Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya

dunia elektronika yang mana hampir

seluruh aspek kehidupan manusia, selalu harus berdampingan dengan suatu sarana
elektronika, yang dapat memberikan kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam
mengatasi masalah yang dihadapi oleh manusia.
Salah satu yang membutuhkan kamudahan, ketepatan dan kecepatan adalah
dalam hal mengetahui suatu keadaan yang terletak jauh, tanpa mendatanginya yaitu
mengetahui apakah ada atau tidak ada surat didalam kotak surat.
Apakah tukang pos telah datang atau adakah surat hari ini ? pertanyaan ini
dilontarkan oleh berjuta-juta orang setiap harinya. Sebagaimana biasa, jawabannya
adalah dengan pergi ke kotak surat dan melihatnya. Semakin jauh anda harus pergi
untuk mendapatkan kotak surat yang kosong, maka semakin besar kekecewaan anda.
Selain itu ada dua hal yang melatar belakangi perancangan sistem digital ini.
Pertama bahwa dengan kegiatan ini penulis mencoba memberikan gambaran sejauh
mana penulis dapat menerima, mengerti, menerapkan dan mengamalkan ilmu yang
penulis peroleh di bangku kuliah. Kedua, bahwa kegiatan ini merupakan sebuah
langkah awal bagi mahasiswa untuk menerapkan kemampuannya dan siap terjun ke
masyarakat.
Penulis berharap dengan perancangan ini penulis dapat menyumbangkan
sebuah realisasi yang tidak baru tetapi cukup dapat digunakan sebagai suatu pilihan
dalam pengaplikasian dari sistem digital dan rangkaian elektronika.

1.2 TUJUAN
Tujuan penyusunan perancangan ini tidak menyimpang dari fungsi kegiatan
belajar mengajar yang menjadi dasar pelaksanaannya di dalam dunia pendidikan,
yaitu :
1.2.1 Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah pada semester IV.
b. Untuk memberikan gambaran tentang penguasaan ilmu pengetahuan yang
telah didapat semasa perkulihan.
c. Untuk mengaplikasikan seluruh teori-teori keilmuan yang mendukung suatu
sistem secara keseluruhan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Merancang suatu unit pendeteksi surat (penunjuk adanya surat).
b. Sebagai suatu sarana elektronika yang dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB II
ISI
Proses pembuatan suatu alat harus diawali dengan suatu perancangan, karena
dalam perancangan tersebut terdapat tahap-tahap penting yang harus dilakukan
sebelum suatu alat benar-benar direalisasikan dalam bentuk nyata.
Untuk merealisasikan ide pembuatan alat indikator surat yaitu pendeteksi adanya
surat dengan sistem digital ini, diawali dengan suatu perancangan dengan tujuan agar
proses pembuatan alat dapat dilakukan melalui tahap-tahap pengerjaan yang benar,
sehingga tidak terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian waktu maupun
materil.
Proses perancangan ini juga bertujuan agar alat yang dibuat dapat bekerja
sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan memenuhi spesifikasi serta standar yang
telah ditetapkan oleh badan-badan yang berwenang untuk hal tersebut.
Dalam merancang alat pendeteksi surat dengan sistem digital ini, penulis
menggunakan komponen LDR dan sebuah LED sebagai sensor cahaya untuk
mendeteksi adanya surat, menggunakan IC NAND Gate 7400 sebagai rangkaian flip
flop yang dipergunakan untuk mengemudikan tampilan, serta menggunakan display
(seven segment) agar lebih memudahkan pembacaan adanya surat.

CARA KERJA RANGKAIAN


Pada awalnya saat tidak ada surat di dalam kotak surat, cahaya LED mengenai
LDR, sehingga tahanannya menjadi kecil yang mengakibatkan arus mengalir ke
ground dan transistor TR1 tidak bekerja (cutt off) , karena antara basis dan emiter
tidak ada forward bias sehingga transistor tidak bekerja . Rangkaian flip flop dalam
keadaan reset sehingga output N1 yang low akan membuat transistor TR3 bekerja
sebab transistor ini jenis PNP sedangkan output N2 high yang akan membuat

transistor TR2 tidak bekerja. Dimana TR3 terhubung pada rangkaian display yang
menampilkan kata tda yang berarti di dalam kotak surat tidak ada surat.
Apabila cahaya dari LED yang mengenai LDR terpotong yang disebabkan
karena adanya surat yang masuk ke kotak surat, maka tahanan LDR menjadi besar
mengakibatkan arus masuk ke basis transistor TR1, sehingga TR1 aktif dan akan
menghantar secara cepat dan mengemudikan flip flop dalam keadaan set sehingga
output N1 yang high akan membuat TR3 tidak bekerja dan output N2 yang low akan
membuat TR2 bekerja sehingga pada display yang terhubung dengan TR2 akan
menampilkan kata ada yang berarti di dalam kotak surat ada surat. Rangkaian akan
tetap dalam keadaan begini walaupun surat di antara LDR dan LED sudah tidak ada,
sampai saklar S1 ditekan yang selanjutnya akan mengembalikan pada kedudukan
awalnya.

GAMBAR RANGKAIAN LENGKAP

5V

R7
R2

R3

R8

R4
N1

R5

TR1

TR3

La

R6
LDR

TR2
N2

R1
0V

P1

S1

5V

DISPLAY
Display merupakan sarana untuk menampilkan hasil dari suatu proses
elektronika. Yang termasuk ke dalam display sepeti tabung CRT, jenis penampil ini
adalah segmen-segmennya mengandung tabung gas (gas discharge tube), yang
beroperasi dengan tegangan tinggi. Penampil ini berpendar dengan warna jingga. Ada
pula penampil pendaran (fluorescent tube) yang mengeluarkan cahaya kehijauan, dan
beroperasi dengan tegangan rendah. Penampil yang paling akhir dikembangkan
adalah penampil kristal cair (liquid crystal display-LCD), yang menampilkan angkaangka keperakan atau abu-abu, penampil kristal cair, 12 segmen, tujuh segmen (seven
segment). Adapun dalam penulisan ini yang akan dibicarakan sehubungan display
adalah seven segment.
Adapun yang dimaksud dengan seven segment adalah cacah segmen dapat
disusun dengan masing-masing segmen dapat menyala. Guna menampilkan gambar
dasar yang dikeluarkan oleh dekoder akan dapat dipakai sebuah penampil tujuh
semen (seven segment display). Penampil ini terdiri dari tujuh segmen yang tersusun
membentuk angka delapan, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

a
f

b
g

e
d

dp
Gambar Seven segment.

Seven-segment ditandai dengan huruf-huruf a, b, c, d, e, f, g. Setiap segmen


dapat diisi sebuah filamen yang akan berpijar apabila diaktifkan. Jenis penampil
semacam ini disebut penampil pijar (incandescent display). Cara memijarkan tidak
beda dengan yang diterapkan pada lampu-lampu pijar biasa.
Display sebagai penampil dari hasil proses pencacah. Display yang digunakan
disini adalah seven segment, warna merah (red).
Jika TR2 yang menghantar sedang TR3 memutus pada rangkaian saklar, maka
display akan menampilkan kata ada yang berarti di dalam kotak surat ada surat.
Jika TR2 memutus dan TR3 yang menghantar pada rangkaian saklar, maka display
akan menampilkan kata tda yang berarti di dalam kotak surat tidak ada surat.
Gambar berikut menunjukkan rangkaian display.

a
f

a
b

a
b
g

dp

dp

dp

ada
tda
a

a
f

a
b

dp

b
g

dp

Gambar Rangkaian Display

SIMULASI DENGAN RANGKAIAN DENGAN EWB

dp

Kondisi awal yang berarti LED terus menyala dan menerangi LDR digantikan
dengan saklar yang mengartikan bahwa tahanan kecil (mendekati 0) sehingga arus
langsung terhubung ke ground, maka transistor TR1 tidak bekerja. Akibatnya RS
Flip-Flop pada kaki R bernilai 1 sementara untuk mendapatkan kaki S menjadi 0
dihubungkan dengan ground, dengan kondisi ini maka Flip-Flop dalam keadaan reset
dengan keluaran Q = 0, dengan Q=0 maka TR3 aktif sementara TR2 tidak bekerja,
karena jenis transistor PNP yang aktif low . setelah dihubungkan dengan display yang
berupa seven segment yang telah di atur dengan tda maka tampilannya tda yang
berarti tidak ada surat yang masuk.

Pada saat surat masuk yang mana cahaya yang tadinya mengenai LDR
terpotong yang berarti tahanannya menjadi besar mengakibatkan arus masuk ke basis
transistor TR1, pada EWB dikondisikan dengan saklar terbuka. Setelah TR1 bekerja
maka arus pada kolektor TR1 langsung mengalir ke kaki emiter dan diteruskan ke
ground, dengan kondisi ini maka RS Flip-Flop berubah kondisi manjadi set, kondisi
set keluaran Q menjadi 1 dan mengoffkan TR3, sementara TR2 aktif . dengan
aktifnya TR2 maka display menjadi ada.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya dan dari hasil
pengukuran dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Alat indikator surat ini mendeteksi adanya surat didalam kotak surat dengan
menggunakan sensor cahaya LDR.
b. Rangkaian flip flop adalah piranti yang memiliki 2 keadaan yang stabil.
Piranti akan tetap bertahan pada salah satu dari 2 keadaan itu sampai adanya
pemicu yang membuatnya berganti keadaan.
c. Display akan menampilakan ada yang berarti ada surat di dalam kotak
surat dan display akan menampilkan tda yang berarti tidak ada surat di
dalam kotak surat.
3.2 SARAN-SARAN
a. Untuk keandalan kerja alat indikator surat ini, sebaiknya untuk memasang
LED dan LDR sedekat mungkin pada lubang yang sebenarnya.
b. Tampilan pada alat indikator surat ini, dapat dibuat lebih sempurna dengan
menggunakan LCD alfa numeric yang dapat menampilkan angka, huruf
maupun tanda-tanda baca lainnya.
c. Alat indikator surat ini dapat lebih dikembangkan untuk menghitung
banyaknya surat yang masuk dalam kotak surat.

DAFTAR PUSTAKA

Hanapi Gunawan Malvino.1985. Prinsip-Prinsip Elektronika. Erlangga. Jakarta.


Hartono, Ignatius. 1987. 301 Rangkaian Elektronika. PT. Elex Media Komputindo,
Kelompok Gramedia. Jakarta.
Hasan, Esan, B.Sc. 1990. Rangkaian Elektronika Dasar. Ganeca Exact. Bandung
Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital. Andi. Yogyakarta.
Irmawati dan Silmi Sulfiani. 2000. Alat Ukur Denyut Jantung. Proyek Akhir.
Politeknik Negeri Ujungpandang. Makassar.
Malvino, Albert Paul dan Barmawi. 1999. Prinsip prinsip Elektronika. Edisi
Ketiga, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Malvino, Albert Paul dan Tija May On. 1996. Elektronika Komputer Digital.
Erlangga. Jakarta.
Warsito dan Hernawan. 1982. Teknik Digit. Karya Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai