Anda di halaman 1dari 11

METODOLOGI PENDIDIKAN

HIPOTESIS

Oleh
Kelompok 2 :
1. Dona Aulia
2.Elsa Radiati
3.Junita
4.Ratni Wahyuni
5.Syahrul Ramadhan
6. Humma Solli Biori

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
2016
HIPOTESIS

A. Pengertian Hipotesis
Menurut bahasanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu
hypo yang artinya di bawah dan thesa yang artinya pernyataan/ dugaan.
Secara umum hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan tentative
yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati
dalam usaha untuk memahaminya.
Pengertian hipotesis menurut beberapa ahli, yautu:
1. Treaalese (1960) meberikan definisi hipotesis

sebagai

suatu

keterasngan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati


2. Sudjana (2005) hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya.
Suatu hipotesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti. Fungsi dilakukannya hipoteisis menurut
Nasution adalah:
1. Menguji kebenaran suatu teori
2. Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori
3. Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang
dipelajari
Dalam merumuskan hipotesis hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Hipotesis harus mengekspresikan hubungan antara dua variable atau
lebih, maksudnya suatu hipotesis setidaknya memiliki dua variabel.
2. Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna gand, artinya
rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu
makna. Jika hipotesis dirumskan secara umum maka hipotesis tersebut
tidak dapat diuji secara empiris.
3. Hipotesis harus dapat diuji secara

empiris,

maksudnya

ialah

memungkinkan untuk mengungkapkannya dalam bentuk operasional


danj dapat dievaluasi berdasarkan data yang diperoleh secara empiris.
4. Sebaiknya suatu hipotesis jangan mencerminkan unsure-unsur moral,
nilai-nilai atau sikap.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :

1. Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel


Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau
lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut
mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai
dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan
pada variabel yang lain.
2. Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya,
hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
3. Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuanHipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada
permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan
hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap
ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang
dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu
suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
4. Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang
berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan
sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk
membuktikan hipotesis tersebut.
B. Pengertian Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian atau perumusan masalah menggambarkan
hubungan antar variabel (independen dan dependen, univariate atau
multivariate) dalam bentuk pertanyaan.
Pertanyaan penelitian terdiri dari:
1. Pertanyaan Deskriptif
Contoh:

Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan?


Bagaimana loyalitas pelanggan?
Apakah pelanggan puas dengan layanan jasa?
Apakah pelanggan loyal terhadap layanan jasa?

2. Pertanyaan Multivariate
Contoh:

Apakah kepuasan pelanggan berpengaruhpositif terhadap

loyalitas pelanggan pada PT. XYZ di Malang?


Apakah kualitas jasa berpengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan dengan mediasi variabel kepuasan pelanggan?

Ciri pertanyaan penelitian yang effektif, yaitu:


a. Pertanyaan penelitian itu harus menarik
Pertanyaan penelitian harus dapat menarik perhatian pemeriksa
dan membuatnya ingin membaca proposal tersebut. Yang juga penting,
pertanyaan tersebut harus mudah diingat oleh pemeriksa sesudah membaca
proposal Anda. Memang tidak ada satu cara untuk merumuskan pertanyaan
yang menarik, akan tetapi ciri-ciri berikut umumnya terdapat dalam proposal
yang berhasil.
a) Aktual. Pertanyaan yang menarik sering diambil dari masalah yang
menjadi keprihatinan sosial atau teoritis pada saat itu.

Misalnya,

pertanyaan tentang krisis enerji, mutu pendidikan, kemiskinan, atau


kerukunan antar umat beragama mungkin akan sangat menarik
perhatian banyak orang di Indonesia. Oleh karena itu, pertanyaan
mengenai hal-hal tersebut akan dipandang sangat relevan oleh
pemeriksa.
b) Adanya paradoks. Adanya paradoks juga sering menarik perhatian
orang. Oleh karena itu, susunlah pertanyaan Anda di seputar paradoks
yang provokatif. Misalnya, mengapa mutu pendidikan tetap rendah
padahal anggaran pendidikan sudah dinaikkan menjadi 20% dari
APBN? Atau mengapa konflik kekerasan antar kelompok masyarakat
masih sering terjadi padahal slogan bangsa kita adalah bhineka
Tunggal Ika? Banyak potensi jawaban terhadap pertanyaan ini, dan

penelitian Anda mungkin akhirnya akan membantah penjelasan yang


Anda harapkan sendiritetapi itu sendiri merupakan suatu penemuan.
Paradoks seperti ini akan menarik perhatian pembaca ke proposal
Anda dan menciptakan situasi di mana penelitian Anda akan mengisi
suatu teka-teki yang provokatif serta memperjelas suatu pemahaman
lebih luas yang amat diperlukan.
c) Pendekatan

yang

berbeda.

Suatu

pertanyaan

penelitian

yang

mendekati masalah lama dengan cara baru yang segar, atau


mengusulkan suatu sudut analisis yang mengerjutkan terhadap suatu
dilemma

yang

sulit,

mungkin

akan

dianggap

provokatif

oleh

pemeriksa. Ini bisa berupa metodologi baru, pendekatan konseptual


baru, atau pengaitan dua bidang pengetahuan yang sebelumnya
terpisah. Pendekatan yang inovatif ini menumbuhkan rasa percaya diri
peneliti serta menjanjikan pemahaman dan wawasan baru pada
pertanyaan lama dan sulit.
b. Pertanyaan penelitian itu harus relevan
Pertanyaan penelitian yang jelas menunjukkan relevansinya
terhadap masyarakat, kelompok sosial, atau literatur dan perdebatan ilmiah
mungkin sekali akan diberi bobot lebih oleh pemeriksa. Tentu saja relevansi
pertanyaan penelitian, apalagi masalah siapa yang menganggapnya relevan,
akan sangat beragam bagi penyandang dana. Pada umumnya, penelitian
akan lebih mungkin diberi dana jika penelitian itu dilihat sebagai bagian dari
proyek intelektual atau penyelidikan yang lebih besar, dan bukan sekedar
cara bagi peneliti untuk memperoleh gelar. Berikut ini adalah dua cara yang
biasa digunakan untuk menunjukkan relevansi dalam proposal penelitian.
a) Mengisi potongan teka-teki yang hilang. Apabila proposal Anda dapat
menggambarkan suatu bidang atau dilemma tertentu dan kemudian
menunjukkan bagian tertentu yang hilang dalam bidang atau dilemma
tersebutsuatu lubang yang akan diisi oleh jawaban atas pertanyaan

penelitian Andamaka proposal Anda mungkin akan mendapat banyak


dukungan. Pemeriksa akan melihat penting dan relevannya penelitian
Anda bagi masyarakat peneliti yang lebih luas.
b) Membuat hubungan. Meskipun Anda meneliti topik yang sempit atau
di tempat yang khusus, ajukanlah pertanyaan yang membantu
mengaitkan penelitian itu dengan tren, pola, dan konteks yang lebih
luas.

Ini akan membuat pemeriksa merasa bahwa pendanaan

penelitian yang tampaknya berbeda itu akan dapat membantu


menyulut

perdebatan

yang

lebih

besar.

Misalnya,

tunjukkan

bagaimana penelitian tentang cara mengajar Bahasa Inggris di suatu


SMP di kota kecil di Sangihe akan membantu memahami proses yang
lebih besar tentang transformasi pendidikan di Indonesia.
c. Pertanyaan penelitian itu harus jelas
Pertanyaan penelitian yang jelas cenderung pendek, secara
konseptual langsung, dan tidak mengandung jargon.

Ini tidak berarti

pertanyaan itu harus terlalu simplistik tetapi senam teoritis dan bahasa ilmu
yang abstrak itu sebaiknya disimpan untuk bagian analisis.

Usahakan

pertanyaan Anda tetap sejelas dan sesederhana mungkin. Hal ini mungkin
lebih mudah dilakukan dalam kasus-kasus tertentu, tetapi sebagian proposal
yang efektif adalah proposal yang pertanyaannya dirumuskan secara paling
sederhana dan paling langsung, tidak berbelit-belit. Sebaliknya, pertanyaan
penelitian yang paling rumit cenderung muncul dalam proposal yang
penelitinya

tampak

lebih

tertarik

untuk

menunjukkan

teoritisnya daripada melakukan penelitian itu sendiri.

pengetahuan

Berikut ini adalah

beberapa cara sederhana untuk menjaga pertanyaan penelitian Anda tetap


jelas.
a) Buatlah pertanyaan Anda membumi. Jagalah pertanyaan Anda tetap
dekat dengan topik atau tempat yang Anda teliti. Pertanyaan yang
terlalu abstrak atau terlalu tumpul membuat pembaca kesulitan

mengetahui relevansi dan tujuan pertanyaan Anda. Anda memang


masih perlu mengaitkan pertanyaan Anda ke konteks yang lebih luas,
tetapi dasarkan hubungan itu dengan hal-hal spesifik yang terkait
dengan waktu dan tempat.
b) Batasi jumlah variabel. Jika pertanyaan penelitian dibebani dengan
terlalu banyak variabel atau terlalu banyak ketentuan, penelitian
tersebut akan menjadi sulit dibaca dan sulit diteliti. Berikut ini adalah
dua contoh yang berbeda: pertanyaan seperti: Apakah meningkatnya
pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan akibat dari kebijakan
pemerintah?

adalah

jauh

lebih

mudah

dimengerti

daripada

pertanyaan seperti Apakah menurunya pertumbuhan penduduk di


Indonesia lebih terkait dengan pendidikan seks, penyebaran alat
pengendali kelahiran, atau penipisan sumberdaya? Anda boleh saja
berbicara semua faktor ini dalam proposal, tetapi pertanyaan pertama
memungkinkan pembaca memfokuskan perhatiannya pada aspek inti
penelitian

Anda

dan

bukan

pada

variabel-variabel

yang

mengelilinginya.
d. Pertanyaan penelitian itu harus dapat diteliti
Pertanyaan penelitian perlu secara jelas menunjukkan bahwa
penelitian untuk menjawab pertanyaan tesebut dapat dilaksanakan. Salah
satu alasan yang paling sering digunakan untuk menolak proposal adalah
karena pertanyaannya terlalu luas (atau terlalu mahal) untuk dijawab oleh
peneliti.
Banyak pertanyaan yang perlu Anda jawab sendiri untuk
menghindari kesalahan ini.
Anda.

Yang terpenting, pertimbangan keterbatasan

Banyak pertanyaan praktis yang perlu dipertimbangkan ketika

memilih pertanyaan penelitian. Yang pertama adalah berapa waktu yang


diperlukan untuk melaksanakan penelitian itu? Kemudian, apakah Anda
mempunyai latar belakang yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian

itu? Apakah ada hambatan-hambatan etika? Apakah proyek itu mungkin


akan disetujui oleh pembimbing atau perguruan tinggi untuk melindungi
subyek manusia? Apakah Anda bisa memperoleh kerjasama dari semua
individu,

kelompok

menjawab

masyarakat, lembaga

pertanyaan

tersebut?

yang Anda

Apakah

biaya

perlukan untuk

untuk

melaksanakan

penelitian itu lebih besar daipada yang dapat Anda usahakan? Kalau saya
tidak dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik, dapatkah saya
memecahnya dan mengerjakan komponen yang paling penting? Ingatlah
bahwa menulis pertanyaan penelitian itu merupakan proses yang tidak sekali
jadi dan pertanyaan-pertanyaan seperti itu perlu dipertimbangkan secara
cermat dalam desain dan anggaran penelitian Anda.

C. Macam-macam Hipotesis
Menurut tingkat abstraknya hipotesis dibagi menjadi:
1. Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia
empiris.
Hipotesis ini berkaitan dengan pernyataan yang bersifat umum
yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya.
Misalnya, jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau
mulai tiba, jika hujan dating maka kota Jakarta Banjir. Kebenarankebenaran tersebut sudah diketahui oleh orang pada umumnya, jika
diuji secara ilmiah kebenaran tersebut belum tentu benar.
2. Hipotesis yang berkaitan dengan model ideal.
Pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk
mempelajari

kekompleksitasan

dunia

tersebut

kita

memerlukan

bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Misalnya, pengetahuan


mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami hubungan
ayah

dalam

mendidik

anaknya,,

Pengetahuan

nativisme

membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.


3. Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variable.

akan

Hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variablevariabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus
dapat mengetahui variable mana yang mempengaruhi variable lainnya
sehingga variable tersebut berubah.
Menurut Bentuknya, hipotesis dibagi menjadi:
1. Hipotesis penelitian/ kerja
Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap
suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti
menganggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan
secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan
data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya,
adanya

hubungan

antara

krisis

ekonomi

dengan

jumlah

oengangguaran atau jumlah orang stress.


2. Hipotesis operasional
Hipotesis operasional adalah hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya,

peneliti

berdasarkan

merumuskan

anggapan

hipotesis

dasarnya,

ini

tetapi

tidak

semata-mata

juga

berdasarkan

obyektifitasnya bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu


benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Oleh karena
itu peneliti membutuhkan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif
dan netral yang dikenal dengan hipotesis nol (Ho).
Hipotesis nol digunakan untuk memberikan keseimbangan pada
hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti
benar atau salahnya hipotesis penelitian tergasntung pada bukti=bukti
yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Selain hipotesis nol, dalam hipotesis oprasional ini terdapat
hipotesis alternative (H1).
3. Hipotesis Statistik.
Hipotesis ini merupakan hiptesis yang dirumuskan dalam bentuk
notasi

statistik.

Hipotesis

dirumuskan

berdasarkan

pengamatan

peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).

DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/akungbgl/kuliah-ke-3-5817569
http://www.slideshare.net/awangga/hipotesis-1520147
http://www.slideshare.net/jenkelana/minggu-8pengujian-hipotesis
http://id.scribd.com/doc/53945502/Pertanyaan-Penelitian-TujuanPenelitian-dan-Hipotesis
Pendidikan Islam. (2009). Ciri pertanyaan penelitian yang effektif.
Diperoleh pada 12 Maret 2013 dari,
http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-amahasiswa/40-penelitian/118-merumuskan-pertanyaanpenelitian-yang-efektif?showall=1

Anda mungkin juga menyukai