Jtptiain GDL s1 2005 Hartinah31 499 Bab2 - 319 4
Jtptiain GDL s1 2005 Hartinah31 499 Bab2 - 319 4
A. soenarjo, dkk, Al Quran dan Terjemahnya, (Semarang: Thoha Putra, 1971), hlm.
885.
2
10
(11 :
) .
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu
berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya
Allah SWT akan melapangkan (tempat) untukmu. Dan apabila
dikatakan, berdirilah kamu, maka berdiri, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan
orang-orang yang diberi Ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".
(QS.al- Mujadalah ayat : 11) .4
a. Mufradat (penjelasan kata).
( ) Allah
melapangkan
rahmat dan rezekinya untukmu.
(
) Bangkitlah kamu dan jangan berlambat-lambat.
( g g
g
) Dan
gAllah
meninggikan orang-orang yang
berilmu di antara mereka, khususnya derajat-derajat dalam kemuliaan
dan ketinggian kedudukan5 .
b. Asbabun Nuzul.
Menurut Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bahwa ayat
ini turun pada hari jum'at, di saat pahlawan-pahlawan Badar datang ke
tempat pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang tidak memberi tempat
kepada yang baru datang itu, sehingga terpaksa mereka berdiri. Rasulullah
menyuruh berdiri kepada pribumi, dan tamu-tamu itu (pahlawan Badar)
disuruh duduk di tempat mereka. Orang-orang yang disuruh pindah tempat
itu merasa tersinggung perasaannya. Dan juga ayat ini turun sebagai
perintah kepada kaum mukmin untuk mentaati perintah Rasulullah dan
memberikan kesempatan duduk kepada sesama mukmin.6
c. Tafsir isi kandungan ayat.
Dalam pembahasan ini, penulis akan mengemukakan beberapa
pendapat ahli tafsir (mufassir) sebagai berikut:
1. Menurut Ibnu Katsir
Allah Ta'ala berfirman guna mendidik hamba-hamba-Nya yang
beriman dan memerintahkan kepada mereka agar satu sama lain
.
Karena siapa yang menanam kebaikan maka ia juga akan
memperoleh kebaikan. Karena ayat ini turun berkenaan dengan majlis5
Qomarudin Shaleh, dkk, Asbabun Nuzul, (Bandung: Diponegoro, 1986), hlm. 502.
M. Nasib Ar-Rifai, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (jakarta: Gema Insani, 2000), hlm.
629.
8
13
ggg ggg
yang diberi
Ibid.,
11
12
14
M. Ali al-Shabuni, Shafwah at-Tafaasir Juz III, (Beirut Libanon: Dar al-Qur'an alKarim, 1981/1401 H), hlm. 340.
14
Ibid. ,
15
16
Imam Muhammad ar-Razi Fakhruddin, Tafsir al-Fakhr al-Razi Juz XIX, (Beirut
Libanon: Dar al-Fikr, Tt), hlm.270
15
diselesaikan.18
Akhir ayat
17
Ibid. ,
18
16
berlapang dada itulah kelak orang yang akan diangkat Allah SWT
Iman dan Ilmunya, sehingga derajatnya bertambah naik. Orang yang
patuh dan sudi memberikan tempat kepada orang lain itulah yang
akan bertambah ilmunya. Kedua; memang ada orang yang diangkat
Allah SWT derajatnya lebih tinggi dari pada orang kebanyakan,
yaitu karena Imannya dan karena Ilmunya. Setiap haripun dapat kita
melihat raut muka, pada wajah, pada sinar mata orang yang beriman
dan berilmu. Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang arif dan
bijaksana.20
Iman memberi cahaya pada jiwa, disebut juga pada moral,
sedang ilmu pengetahuan memberi sinar pada mata. Iman dan Ilmu
membuat orang jadi mantap, agung, walau tidak ada pangkat dan
jabatan yang disandangnya, sebab cahaya itu datang dari dalam
dirinya sendiri.
Pokok hidup utama adalah Iman dan pokok pengirimnya
adalah Ilmu. Iman tidak disertai ilmu dapat membawa dirinya
terperosok mengerjakan pekerjaan yang disangka menyembah Allah
20
17
diadakannya
kegiatan
di
bidang ilmu
ilmu itu
21
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002),
hlm. 157.
18
Sesungguhnya Allah SWT menyukai dan memuliakan orangorang yang telah beriman dan bertakwa dengan sebenar-benar iman,
disertai dengan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, baik ilmu
umum maupun ilmu agama.
Menuntut ilmu pengetahuan dalam arti luas yaitu ilmu
pengetahuan umum dan ilmu agama, karena kedua ilmu tersebut
yang dibutuhkan manusia, khususnya umat
(1 ):
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.22
Perintah Allah SWT "bacalah" berarti berpikirlah secara
teratur dan sistematik dan terarah dalam mempelajari firman dan
ciptaan-Nya. Adapun dalam proses membaca harus dilaksanakan
dengan menyebut nama Tuhanmu, berarti harus berpadu dengan
zikir.23 Karena mempelajari ilmu agama juga menjadi kewajiban
bagi umat Islam sebagaimana firman Allah SWT .
(122
:
22
23
19
mempelajari sekaligus
24