Anda di halaman 1dari 3

AVIKOM

2015 - 2016

Ekspedisi
Gili
Labak

Salah satu program kerja sekjen AVIKOM adalah mengadakan ekspedisi. Ekpedisi pada
kepengurusan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, berjumlah 37 orang dan bertempat di Gili Labak Sumenep,
Madura Jawa Timur. Ekspedisi ini terlaksana pada tanggal 24 28 Maret 2016 bertepatan dengan liburan nasional,
sehingga tidak menganggu jadwal kuliah pirates.
Persiapan yang dilakukan oleh kami sekitar 3 minggu, dimana di persiapan itu untuk membentuk
kelompok perjalanan dan bahan-bahan yang akan kami bawa untuk pesediaan kami di Gili Labak, biaya yang
kami siapkan untuk perjalanan dan semua keperluan kami disana juga tidak terlalu meberatkan sehingga kami bisa
menyicil dengan menabung. Persiapan kami dengan semua barang bawaan kami sudah siap, uang sudah
terkumpul dan tiket berangkatpun sudah ada di tangan, tiba saatnya kami untuk berangkat, kamis malam pukul
18.00 WIB kami semua sudah berkumpul di stasiun Lempuyangan, walaupun hujan deras mengantar kami
menuju stasiun namun tidak mengurung niat kami untuk berangkat bersama, tepat pukul 19.20 WIB, kami
diberitahukan untuk naik keret, antrian panjang untuk masuk kedalam kereta membuat suasana di stasiun terlihat
sangat ramai dan sesak. Setelah kami semua masuk dalam gerbong kereta tiba saatnya untuk mengecek apakah
sudah lengkap anggota team ekspedisi masuk ke dalam gerbong kereta, dan lengkap, kami melanjutkan perjalanan
dengan sukacita dan kebersamaan yang luar biasa, saling berbagi makanan, berbagi canda dan tawa dan semua hal
seru yang kami lakukan di dalam gerbong kereta, bahkan apabila salah satu dari kami ada yang tertidur ada saja
dari kami yang menganggu sehingga tidurpun menjadi sesuatu yang sulit bagi kami, namun itu sangat berkesan.
Perjalanan kurang lebih 6 jam menuju stasiun Wonokromo Surabaya tidak terasa sama sekali karena sepanjang
perjalanan hanya canda tawa yang kami keluarkan, dan akhirnya sampailah kami di Surabaya sekitar pukul 02.00
dini hari. Kami sudah disambut dengan Bapak supir elf yang akan mengantar kami ke terminal bus, karena kami
akan melanjutkan perjalanan selama kurang lebih 4 jam ke Sumenep Madura, perjalanan dari stasiun ke terminal
bus ekitar 20 menit, tidak lama kami sampai di terminal Purabaya untuk melanjutkan perjalanan ke Terminal
sumenep. Harapan kami adalah bisa mandi lalu makan kemudian istriahat sebentar, tapi ternyata tidak sampai 15
menit kami sudah dapat bus. Tidak lama, kami langsung naik ke bis dan melanjutkan perjalanan panjang kami
menuju Madura. Salah satu objek yang ingin kami lihat adalah JEMBATAN SURAMADU, namun karena kondisi
kami semua yang sudah sangat lelah, jembatan suramadu terlewatkan dari pandangan. 4 jam berlalu akhirnya
kami sampai di terminal Sumenep. Di terminal kami sudah ditunggu oleh truk yang akan mengantar kami ke
pelabuhan. Tapi, karena perjalanan kami diawal ngaret, akhirnya kami tertinggal jadwal penyebrangan pagi .
Kami harus menyebrang pukul 14.00 dan sembari menunggu waktu kami beristirahat dirumah pak warto (supir
truk kami) untuk mandi dan istirahat. Tepat pukul 15.45 kami berangkat ke pelabuhan menggunakan mobil.

LO
YAL

TO
TAL

KON
SIS
TEN

AVIKOM
2015 - 2016

Ekspedisi
Gili
Labak

Akhirnya kami sudah berada di kapal !! beberapa dari kami ada yang di dek atas kapal, lalu yang lain
asyik karaoke di dalam kapal. Perjalanan diatas kapal kurang lebih 2 jam perjalanan. Mulai terlihatlah pulau kecil
didepan kami, pasir putih laut biru, dan tibalah kami di pulau gililabak, HIDDEN PARADISE. Sesampainya
disana kami langsung menuju ke basecamp yang akan kami tempati selama 3 hari kedepan. Basecamp cowok dan
cewek sengaja pisah karena tempat yang kecil. Kami para cewek langsung mengkolektif bahan-bahan makanan
yang akan menjadi makanan kami selama disana. Para lelaki langsung snorkeling, lalu cewek langsung memasak.
Sampai menjelang malam, mereka baru selesai dari kegiatan snorkeling mereka., dan langsung kami makan
bersama.
Di gililabak tidak ada sumber listrik jika siang, listrik akan ada jika hari sudah gelap alias malam.
Sumber listrik di gililabak adalah genset. Bisa dibayangkan susahnya kami untuk charge hp dan kamera. Dan di
gililabak itu sama sekali tidak ada angin yang berhembus, bahkan malam hari di pinggir pantaipun tidak ada angin,
panasssss sekali disana. Ada satu warung yang menjadi langganan kami, ibu warung juga membantu kami untuk
memasakkan nasi putih untuk makan kami sehari-hari karena kompor yang kami bawa terbatas. Aktitas kami
selama disana Cuma bermain di pantai, berkumpul dan bercanda bersama, memasak dan makan, semua yang kami
lakukan disana sangat berkesan dan benar-benar membuat semangat baru bagi kami yang sudah banyak sekali
melewati berbagai rutinitas yang menjenuhkan. Masyarakat asli di Gililabak sangat ramah dan baik, pekerjaan
utama mereka adalah nelayan bagi para lelaki dan bagi para wanita membuka warung-warung kecil di sekitar
Gililabak. Tidak terasa 3 hari yang kami lalui disana sudah selesai dan menghatuskan kami untuk balik ke
Jogjakarta dan melanjutkan aktitas kami. Kami semua berpikir apabila liburan masih bisa diperpanjang kami
masih ingin menikmati keindahan Gililabak, namun sayang liburan telah usai dan rutinitas kami menunggu.
Tepat pukul 12.00 disaat panas matahari betul-betul membakar badan kami, terlihat kapal yang akan
mengantar kemi ke palabuhan sumenep telah menunggu, dengan langkah kaki yang berat untuk meninggalkan
pulau yang indah itu kami meninggalkan Gililabak dengan semua perasaan yang sedikit sedih, semua warga yang
berada disitu juga turut mengantar kami, tidak terasa 3 hari disana sudah membuat kami seperti berada di daerah
kami sendiri, karena warga yang begitu ramah dan sudah menganggap kami semua seperti anak-anak mereka, ada
perasaan sedih ketika melihat wajah-wajah mereka ketika melambaikan tangan kepada kami, dan terlihat harapan
mereka kepada kami untuk kembali lagi ke pulau mereka yang indah itu. Perjalanan yang kami tempuh untuk
kembali ke pelabuhan tidak berbeda jauh dengan pada saat kami berangkat, namun pada saat kembali ini kapal
yang kami tumpangi sedikit penuh dengan penumpang lain dan barang-barang yang kami dan penumpang lain
bawa sehingga ombak yang lebih besar ketika kami pulang membuat kapal oleng ke kana dan ke kiri, kami yang
berada tepat diatas atap kapal diperintahkan untuk menyemimbangkan kapal dengan cara mengatur barang
bawaan kami ditengah dan kami duduk disisi sebelah kiri dan kanan kapal, sedikit menegangkan ketika kapal
oleng ke kanan dan ke kiri terlihat kami sudah sangat dekat dengan air laut yang menurut kami jarak dari atap kapal
ke laut lumayan tinggi, namun karena ombak yang begitu besar sehingga jarak kami sangat dekat.

LO
YAL

TO
TAL

KON
SIS
TEN

AVIKOM
2015 - 2016

LO
YAL

Ekspedisi
Gili
Labak

TO
TAL

KON
SIS
TEN

Anda mungkin juga menyukai