Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Materi diskusi
Mata Kuliah:
USHUL FIQIH
Dosen pengampu:
Syaiful Bahri, M.HI
Oleh
Ghamal Sholeh H. (932113714)
Dody Utomo
(932113114)
Mustain Asyhari
(932115014)
Jurusan Tarbiyah
Prodi Pendidikan Agama Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin
berkembangnya
sosial
masyarakat
akan
hukum
yang
sesuai
dengan
ajaran
yang
disyariatkan agama.
Penetapan hukum itu tidaklah segampang membalik
telapak tangan melainkan membutuhkan pemikiran-pemikiran
yang harus berdasar pada hukum yang ada dalam Al-Quran
dan Hadist.
Oleh
karena
sungguh-sungguh
itu
atas
diperlukan
penyelesaian
persoalan-persoalan
yang
secara
tidak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijtihad
Kata ijtihad berakar dari kata al-juhd,yang berarti althaqah (daya,kemampuan,kekuatan) atau dari kata al-jahd
yang
berarti
al-masyaqqah
(kesulitan,kesukaran).Dari
al-majhud
kemampuan),atau
(pengerahan
pengerahan
daya
daya
dan
dan
kemampuan
Artinya:dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka
Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram.
diantaranya
hadits
Amr
bin
al-Ash
yang
bertanya:dengan
menghukumi?Ia
apa
kamu
aku
memutuskan
dengan
Rasulullah.Rasulullah
apa
yang
bertanya
diputuskan
lagi,jika
tidak
berijtihad
pendapatku.Rasulullah
dengan
bersabda,aku
bersyukur
dalam
bilamana
aturannya
al-quran
dari
hadis
atau
menggunakan
Rasulullah
apabila
hadits
nabi,dan
tidak
terdapat
SAW
tidak
ada
nash
(dalil)
yang
tidak
memiliki
dalil
yang
qathi.Dari
yang
qathi,seperti
melaksanakan
haramnya
kewajiban
shalat,zakat,puasa,haji,atau
melakukan
zina,mencui,dan
lain-
bersumber
dari
akal,seperti
ushul
fiqih
berbeda
pendapat
dalam
(orang
yang
melakukan
ijtihad).Secara
Nabi SAW
yang
berhubungan dengan
masalah hukum.
3. Menguasai seluruh masalah yang hukumnya telah
ditunjukkan oleh ijma agar dalam menentukan
hukum sesuatu tidak bertentangan dengan ijma.
4. Memiliki pengetahuan yang luas tentang qiyas
dan
dapat
mempergunakannya
istinbath hukum.
5. Menguasai
bahasa
dalam
Arab
mendalam.Sebab,al-quran
dan
hadits
proses
secara
sebagai
mendalam
tentang
nuzul)
dan
sebab-sebab
keluarnya
atau
rahasia
disyariatkannya
hukum.Sebaiknya,mengambil
istihsan,maslahah
yang
rujukan
mursalah,urf,dan
menggunakan
maqashidu
suatu
pada
sebagainya
asy-syariat
antara
lain
menjaga
kemaslahatan
E. Metode-metode Ijtihad
Ada beberapa metode atau cara untuk melakukan
ijtihad.Di antara metode atau cara berijtihad yaitu:
1. Ijma
adalah
persetujuan
atau
kesesuaian
dalam
al-quran
dan
hadits
karena
sesuatu
ketentuannya
hal
baik
yang
dalam
tidak
al-quran
terdapat
maupun
metode
mempergunakan
yang
akal
unik
pikiran
dalam
dengan
demi
kepentingan
masyarakat
dan
keadilan.
5. Istishab adalah penetapan hukum sesuatu hal
menurut
keadaan
sebelumnya,sampai
mengubahnya,atau
yang
ada
dengan
terjadi
dalil
kata
lain
yang
istishab
solusi
berhubungan
atas
permasalahan
dengan
adat
istiadat.
yang
Dalam
dilepaskan
dan
sudah
melekat
dengan
masyarakat kita.9
F. Macam-macam Ijtihad
Ijtihad dapat dibagi menjadi:
1. Ijtihad Al-Bayani,yaitu ijtihad untuk menjelaskan
hukum-hukum syara dari nash.
2. Ijtihad
Al-Qiyasi,yaitu
ijtihad
terhadap
permasalahan yang tidak terdapat dalam AlQuran dan Hadits dengan menggunakan metode
qiyas.
3. Ijtihad
Al-Istislah,yaitu
ijtihad
terhadap
permasalahan yang tidak terhadapat dalam AlQuran dan Hadits dengan menggunakan rayu
berdasarkan kaidah istislah.
Menurut
Muhammad
Taqiyu
al-hakim,pembagian
al-aqli,yaitu
ijtihad
yang
hujjahnya
dalam
pembagian
ijma,qiyas,istihsan,istislah,urf,
ini
adalah
istishab,dan
lain-lain.10
pada
orang
tersebut
berkenaan
dengan
ijtihad,yaitu:
1. Orang
tersebut
berijtihad
apabila
dihukumi
ada
fardu
ain
permasalahan
untuk
yang
permasalahan
hukumnya.Karena
dikhawatirkan
melaksanakan
jika
akan
yang
tidak
terjadi
hukum
belum
segera
dijawab
kesalahan
tersebut
ada
atau
dalam
habis
terhadap
yang
sudah
terhadap
ditetapkan
secara
H. Tingkatan Mujtahid
Orang
yang
melakukan
ijtihad
disebut
Pertama,al-Mujtahid
al-Mustaqill,yaitu
mujtahid
ghair
al-
tersendiri
dalam
melakukan
ijtihad,ia
lain
Abu
Yusuf
pengikut
Abu
masalah-masalah
yang
tidak
hukumnya.Dengan
demikian,peringkat ini biasa disebut Mujtahid fi alMadzab (mujtahid dalam suatu madzab).Di antar
mujtahid
pada
peringkat
ini
yaitu:Hasan
ibn
madzab
Maliki;Abu
Ishaq
al-Syirazi
dari
madzab Syafii.
mempertahankan
imamnya,mengetahui
seluk-beluk
imamnya,dan
men-tarjihkan
mampu
madzab
pandangan
pendapat
yang
terdapat
dalam
madzabnya.Contoh:
al-
menjaga
madzabnya,mengembangkannya,dan mengetahui
seluk-beluknya,serta mampu memberikan fatwa
dalam garis yang telah ditentukan oleh imam
madzabnya.12
BAB III
12 Nasrun Rusli.KONSEP IJTIHAD AL-SYAUKANI.(Cet I,Jakarta:PT Logos
Wacana Ilmu,1999)hlm 113-114
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan.Bahwa
ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara
bersungguh-sungguh untuk menetapkan suatu hukum.Dasar
yang dijadikan ijtihad bersumber dari al-quran dan hadis
sebagaimana yang dijelaskan di atas.
Objek yang bisa dijadikan lapangan ijtihad,yaitu hukum
yang
didasarkan
pada
dalil-dalil
yang
bersifat
dzanni,baik
memenuhi
ditentukan.Terdapat
melakukan
syarat-syarat
beberapa
ijtihad
beberapa
diantaranya
yang
sudah
metode
dalam
ijma,qiyas,maslahah
mursalah,istihsan,istishab,dan lain-lain.
Ijtihad dapat dibagi menjadi,Ijtihad Al-Bayani,Ijtihad AlQiyasi,Ijtihad
Al-Istislah.Menurut
hakim,pembagian
ijtihad
di
Muhammad
atas
Taqiyu
masih
al-
belum
para
ulama,bagi
seseorang
yang
sudah
menurut
tingkatan,diantaranya
para
ulama
al-Mujtahid
dibagi
menjadi
al-Mustaqill,al-Mujtahid
lima
al-
Mutlaq ghair al-Mustaqill, al-Mujtahid al-Muqayyad atau alMujtahid al-Takhrij,Mujtahid al-Tarjih,Mujtahid al-Fatwa.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,Mohammad Daud.2000.Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia.Cet VIII,Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Khallaf,Abdul Wahhab.2003.Ilmu Ushul Fiqih.Cet I,Jakarta:Pustaka
Amani.
Rusli,Nasrun.1999.KONSEP IJTIHAD AL-SYAUKANI.Cet I,Jakarta:PT
Logos Wacana Ilmu.
Suyatno.2011.DASAR-DASAR
ILMU
FIQIH
&
USHUL
FIQIH.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Syafei,Rachmat.2010.ILMU USHUL FIQIH.Cet IV,Bandung: CV
Pustaka Setia.
Uman,Khairul