Anda di halaman 1dari 29

LAB 3

PENAGIHAN PAJAK
(PENGANTAR)

Contents
LAB 1

Administrasi Pelayanan Pajak

LAB 2

Administrasi Pemeriksaan Pajak

LAB 3

Administrasi Penagihan Pajak

Fase timbulnya
hak dan
kewajiban

Berlakunya
UU

Fase self
assessment

Ber-NPWP
& PKP

Fase
Pengawasan

Fase Sengketa

Pengadila
n Pajak
Pemeriksaan
Keberatan
BANDING

Pembukuan

Hak &
kewajiban

Fase
Penyelesaian
Sengketa

Menyampaikan

SPT

Diperiksa ?

Ketetapan
Pajak

Setuju?

Surat Kep.
Keberatan

Setuju?

Tidak
5 Th

Ya

Ya
Ya

Tidak

Tidak

PUTUSAN
BANDING

S
E
L
E
S
A
I

Fase Timbulnya Hak dan Kewajiban


Hak dan kewajiban di bidang perpajakan baru muncul bersamaan
dengan berlakunya undang-undang

Hukum pajak

Suatu kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerin tah


sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak.
HUKUM PAJAK
FORMAL
HUKUM PAJAK
MATERIIL

Fase Timbulnya Hak dan Kewajiban


HUKUM PAJAK
FORMAL

Norma-norma atau tata cara yang mengatur tentang bagaimana hukum


pajak materiil dilakukan
Tata cara pemungutan dan pembayaran pajak
Hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap para Wajib Pajak
mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang menimbulkan utang pajak.
Kewajiban dan hak-hak Wajib Pajak

Hukum pajak formal meliputi:


1. Undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
2. Undang-undang penagihan pajak dengan surat paksa
3. Undang-undang pengadilan pajak

Fase Timbulnya Hak dan Kewajiban


HUKUM PAJAK
MATERIIL

memuat norma-norma yang menerangkan antara lain :

Keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak)


Siapa yang dikenakan pajak (subjek)
Berapa besar pajak yang dikenakan (tarif)
Segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak
Hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak

Hukum pajak materiil memuat ketentuan :


1. Undang-undang pajak penghasilan
2. Undang-undang pajak pajak pertambahan nilai

Fase Self Assessment


Mendaftarakan diri sebagai Wajib Pajak
NPWP / PKP
Menghitung pajak terutang
dengan sarana pembukuan dan pencatatan

Melakukan pembayaran
dengan sarana Surat Setoran Pajak (SSP)

Melaporkan kewajiban perpajakan


dengan sarana Surat Pemberitahuan (SPT)

setuju

PEMERIKSAAN
Diterbitkan Surat Ketetapan Pajak

Pajak terutang yang dilaporkan dalam SPT


telah pasti berdasarkan hukum
Kewajiban perpajakan atas
suatu jenis pajak selesai

tidak
setuju

Memasuki fase PENGAWASAN

Fase Self Assessment


Kewajiban Pajak Subjektif
Psl. 2A Ayat 1,2,3,4,dan 5 UU PPh 1984

Subjek Pajak DN

Subjek Pajak LN

Orang Pribadi

BUT

Mulai :
saat dilahirkan
saat berada atau berniat
tinggal di Indonesia

Mulai :
saat melakukan usaha atau
kegiatan melalui BUT di
Indonesia

Berakhir :
saat meninggal
meninggalkan Indonesia
untuk selamanya

Berakhir :
saat tidak lagi menjalankan
usaha atau kegiatan melalui
BUT di Indonesia

Badan

Selain BUT

Mulai :
saat didirikan / berkedudukan
di Indonesia

Mulai :
saat menerima / memperoleh
penghasilan dari Indonesia

Berakhir :
saat dibubarkan atau tidak lagi
berkedudukan di Indonesia

Berakhir :
saat tidak lagi menerima atau
memperoleh penghasilan dari
Indonesia

Warisan Belum Terbagi


Mulai :
saat timbulnya warisan
Berakhir :
saat warisan selesai dibagikan

Fase Self Assessment

Kewajiban Pajak Objektif


persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk
melakukan pemotongan / pemungutan sesuai UU PPh 1984 dan perubahannya

Sebagai pemikul beban pajak


badan atau orang pribadi yang memperoleh atau menerima penghasilan yang
dikenai PPh berdasarkan UU PPh, yang terdiri dari PPh Badan dan PPh Orang Pribadi

Sebagai pemungut dan pemotong pajak


terdiri dari pemungutan dan atau pemotongan PPh Ps. 21, PPh Ps. 22, PPh Ps, 23,
PPh Ps.26, PPh Ps.4(2)

Fase Self Assessment

wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-undang PPN
Pengusaha dengan jumlah peredaran bruto melebihi Rp 4,8M selama satu
tahun buku

Fase Pengawasan

Pemeriksaan
serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang
dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain
dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Fase Pengawasan

Menguji kepatuhan
WP

Tujuan Pemeriksaan

Menguji tujuan lain

Fase Pengawasan
SKPKB

SKPLB
Produk Pemeriksaan
Pajak

SKPN

SKPKBT

STP

Fase Sengketa

KEBERATAN

Diajukan atas
Suatu ketetapan pajak

Jangka waktu pengajuan


keberatan secara tertulis paling lambat 3 bulan sejak tanggal dikirim SKP atau sejak
tanggal pemotongan atau pemungutan

Kepada
DJP

peradilan semu

Keputusan
paling lama dalam jangka waktu 12 bulan sejak surat keberatan diterima

Hasil
Surat Keputusan Keberatan

setuju
Kewajiban perpajakan atas
suatu jenis pajak selesai

tidak setuju

Banding ke Pengadilan Pajak

Fase Penyelesaian Sengketa


Syarat pengajuan banding
1. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dalam waktu 3
bulan sejak keputusan keberatan diterima
2. Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat Banding

Keputusan
Pengadilan Pajak harus menetapkan putusan paling lambat 12 bulan sejak Surat Banding
diterima
Hasil
Putusan Banding

Penagihan Pajak
Definisi
serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan
penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan
pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual
barang yang telah disita

Penagihan Pajak
Dasar Hukum
1. UU No.19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa STDD
UU No 19 Tahun 2000
2. UU No. 6 Tahun 1983 tentang KUP STDD UU No. 16 Tahun 2009
3. UU No. 8 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan STDD UU No. 12
Tahun 1994
4. UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan STDD UU No. 20 Tahun 2000

Penagihan Pajak
Ruang Lingkup
Undang-undang PPSP mengatur tentang penagihan pajak atas:

Pajak Pusat
PPh,
PPN & PPnBM,
PBB,
Bea Masuk,
Cukai,
BPHTB

Pajak Daerah

Pajak Daerah Tk.I:


Pajak Kendaraan Bermotor,
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Pajak Daerah Tk.II:
Pajak Hotel dan Restoran,
Pajak Hiburan,
Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan,
Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan
Galian Gol. C,
Pajak atas Pemanfaatan Air Bawah Tanah &
Air Permukaan.

Dasar Penagihan Pajak


Utang pajak adalah pajak yang masih harus diba
yar termasuk sanksi administrasi berupa bunga,
denda, atau kenaikan yang tercantum dalam sur
at ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasa
rkan ketentuan peraturan perundang undanga
n perpajakan

BA 60 ES

Timbulnya Utang Pajak


Menurut udang-undang utang pajak timbul sesuai dengan ajaran formal maupun material, yakni sebagai berikut

Menurut ajaran materiil


Wajib pajak mempunyai kewajiban membayar pajak yang terutang be
gitu peraturan atau undang-undang pajak diundangkan, dengan tidak
menggantungkan pada adanya ketetapan pajak.
Menurut ajaran formal
Wajib pajak mempunyai kewajiban perpajakan, setelah mendapatkan
tagihan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak yang berupa surat tagihan
pajak, surat ketetapan pajak kurang bayar, atau surat ketetapan pajak
kurang bayar tambahan, surat keputusan keberatan, surat keputusan
pembetulan, putusan banding yang mengakibatkan pajak yang harus
dibayar bertambah

BA 60 ES

Berakhir Atau Dihapusnya Utang Pajak


Sebagaimana halnya dengan perikatan hokum lainnya, utang pajak
berakhir atau hapus disebabkan oleh al-hal berikut
Adanya Pembayaran Oleh Wajib Pajak
Pembayaran berarti wajib pajak (wp) telah memenuhi kewajiba
nnya. Yang dimaksud dengan pembayaran dalah dibayar dan d
ilunasi oleh wajib pajak dengan uang.
Kompensasi Pembayaran
Kompensasi pembayaran yakni pelunasan utang pajak yang dil
akukan melalui proses pemindahan buku, karena wajib pajak
mempunyai kelebihan pembayaran pajak.

BA 60 ES

Pembebasan Utang
Dalam ketentuan perpajakan di Indonesia, pembebasan pajak t
idak berlaku terhadap utang pajak yang ditentukan hanya pem
bebasan sanksi yakni terhadap sanksi kenaikan
Daluwarsa
Apabila utang pajak telah melampaui batas waktu yang diteta
pkan oleh undang-undang tidak dibayar dan administrasi perp
ajakan tidak berupaya untuk menagih, maka dengan sendiriny
a utang pajak tidak dapat ditagih lagi.
Penghapusan Utang
Penghapusan dapat diberikan karena keadaan yang terkait den
gan wajib pajak, biasanya fiskus juga telah melakukan pemerik
saan terhadap hal tersebut, seperti wajib pajak telah meningga
l dunia tanpa meninggalkan harta warisan, tidak diketahui lagi
tempat tinggalnya, tidak mampu lagi membayar utang pajak.
BA 60 ES

PENAGIHAN
PAJAK
PENAGIHAN PASIF

a.
b.
c.
d.
e.

SKPKB dan SKPKBT


STP
Surat Keputusan Keberatan
Surat Keputusan Pembetulan
Surat Keputusan Banding

PENAGIHAN AKTIF

a. Surat Teguran
b. Surat Paksa
c. Penagihan Seketika dan
Sekaligus
d. Penyitaan
e. Lelang

Penagihan Pajak
Dasar Penagihan Pajak
Jenis Pajak

Dasar penagihan

Dasar Hukum

PPh
PPN
PPnBM

STP, SKPKB, serta SKPKBT, dan


Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, Putusan banding, serta Putusan Peninjauan
Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang masih
harus dibayar bertambah

Pasal 18 UU KUP

PBB

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), Surat


Ketetapan (SKP), dan Surat Tagihan Pajak (STP)

Pasal 12 UU PBB

BPHTB

Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan


Bangunan Kurang Bayar (SKBKB), Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang
Bayar Tambahan (SKBKBT), Surat Tagihan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (STB), dan
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan maupun Putusan Banding yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar
bertambah

Pasal 14 ayat 1
UU BPHTB

Penagihan Pajak
Jatuh Tempo Ketetapan
Penentuan jatuh tempo ketetapan sebagai dasar penagihan sangat penting dalam
menentukan kapan pelaksanaan penagihan dapat dan harus dimulai

Surat Ketetapan yang Nilainya Disetujui oleh Wajib Pajak


Jenis Pajak

PPh
PPN
PPnBM

Dasar penagihan

STP, SKPKB, serta SKPKBT, dan Surat Keputusan Pembetulan,


Surat Keputusan Keberatan, Putusan banding, serta Putusan 1 bulan sejak tanggal
Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang
terbit
masih harus dibayar bertambah
Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

6 bulan sejak tanggal


diterima oleh WP

Surat Ketetapan (SKP), dan Surat Tagihan Pajak (STP)

1 bulan sejak tanggal


diterima oleh WP

PBB

BPHTB

Jatuh Tempo

Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan


Kurang Bayar (SKBKB), Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar Tambahan (SKBKBT),
Surat Tagihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
1 bulan sejak tanggal
(STB), dan
diterima oleh WP
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan
maupun Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak
yang harus dibayar bertambah

Penagihan Pajak
Jatuh Tempo Ketetapan
Surat Ketetapan yang Nilainya Tidak Disetujui oleh Wajib Pajak
Dasar penagihan
STP, SKPKB, serta SKPKBT, dan Surat Keputusan
Pembetulan yang menyebabkan jumlah pajak yang
masih harus dibayar bertambah

Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan jumlah


pajak yang masih harus dibayar bertambah

Upaya Hukum WP

Tertangguh s.d 1 bulan


sejak tanggal penerbitan
Mengajukan Keberatan
Surat Keputusan
Keberatan

Tidak mengajukan
banding
Mengajukan banding

Putusan Banding yang Menyebabkan Jumlah Pajak


yang masih harus dibayar bertambah

Jatuh Tempo

1 bulan sejak tanggal


penerbitan Surat
Keputusan Keberatan
Tertangguh s.d 1 bulan
sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding

1 bulan sejak tanggal


penerbitan

Penagihan Pajak
Alur dan Waktu Pelaksanaan Penagihan Pajak
Jenis Tindakan

Alasan

Waktu Pelaksanaan

Penerbitan Surat Teguran atau Surat


peringatan atau Surat lain yang
sejenis

Penanggung pajak tidak melunasi


utang pajaknya sampai dengan
jatuh tempo pelunasan

Setelah 7 hari sejak saat


jatuh tempo pelunasan

Penerbitan Surat Paksa

Penanggung Pajak tidak melunasi


utang pajaknya dan kepadanya
telah diterbitkan Surat Teguran atau
Surat Peringatan atau surat lain
yang sejenis

Setelah lewat 21 hari sejak


diterbitkannya Surat
Teguran atau Surat
peringatan atau Surat lain
yang sejenis

Penerbitan Surat Perintah


Melaksanakan penyitaan

Penanggung Pajak Tidak melunasi


utang pajaknya dan kepadanya
telah diberitahukan Surat Paksa

Setelah lewat 2x24 jam


Surat Paksa dibeitahukan
kepada Penanggung Pajak

Pengumuman Lelang

Setelah pelaksanaan penyitaan


ternyata Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajaknya

Setelah lewat 14 hari sejak


tanggal pelaksaaan
penyitaan

Penjualan/Pelelangan Barang Sitaan

Setelah pengumuman lelang


ternyata Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajaknya

Setelah lewat waktu 14 hari


sejak pengumuman lelang

Pejabat Penagihan Pajak


Pejabat ditunjuk oleh:
Menteri
MenteriKeuangan
Keuangan

DJP DLM HAL INI :


- KEPALA KANTOR PELAYANAN
PAJAK;

Pajak
PajakPusat
Pusat

Gubernur/Bupati/Walikota

- KEPALA DINAS PENDAPATAN


PROPINSI ; ATAU
- KEPALA DINAS PENDAPATAN
KABUPATEN/KOTA

Pajak
PajakDaerah
Daerah

THANK YOU
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai