Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

ANALISIS FONDASI DANGKAL

A. Anggapan Dasar

Analisis fondasi dangkal dengan metode elastis


plat fondasi dianggap kaku sempurna (tidak
melengkung), plat fondasi boleh mengalami
penurunan, miring akibat beban yang bekerja
sedangkan tanah tidak mampu menahan beban
tarik
Plat fondasi kaku (tidak lentur), jika lentur terjadi
perubahan bentuk mengakibatkan retak pada
komponen betonnya, jika kemasukan air
semakin parah akan terjadi perlemahan beton
penyusunnya, sehingga anggapan fondasi kaku
lebih aman.

B. Jenis Beban

1. Beban terbagi rata q kN/m2


P

= qtotal = q1 +q2 + q3
q1

q2

a). Beban lantai (q1)


b). Beban di atas pelat fondasi (q 2)
c). Beban pelat fondasi (q3)

q3

Jumlah beban terbagi rata yang bekerja pada plat


fondasi qtotal = q1 + q2 + q3

2. Beban titik

a) Beban titik sentris (P) : jika beban


bekerja dipusat luasan dasar fondasi,
yang termasuk beban titik sentris adalah
resultan beban-beban yang bekerja pada
kolom fondasi.
Reaksi tanah akibat beban yang bekerja
= ( P/A)

b) Beban titik eksentris (P) : jika beban tidak


bekerja dipusat luasan dasar fondasi
P
= P/A (kN/m2)

ex

P
My

P dan ex sentris + My
L
B

3. Momen

Perjanjian :
Pusat berat dasar fondasi O
Momen berputar terhadap pusat berat
fondasi (O)

My

My
L

Mx

B
L
R

Momen yang bekerja searah jarum jam


bertanda (+)
Momen yang bekerja berlawanan arah
jarum jam bertanda (-)
Momen yang berporos sb. Y = My
Momen yang berporos sb. X = Mx

Lebar fondasi arah sb. X = B


Lebar fondasi arah sb. Y = L

Reaksi melawan beban (momen); momen kearah


kanan, reaksi kearah kiri

Dari gambar tersebut akibat adanya momen yang


berporos pada sumbu y (My)
Bagian kanan turun dan bagian kiri naik (berputar)
Bagian kanan (+) dan bagian kiri (-)
Reaksi tanah ; momen kopel (MR)
MR = R x l
R = (1/2).(1/2).B..L = (1/4). B.L.
l = 2.(2/3).(1/2)B = (2/3)B
MR = R x l
= (1/4).B.L..(2/3)B
catatan :
= (1/6).B2.L.
M
M beban = M reaksi (My = MR)

dan W

My
2

.B .L

6.M y

B 2 .L

W
1
W BH 2
6
1
I BH 3
12

I
x

4. Beban kombinasi

a. Kombinasi beban vertikal sentris (P) dan Momen (My)

ekstreem

P M y .x P 6M y .x P M y .x

2 1 3
A
Iy
A
BL
A 12 B L

maks

P M y .x

q all
A 121 B3 L

min

P M y .x

0
A 121 B3 L

b. Kombinasi beban terbagi merata (q), P(sentris), Mx&(My)

extreem

P M y .x M x .y

q
A
Iy
Ix

extreem

P 6M y 6M x

q
A B 2 L BL2

M y P.e x

M x P.e y
max

P M y .x M x .y

q q all
A 121 B3 L 121 BL3

min

P M y .x M x .y

q 0
A 121 B3 L 121 BL3

Catatan :
Daerah yang dibatasi ex B/6 dan ey L/6 disebut bagian
tengah/core/teras
Y

ey L/6

X
ey L/6

ex B/6
ex B/6

1. Analisis beban eksentris di dalam teras.


ex

L
B

ekstrem
ex

My = P.ex

My
P

A 16 B 2 L

My

P
A B.L

eks

My
P
P 6P.e
1 2 2 x
A 6 B .L A B .L

eks

P M y .6
P 6.e x
2
1

A B .L B.L
B

Jika ada Mx dan My

eks
eks
eks

P 6M y 6M x
2
q
2
A B .L B.L
P 6 P.ex 6 P.e y
2
q
2
A B .L B.L
P 6.ex 6.e y
q
1

A
B
L

Diagram tegangan tanah yang terjadi dapat digambarkan


sebagai berikut
ex

min 0

ex

max

P di kanan O

min 0

max

P di kiri O

Kondisi batas untuk kuat dukung tanah di bawah fondasi


min 0
P 6.e x
1

A
B
0
6.e
1 x
P
B
A

min

6.e x
B
6.e x B

ex

B
6

B
6
B
Untuk P di kiri O, e x
6
Untuk P di kanan O, e x

Dengan cara yang


sama ey = L/6

2. Analisis beban eksentris di luar teras (ex>B/6 ; ey>L/6)


P

ex

tarik
desak

desak

Tegangan tanah yang terjadi

Penyederhanaan tegangan
yang terjadi

Dalam analisis perencanaan fondasi tarik diabaikan


karena tanah tidak mampu menahan beban tarik

Akibat beban fondasi


tanah akan memberikan
Analisis pada daerah desak
reaksi sebesar R
R = .x.max.L
x

max

Dalam keadaan seimbang


FV =0
P=R P=.x.max.L
(1)
FV =0
bila letak P berimpit dengan letak R, diperoleh
B
1
e x x
2
3
B

x 3 e x
2

(2)

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh

max

2
P
3 L B2 e x

untuk e

B
6

Jadi untuk e 16 B, maka


1. min 0

2. x 3 12 B e x

3. max

2
P
3 L B2 e x

PERANCANGAN FONDASI TELAPAK

Bebanbeban yang bekerja (sesuai dengan peraturan yang berlaku)


1. Beban mati (D)
2. Beban Hidup (L)
3. Beban angin (W)
4. Beban gempa (E)
5. Beban Khusus (S)
Kombinasi beban untuk menentukkan ukuran (dimensi) fondasi
1. D + L beban tetap
2. a. D + L + W beban sementara
b. D + L + E beban sementara
3. a. 1 + S beban khusus
b. 2 + S beban khusus
Analisis dimensi fondasi untuk
B. tetap
SF 3
qall = 1/3 qult
B. sementara
SF 2
qall = qult

Luas fondasi A

P sesuai asumsi
q all

CONTOH 1
P

1m
0,5 m
B

Beban normal sentris pada kolom


P = 50 ton
all = 1,5 kg/cm2= 15 T/m2
Dasar fondasi -1,5 m
tanah = 1,7 t/m3
beton = 2,4 t/m3

pelat fondasi dan tanah merupakan beban terbagi merata


q (0,5.2,4) (1,0.1,7) 2,9 t/m 2
P
terjadi q all
A
netto all q
P
all q
A
P
A
( all q)
A

50
2,033 diasumsikan B L, A B 2
(15 2,9)

B 2 2,0332 , A 2,1x2,1 digunakan B 2,1

CONTOH 22

2
P

H = 22

15

beton= 2,5 t/m3

all = 1,5 kg/cm2= 15 t/m2

22 m

koefisien gempa = 10%


rencanakan fondasi tersebut !!

1
B

a. Luas fondasi dihitung dengan beban normal


b. Cek terhadap beban sementara P dan M
Penyelesaian
Beban tugu 2,2x22x2,5 220 t
Beban fondasi q 2,5.1 2,5t/m 2
Luas fondasi terhadap beban normal

P
q all
A

220
220
220
all q;
15 2,5;
12,5
A
A
A
A 17,6m 2
misal B 5m L 3,52 ~ 3,6 m
misal B 4m L 4,4 m

10

H 0,1x220 22ton
M H.h 22x16 352 t.m
My
P
ekst 1 2 q
A 6B L

Terhadap beban sementara

220 6.352

2,5 15
B.L B 2 L
untuk B L
220 2112
3 12,5(dikalikan B3 )
B2
B
220B 2112 12,5B3

max

12,5B3 220B 2112 0


B 6,5789
digunakan B 6,6
220 2112
max

12,5
6,6 2 6,63
max 12,397 t/m 2 12,5 t/m 2
min

220 2112

0
6,6 2 6,63

min 0,204 t/m 2 0

Beban eksentris
P1

e2

e1

P2

P2

P1

M2=P2.e2

M1=P1.e1

Beban yang bekerja eksentris dapat dianalogikan


dengan
Beban sentris P1+P2 terhadap pusat berat fondasi
dikombinasi
Beban momen (M1 dan M2)

Demikian juga beban angin dan beban gempa


H
M=H.h

h
O

11

Anda mungkin juga menyukai