Anda di halaman 1dari 3

olekul

lekul
ruktur

Kloramfenikol (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 189 ; FI III hal 144).


= C11H12Cl2N2O5.
= 323,13.
=
= Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang,
putih hingga putih kelabu atau
putih kekuningan.
= Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etenol, dalam propilena glikol.
= Antara 1490 dan 1530 C.
= Antara 4,5 dan 7,5.
=
Endapan segera terbentuk bila kloramfenikol 500 mg dan
eritromisin 250 mg atau tetrasiklin Hcl 500 mg dan dicampurkan dalam 1 liter larutan
dekstrosa 5%.
Stabilitas
=
Salah satu antibiotik yang secara kimiawi diketahui
paling stabil dalam segala pemakaian. Stabilitas baik pada suhu kamar dan kisaran pH 2-7,
suhu 25oC dan pH mempunyai waktu paruh hampir 3 tahun. Sangat tidak stabil dalam
suasana basa. Kloramfenikol dalam media air adalah pemecahan hidrofilik pada lingkungan
amida. Stabil dalam basis minyak dalam air, basis adeps lanae. (Martindale edisi 30 hal 142).
Dosis = Dalam salep 1 % (DI 2010 hal 223-227).
=
Antibiotik, antibakteri (gram positif, gram negatif, riketsia, klamidin), infeksi
meningitis (Martindale edisi 30 hal 141).
=
Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap kloramfenikol.
= Kemerahan kulit angioudem, urtikaria dan anafilaksis.
= Wadah tertutup rapat.
= Sejumlah salep mata yang ditimbang seksama setara dengan 10 mg kloramfenikol, larutkan
dalam 50 ml eter minyak tanah P. Sari berturut turut dengan 50 ml, 50 ml, 50 ml, dan 30 ml
air. Kumpulkan sari, encerkan dengan air secukupnya hingga 200 ml, campur, saring, buang
20 ml filtrat p[ertama, encerkan. Encerkan 10 ml filtrate dengan air secukupnyua hingga 50
ml. ukur serapan-1cm larutan pada maksimum lebih kurang 278 nm. Hitung kadar
C11H12Cl2N2O5 ; A (1%,1cm) pada maksimum lebih kurang 278 nm adalah 298. (FI III hal
144).

ur

ng
an
Kadar

ekul
kul

an

Polietilenglikol 400 (FI III hal 504, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 517).
= H(O-CH2-CH2)nOH.
= 380-420.
=
Cairan kental jernih; tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah;
agak higroskopis.
= Larut dalam air, dalam etanol 95% P, dalam glikol lain.
= 40 C sampai 80 C.
= Basis salep, pelarut.
= Sampai 30% v/v.
= Tidak bercampur dengan beberapa zat pewarna.
=
Dapat disterilkan dengan autoklaf, filtrasi dan penyinaran sinar gamma.
= Wadah tertutup rapat.

Setil alkohol (Cetyl Alcohol/ Alkohol cetylus) (Handbook of Pharmaceutical


Exipients. Hal 99-103)
Sinonim : Crodacol C70 ; Crodacol C90; Crocadol ; ethal ; ethol; 1heksadekanol ; n heksadesil alkohol ; palmitil alkohol
Nama kimia : Heksadekan-i-ol
Rumus Empirik : C16H34O
Rumus Struktur : CH3(CH2)14CH2OH
Berat Molekul : 242.44
Fungsi : Coating agent, bahan pengemulsi, stiffening agent
Batas Penggunaan sebagai pengental: 2-10 %
Pemerian : Berbentuk malam, putih, bergranul dan memiliki bau yang khas
Sifat-sifat Fisika :
Titik Didih : 316-3440C (3440C untuk bahan murni)
Densitas : 0.811-0.830 g/cm3
Titik Leleh : 45-520C ( 490C untuk bahan murni)
Kelarutan : sangat larut dalam etanol 95% and eter, kelarutan meningkat
dengan
peningkatan suhu; praktis tidak larut dalam air. Misibel ketika meleleh dengan
lemak, paraffin padsat dan cair, dan isopropyl miristat.
Indeks Refraksi : nD
79 = 1.4283 untuk bahan murni
Stabilitas dan Penyimpanan : Stabil dengan adanya asam, basa, cahaya dan
udara;
serta tidak menjadi tengik. Setil alkohol sebaiknya disimpan dalam wadah yang
tertutup baik pada tempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat.
Parafin Cair (Liquid Paraffin) (Handbook of Pharmaceutical Exipients. Hal 314315)
Sinonim : Avatech, Citation; heavy liquid petrolatum; heavy mineral oil; liquid
petrolatum; paraffin oil; white mineral oil
Nama kimia : Mineral iol
Parafin cair adaah campuran dari cairan jenuh hidrokarbon yang diperoleh dari
petroleum
Fungsi : emolien, solvent, lubrikan tablet dan kapsul, agen terapetis.
Parafin cair digunakan terutama sebagai eksipien pada sediaan famasi topical
sebagai bahan pada basis salep. Secara terapetis, paraffin cair digunakan pada
sediaan untuk mata karena efek lubrikannya.
Batas Penggunaan : 3-60 %
Pemerian : transparan, tidak berwarna, cairan kental, bebas dari flouresensi.
Praktis tidak berasa dan tidak berbau ketika didinginkan, dan mempunyai bau
yang lemah ketika dipanaskan
Sifat-sifat Fisika :
Titik Didih : >3600C
Densitas : 0.827-0.890 g/cm3
Viskositas (dinamik) : 110-230 mPa s (20 oC)
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol 95%, gliserin dan air, larut di
aseton,

benzene, kloroform, karbon disulfide, eter, dan petroleum eter.kelarutan


meningkat dengan peningkatan suhu; praktis tidak larut dalam air. Misibel ketika
meleleh dengan lemak, paraffin padsat dan cair, dan isopropyl miristat.
Indeks Refraksi : nD
79 = 1.4756-1.4800 untuk bahan murni
Stabilitas dan Penyimpanan : paraffin cair teroksidasi ketika terpapar panas
dan
cahaya. Parafin cair disterilisasi dengan panas kering. Parafin cair sebaiknya
disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya, pada tempat yang
sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat.
Vaselin kuning (Yellow soft paraffin) (Handbook of Pharmaceutical Exipients. Hal
331)
Sinonim : mineral jelly; petroleum jelly; Snow white; soft white, vaselimun
flavum; yellow petrolatum; yellow petroleum jelly
Nama kimia : Heksadekan-i-ol
Rumus Empirik : CnH2n+2
Fungsi : emolien, basis salep
Batas Penggunaan : <100 %
Pemerian : kuning atau kuning pucat, translusen, membentuk masa lunak
palsu.
Tidak berbau, tidak berasa.
Sifat-sifat Fisika :
Densitas : 0.815-0.880 g/cm3
Titik Leleh : 36-600C
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, aseton, etanol (95 %) panas atau
kering, gliserin dan air; larut di benzene, karbon disulfide, kloroform, eter,
heksana dan banyak minyal lemak dan minyak atsirir.
Indeks Refraksi : nD
79 = 1.460-1.474
Stabilitas dan Penyimpanan : Vaselin kuning adalah bagian stabil dari
komponen
hidrokarbon alam non-reaktif, banyak masalah stabilitas terjadi karena adanya
sejumlah kecil kontaminan. Vaselin dapat disterilisasi menggunakan panas.
Walaupun vaselin kuning dapat disterilisasi dengan radiasi sinar gamma, proses
ini berpengaruh kepada fisik vaselinmkuning seperti swelling, perubahan warna,
bau, dan sifat rheologi.
Inkompatibilitas : vaselin kuning adalah material inert dengan beberapa
inkompatibilitas

Anda mungkin juga menyukai