Anda di halaman 1dari 4

NAMA

: M.HATTA DIMAN ARDE

NIM

: 1306205118

NO.ABSEN

SOAL 1
sebutkan dan jelaskan masalah-masalah internal yang sering dihadapi perbankan ?
Jawab :
Masalah Internal Bank :
1. Management
Manajemen merupakan faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi masalah
internal sebagai akibat dari salah urus. Sekurang-kurangnya ada tujuh masalah yang
diwariskan manajemen lama yang dapat mengakibatkan bank ini rusak, yaitu lemahnya
prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit, lemahnya praktik tata kelola perusahaan
yang baik (GCG), lemahnya manajemen risiko (fluktuasi pasar, likuiditas, kredit,
operasional, hukum, kepatuhan), rekayasa keuangan, rekayasa akuntansi, lemahnya
internal
control,
masalah
SDM,
dan
budaya
kerjanya.
Peningkatan governance dan kapabilitas dapat dilakukan dengan meningkatkan
transparansi, sistem pengendalian, audit dan manajemen risiko. Sementara
pengembangan bisnis dilakukan sesuai segmen dari Bank tersebut.
2. Asset Quality
Kualitas asset merupakan salah satu tolok ukur dasar penilaian kesehatan Bank Umum.
Semakin tinggi kualitas asset, maka semakin baik pula kesehatan Bank. Pada dasarnya,
semakin besar kualitas asset suatu Bank, maka semakin banyak pula dana yang telah
berhasil dihimpunnya dari masyarakat. Asset yang banyak menunjukkan bahwa banyak
pula dana yang disalurkan oleh Bank kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.
Begitu pula sebaliknya. Ini merupakan fungsi dari Bank, yaitu memiliki peranan penting
dalam perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara
pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang sangat memerlukan dana
(defisit unit).
3. Capital Requirement
Bank harus memelihara modal yang cukup untuk mendukung aktivitas risk taking.
Peranan modal sangat penting dalam usaha perbankan. Kegiatan operasional Bank dapat
berjalan dengan lancar apabila Bank tersebut memiliki cukup modal, sehingga pada saat
masa-masa kritis Bank tetap aman karena memiliki cadangan modal di Bank Indonesia.
4. Technology
Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem
perbankan sudah tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang
dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu
berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank.

Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi
bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk
semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya
dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa,
sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan
produk yang serba mudah dan serba cepat. Dan dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu
informasi yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk
memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang
mungkin muncul dapat teratasi.
5. Human Resources
Kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas kinerja suatu Bank.
Semakin baik sumber daya manusia, maka semakin baik pula pelayanan Bank yang akan
diberikan kepada nasabah, sehingga meningkat pula kepuasan nasabah. Namun, ada
beberapa kendala-kendala terkait dengan faktor SDM, yaitu (1) transfer knowledge
berjalan relatif lambat, (2) pegawai yang mendapat pelatihan kurang termotivasi dalam
mengikuti pelatihan, (3) pegawai kurang antusias dalam mengikuti penambahan
teknologi informasi yang diterapkan perusahaan, (4) ketika terjadi pergantian pegawai,
sering pegawai masih belum siap, karena tuntutan tugas yang berbeda dalam penggunaan
teknologi informasi pada posisi yang baru.
6. Institution Operations Infrastructure
Infrastruktur merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dan dapat menjamin
tercapainya pemerataan hasil pembangunan. Kebijakan pengembangan infrastruktur
dapat meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia, meningkatkan pendapatan rumah
tangga dan menurunkan tingkat kemiskinan. Jadi, pada intinya jika suatu Bank dapat
memberikan infrastuktur yang baik, sudah pasti Bank tersebut dapat meningkatkan
kinerjanya, yaitu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Soal 2
Sebutkan dan jelaskan masalah-masalah eksternal yang dihadapi perbankan?
Jawab :
Masalah Eksternal Bank :
1. Macro Economic Condition
Kondisi makro ekonomi sangat berpengaruh pada dunia perbankan. Khususnya di
Indonesia, karena sebagian besar masyarakat lebih mengenal lembaga keuangan, yaitu
Bank.
Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan pada sistim perbankan. Banyak
usaha yang macet, karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya
kredit yang macet, sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan
likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap
sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secara besar-besaran

2.

3.

4.

5.

6.

(rush). Goncangan yang terjadi pada sistim perbankan menimbulkan goncangan yang
lebih besar pada sistim perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan
terseret ke jurang kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah
memutuskan untuk menyelamatkan bank-bank yang mengalami masalah likuiditas
tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun untuk mengendalikan laju
inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan suku bunga SBI. Kebijakan ini kemudian
menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan beban bagi para
peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di sistim perbankan meningkat
dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat sistim perbankan mencoba
mempertahankan likuiditas yang mereka miliki dengan meningkatkan suku bunga
simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang
berakibat pengikisan modal yang mereka miliki.
Country Risk
Keadaan suatu negara sangat berpengaruh terhadap dunia perbankan. Contohnya pada
tahun 1998, dimana Indonesia sedang mengalami keadaan yang begitu kacau. Inflasi
tinggi, nilai mata uang rupiah menurun drastis, terjadi kerusuhan, dan penjarahan dimanamana. Semua hal itu berdampak negatif pada dunia perbankan. Banyak orang yang
menarik uang secara besar-besaran (rush), sehingga banyak kemungkinan Bank-Bank
akan terkuras habis modalnya karena para peminjam uang di Bank tidak mampu
membayar pinjaman dan juga bunganya. Dampak lain adalah menurunnya para investor
asing yang ingin menanam modal.
Industry Environment
Jika lingkungan industri suatu negara berjalan dengan baik, maka kegiatan perbankan
juga akan berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena bila industri meningkat (omset
bertambah), sudah pasti dia akan mampu membayar pinjaman dan bunganya kepada
Bank.
International Banking Activities
Jika modal Bank bertambah, maka aktivitas Bank akan berjalan dengan lancar. Dan juga
dapat memberi bantuan berupa pinjaman ke Bank-Bank lainnya. Namun, yang menjadi
masalah adalah apakah Bank yang diberi pinjaman tersebut dapat mengembalikan
pinjamannya. Karena dana pinjaman dipengaruhi oleh kurs mata uang, keadaan bangsa,
seperti inflasi, dll. Jadi, suatu aktivitas Bank ditentukan pula oleh ketersediaan modalnya.
Development of International Payment
Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin canggih pula sistim pembayaran
internasional. Contohnya adalah letter of credit (LC). Negara Indonesia membutuhkan
mesin yang di impor dari Jepang. Indonesia menginginkan barang sampai baru bayar, tapi
Jepang menginginkan bayar dulu, baru barang akan dikirim. Untuk mengatasi konflik
tersebut, maka Bank mengeluarkan LC sebagai jaminannya. Jadi, Bank akan menahan
saldo Indonesia seharga barang tersebut, jika barang telah sampai, Bank akan
memberikan dana tersebut pada Jepang. Jika barangnya tidak sampai, maka dana bisa
dicairkan kembali.
International Debt Crisis

Dampak krisis global terhadap perbankan di Indonesia adalah kesulitan mendapat credit
line di perbankan internasional karena hilangnya kepercayaan pasar terhadap bank-bank.
Disamping itu, saat krisis sudah semakin parah, tidak ada garis pemandu untuk
menanggulangi krisis, bahkan pemerintah masih sangat percaya diri bahwa fundamental
ekonomi masih kuat padahal krisis sudah didepan mata dan tidak mampu berbuat apaapa.

Soal 3
Apa hubungan atau keterkaitan antara risiko dan bank?
Jawaban :
Risiko dan bank adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, tanpa adanya
keberanian untuk mengambil risiko maka tidak akan pernah ada bank, dalam artian bahwa bank
muncul karena keberanian untuk berisiko dan bahkan bank mampu bertahan karena berani
mengambil risiko. Namun jika risiko tersebut tidak dikelola dengan baik, bank dapat mengalami
kegagalan bahkan pada akhirnya mengalami kebangkrutan. Secara sederhana J.P Morgan
mengartikan risiko sebagai suatu ketidak pastian dari Net Return yang terjadi, atau secara
komprehensif risiko merupakan suatu potensi terjadinya peristiwa (event) yang dapat
memberikan pengaruh negatif terhadap nilai suatu portofolio aset yang dapat diukur dengan
probabilitas tertentu dalam rentang waktu yang diketahui.adapun jenis risiko yang wajib dikelola
bank adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas,risiko hukum, risiko
reputasi, risiko strategic, risiko kepatuhan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai