afinitas dari
golongan matrix metalloproteinase. Contohnya TIMP-2 10 kali lebih efektif daripada TIMP-1
menghalangi aktivasi MMP-2.
Fungsi dari TIMPS lebih kompleks bukan hanya memblok sisi aktif dari MMP yang
aktif. Banyak MMP hanya berinteraksi dengan TIMPS setelah aktivasi. Bagaimanapun,
MMP-2 dan MMP-9 bisa disekresi sebagai kompleks biomolekular dengan TIMP-2 dan
TIMP-1, sebab TIMPS bisa juga berpengaruh aktivasi pro-MMP.
Peran MMP
Degradasi matriks ektraseluler
Peran utama MMP adalah degradasi matriks ektraseluler. MMP bertindak sebagai
substrat protein dan bisa bertindak sebagai substrat dibawah kondisi berbeda. Aktivitas ini
adalah penting dalam respon inflamasi ke trauma, infeksi, toksik, kondisi autoimun.
Degradasi dari dasar membran membuat migrasi sel yang merupkan komponen intergral
inflamasi.
Ini bertambah jelas, yang MMP berpengaruh dalam respon inflamasi oleh kemokin, sitokin,
dan reseptor lain.
MMPs dan kemokin
Kemokin adalah kelompok molekul kemotaksis yang secara spesifik menarik banyak
sell imun dari tempat peradangan. Banyak penelitian yang mendemontrasikan bahwa
aktivitas spesifik MMP kontrol kemokin. Ini merupakan interaksi langsung antara MMP dan
molekul kemokin atau indirek melalui efek substrat lain yang mempengaruhi aktivitas
kemokin.
Contoh interaksi langsung bahwa monocyte chemoattractant protein-3 (mcp-3). Ini
sudah diindentifikasi sebagai subsrat fisiologis dari MMP-2. Pecahan mcp-3 berikatan
reseptor cc kemokin reseptor sebagai mcp -3 tapi tidak lagi memicu kemotaksis, malahan
bertidak sebagai kemokin antagonis yang memicu inflamasi. Ini manyatakan bahwa matriks
metalloproteinase adalah efektor dan regulator dari respon inflamasi.
Perbedaan, MMP bisa bertindak secara tidak langsung dengan meregulasi formasi dari
gradien kemokin. Ini berikatan dengan substrat yang normalnya akan berikatan dengan
kemokin. Hasil akhir dari tipe interaksi ini seringkali mempunyai efek yang berlawanan.
MMPs dan sitokin
Fungsi sitokin dalam mediasi inflamasi dan proses perbaikan. Sudah disebutkan
produksi dan aktivasi MMP bisa dipengaruhi oleh sitokin. MMP mempunyai peran penting
dalan aktivitas sitokin. Beberapa group MMP termasuk substrat spesifik dan aktivitas
digambarkan dibawah.
Koleganase
Dari MMP (MMP 1.8 dan 1.3) dikenal penghancuran tipe kolagen 1. MMP-1
kelihatan menyebar. Ini diekpresikan oleh banyak jaringan berbeda termasuk fibroblas, sel
endotel keratinosit, makrofag, dan lainnya.
MMP-1
MMP-1 diproduksi dengan mensintesis respon spesifik stimulus. Ini tidak disimpan
intraseluler, tapi disekresikan sebagai pro enzim. Yang kemudian mengalami aktivasi
ekstraseluler. Aktivasinya terjadi 42 kda dan flicosilate 46 kda. Kolagen menyebar dan
degradasi i, ii, iii, vii, viii, x dan gelatin. Ini juga mengaktivasi pro-MMP-9.
MMP-8
MMP-8 (kolagenase 2, neutrofil kolagenase) mempunyai substrat untuk natif kolagen
termasuk tipe i, ii dan iii. MMP -8 terdapat dalam polimonuclerar leukosit dalam granul dan
disekresi saat aktivasi. Penelitian terbaru menunjukan bahwa MMP -8 diekspresikan oleh sel
lain seperti kondrosit osteoatritis. Sinovial fibroblas dan sel endotel. MMP -8 seperti
golongan lainnya disekresi sebagai bentuk prekusor. Aktivitas MMP-8 dihalangi oleh ikatan
TIMP-1 atau TIMP-2 dalam 1:1 molar ratio.
MMP-13
MMP-13 mempunyai pola pergerakan terbatas dalam jaringan ikat dan diproduksi
boleh kartilago dan tulang selama perkembangan dan kondrosit dalam osteoartitis.
Gelatinases
MMP-2
MMP-2 (gelatinase a, 72 kda gelatinase, kolagenase tipe iv-a) mungkin distribusi
MMP dan diekspresikan oleh banyak tipe sel termasuk fibroblas, limfosit, dan sel tumor. Ini
juga disekresi dari sel endotel, neutrofil, dan makrofag. Khususnya tipe iv kolagen,
komponen struktur utama dari membran dasar.
Bentuk 72 kda adalah inaktif dan disekresi sebagai laten pro enzim, yang
dikomplekskan dengan tissue inhibitor metalloproteinase -2 (TIMP-2). Seperti anggota
kolagen , kompleks enzim ini harus dikonversi ke bentuk aktif katalis untuk remodeling
proteolitik dari matriks ektraseluler. Ini terjadi dengan pembelahan menghasilkan 62 kda
enzim aktif.
MMP-2 bertindak pro-il-1b, pro tgf b2 dan pro tnf-a. Ini juga bertindak sebagai pro
MMP-1, pro MMP-9, dan subtansi p inaktif.
MMP-9
MMP-9 diproduksi oleh makrofag dan granulosit seperti t-sell, dendrit sel, epitel sel,
fibroblas, keratinosit, dan osteoblas. Aktivasi dari neutrofil oleh il-8 diinduksi pelepasan
MMP-9.
Non-neutrofil pro MMP-9 disekresi dengan kompleks TIMP-1, yang berikatan
melalui c terminal domain. Neutrofil pro MMP-9 disekresi sebagai non kompleks monomer .
Ketika pro -MMP-9 dipersembahkan dalam kelebihan TIMP-1. Ini bisa membentuk
hemodimer TIMP-bebas tapi kompleks dicegah ketika TIMP kelebihan.
MMP-9 bertindak pro-IL-1b, pro tgf b2 dan pro tnf-a. Ini membelah dan menaktifkan
IL-8 dan menginaktifasi IL-1b.
Stromolisin, Stromilis Seperti MMP dan Membran Tipe MMPs
Stromolisne meliputi MMP-3 (stromelisin-1). MMP-10 dan MMP-11. Ini bertindak
sebagai substrat fibronektin, laminin, kolagen iv,v,ix,x, elastin, pro-MMP-1 dan pro-MMP-9,.
MMP 3 sudah dipelajari dalam kolesteatoma.
Stromilisn seperti MMP mengandung dari MMP-7(matrilisin), MMP-12(makrofag
metaloleastase) dan MMP-26 (matrilisin-2). Tipe membran MMPs termasuk MMP-14,
MMP-15, MMP-16, MMP-17,MMP-24 dan MMP-25. Mereka berbeda dari MMP lainnya,
membrannya berbentuk seperti jangkar yang mempunyai ekor dari sitoplasma. Mereka
mengaktivasi MMP lainnya , utamanya MMP-2. Mereka meregulasi periseluler protelisis
sangat efisien oleh aktivitas sekitar permukaan sel. MMP 7, 10, 11, 12 dan tipe membran
belum diteliti mengenai penyakit telinga benigna dan hidung.
MMPs dan Penyakit Telinga
Akut otitis media
Akut otitis media dikataristikan oleh bakteri atau inflamasi virus dari mukosa telinga
telinga. Baik manusia dan bakteri protease mempunyai peran penting dalam patogenesis
otitis media.
MMPs diproduksi oleh pseudomonas aeruginosa, staphylococus aureus dan bakteri
lain yang dimplikasi dalam patogenesi akut otitis media. Dalam penelitian efek inhibitor
ilomostat, ini menunjukan yang ilomostat memimpin inhibisi protease yang lebih baik dalam
sampel dari telinga tengah otorhea ketika riwayat kurang daripada satu minggu atau ketika
disana terdapat infeksi p. Aeruginosa. Maka ini terasa yang proses infektive ketika respon
inflamasi tidak begitu kuat, bakterial protease lebih aktif daripada manusia.
Bacterial endotoxin sudah didemonstrasikan menyebabkan naik MMP-9 tapi tidak
MMP-2 ekspresi pada sel host. Leukosit didapat dari protease termasuk MMP bisa mencegah
atau eradikasi bakteri infeksi tapi mereka berkontribusi ke kerusakan jaringan memimpin
sekuel atau persisten.
MMP-3 dan MMP-9 didapatkan berhubungan dengan mif ekspresi kolesteatoma infeksi.,
sementara ekspresi MMP-2 tidak. MMP-3 mempunyai potential untuk mengaktivasi pro-
MMP kedalam MMP-9. Ini merupakan catatan menarik sementara aktivasi MMP-3 dan
MMP-9 dimulai oleh sitokin berbeda dan sistem urokinase, aktivasi pro-MMP-2 dimulai oleh
mt-MMPs dan tidak sitokin.
Menurut wilmoth et al, bahwa mediator inflmasi memproduksi bakteri yang merangsang
respon host yang termasuk sitokin dan MMPs. Ketika mereka mengkulture gebril membran
Timpani dengan lipopolisakarida, mereka mendapatkan tnf-a dan MMPs dalam membran
supranatan kultur media, tidak dalam membran Timpani homogen. Ini membuat mereka
menduga bahwa tnf-a dan MMPs disekresi ke jaringan sekitar sebagai matriks ektraseluler
setelah produksi mereka. Mediator inflamasi lokal ini dalam matriks ekstraseluler bisa
menghancurkan lamina propia dan ke arah atelektasis,
MMPs dan Penyakit Nasal
Nasal polip
Proses perkembangan nasal poliposis tinggal tidak jelas. Pada banyak kasus, lamina
propia dari nasal polip mendemonstrasi sejumlah besar eosinofil dan limfosit. Inflamasi
memimpin nasal poliposis yang dipicu oleh neuropeptide, sitokin, dan faktor pertumbuhan
diproduksi oleh sel sel ini. Fibroblas epitel dan sel endotel berkontribusi dalam regulasi
respon inflamasi pada nasal polip.
Ini menunjukan bahwa MMP juga berkontribusi damam proses ini. Penelitian
perbandingan nasal polip dengan nasal mukosa, zimografi dan analisi kuantitatif menunjukan
bahwa MMP-9 bentuk aktif signifikan bertambah (p<0.05) pada nasal polip diperbandingkan
ke kontrol nasal mukosa spesimen sementara ekspresi MMP-2 adalah sama pada kedua
jaringan. Penelitian gelatinase dari imunoekspresi menunjukan bahwa ekspresi MMP-9
ditingkatkan pada permukaan epitelium. Kelenjar(p<0.05) dan sel inflamasi submukosa
(p<0.05). Positif MMP-9 ditandai bertambahnya sel endotel (p<0.01). Hasil ini
mengupregulasi dari aktif MMP-9 dalam kelenjar dan karateristik pembuluh darah dari polip
nasal.
Up regulasi MMP-9 bisa didapatkan oleh beberapa molekul seperti plasminogen
aktivator atau tnf-a sudah dideteksi dalam nasal poliposis. Sirkulasi eosinofil tidak bisa
dideteksi MMP-9 sementara eosinofil memasuki nasal polip yang mengekspresikan MMP-9.
Ini sudah diduga bahwa MMP-9 diproduksi oleh sell inflamasi pada nasal polip, degradasi
komponen endotel basal membran, bisa menambah permeabilitas mikrovaskular, memimpin
oedema dan transmigrasi sel. MMP-9 bisa memudahkan migrasi sel epitelial dan endotel
diamati selama perkembangan dan pertumbuhan polip.
Rintis alergi
Rinitis alergi termasuk fase cepat dan lambat. Fase cepat rinitis alergi berdasarkan
interaksi dari alergen dengan ikatan membran alergen spesifik IgE pada permukaan sel
mediator, contohnya basofil dan mast sel, memipin pelepasan mediator alergik, termasuk
histamin. Mediator lainnya termasuk prostaglandin, bradikinin, dan faktor aktivasi platelet.
Terdapat bukti kuat bahwa agen ini memicu respon alergi langsung. Mereka menyebabkan
vasodilatasi dan bertambahnya permeabilitas vaskular, stimulasi dari sekresi muskus dan
stimulasi dari nervus aferen.
Respon lambat dikataristikan oleh aktivasi t-limfosit. Ketika antigen dipresentasikan
ke sel th0 awal, yang mereka akan berdeferensiasi ke th1 atau th2 sel. Th1 sel beregulasi sel
melawan tumor, mikobakterial, dan fungal infeksi dan th2 sel diliputi pada non fagosit host
respon seperti respon alergi. Keberadaan IL-4, antigen merangsang t-sel
berdefrensiasi
kedalam th2 sel. Th2 sel memproduksi sitokin termasuk IL-3, IL-4, IL-5, IL-6, IL-9, IL-10
dan IL-13. Sitokin ini menarik dan mengaktivasi eosnofil dan mast sel seperti menghalangi
th1 respon. Th2 sitokin menurunkan regulasi keseimbangan protease dengan membatasi
produksi dari MMP-9 sementara merangsang produksi TIMP-1.
Ini sudah menunjukan bahwa sel manusia memproduksi MMP-9. Level dari MMP-9
pada selang hidung menunjukan kenaikan respon untuk hidung dengan alergen.
Bagaimanapun, penelitian lainnya, disana tidak ada perbedaan signifikan diantara ekspresi
dari MMP-9 rna pada mukosa hidung peserta alergi dan non alergi yang tidak subjek
penelitian. Maka ini menjelaskan MMP-9 mempunyai aturan yang jelas pada fase cepat dari
alergi rinitis yang digranulasi oleh mediator dari mast sel, sementara fase lambat. Terdapat
kompleks interaksi antara MMP-9, th2 sitokin, mast sel dan eosinofil.
Terdapat lebih informasi mengenai MMP-9 dalam asma, kondisi dengan banyak
kesamaan dengan rinitis alergi. MMP-9 adalah predominan MMP dalam jalan nafas asma.
Perbandingan kontrol dengan pasien asma stabil sudah menambah level MMP-9 dalam
sputum, cairan selang bronkhoalveolar dan kultur dari alveolar makrofag. Penelitian yang
terbentuk selama eksaserbasi asma bisa memicu ekspresi dari MMP-9 dengan turun level
lebih rendah setelah terapi dan stabilisasi penyakit. Setelah pengobatan dengan glukortikoid,
MMP-9 level berkurang tapi TIMP-1 level bertambah hasil dengan batas mMMP-9/TIMP-1
ratio.
Penelitian ini membutuhkan informasi untuk penelitian selanjutnya agar kita dapat
mengerti peran MMPs dalam rinitis alergi.
Aturan dari basal lamina sebagai molekul penting dan sinyal matriks ektraseluler, perubahan
patologis ini bisa berkontribusi ke patogenesis sindrom.
Kesimpulan
Data ini mengindikasikan bahwa MMPs dan TIMPS bermain dalam kompleks
perkembangan dan progresi dari kondisi akut dan kronik otitis media, nasal poliposis dan
penyakit sjogren dari kelenjar saliva. Penelitian selanjutnya membutuhkan penjelasan lebih
jauh bahwa mereka bermain dalam patogenesis dari kondisi seperti alergi rinitis.
Ini juga mendemonstrasikan bahwa penggunaan inhibitor MMP bisa mengubah hasil
dari otitis media akut dan otitis media efusi. Strategi terapi dengan anti-MMP molekul
dikembangkan. Kontrol lokal dari pelepasan atau/dan aktivasi dari MMPs merupakan
strategi lain untuk pengobatan yang aktivasi penyakit dari MMPs berperan.